Professional Documents
Culture Documents
Vitamin adalah senyawa senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
VITAMIN
Larut Air
Larut Lemak
Tiamin Riboflavin Asam Nikotinat Piridoksin Asam Kolat Biotin Asam Pantotenat Vitamin B12 Vitamin C
PENGGOLONGAN VITAMIN
Vitamin larut air disebut Prakoenzim Tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracun, di ekskresi dalam urin. Vitamin larut lemak disebut Alosterin Dapat disimpan dalam tubuh, apabila terjadi defisiensi atau hipervitaminosis dapat memberikan gejala penyakit tertentu yang juga membahayakan.
Difisiensi Pelagra ( kulit kasar ), penyakit ini mengenai usus, kulit dan sistem saraf Gejala Lelah, pusing, kehilangan berat badan, tidak mempunyai selera makan, merasa sakit pada lidah, mulut, kerongkongan, mual, muntah muntah, dermatitis, khususnya pada permukaan tubuh yang terbuka yaitu lengan, tangan, lutut dan leher, gangguan syaraf, gangguan jiwa Sumber Telur, daging, susu, beras, sayuran hijau, kentang, kacang kacangan seperti kedelai, petai cina.
TIAMIN
Defisiensi penyakit beri beri, rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai muntah muntah dan diare
Sumber Biji bijian seperti beras, gandum, daging unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah, sayuran dan susu
RIBOFLAVIN
Defisiensi Keilosis ( terjadi kerak pada sudut mulut yang berwarna merah ) Sumber Susu, daging, telur, ikan, biji bijian seperti beras dan gandum Kebutuhan Riboflavin yang dianjurkan : Bagi wanita yang lebih dari 23 tahun 1,2 mg/hari Pria lebih dari 23 tahun 1,6 mg/hari Wanita menyusui 1,7 mg/hari Wanita hamil 1,5 mg/hari Bayi 0,6 mg/hari Anak sampai 10 tahun 1,2 mg/hari
BIOTIN
Defisiensi Kulit menjadi kasar bersisik Rasa sakit pada urat urat Kulit memucat Anoreksia (kehilangan selera makan) dan mual Kadar hemoglobin menurun Kadar kolesterol naik Kadar biotin urine menurun sampai 1/10 normal
VITAMIN B6
Defisiensi Hambatan pertumbuhan Badan lemah
Gangguan mental
Ermenia
ASAM FOLAT
Defisiensi Anemia megaloblastik Glositis (inflamasi pada lidah) Diare Sumber Hati, sayuran, terutama bayam,
asparagus, kacang kacangan
ASAM PANTOTENAT
Defisiensi Kehilangan selera makan Tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik Depresi mental Insomnia (tidak dapat tidur) Mudah terjadi infeksi pernapasan Sumber Daging, telur, susu, biji bijian dan kacang polong, buah dan sayur
VITAMIN C ( ASKORBAT )
Defisiensi Askorbat, pendarahan gusi, mudah terjadi luka dan infeksi tubuh dan kalau sudah terjadi sukar disembuhkan, hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak anak, pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak anak, kulit mudah mengelupas Sumber Sayuran berwarna hijau, buah buahan
Vitamin C, dapat hilang karena : 1. Pemanasan, yang menyebabkan rusak atau berbahayanya struktur 2. Pencucian sayuran setelah dipotong potong terlebih dahulu 3. Adanya alkali atau suasana basa selama pengolahan 4. Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yang tidak reversibel
VITAMIN A (RETINOL)
Defisiensi Tidak dapat melihat dengan jelas dalam cahaya redup (rabun senja), perubahan epitel, perkembangan tulang gigi yang tidak normal Sumber Hewan Minyak ikan, hati, mentega, keju, susu Tumbuhan Sayuran hijau, kuning, buah buahan warna kuning, margarin yang diperkaya Hipervitaminosis Menunjukan gejala keracunan Gejala Defisiensi Kulit kering, bercak bercak, rambut rontok, sakit tulang dan persendian, sakit kepala dan pembesaran hati
VITAMIN D
Fungsi Mengatur absorbsi kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan
makanan Mengatur klasifikasi tulang dan gigi Membantu kelancaran terjadinya transport aktif kalsium melalui membran Sumber Minyak ikan, susu, senyawa dibawah lapisan epidermal yang dapat menjadi vitamin D oleh sinar ultra violet Defisiensi Ricketsia pada anak anak dengan gejala tulang menjadi lunak, pembesaran sendi sendi persambungan tulang, deformasi tulang dada, pertumbuhan gigi terlambat, kejang, melunaknya tulang pada orang dewasa
VITAMIN E
Fungsi Sebagai anti oksidan Defisiensi Menyebabkan terjadinya haemolitis sel sel darah merah dan anemia Sumber Minyak tumbuhan, sayuran hijau, kacang - kacangan
VITAMIN K
Fungsi Penting dalam pembentukan Protrombin dan protein protein pembekuan darah lainnya, dan juga berpatisipasi dalam proses fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel Defisiensi Hemoragi dan waktu pembekuan darah panjang Sumber Daun hijau seperti bayam dan kubis, hati
TANIN
Tanin adalah senyawa polifenol sederhana yang terbentuk secara polimerisasi, sangat sukar dipisahkan, biasanya terdapat pada bagian-bagian tertentu dari tanaman.
PENGGOLONGAN TANIN
Tanin yang tak dapat terhidrolisis atau tanin kental (katekin atau katekol) Tanin yang dapat terhidrolisis
Tanin yang tak dapat terhidrolisis atau tanin kental (katekin atau katekol)
Tanin jenis ini bila dihidrolisis tidak menghasilkan senyawa-senyawa dengan bobot molekul rendah, tetapi suatu zat amorf dan tidak larut, seringkali berwarna merah, disebut flobafen. Tanin yang tidak terhidrolisis adalah polimer katekin atau katekol Apabila dididihkan dengan asam klorida (HCl) dapat menghasilkan flobafen. Tannin katekol dengan larutan FeCl3 menjadi warna hijau dan bila direaksikan dengan brom maka akan terjadi endapan
PENGGUNAAN TANIN
Karena adanya gugus fenol yang terdapat didalamnya maka tanin dapat berfungsi sebagai antiseptik, sehingga dapat mencegah terhadap gangguan serangga Sebagai adstingen (penciutan mukosa) sehingga dapat digunakan sebagai obat diare Sebagai bahan untuk pembuatan tinta Sifatnya yang mampu mengendapkan protein maka dapat digunakan dalam pengobatan pada luka bakar Dapat digunakan sebagai antidotum jika terjadi keracunan alkaloid Dapat digunakan sebagai reagen
Black catechu
NTA Suku Kandungan Khasiat
: Areca catechu : Leguminosae : Mengandung 25 % Phlobantin yang disebut asam catechu tannin : Adstingen
NTA : Uncaria gambir Suku : Rubiaceae Kandungan : Mengandung asam catechu tannin 22-50 %, catecin Khasiat : Adstingen
Nutgal
NTA Suku Kandungan
Khasiat
: Quercus infectoria : Fagaceae : Mengandung asam tannin 50-70 %, asam galat 2-4 %, asam elegalat, pati dan resin : Pembuatan tinta dan adstingen
Kino
Khasiat
: Pterocarpus marsupium : Leguminosae : Mengandung asam ketotanin 30-80 %, kinoin 1,5 %, catecol (pirokatekin) kino merah, asam galat, resin, gom, pectin 13-15 % : Adstingen
Mawar merah NTA : Rosa galica Suku : Rosaceae Kandungan : Mengandung tannin dan asam galat Khasiat : Adstingen
Diopyros
: Rhus glabra : Anacardiaceae : 2 % asam tanat, asam galat dan kalsium dan kalium mat : Adstingen