You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TRAUMA KEPALA Head injury (Trauma kepala) termasuk kejadian trauma pada kulit

kepala, tengkorak atau otak. Batasan trauma kepala digunakan terutama untuk mengetahui kesadaran. Kematian akibat trauma kepala terjadi setelah injury yaitu : 1. egera setelah injury. !. "alam waktu ! jam setelah injury #. rata$rata # minggu setelah injury. %ada umumnya kematian terjadi setelah segera setelah injury dimana terjadi trauma langsung pada kepala, atau perdarahan yang hebat dan syok. Kematian yang terjadi dalam beberapa jam setelah trauma disebabkan oleh kondisi klien yang memburuk secara progresi& akibat perdarahan internal. %encatatan segera tentang status neurologis dan inter'ensi surgical merupakan tindakan kritis guna pencegahan kematian pada phase ini. Kematian yang terjadi # minggu atau lebih setelah injury disebabkan oleh berbagai kegagalan sistem tubuh. pada tiga waktu trauma cranicerebral, termasuk gangguan

(aktor ! yang diperkirakan memberikan prognosa yang jelek adalah adanya intracranial hematoma, peningkatan usia klien, abnormal respon motorik, menghilangnya gerakan bola mata dan re&leks pupil terhadap cahaya, hipotensi yang terjadi secara awal, hipoksemia dan hiperkapnea, peningkatan )*%. "iperkirakan terdapat # juta orang di + mengalami trauma kepala pada setiap tahun. trauma kepala sebanyak +ngka kematian di + 1,.#-1...... orang. akibat %ada

umumnya trauma kepala disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas atau terjatuh. Jenis Trauma Kepala : ! R"#e$an $uli% $epala! /obekan kulit kepala merupakan kondisi agak ringan dari trauma kepala. 0leh karena kulit kepala banyak mengandung pembuluh darah dengan kurang memiliki kemampuan konstriksi, sehingga banyak trauma kepala dengan perdarahan hebat. Komplikasi utama robekan kepala ini adalah in&eksi. &! 'ra$%ur %ulan( %en($"ra$!

(raktur tulang tengkoran sering terjadi pada trauma kepala. Beberapa cara untuk menggambarkan &raktur tulang tengkorak : a. 1aris patahan atau tekanan. b. ederhana, remuk atau compound. c. Terbuka atau tertutup. (raktur yang terbuka atau tertutup bergantung pada keadaan robekan kulit atau sampai menembus kedalam lapisan otak. 2enis dan kehebatan &raktur tulang pukulan, tengkorak bergantung pada kecepatan

moentum, trauma langsung atau tidak. %ada &raktur linear dimana &raktur terjadi pada dasar tengkorak biasanya berhubungan dengan * (. /hinorrhea (keluarnya * ( dari hidung) atau otorrhea (* ( keluar dari mata). +da dua metoda yang digunakan untuk menentukan keluarnya * ( dari mata atau hidung, yaitu melakukan test glukosa pada cairan yang keluar yang biasanya positi&. Tetapi bila cairan bercampur dengan darah ada kecenderungan akan positi& karena darah juga mengadung gula. 3etoda kedua dilakukan yaitu cairan ditampung dan diperhatikan gumpalan yang ada. Bila ada * ( maka akan terlihat darah berada dibagian tengah

dari cairan dan dibagian luarnya nampak berwarna kuning mengelilingi darah (4olo-/ing ign). Komplikasi yang cenderung terjadi pada &raktur tengkorak adalah in&eksi intracranial dan hematoma sebagai akibat adanya kerusakan menigen dan jaringan otak. +pabila terjadi &raktur &rontal atau orbital dimana cairan * ( disekitar periorbital (periorbital ecchymosis. (raktur dasar tengkorak dapat meyebabkan ecchymosis pada tonjolan mastoid pada tulang temporal (Battle5s konjuncti'a atau edema periorbital. )"mm"%i" sere#ral : *oncussion-commotio serebral adalah keadaan dimana berhentinya sementara &ungsi otak, dengan atau tanpa kehilangan kesadaran, sehubungan dengan aliran darah keotak. Kondisi ini biasanya tidak terjadi kerusakan dari struktur otak dan merupakan keadaan ringan oleh karena itu disebut 3inor 4ead Trauma. Keadaan phato&isiologi secara nyata tidak diketahui. "iyakini bahwa kehilangan kesadaran sebagai akibat saat adanya stres-tekanan-rangsang pada reticular acti'ating system pada midbrain menyebabkan dis&ungsi elektro&isiologi ign), perdarahan

sementara. 1angguan kesadaran terjadi hanya beberapa detik atau beberapa jam. %ada concussion yang berat akan terjadi kejang$kejang dan henti na&as, pucat, bradikardia, dan hipotensi yang mengikuti kepala, keadaan penurunan tingkat dan kesadaran. gangguan +mnesia segera akan terjadi. 3ani&estasi lain yaitu nyeri mengantuk,bingung, pusing, penglihatan seperti diplopia atau kekaburan penglihatan. )"n%usi" sere#ral *ontusio dide&inisikan sebagai kerusakan dari jaringan otak. Terjadi perdarahan 'ena, kedua whitw matter dan gray matter mengalami kerusakan. Terjadi penurunan p4, dengan berkumpulnya asam laktat dan menurunnya konsumsi oksigen yang dapat menggangu &ungsi sel. Kontusio sering terjadi pada tulang tengkorak yang menonjol. 6dema serebral dapat terjadi )*%. sehingga 6dema mengakibatkan setelah injury. 3ani&estasi contusio bergantung pada lokasi luasnya kerusakan otak. +kan terjadi penurunan kesadaran. +pabila kondisi berangsur kembali, maka tingat peningkatan tekanan

serebral puncaknya dapat terjadi pada 1! 7 !8 jam

kesadaranpun akan berangsur kembali tetapi akan memberikan gejala sisa, tetapi banyak juga yang mengalami kesadaran kembali seperti biasanya. "apat pula terjadi hemiparese. %eningkatan )*% terjadi bila terjadi edema serebral. Di**use a+"nal injury! +dalah injury pada otak dimana akselerasi$deselerasi injury dengan kecepatan tinggi, biasanya berhubungan dengan kecelakaan kendaraan bermotor sehingga terjadi terputusnya a9on dalam white matter secara meluas. Kehilangan kesadaran berlangsung segera. %rognosis jelek, dan banyak klien meninggal dunia, dan bila hidup dengan keadaan persistent 'egetati'e. Injury ,a%an( -%a$ :alaupun perdarahan tidak dapat dideteksi, pembuluh darah pada sekitar midbrain akan mengalami perdarahan yang hebat pada midbrain. Klien dengan injury batang otak akan mengalami coma yang dalam, tidak ada reaksi pupil, gangguan respon okulomotorik, dan abnormal pola na&as.

K"mpli$asi : Epidural .ema%"ma! ebagai akibat perdarahan pada lapisan otak yang terdapat pada permukaan bagian dalam dari tengkorak. 4ematoma epidural sebagai keadaan neurologis yang bersi&at emergensi dan biasanya berhubungan dengan linear &racture yang memutuskan arteri yang lebih besar, sehingga menimbulkan perdarahan. ;enous epidural hematoma berhubungan dengan robekan pembuluh 'ena dan berlangsung perlahan$lahan. +rterial hematoma terjadi pada middle meningeal artery yang terletak di bawah tulang temporal. %erdarahan masuk kedalam ruang epidural. Bila terjadi perdarahan arteri maka hematoma akan cepat terjadi. 1ejalanya adalah penurunan kesadaran, nyeri kepala, mual dan muntah. Klien diatas usia <= tahun dengan peningkatan )*% berisiko lebih tinggi meninggal dibanding usia lebih mudah. Su#dural Hema%"ma! Terjadi otak. perdarahan antara dura mater dan lapisan ubdural hematoma biasanya sebagai akibat arachnoid pada lapisan meningen yang membungkus

adanya injury pada otak dan pada pembuluh darah. ;ena yang mengalir pada permukaan otak hematoma. berhubungan 0leh dengan karena masuk kedalam hematoma sehingga sinus sagital merupakan sumber terjadinya subdural subdural 'ena, kerusakan

hematoma terjadi secara perlahan$lahan. Tetapi bila disebabkan oleh kerusakan arteri maka kejadiannya secara cepat. ubdural hematoma dapat terjadi secara akut, subakut, atau kronik. etelah terjadi perdarahan 'ena, subdural hematoma nampak membesar. 4ematoma menunjukkan tanda! dalam waktu 8> jam setelah injury. Tanda lain yaitu bila terjadi konpressi )*% jaringan otak maka akan terjadi tingkat ubakut peningkatan menyebabkan penurunan

kesadaran dan nyeri kepala.

%upil dilatasi.

biasanya terjadi dalam waktu ! 7 18 hari setelah injury. Kronik subdural hematoma terjadi beberapa minggu atau bulan setelah injury. omnolence, con&usio, lethargy, kehilangan memory merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan subdural hematoma. In%ra/ere#ral Hema%"ma!

Terjadinya pendarahan dalamn parenkim yang terjadi rata$rata 1< ? dari head injury. Biasanya terjadi pada lobus &rontal dan temporal yang mengakibatkan ruptur pembuluh darah intraserebral pada saat terjadi injury. +kibat robekan intaserebral hematoma atau intrasebellar hematoma akan terjadi subarachnoid hemorrhage. )"lla#"ra%i0e )are! %emeriksaan laboratorium dilakukan untuk memonitor hemodinamik dan *0!. 0kdigen yang adekuat sangat diperlukan untuk mempertahankan metabolisma serebral. *0! sangat beepengaruh untuk mengakibatkan 'asodilator yang dapat mengakibatkan edema serebral dan peningkatan )*%. 2umlah sel darah, glukosa serum dan elektrolit diperlukan untuk memonitor kemungkinan adanya in&eksi atau kondisi yang berhubungan dengan lairan darah serebral dan metabolisma. *T can diperlukan untuk mendeteksi adanya contusio atau adanya di&&use a9onal injury. %emeriksaan lain dan mendeteksi edema serebral. %emeriksaan gas darah guna mengetahui kondisi oksigen

adalah 3/), 661, dan lumbal &unctie untuk mengkaji kemungkinan adanya perdarahan. ehubungan dengan contusio, klien perlu diobser'asi 1 7 ! jam di bagian emergensi. Kehilangan tingkat kesadaran terjadi lebih dari ! menit, harus tinggal rawat di rumah sakit untuk dilakukan obser'asi. Klien yangmengalami "+) atau cuntusio sebaiknya tinggal rawat di rumah sakit dan dilakukan obser'asi ketat. 3onitor tekanan )*%, monitor terapi guna menurunkan edema otak dan mempertahankan per&usi otak. %emberian kortikosteroid seperti hydrocortisone atau de9amethasone dapat diberikan untuk menurunkan in&lamasi. %emberian osmotik diuresis seperti mannitol digunakan untuk menurunkan edema serebral. Klien dengan trauma kepala yang berat diperlukan untuk mempertahankan &ungsi tubuh normal dan mencegah kecacatan yang nmenetap. "apat juga diberikan in&us, enteral atau parenteral &eeding, pengaturan posisi dan /03 e9ercise untuk mensegah konraktur dan mempertahankan mobilitas. Asu.an $epera1a%an :

10

%engkajian riwayat terjadinya injury akan membantu guna memahami trauma craniocerebral. 3engetahui jika klien kehilangan kesadaran akan membantu perawat untuk merencanakan tindakan keperawatan. +suhan keperawatan pada klien pada phase akut biasanya di&ukuskan pada mempertahankan pengaliran udara dan pola na&as. +suhan keperawatan ditujukan untuk mengkaji secara terus menerus dan memonitoring &ungsi neurologis pengaruhnya terhadap berbagai sistem tubuh. Banyak dengan diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan hematoma intracranial atau sebagai

akibat peningkatan )*%. Dia(n"sa $epera1a%an : Bersihan jalan na&as tidak e&ekti& berhubungan dengan *oma atau perdarahan masuk kedalam jalan na&as. Tujuan : Klien akan mempertahankan jalan na&as tetap e&ekti&, ditandai : 1. 2alan na&as bagian atas bebas dari sekresi. !. %erna&asan teratur (1<$!!) #. bunyi perba&asan jelas pada kedua dasar paru.

11

8. 1erakan dada simetris. =. Tidak ada dispnea, agitasi, con&usio. <. +1" normal ( %0! diatas ,. mm4g dan %*0! antara #. 7 #= mm4g.. Implemen%asi : 1. %ertahankan jalan udara bebas. !. %ertahankan jalan na&as tetap bebas. #. @akukan suction oropharyn9 dan trachea setiap 1 7! jam. 8. Kaji // setiap 1 7! jam. =. *ek bunyi na&as dan gerakan dada. <. 3onitor +1". A. %osisi baring semi prone-posisi lateral. >. Berikan oksigen humidi&ied. ,. Bantu atau pertahankan endotracheal tube, tracheostomy, dan mechanical 'entilation (bila diperlukan). Dia(n"sa $epera1a%an : 1angguan per&usi jaringan serebral berhubungan dengan hipotensi-intracranial hemorrhage-hematoma-atau injury lain. Tujuan : Klien akan mempertahankan per&usi jaringan serebral yang adekuat, ditandai dengan :

12

1. @0* stabil atau meningkat. !. 1* nilai , atau lebih. 3. Temperatur kurang dari #>.=*. 8. re&leks pupil terhadap cahaya baik. =. /espon motorik stabil atau peningkatan(gerakan lengan dan tungkai). <. )*% kurang dari 1= mm4g. A. tekanan sistolik diatas ,. mm4g. Implemen%asi : 1. Kaji @0*. !. Kaji lebarnya pupil setiap 1 7 8 jam. #. Kaji gerakan ekstraokuler setiap 1 7 8 jam. 8. *ata respon 'erbal, gerakan tungkai, dorsi&le9ion dan plantar &le9ion setiap 1 7 8 jam. =. 2ika klien tidak sadar, catat gerekan spntan atau upaya menghindari nyeri setiap 1 7 8 jam. <. @aporkan jika ada kelainan-kemunduran yang terjadi. A. 3onitor temperatur setiap setiap ! jam, pertahankan temperatur antiperetika. >. 3onitor kondisi kardio'askular dan perna&asan. ,. *ata 'ital sign setiap 1 7 8 jam. batas normal denganpemberian obat

13

1.. %ertahankan posisi kepala #. derajat dan pertahankan posisi kepala secara netral dengan memasang bantal pasir. 11. 3onitor input dan output urin. 1!. @akukan massage setiap !$ 8 jam untuk mencegah adanya tekanan pada tonjolan tulang. 1#. /obah posisi setiap ! jam.

14

DA'TAR KEPUSTKAAN +le9ander (1,,=). Care of the patient in Surgery. (1. th ed.), t @ouis B 3osby. % : >== 7 ,#.. "oenges, 3oorehouse C 1eisser (1,,#). Nursing Care Plans ; Guidelines for planning and dokumenting patient care. (#rd ed) philadelphia B (.+."a'is *ompany. p : !A1 7 !,.. @emone C burke. (1,,<). Medical-Surgical Nursing ; critical thinking in client care. California : +ddison$ :esley. p : 1A!. $ 1A!> @ewis, 4eitkemper C "irkssen (!...). Medical Surgical Mursing ; Assessment and management ofg clinical pro lems. t.louis : 3osby. % : 1A!. 7 1A1<!8 7 1<#.. @uckman (1,,<). Core principles and practice of medicalsurgical nursing. %hiladelphia : :.B. auders *ompany. p B #81 7 #=8

15

16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TRAUMA KEPALA 2HEAD INJUR34

!isampaikan pada perkuliahan Akper !epkes makassar "elas "husus Puskesmas #ana #ora$a %kto er &''(

-le. 5 Drs! Julianus A$e6SKp6 M!$ep!

17

18

19

You might also like