You are on page 1of 7

JURNAL TUGAS AKHIR

TINJAUAN PERENCANAAN SUBSTRUKTUR GEDUNG UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

Oleh :

NIRWANA KARISMA D 111 08305

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

TINJAUAN PERENCANAAN SUBSTRUKTUR GEDUNG UNIVERSITAS PATRIA ARTHA


H. Parung1, A. A. Amiruddin1, N. Karisma2 ABSTRAK Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan, Pemakaian pondasi tiang pancang pada suatu bangunan, apabila tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya, sedangkan pondasi tiang bor ini, biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Pada proyek pembangunan gedung Universitas Patria Artha di desain dengan menggunakan tipe pondasi bored pile/tiang bor. Perencanaaan bored pile digunakan berbentuk persegi dengan dimensi 40 x 40 cm. Metode perencanaan pondasi yang sering digunakan adalah metode Mayerhoff. Dari hasil perhitungan data sondir menunjukkan bahwa daya dukung tiang bored pile sebesar 149.33 ton sedangkan beban yang ingin dipikul oleh tiang tersebut sebesar 188.69 ton. Karena tiang bored pile tidak dapat memikul beban struktur atasnya maka digunakannya tiang pancang sebagai salah satu alternative yang sesuai dengan dimensi yang diinginkan dan di desain mampu memikul pembebanan dari struktur atasnya. Dimensi tiang pancang yang digunakan berbentuk silinder diameter 50 cm dan 60 cm. Berdasarkan perhitungan diperoleh daya dukung tiang pancang sebesar 179.24 ton dan 254.34 ton. Tujuan perencanaan ini adalah untuk membandingkan hasil perencanaan pondasi bored pile dengan alternative pondasi tiang pancang pada struktur bawah proyek pembangunan Gedung Universitas Patria Artha dengan pertimbangan daya dukung tiang dan keefisienan dari struktur itu sendiri. Sehingga dilihat dari daya dukung tiang yang diperoleh dari perhitungan memperlihatkan bahwa tiang pancang memiliki daya dukung tiang yang lebih baik karena berbentuk silinder dan dimensi yang besar sehingga bangunan tidak mudah rusak dibandingkan dengan bored pile. Sedangkan dari segi perhitungan efisiensi memperlihatkan bahwa bored pile lebih efisien dibandingkan dengan tiang pancang.

Kata kunci : Universitas Patria Artha, Tiang Pancang, Bored Pile, Daya Dukung Tiang.

PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia penggunaan tiang pancang untuk pondasi dalam lebih banyak dikenal oleh konsultan dan kontraktor serta masyarakat pada umumnya karena teknologi pelaksanaannya yang sudah biasa dilaksanakan seperti pemancangan pondasi pada pembangunan gedung, ruko, jembatan, pabrik serta bangunan yang lain. Perencanaan pondasi pada suatu gedung terutama pada gedung bertingkat mutlak diperlukan mengingat berat bangunan dan unsur-unsur lain di dalamnya memerlukan penyaluran yang sebanding dengan daya dukungnya. Dalam analisa perencanaan pondasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah beban struktur atas dan karakteristik tanah dilapangan. Karena kedua hal ini yang paling mempengaruhi pada saat analisa perencanaan jenis serta tipe pondasi yang akan digunakan.
2

Perencanaan pondasi pada proyek pembangunan gedung Universitas Patria Artha yang di desain dengan menggunakan tipe pondasi bored pile/tiang bor. Hal ini berdasarkan hasil perencanaan konsultan proyek, dimana hasil analisis tersebut diperoleh akibat beban gedung bertingkat dan karakteristik tanah dilapangan serta efisiensi dari pelaksanaan selama proses pembuatan pondasi sehingga pemilihan tipe pondasi yang digunakan adalah bored pile. Dalam kurung waktu beberapa tahun ini penggunaan pondasi tiang bor juga semakin popular karena beberapa alasan, oleh sebab itu sangat menarik untuk mengetengahkan perkembangan berbagai pemakaiannya dan pelaksanaan konstruksi jenis pondasi dalam ini, namun demikian pengalaman menunjukkan bahwa pada setiap pekerjaan pondasi tiang bor, muncul masalahmasalah spesifik dengan kondisi yang berbeda menyangkut segi pelaksanaan konstruksi 1

Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA

maupun hal lain. Dalam pemilihan pondasi sangat dibutuhkan pengetahuan tentang jenis tanah yang dihadapi dan masalah yang akan terkait. Pengendalian mutu menjadi salah satu kunci penting keberhasilan Pondasi Tiang Bor, dimana sukses pada pekerjaan tiang bor tergantung pada pengetahuan bagaimana tiang bor dilaksanakan dilapangan dan pengaruh dari prosedur yang berbeda terhadap perilakunya dibawah beban. Dengan digunakannya tiang pancang yang sesuai dengan dimensi yang diinginkan dan desain tiang pancang yang mampu memikul pembebanan dari struktur atasnya serta peralatan mesin pancang yang lebih mudah bergerak dalam area lapangan proyek menjadikan kapasitas pemancangan yang cenderung lebih efektif dalam pelaksanaan (kondisi mesin normal serta cuaca yang baik). Dimana jumlah titik acuan pemancangan menjadi metode pondasi dalam dengan menggunakan tiang pancang berada pada urutan pertama ditinjau dari segi pemakaian di beberapa proyek Indonesia, dibandingkan dengan metode pondasi dalam dengan menggunakan Metode tiang Strauss Pile/Bored Pile. Batasan Masalah Ruang lingkup pembahasan dibatasi pada: 1. Gaya-gaya yang bekerja pada struktur bawah (pondasi). 2. Perencanaan pondasi yang digunakan adalah tiang pancang. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk membandingkan hasil perencanaan pondasi bored pile dengan alternative pondasi tiang pancang pada struktur bawah proyek pembangunan Gedung Universitas Patria Artha dengan pertimbangan daya dukung tiang dan keefisienan dari struktur itu sendiri. Metode Penelitian Penyusunan Tugas Akhir ini menggunakan metode studi pustaka, yang membahas kerangka konseptual permasalahan,

penentuan tinjauan, kategori penulisan, metode dan prinsip-prinsip desain dan analisis, penyesuaian tipe perencanaan dengan fungsi struktur serta keoptimalan dan keekonomisan hasil desain. Di samping itu, penulis membaca buku-buku yang relevan dan sumber-sumber yang tertulis yang menunjang penyusunan ini. TINJAUAN UMUM DAN DATA PERENCANAAN Denah Perencanaan

Gambar 1 Denah perencanaan

Data Bangunan Data bangunan Gedung Universitas Patria Artha adalah sebagai berikut : Nama Bangunan : Gedung Universitas Patria Artha Status Teknik : Kelurahan Pacinongang Kecamatan SombaOpu Fungsi Bangunan : Perkantoran dan Perkuliahan Jumlah Tingkat : 4 Lantai Data Struktur Pondasi yang direncanakan adalah pondasi tiang beton precast dengan kriteria sebagai berikut : 1. Dimensi kolom pada Gedung Universitas Patria Artha (terlampir) 2

2. Tiang Pancang : diameter tiang adalah 60 cm dan 50 cm dengan mutu beton 25 MPa (K300) 3. Data tanah diperoleh dari hasil pengujian dan penyelidikan tanah sondir oleh Dina Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan (terlampir). Beban-beban yang Bekerja Pada Pondasi Beban-beban yang bekerja pada pondasi antara lain : 1. Beban horizontal/geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding. 2. Beban vertical/beban tekan dan tarik, contohnya beban mati, beban hidup, gaya gempa. 3. Momen. Perhitungan Daya Dukung Vertikal Tiang Pancang 1. Berdasarkan kekuatan bahan tiang. Menurut peraturan beton Indonesia (PBI), tegangan tekan beton yang diijinkan yaitu : b = 0.33 x fc fc = kekuatan tekan beton karakteristik = x A ........................................... (1) Dimana : = Kekuatan yang diizinkan pada tiang pancang (kg) = Kuat tekan izin tiang pancang (kg/cm2) = Luas penampang efektif tiang pancang (cm2) 2. Berdasarkan hasil sondir Untuk tiang pancang end bearing pile : Quijin = Quijin = ..................................... (2)

f = Jumlah hambatan pelekat atau total friction (kg/cm) O = Keliling tiang (cm) A = Luas penampang ujung tiang (cm2) 3 = Faktor keamanan untuk daya dukung tiang 5 = Faktor keamanan untuk gesekan pada selimut tiang
Daya Dukung Ijin Tiang Group (P all Group)

Teori membuktikan dalam daya dukung kelompok tiang tidak sama dengan daya dukung tiang secara individu dikalikan jumlah tiang dalam kelompok, melainkan perkalian antara daya dukung satu tiang dengan banyaknya tiang dikalikan dengan faktor effisiensi group tiang. Eff = 1 ( ) ( )

........... (5)

Dimana ; m = jumlah baris n = jumlah tiang satu baris = Arc tan dalam derajat

d = diameter tiang (cm) S = jarak antar tiang (cm) 1.5 d S 3.5 d Pmax yang Terjadi Pada Tiang Akibat Pembebanan Pmax =

.... (6)

Untuk tiang friction pile : .......................................... (3)

Untuk tiang pancang end bearing dan friction pile : Qtiang=

........................... (4)

Dimana : Qtiang = Kapasitas daya dukung ijin tiang pancang (kg) qc = Nilai konis (kg/cm2)

Dimana ; Pmax = Beban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (ton) SPv = Jumlah total beban (ton) Mx = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x My = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y Xmax = Absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang Ymax = Ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang n = Banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang (pile group) nx = Banyak tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu x ny = Banyak tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu y 3

Sx2 = Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang (m2) 2 Sy = Jumlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang (m2) PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan Substruktur A. Perencanaan Bored Pile Pada titik sondir 1 (S-1) dengan kedalaman 7.0 m maka di dapatkan data sebagai berikut :
Tabel 1 Data Bored Pile
Data Dimensi Tiang (s) Luas Bored Pile (A) Keliling (O) Total Friction (Tf) Tahanan Konus (qc) 40 x 40 cm 1600 cm2 160 cm 312 kg/cm 250 kg/cm
2

B. Perencanaan Tiang Pancang Adapun spesifikasi dari tiang pancang tersebut adalah : Mutu beton (fc) = 25 MPa Mutu baja (fy) = 400 MPa Ukuran = 50 cm dan 60 cm Luas penampang = 1963 cm2 dan 2826 cm2 Keliling (O) = 157 cm dan 188.4 cm Data hasil titik sondir 1 (S-1) untuk kedalaman -7.0 m, didapatkan : qc = 250 kg/cm2 Tf = 312 kg/cm Untuk diameter 50 cm Ptiang = 173338.467 kg = 173.338 ~ 200 ton Untuk diameter 60 cm Ptiang = 247256.16 kg = 247.256 ~ 250 ton Selanjutnya untuk perhitungan pada titik lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Rekapitulasi Daya Dukung Tanah untuk Tiang Pancang.
Titik Sondir Dimensi Tiang (cm) 50 60 50 60 50 60 50 60 qc (kg/cm2) Tf (kg/cm) Kedalaman (m) Daya Dukung (ton)

Keterangan

Sumber : Universitas Patria Artha

Dengan menggunakan data tersebut maka diperoleh Qijin sebesar 143317.333 kg = 143.32 ton ~ 150 ton. Selanjutnya untuk perhitungan pada titik lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2 Rekapitulasi Daya Dukung Tanah untuk Bored Pile.
Dimensi Titik Tiang Sondir (cm) 1 2 3 4 40 x 40 40 x 40 40 x 40 40 x 40 250 250 250 250 312 248 500 230 7.0 7.2 5.6 5.4 143.32 141.27 149.33 140.69 (kg/cm2) (kg/cm) (m) (ton) qc Tf Kedalaman Daya Dukung

1 2 3 4

250 250 250 250

312 248 500 230

7.0 7.2 5.6 5.4

173.33847 247.25616 171.32887 244.84464 179.24167 254.34000 170.76367 244.16640

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pada dimensi tiang diameter 60 cm memiliki daya dukung tiang maksimum sebesar 254.34000 ton pada kedalaman 5.6 m dan minimum sebesar 244.16640 ton pada kedalaman 5.4 m. Sedangkan pada dimensi tiang diameter 50 cm memiliki daya dukung tiang maksimum sebesar 179.24167 ton pada kedalaman 5.6 m dan minimum sebesar 170.76367 ton pada kedalaman 5.4 m Perhitungan Tiang Pancang 1. Berdasarkan kekuatan bahan diperoleh kekuatan pikul tiang yang diijinkan sebesar 233.145 ton. 4

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa pada kedalaman 5.6 m memiliki daya dukung tiang maksimum sebesar 149.33 ton dan pada kedalaman 5.4 m memiliki daya dukung tiang minimum sebesar 140.69 ton.

2. Berdasarkan Hasil Sondir : a. Daya dukung tiang (Ptiang) dihitung dengan formula maka didapatkan nilai sebagai berikut : Pada diameter tiang 50 cm kekuatan pikul tiang yang diijinkan sebesar 173.3384667 ton ~ 200 ton. Pada diameter tiang 60 cm kekuatan pikul tiang yang diijinkan sebesar 247.25616 ton ~ 250 ton. b. Daya dukung ujung tiang (Qtiang) sebesar 23550 kg = 235.5 ton. c. Daya dukung friksi tiang dengan tanah sebesar 11756.16 kg = 11.75616 ton. 3. Jumlah tiang Untuk menentukan jumlah tiang pancang yang dibutuhkan sangat diperlukan agar dapat menahan beban aksial yang diterima oleh pondasi.

Beban maksimum yang diterima pada pondasi adalah sebesar 76.30355 ton. Hal ini menunjukkan bahwa daya dukung tiang yang sebesar 152.09710 ton dapat menahan beban maksimum yang akan diterima sebesar 76.30355 ton. b. Pondasi Tipe-2 60 cm ( 2 tiang ) Beban maksimum yang diterima pada pondasi adalah sebesar 94.58365 ton. Hal ini menunjukkan bahwa daya dukung tiang yang sebesar 188.69043 ton dapat menahan beban maksimum yang akan diterima sebesar 94.58365 ton. C. Perencanaan Pile Cap

PC1
750 625 1250 625

PC2
1500 750

= 0.7631 ~ 1
500

1250

600

1500

Untuk kestabilan struktur maka digunakan tiang pondasi kelompok, n = 2


2500 3000

Efisiensi Kelompok Tiang Jika beban yang harus dipikul cukup besar, maka biasanya suatu pondasi merupakan kelompok yang terdiri lebih dari satu tiang. Kelompok tiang ini secara bersamasama memikul beban tersebut. Yang menjadi masalah adalah tinggal berapa persenkah daya dukung pribadi dari masing-masing tiang dalam kelompok tersebut, yaitu yang disebut efisiensi kelompok tiang.
Tabel 4 Efisiensi Kelompok Tiang

Gambar 1 Tipe-tipe pile cap

1. Perhitungan dimensi didapatkan dari rumus dan data-data yang telah dilampirkan, maka hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Dimensi Pile Cap yang Digunakan Dalam Perencanaan.
Dimensi Pile Cap Tipe-1 (2 tiang) 50 cm Tipe-1 (2 tiang) 60 cm

Panjang pile cap (L) Lebar pile cap (B) Tebal pile cap (h) Tinggi efektif (d) Selimut beton (d)

2500 mm 1250 mm 556.183 mm 481.183 mm 75 mm

3000 mm 1500 mm 707.743 mm 632.743 mm 75 mm

Beban maksimum yang diterima pada pondasi

2. Perhitungan tulangan pile cap Dari hasil perhitungan yang telah dilampirkan maka tulangan utama dan tulangan praktis yang dibutuhkan dengan ukuran pile cap yang berbeda dapat dilihat pada tabel 6.

a. Pondasi Tipe-1 50 cm ( 2 tiang ) 5

Tabel 6 Rekapitulasi perhitungan tulangan pile cap


Kelompok No Ukuran Pile Cap Tiang 1 2 125 x 250 cm2 150 x 300 cm2 2 tiang 50 cm 2 tiang 60 cm Utama 11 22 17 22 Praktis 4 18 6 18 Tulangan Tulangan

PENUTUP Kesimpulan a. Perbandingan bored pile dengan tiang pancang sebagai berikut : 1. Dari segi perhitungan efisiensi yang telah dilampirkan memperlihatkan bahwa bored pile lebih efisien dibandingkan dengan tiang pancang. 2. Dilihat dari daya dukung tiang yang diperoleh dari perhitungan yang dilampirkan bahwa tiang pancang memiliki daya dukung tiang yang lebih baik karena jika dasar pondasi mempunyai dimensi yang besar maka daya dukungnya juga besar sehingga bangunan tidak mudah rusak dibandingkan dengan bored pile. b. Diperoleh dua macam ukuran pile cap, yaitu : Ukuran 125 x 250 cm2 dengan jumlah kelompok tiang sebanyak 2 tiang diameter 50 cm. Dimana tulangan utama 11 22 dan tulangan praktis 4 18. Ukuran 150 x 300 cm2 dengan jumlah kelompok tiang sebanyak 2 tiang diameter 60 cm. Dimana tulangan utama 17 22 dan tulangan praktis 6 18. Saran Adapun saran-saran yang dapat kami berikan sebagai penulis yang tentunya bersifat membangun adalah sebagai berikut :

a. Data-data pendukung masih harus dilengkapi untuk menyempurnakan perencanaan pondasi seperti data penyelidikan tanah tidak hanya diperoleh dari hasil penyondiran tetapi juga dapat diperoleh dari hasil boring. b. Gambar detail perencanaan perlu ditambahkan sehingga hal itu mampu menjelaskan inti dari perencanaan. c. Untuk pihak pelaksana/ kontraktor, sebaiknya melakukan pengecekan/ perhitungan kembali jika terjadi pemesaran dimensi DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1983. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung. SK SNI 03-1726-2002. Bandung : Badan Standarisasi Nasional. Anonim. 1983. Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung. SK SNI2847-2002. Bandung :Yayasan LPMB. Hardiyatmo, H.C. 2008. Teknik Fondasi II. Yogyakarta : Beta Offset. Hardiyatmo, H.C. 2011. Analisis dan Perancangan Pondasi I. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hs, Sardjono. 1991. Pondasi Tiang Pancang. Surabaya : Sinar Wijaya. Kh, Sunggono., 1984. Mekanika Tanah. Bandung : Nova. Nurwahidah, A. Dan S, Evi Aprianti. 2010. Tinjauan Perencanaan Alternatif Pondasi Gedung Fakultas Teknik Gowa. Makassar : Universiitas Hasanuddin. Sosrodarsono, Suryono. Dan Nakazawa, Kazuto. 2005. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta : Pradnya Paramita. Tambusay, Asdam. 2012. Tinjauan Perencanaan Super Struktur Gedung Universitas Patria Artha. Makassar : Universitas Hasanuddin.

You might also like