You are on page 1of 13

Proposal waktu efektif mencuci tangan yang mampu menurunkan angka staphylococcus aureus

DISUSUN OLEH: ERIKA TOBING MERTISIN LAOLI WAHYUNI MEGAWATI YAYANG BELYA OKTAVIANI

TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui sabun untuk mencuci tangan yang

paling efektif dengan waktu kontak 5 detik, 10 detik, 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik, dan 60 detik sabun dalam menurunkan angka Staphylococcus aureus. Mengetahui efektivitas sabun cuci tangan dengan komposisi bahan aktif tertentu dalam menurunkan angka Staphylococcus aureus.

MANFAAT PENELITIAN
Memberikan informasi tentang waktu efektif

mencuci tangan yang mampu menurunkan angka Staphylococcus aureus. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian mengenai waktu kontak sabun cuci tangan dalam menurunkan angka Staphylococcus aureus.

LANDASAN TEORI
Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri,

jamur, dan protozoa mikroskopik yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal yang memiliki kemiripan dengan sel tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Fungi atau jamur merupakan mikroorganisme multiseluler yang terkadang dapat dilihat secara langsung Virus adalah mikroorganisme terkecil, karena ia dapat melewati saringan kuman, sehingga disebut contagium vivum fladium.

Bahaya Kesehatan Akibat Kuman


Kuman dapat masuk ke dalam tubuh manusia

melalui makanan maupun minuman yang dikonsumsi, tangan yang tidak bersih, atau kotoran yang mengandung kuman. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kuman karena personal hygiene yang rendah diantaranya: Diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi cacing.

Pengendalian Angka Kuman


Pengendalian Secara Fisik

Pengendalian dengan Bahan Kimia

METODE PENELITIAN
Variabel bebas

Waktu kontak Sabun Cuci Tangan Merk A dan B 1. 5 detik 2. 10 detik 3. 20 detik 4. 30 detik 5. 40 detik 6. 50 detik 7. 60 detik

Variabel Terikat Angka Staphylococcus aureus pada media biakkan agar

Variabel yang Dikendalikan

1. Konsentrasi bahan aktif 2. Spesies Mikroorganisme 3. Jumlah Mikroorganisme

Hipotesis
1. Ada perbedaan angka Staphylococcus aureus pada media biakkan bakteri antara sabun A dan sabun B sesudah pemberian sabun cuci tangan. 2. Ada perbedaan angka Staphylococcus aureus pada sabun dengan variasi waktu kontak 5 detik, 10 detik, 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik, dan 60 detik. 3. Ada perbedaan efektivitas sabun cuci tangan dalam menurunkan angka Staphylococcus aureus.

Jenis dan metode penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitiaN yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul akibat adanya perlakuan tertentu. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain sesudah dengan kelompok kontrol (postest only with control design). Desain penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut: Perlakuan Xc (aquades) Posttest ------------------ Angka S.aureus (kontrol) BANDINGKAN X1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ------------------ Angka S.aureus (sabun A) X1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ----------------- Angka S.aureus (sabun B) Keterangan : Xc = Kontrol atau perlakuan standar (aquades). Xn = Perlakuan (pemberian sabun cuci tangan dengan waktu kontak 5 detik, 10 detik, 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik, dan 60 detik).

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas MH. THAMRIN. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sabun untuk mencuci tangan dengan berbagai merk dagang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasinya (Sastroasmoro dan Sofyan, 1995). Sampel pada penelitian ini adalah sabun untuk mencuci tangan merk A dan B dengan komposisi bahan aktif triklosan, asam salisilat, dan klorosilenol.

Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan pengamatan perhitungan angka Staphylococcus aureus setelah pemberian sabun cuci tangan pada variasi waktu kontak yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas MH. Thamrin.

Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengukur dan menghitung secara langsung terhadap objek yang diteliti, dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi. Waktu kontak diperoleh berdasarkan pengukuran dengan timer. Konsentrasi bahan aktif diketahui melalui observasi pada keterangan komposisi dalam kemasan sabun. Spesies bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesifik dari Staphylococcus aureus yang diukur jumlahnya menggunakan hemositometer. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan cara: 1. Editing 2. Coding 3. Entry Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan SPSS, yang meliputi: 1. Analisis Univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel yang diteliti (Hastono, 2001). 2. Analisis Bivariat, meliputi: a. Uji normalitas data dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Data berdistribusi normal jika p>0,05. b. Uji Krusskal Wallis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antarkelompok perlakuan. Perbedaan dinyatakan signifikan bila p0,05. c. Uji Mann-Whitney dilakukan untuk mengetahui beda ratarata antar perlakuan. Perbedaan dinyatakan signifikan bila p0,05.

Sekian dan Terima Kasih

You might also like