You are on page 1of 7

PEMBAHASAN Contoh PTK Studi Eksperimen

A. Pengertian Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Secara umum di dalam pembicaraan penelitian dikenal adanya dua penelitian eksperimen yaitu: eksperimen betul (true experiment) dan eksperimen tidak betul-betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini dikenal sebagai penelitian purapura atau quasi experiment. Sebagai ciri-ciri untuk penelitian eksperimen yang dikatakan sebagai eksperimen betul adalah hal-hal yang disebutkan apabila persyaratan-persyaratan seperti yang dikehendaki dapat terwujud. PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajarmengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.

B. Karakteristik Penelitian Eksperimental Emzir (2008:65) mengemukakan ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental. a. Manipulasi

Manipulasi langsung peneliti terhadap sekurangnya satu variabel bebas merupakan salah satu karakteristik yang membedakan semua penelitian eksperimental dari metode penelitian lain. b. Pengendalian

Menurut Gay (dikutip Emzir 2008:67) pengendalian mengacu pada usaha-usaha pihak peneliti untuk menyingkirkan pengaruh suatu variabel (selain variabel bebas) yang dapat mempengaruhi performansi pada variabel terikat. Dengan kata lain, peneliti ingin agar kelompok sedapat mungkin sama, dengan demikian perbedaan utama diantara mereka hanyalah variabel bebas, perbedaan yang disebabkan oleh peneliti. c. Pengamatan

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam suatu penelitian eksperimental, pengamatan perlu dialakukan. Pengamatan dilakukan pada ciri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Dalam melakukan pengamatan ini peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen. Sebagai contoh, bila peneliti melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui apakah metode tertentu mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar matematika, maka setelah pelaksanaan perlakuan dilakukan pengukuran pada prestasi belajar matematika pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dengan menggunakan tes matematika. Hasil tes kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan.

C. Tujuan Dan kegunaan Penelitian ekperimen Metode penelitian ekperimen memiliki tujuan tertentu, seperti diungkapkan oleh Nazir ( 1988:75), tujuan metode penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan kausalitas (sebab akibat) dan berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan

menyediakan kontrol untuk perbandingan. Tujuan lainnya, yaitu menguji hipotesis dan menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru, atau efek atau akibat sesutu terhadap yang ( Basuki, 2006:116). Sementara, dilihat dari kegunaannya, metode eksperimen memiliki kegunaan,yaitu memungkinkan terkendali untuk mengetahui kemungkinan akibat yang timbul sebelum melakukan perubahan terhadap sebuah sistem. Penelitian sangat bermanfaat dengan catatan jika menyangkut sebuah sistem yang besar, semisal sistem pelayanan kesehatan atau pendidikan (Basuki, 2006:117). Kegunaan lainya, yaitu dapat mengubah teori-teori yang telah usang.

D. Prosedur Penelitian Eksperimental

Emzir (2008:69) mengemukakan ada enam hal yang menjadi prosedur penelitian eksperimental yaitu sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. Memilih dan merumuskan masalah Memilih subjek dan instrumen pengukuran Memilih desain penelitian Melaksanakan prosedur Menganalisis data Merumuskan kesimpulan

D.Validitas Internal dan Eksternal Agar eksperimen memberikan hasil yang meyakinkan, semua variabel ekstranus harus dikontrol. Kalau variabel-variabel tersebut tidak dikontrol sulit dapat disimpulkan bahwa variabel akibat atau variabel terikat tersebut disebabkan atau karena pengaruh variabel bebas. Menurut Donal Campbell dan Julian Stanley (dikutip Sukmadinata, 2011:197) menulis tentang validitas internal dalam eksperimen. Validitas internal menunjukkan sejauh mana variabel ekstranus dikontrol oleh penelitian dalam eksperimen. Compbell dan Stanley (dikutip Sukmadinata, 2011:197) mengemukakan ada 12 hal yang perlu dikontrol dalam validitas internal. 1. History:perlakuan dalam bidang sosial dan pendidikan umumnya dilakukan dalam jangka

waktu tertentu yang kemungkinan juga cukup panjang. 2. Maturation: selama perlakuan diberikan, kelompok eksperimen juga mengalami

perkembangan, pengetahuannya bertambah, kematangannya juga lebih mengikat, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil eksperimen. 3. 4. Testing: dalam eksperimen dilakukan pretes dan post tes. Instrumentation: dampak negatif dari instrumen yang digunakan terutama dihadapi kalau

instrumennya hanya bersifat pedoman pengamatan atau pedoman wawancara. 5. Statistical regression:dalam regresi statistik ada kecenderungan subjek yang mendapat skor

rendah dalam tes pertama akan naik pada tes ulangan atau tes kedua dengan soal yang sama atau hampir sama, kalaupun kemampuannya sebenarnya sama, sebaliknya subjek yang mendapatkan skor tinggi pada tes pertama akan menurun pada tes ulangan atau tes kedua.

6.

Differential selection: dalam pembentukan kelompok eksperimental dan kelompok kontrol

sering terjadi pilihan yang berbeda sehingga kedua kelompok menjadi kurang homogin. 7. Experimental mortality: dalam pelaksanaan eksperimen juga sering terjadi pengurangan

jumlah anggota dari kelompok eksperimental ataupun kelompok kontrol. 8. Selection maturation interaction: dalam pemilihan kelompok eksperimental dan kelompok

kontrol seringkali tidak dapat dihindari adanya perbedaan rata-rata tingkat perkembangan kedua kelompok. 9. Experimental treatment diffusion: kelemahan ini terutama terjadi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang lokasinya berdekatan. 10. Compensatory rivary by the control group: karena kelompok mengetahui statusnya sebagai kelompok yang diperbandingkan dengan kelompok eksperimen,maka mereka berupaya melakukan kegiatan yang lebih dari biasanya sehingga hasilnya tidak berbeda dengan kelompok eksperimen. 11. Compensatory equilization of tretments :karena kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan fasilitas dan layanan yang baik, maka kelompok kontrol juga diberi fasilitas dan layanan yang baik walaupun dalam kegiatan yang biasa. 12. Resentful demoralization of the control group: kalau pada kelompok eksperimen, anggota kelompok memiliki moral yang tinggi karena status mereka sebagai kelompok eksperimen, maka kelompok kontrol memiliki moral yang rendah karena statusnya sebagai kelompok pembanding yang tidak diberi keistimewaan. Disamping validitas internal penelitian eksperimental juga perlu memiliki validitas eksternal. Glenn Bracht dan Gene Glass (dikutip Sukmadinata, 2011:199) mengemukakan hal yang perlu dikontrol berkenaan dengan validitas eksternal dalam eksperimen. 1.Validitas populasi 2.Validitas ekologis

E. Macam-Macam Eksperimen Menurut Sukmadinata (2011:203) ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal. 1. Eksperimen Murni

Dalam eksperimen murni (true experimental) pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek-subjek yang diteliti dalam kedua kelompok tersebut (juga pada masing-masing kelompok) diambil secara acak. Pengambilan sampel secara acak, hanya mungkin apabila subjek-subjek tersebut memiliki karakteristik yang sama. Dalam pelaksanaan penelitian, kesamaan karakteristik subjek tersebut memang dibuat sama atau disamakan. Penyamaannya dilakukan melalui pengujian kecerdasan, bakat, kecakapan, ketahanan fisik dll. Pengujian tersebut dalam bidang sosial, seringkali tidak bisa dilakukan terhadap semua karakteristik dan kemampuan. Apabila tidak bisa dilakukan pengujian, maka kesamaan (penyamaan) karakteristik tersebut didasarkan atas asumsi atau keyakinan peneliti. Asumsi tersebut diambil berdasarkan alasan atau argumentasi yang kuat, yang diambil dari hasil-hasil penelitian terdahulu, fakta-fakta atau alasan logis yang kuat. 2. Eksperimen Kuasi Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni. Eksperimen kuasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkan / menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik. 3. Eksperimen Lemah atau Pra Eksperimen Model desain eksperimen ini adalah yang paling lemah, oleh karena itu disebut eksperimen lemah atau weak experimental. Desain ini kadang-kadang disebut juga pra eksperimen atau pre experimental,karena sepintas modelnya seperti eksperimen tetapi bukan. Mengapa disebut eksperimen lemah atau pra eksperimen, karena tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel, model ini sebaiknya hanya digunakan untuk penelitian latihan. Tidak digunakan untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan untuk penentuan kebijkan, pengembangan ilmu, dan sejenisnya. 4. Eksperimen Subjek Tunggal Dalam eksperimen murni,kuasi dan lemah digunakan subjek atau partisipan kelompok. Perbedaan antar kelompok dihitung berdasarkan skor rata-rata antar kelompok-kelompok

tersebut. Dalam eksperimen subjek tunggal, subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.

KESIMPULAN Penelitian eksperimental merupakan penelitian untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain. Eksperimen berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian ini menggunakan kelompok kontrol selain kelompok eksperimen. Ada beberapa macam variabel yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksperimen, yaitu variabel bebas atau variabel yang berpengaruh,variabel terikat atau yang dipengaruhi, variabel penyela,dan vaiabel ekstranus. Penelitian eksperimen asalnya digunakan dalam bidang sain, tetapi sekarang biasa juga digunakan dalam bidang ilmu sosial dan humaniora, termasuk pendidikan, kurikulum, dan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Margono,S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

MASANJAYA. 2012.

http://mramasanjaya.blogspot.com/2012/01/penelitianeksperimen-olehm.html. Di akses (online) pada tanggal 9 Mei 2013.

You might also like