You are on page 1of 4

9.9 Keselamatan dalam pekerjaan 9.9.1 Memasuki ruang kerja listrik 9.9.1.

1 Seseorang yang memasuki ruang kerja listrik harus:

a) Mendapat izin dari petugas yang berwenang dan jika perlu harus diawasi oleh petugas yang ditunjuk. b) Ditemani paling sedikit oleh seorang untuk saling mengingatkan kemungkinan bahaya dan saling membantu menghindarkan tindakan yang keliru yang dapat menimbulkan kecelakaan. c) Dalam keadaan jasmani dan rohani sehat, menggunakan pakaian kering, waspada terhadap bahaya yang mungkin timbul, dan mengetahui dengan pasti apa yang akan dilakukannya dalam ruang tersebut. d) Membawa atau memakai perlengkapan pengaman yang diperlukan; seperti sepatu pengaman, bangku isolasi, dan tongkat pengaman. e) Memperhatikan rambu peringatan dan menjaga agar badan dan anggota badan berada dalam jarak yang aman dari perlengkapan listrik yang bertegangan. Jika tidak sedang melakukan pekerjaan, sedapat mungkin kedua tangan dimasukkan ke dalam saku. 9.9.1.2 Ruang kerja listrik yang dimasuki harus mendapat penerangan yang cukup.

9.9.2 Bekerja pada keadaan tidak bertegangan 9.9.2.1 Perlengkapan listrik yang akan dikerjakan pada keadaan tidak bertegangan harus dibebaskan dari tegangan dengan cara sebagaimana diatur dalam 9.10.5.1, dan di tempat sarana pemutusan sirkit harus dipasang rambu peringatan yang menyatakan seseorang sedang bekerja pada sirkit yang diputuskan itu. 9.9.2.2 Sebelum mulai dilaksanakan sesuatu pekerjaan, seseorang yang berwenang harus melakukan pemeriksaan tegangan dengan teleskop atau lampu uji untuk memastikan bahwa perlengkapan yang akan dikerjakan telah bebas dari tegangan. 9.9.2.3 Perlengkapan yang akan dikerjakan harus dibumikan secara baik. Suatu pembumian yang baik diperoleh dengan penghantar pembumi dari tembaga yang mempunyai penampang sekurangkurangnya 16 mm2 atau dengan penghantar pembumian dari bahan lain yang setaraf dengan itu. Penghantar pembumi terus dibumikan dahulu dan setelah itu baru dihubungkan dengan perlengkapan yang akan dibumikan. Penghantar pembumi harus dipasang kelihatan dari tempat orang yang sedang bekerja dan jika tidak mungkin, penghantar pembumi itu harus dipasang pada jarak yang dekat, sehingga orang yang bekerja itu dapat dengan mudah memeriksa keadaan penghantar pembumi tersebut.

9.9.2.4 Orang yang ditugasi memimpin pekerjaan pembebasan tegangan, harus mempunyai surat penugasan dari atasannya yang berwenang. Ia bertanggung jawab penuh bahwa bagian sirkit yang diputuskan itu benar-benar telah dibebaskan dari tegangan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja yang berlaku.

9.9.2.5 Pekerjaan baru boleh dilaksanakan jika syarat pada 9.9.2.2, 9.9.2.3, dan 9.9.2.4 telah dipenuhi. 9.9.2.6 Sebelum melaksanakan pekerjaan, setiap sakelar/pemisah sirkit yang memungkinkan penyaluran tegangan harus terkunci/digembok dan anak kuncinya harus disimpan oleh petugas yang diberi wewenang untuk memimpin pekerjaan tersebut. Penguncian semacam itu harus dilaksanakan menurut prosedur tertentu, untuk mencegah kemungkinan orang lain dapat membuka kunci sakelar/pemisah sirkit tersebut. 9.9.2.7 Jika transformator yang dihubungkan paralel hendak dibebaskan dari tegangan, sakelar pada kedua sisi tegangan harus dibuka. Selain itu, untuk membebaskan tegangan dari transformator yang mempunyai transformator tegangan, pengaman lebur di sisi tegangan rendah dari transformator tegangan juga harus dilepaskan, untuk menghindarkan kemungkinan transformator menjadi bertegangan kembali melalui tusuk kontak gawai sinkronisasi atau voltmeter. Titik netral transformator juga harus dibuka, kecuali jika ia dihubungkan dengan penghantar pembumi tersendiri dengan baik. 9.9.2.8 Bekerja pada travers jalur udara harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Tenaga kerja harus mendapat surat izin terlebih dahulu dari petugas yang berwenang. b) Bekerja harus selalu di bawah pengawasan seorang ahli yang berada di tempat pekerjaan. c) Sabuk pengaman harus dipakai dengan benar dan pakaian kerja yang memenuhi syarat keselamatan kerja harus selalu dipakai. 9.9.2.9 Pada sirkit ganda, jika pekerjaan dilakukan pada salah satu sirkit sedangkan sirkit yang lain masih bertegangan, masing-masing kawat penghantar pada sirkit yang dilakukan pekerjaan, harus dihubungkan dengan penghantar pembumi pada kedua ujung sirkit dan juga pada suatu tempat yang berdekatan dengan tempat akan dilakukan pekerjaan, dengan maksud untuk menghindarkan terjadinya kejutan karena induksi dari sirkit listrik yang bertegangan. 9.9.2.10 Bagian perlengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan dibuang muatan listriknya harus diperiksa secara visual dan dengan menggunakan lampu indikator teganganuntuk memastikan bahwa bagian tersebut benar-benar telah terputus dari sumbernya. Membuang muatan listrik dapat dilakukan sebagai berikut: a) Jika pada perlengkapan listrik tersebut terpasang gawai pembumian permanen, muatan listrik dapat dibuang menurut prosedur yang telah ditentukan.

b) Jika pada perlengkapan listrik tersebut tidak terpasang gawai pembumi, muatan listrik dapat dibuang dengan cara sebagai berikut: 1) Sepotong kawat tembaga, sebaiknya fleksibel dan telanjang dengan penampang sekurangkurangnya 16 mm2, terlebih dulu dibumikan dengan baik. Pada ujung lainnya diikatkan tongkat yang berisolasi sesuai dengan tegangan kerja perlengkapan. Petugas ahli yang berwenang harus berdiri cukup jauh dari perlengkapan, lalu menyentuhkan kawat pada ujung tongkat kepada semua penghantar perlengkapan sekaligus atau satu persatu.

2) Jika cara a) tidak praktis untuk dilakukan, setelah kawat tembaga tadi dibumikan dengan baik, ujungnya dilemparkan ke penghantar perlengkapan dengan cermat sehingga jatuh tepat pada sasarannya. 9.9.2.11 Sebelum suatu kabel tanah dipotong, orang yang diperintahkan memotong kabel tanah itu harus sudah yakin bahwa kabel tanah tersebut telah bebas dari tegangan dan kedua ujungnya telah dibumikan, dan ia juga harus telah melihat bahwa suatu paku besi yang diikat dengan penghantar pembumi telah dipakukan dalam inti kabel tanah ditempat dimana kabel tanah tersebut harus dipotong. 9.9.2.12 Jika melepas penghantar pembumi yang tidak permanen, maka yang dibuka terlebih dahulu adalah ikatan pada perlengkapan listrik yang biasa bertegangan, dan kemudian baru ikatan pada pembumi. 9.9.3 Bekerja pada keadaan bertegangan 9.9.3.1 Bekerja pada keadaan bertegangan dapat dilakukan jika syarat berikut dipenuhi

a) Tenaga kerja harus sedikit-dikitnya dua orang, harus ahli, terampil bekerja pada keadaan bertegangan, dan memiliki surat izin kerja dari petugas yang berwenang. Sekurang-kurangnya seorang diantaranya harus bertindak sebagai pengawas ditempat kerja. b) Tenaga kerja harus dalam keadaan sehat rohani dan jasmani serta sadar, tidak mengantuk, dan tidak dalam keadaan mabuk. c) Tenaga kerja harus berdiri ditempat yang berisolasi dan atau menggunakan perkakas yang berisolasi dan andal, atau perlengkapan lain yang memenuhi syarat, sesuai dengan tegangan kerja perlengkapan yang akan dikerjakan. d) Tenaga kerja harus menggunakan pengaman badan yang sesuai seperti sarung tangan pengaman, topi pengaman, sepatu pengaman dan sabuk pengaman. e) Semua perlengkapan harus diperiksa setiap kali akan dipakai sesuai dengan petunjuk yang berlaku. f) Keadaan cuaca harus baik, tidak mendung dan tidak hujan bila bekerja di luar ruangan. 9.9.3.2 Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan di:

a) Ruang dengan bahaya kebakaran atau bahaya ledakan. b) Ruang lembab dan ruang sangat panas. 9.9.3.3 Pekerja dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan dengan tangan telanjang meskipun ia telah membuat dirinya terisolasi dari bumi. 9.9.3.4 Untuk pelaksanaan pekerjaan pencabangan kabel tanah dalam keadaan bertegangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) Tenaga kerja wajib memakai gawai pengaman berupa kaca mata pengaman, sarung tangan pengaman. b) Memotong selubung logam harus dengan perkakas khusus yaitu yang tidak merusak kabel tanah.

c) Jarak rambat antara ujung selubung logam setelah dipotong dan penghantar yang isolasinya akan dikupas harus cukup sehingga tidak mungkin terjadi loncatan listrik dari penghantar ke selubung logam. d) Setiap inti kabel tanah harus dilapisi isolasi tambahan yang cukup dan bila perlu inti yang satu direnggangkan dari inti yang lain dengan gawai tertentu. 9.9.4 Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan 9.9.4.1 Jarak minimum aman dari perlengkapan yang bertegangan ialah batas jarak terdekat orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh perlengkapan tersebut. Untuk berbagai-bagai tegangan jarak minimum aman kerja itu adalah sebagai berikut: Tabel 9.9-1 Jarak aman minimum

9.9.4.2 Tenaga kerja yang bekerja di dekat tegangan yang lebih tinggi dari pada tegangan perlengkapan yang sedang dikerjakannya harus tahu pasti bahwa perlengkapan tersebut bebas dari kebocoran isolasi atau dari imbas yang membahayakan, dan perlengkapan itu harus dibumikan. 9.9.4.3 Di dekat perlengkapan listrik yang bertegangan dilarang menggunakan pengukur panjang atau tali dari logam, atau tali dengan anyaman benang logam. 9.9.4.4 Di dekat bagian bertegangan yang terbuka, dilarang menggunakan tangga kayu atau tangga bambu yang diperkuat dengan batang logam yang memanjang searah dengan arus listrik. 9.9.4.5 Jika jarak aman kerja yang tersebut dalam 9.9.4.1 tidak dapat dipenuhi, tenaga kerja harus menggunakan pengaman dari bahan isolasi yang secara listrik dapat menyekat bagian yang bertegangan.

You might also like