You are on page 1of 7

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA DI KAWASAN RAWA PENING, AMBARAWA, JAWA TENGAH

Oleh: Andriyanti, Dian Aditama, Muhammad Fadli, Okky Wildan Perkasa dan Widyatama Putra
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRACT Rawa Pening is a natural of swamp area that occupies districts Ambarawa , Bawen , Tuntang and Banyubiru . This area is located in Semarang district , Central Java . This area is surrounded by low hills dominated by herbaceous plants . In it is found a high diversity of flora , including plants that have medicinal properties that are commonly used by the local community . The purpose of these observations is to see the diversity of medicinal plants are widely used by the local community . The method used in this observation is exploration . Medicinal plants collected by purposive sampling during exploratory use identifier types resident in Rawa Pening area. Results showed that medicinal plants used by local people as there are 13 types of traditional medicine . Most of the medicinal plants used only taken leaves . Usually, most of them are still used in the form of a single material , consumed directly or indirectly . Its use is mostly used for the treatment. Keywords : Medicinal plants , species diversity , Rawa pening ABSTRAK Rawa pening adalah sebuah kawasan rawa alami yang menempati wilayah kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang dan Banyubiru. Kawasan ini terletak di kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini dikelilingi oleh bukit-bukit rendah yang di dominasi oleh tumbuhantumbuhan perdu. Di dalamnya banyak ditemukan keanekaragaman flora yang tinggi, termasuk tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk melihat keanekaragaman tumbuhan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah eksploratif. Tumbuhan obat dikumpulkan secara purposive sampling selama eksploratif menggunakan pengenal jenis penduduk di kawasan Rawa Pening. Hasil menunjukkan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional ada 13 jenis. Sebagian besar tanaman obat yang digunakan hanya diambil daunnya. Dalam penggunaannya, sebagian besar masih digunakan dalam bentuk bahan tunggal, dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaannya sebagian besar digunakan untuk pengobatan dalam. Kata kunci : Tumbuhan obat, Keanekaragaman jenis, Rawa Pening

I.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara

surut).

Rawa

Pening

terletak

di

Kecamatan Banyubiru, sedangkan daerah yang Jambu, dilaluinya sebagian meliputi kecamatan Bawen,
kepulauan yang sangat luas, mempunyai kurang lebih 35.000 pulau yang besar dan kecil dengan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang sangat tinggi. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 sampai dengan 150 famili tumbuh-tumbuhan, dan dari jumlah tersebut sebagian besar mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai

Ambarawa,

Tuntang, Getasan dan Banyubiru sendiri. Keberadaan danau tersebut sangat penting bagi sistem ekologi di Jawa Tengah bagian tengah. Dilihat dari bentang alam Danau Rawa Pening yang dikelilingi 4

pegunungan yaitu Gunung Telomoyo, Merbabu, Kendali Sodo, dan Ungaran, tentu saja membuat iklim di sekitar danau sejuk dan pemandangannya indah.

tanaman industri, tanaman buah-buahan, tanaman rempah-rempah dan tanaman obatobatan (Nasution, 1992).

Indonesia merupakan negara tropis yang sudah dikenal sebagai penghasil berbagai macam komoditas hasil

Ekowisata sendiri dapat diartikan sebagai kawasan yang memiliki pemandangan alami yang khas. Kekhasan tersebut selain dalam hal unsur-unsur biotik dan juga abiotik yang ada di dalamnya, seperti flora dan fauna endemik, keadaan iklim, dan bahkan tatanan sosial budaya yang ada di kawasan tersebut (Santoso 2007). Masyarakat di sekitar kawasan

pertanian, termasuk di antaranya tanaman obat. Kondisi tanah yang subur, iklim yang baik serta didukung oleh

keanekaragaman flora membuat Indonesia menjadi negara penghasil komoditas obatobatan asal alam yang cukup potensial. Salah satu kondisi ekosistem tersebut terdapat di sekitar kawasan hutan Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Danau Rawa Pening sendiri

hutan memiliki kearifan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan/bahan alami untuk pengobatan. Pengetahuan tentang

tumbuhan obat, mulai dari pengenalan jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan khasiat pengobatannya merupakan kekayaan

merupakan danau alam terbesar di Pulau Jawa yang terbentuk akibat pergeseran lapisan bumi (Suwondo 2007). Rawa Pening mempunyai luas antara 1770 s/d 2770 Ha (antara kondisi pasang dan

pengetahuan masing-masing etnis dalam masyarakat setempat (Supriadi, 2001).

Oleh karena itu, dipandang perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat lokal di sekitar kawasan hutan Danau Rawa Pening. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman jenis

pada

kawasan

Rawa

Pening

dikelompokkan berdasarkan familinya. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai pemanfaatan obat secara komprehensif.

tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan hutan Danau Rawa Pening.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Rawa Pening (pening berasal dari bening) adalah danau sekaligus tempat wisata air di Kabupaten Semarang,

II. BAHAN DAN METODE 1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 20 Oktober Bertempat Kecamatan di Danau Rawa 2013. Pening,

Jawa Tengah. Dengan luas 2.770 hektare Ia menempati wilayah Kecamatan dan

Ambarawa,

Bawen,

Tuntang

Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung

Banyubiru,

Kabupaten

Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Berdasarkan informasi masyarakat Kedungdowo semua jenis tumbuhan obat yang diperoleh di lapangan bukan

Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 2. Bahan dan Metode Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode survei eksploratif, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.

merupakan jenis asli (endemik) atau hanya ditemukan di daerah tersebut. Jenisjenis tersebut hampir juga dapat

Sebagai narasumber

adalah masyarakat

pengguna jenis-jenis tumbuhan sebagai bahan obat tradisional. Data mengenai cara- cara penggunaan dan pengolahan serta kegunaan dari masing-masing

ditemukan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Semarang. Jenis, kegunaan, bagian tumbuhan dan cara penggunaan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa

tumbuhan obat tersebut juga dicatat. 3. Analisis Data Data tumbuhan obat yang

Kedungdowo disajikan pada tabel 1. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah batang, kulit, akar,

diperoleh melalui eksplorasi/penjelajahan

getah dan umbi. Dari hasil wawancara dengan penduduk sekitar menunjukkan cara penggunaan tanaman tersebut sebagai obat sebagian besar dengan cara di seduh. Masyarakat Desa Kedungdowo

umumnya menggunakan tumbuhan obat dengan cara dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung (dengan perlakuan tertentu sebelum digunakan). Getah dan kulit tumbuhan obat yang akan digunakan umumnya dikonsumsi baik secara

langsung. Jika akan digunakan biasanya dapat dioleskan langsung pada luka. Sedangkan untuk daun,biasanya bisa

langsung ditempel pada bagian yang sakit. Penggunaan tidak langsung bisa dilakukan dengan cara ditumbuk, diremas, direbus diminum. sebagian

dihancurkan, atau

dipotong-potong, dan obat

dimasak,dibakar tumbuhan

Penggunaan

besar untuk pengobatan luar, meskipun ada juga yang penggunaannya untuk pengobatan dalam seperti menggobati tekanan darah tinggi, batuk, dan masih banyak lagi.

NO NAMA LATIN NAMA LOKA L 1 Annona muricata L. Sirsak

FAMILY

Annonaceae

BAGIAN YANG DIGUNA KAN Daun, Buah, Biji, Akar

CARA PENGGUNA AN Direbus Dimakan Ditumbuk

KEGUNAAN

Asam Urat Reumatik Diare Ambien Eksim Rematik Batuk Demam Disentri Sembelit Wasir Bisul Lepra Batuk kering Demam Sakit Perut Hipertensi Demam Batuk Sariawan Malaria Cacar Air Hepatitis Memperlancar Air Seni Anemia Sakit Kepala Diare Cacingan Sembelit Insomnia Batuk dengan dahak Herpes Malaria

Annona sguamosa L.

Srikaya

Annonaceae

Daun, Buah, Biji, Akar, Kulit Kayu Daun, Akar, Batang

Ditumbuk Digiling Direbus

Centella asiatica

Pegaga n

Mackinlaya ceae

Diseduh Direbus Ditumbuk Dilumatkan Direbus Dilumatkan

Cyclea barbata Myer.

Elephantropus scaber L.

Cau Menisperma cauan ceae (Cincau hijau) Tapak Compositae Liman

Daun, Rimpang

Daun, Akar

Direbus Ditumbuk

Gnetum gnemmon L.

Melinjo

Gnetaceae

Manihot utilissima

Singkong

Euphorbiac eae

Buah, Daun, Kulit Buah Daun, Umbi, Kulit Batang Daun, Akar, Biji

Dikukus Dimasak

Ditumbuk Direbus

Mimosa pudica Linn.

Putri Malu

Fabaceae

Direbus Direndam

Rematik 9 Panax quinquefolius


Ginseng

Araliaceae

Akar, Umbi

Direbus

Diare Asma Hipertensi Menurunkan kolesterol Batu Ginjal Hipertensi Sakit Perut Sakit Maag Sakit Gigi Stress Sariawan Diabetes Ambeien Demam Wasir Mengurangi Polusi Udara Antiseptik Disentri Diare Batu Ginjal Sembelit Wasir Penurun Kolesterol Hipertensi Kencing Manis Demam Masuk Angin Eksema Rematik

10

Persea Alpukat americana Mill.

Lauraceae

Daun, Buah, Biji

Direbus Diseduh dengan Air Panas Dimakan

11

Sansevieria trifasciata

Lidah Racun (Lidah Mertua)

Agavaceae

Daun, Getah Daun, Akar

Direbus Dibakar Ditanam

12

Strobilabthes crispus Bl.

Keji Beling, Kecik Beling

Acanthaceae

Daun

Direbus

13

Swietenia mahagoni Jacq.

Mahoni

Meliaceae

Biji

Dimakan Diseduh dengan Air Panas Dibuat Serbuk

Tabel 1. Tumbuhan yang digunakan sebagai obat di kawasan Rawa Pening

IV. KESIMPULAN Tanaman obat yang banyak

ditemukan di kawasan Rawa pening dan banyak digunakan oleh masyarakat

setempat berjumlah 13 jenis. Sebagian besar, masyarakat setempat menggunakan daunnya untuk digunakan sebagai obat tradisional. Analisis komponen kimia akan tumbuhan untuk obat tersebut perlu

dilakukan

dapat

mengetahui

komponen kimianya yang berguna dalam proses pengobatan. V. DAFTAR PUSTAKA

You might also like