You are on page 1of 15

HUKUM PAJAK

TINDAK PIDANA PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN

Definisi Tindak Pidana Perpajakan

Tindak pidana perpajakan adalah informasi yang tidak benar mengenai laporan yang terkait dengan pemungutan pajak dengan menyampaikan SPT, tetapi yang isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keteranganketerangan yang tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara dan kejahatan lainnya yang diatur dalam Undang-Undang yang mengatur perpajakan

Sanksi Perpajakan

Pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh WP sepanjang menyangkut tindakan administratif perpajakan dikenakan sanksi administratif

Ancaman bagi WP yang bertindak tidak jujur dikenakan sanksi pidana

Sanksi Pidana karena Kealpaan dan Bukan Pertama Kali Dilakukan


Setiap orang karena kealpaannya
Tidak menyampaikan SPT Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar

Didenda paling sedikit satu kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 2 bulan atau paling lama 1 tahun

Sanksi Administratif karena Kealpaan dan Pertama Kali Dilakukan


Pasal 13 UU KUP menyatakan bahwa WP yang karena kealpaannya

Tidak menyampaikan SPT

Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak elngkap

Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar

Tidak dikenai sanksi pidana apabila dilakukan pertama kali

Wajib melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak terutang beserta sanski administrasi berupa kenaikan sebesar 200%

Sanksi Pidana karena Kesengajaan dan Pertama Kali Dilakukan


Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau dikukuhkan sebagai PKP Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau pengukuhan PKP Tidak menyampaikan SPT

Menyampaikan SPT dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap

Menolak untuk dilakukan pemeriksaan

Memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen lain yang palsu

Tidak menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan di indonesia

Tidak menyimpan buku, catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan

Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut

Sanksi Pidana karena Kesengajaan dan Pertama Kali Dilakukan

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun

Denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang

Sanksi Pidana karena Kesengajaan dan Bukan Pertama Kali Dilakukan

Pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama enam tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang

Ditambahkan 1 kali menjadi 2 kali sanksi pidana yang sama apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 tahun

Sanksi Pidana karena Faktur Pajak atau Pemotongan dan Pemungutan Pajak
Setiap orang yang dengan sengaja
Menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya Menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun serta denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, baik pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 kali jumlah pajak tersebut

Daluwarsa Tindak Pidana


Tindak pidana dibidang perpajakan tidak dapat dituntut setalah melewati waktu 10 tahun sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, berakhirnya bagian tahun pajak, atau berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan

Sanksi Administrasi Bunga 2% per bulan

No
1.

Masalah
Pembetulan sendiri SPT (SPT tahunan atau SPT masa) tetapi belum diperiksa
Dari penelitian rutin: PPh pasal 25 tidak/kurang bayar PPh pasal 21,22,23, dan 26 serta PPn yang terlambat dibayar SKPKB, STP, SKPKBT tidak/kurang bayar atau terlambat bayar SPT salah tulis/salah hitung Dilakukan pemeriksaan, pajak kurang dibayar (maksimum 24 bulan) Pajak diangsur/dtunda ; SKPKB, SKKPP, STP SPT tahunan PPh di tunda, pajak kurang dibayar

Cara Membayar / Menagih


SSP/STP

2.

SSP/STP SSP/STP

SSP/STP
SSP/STP SSP/SPKB SSP/STP SSP/STP

3. 4. 5.

Sanksi Administrasi Bunga 2% per bulan


Sanksi administratif berupa bunga dapat dibagi menjadi bunga pembayaran, bunga penagihan, dan bunga ketetapan

Bunga pembayaran adalah bunga karena melakukan pembayaran pajak tidak tepat pada waktunya, dan pembayaran pajak tersebut dilakukan sendiri

Bunga penagihan adalah bunga karena pembayaran pajak yang di tagih dengan surat tagihan berupa STP, SKPKB, SKPPKBT tidak dilakukan dalam batas waktu pembayaran

Bunga ketetapan adalah bunga yang dimasukkan dalam surat ketetapan pajak tambahan pokok pajak

Sanksi Administrasi - Denda Administrasi


No
1.

Masalah
Tidak/terlambat memasukkan/menyampaikan SPT

Cara Membayar / Menagih


STP ditambah Rp 100.000,- atau Rp 500.000,- atau Rp 1.000.000,SSP ditambah 150%

2.

Pembetulan sendiri, SPT tahunan atau SPT masa tetapi belum disidik

3.

Khusus PPn: a. Tidak melaporkan usaha b. Tidak membuat/mengisi faktur c. Melanggar larangan membuat faktur (PKP yang tidak dikukuhkan)
Khusus PBB: a. STP, SKPKB tidak/kurang dibayar atau terlambat dibayar b. Dilakukan pemeriksaan pajak kurang bayar

SSP/SPKB (ditambah dengan 2% denda dari dasar pengenaan)

4.

STP + denda 2% (maksimum 24 bulan) SKPKB+denda administrasi dari selisiih pajak yang terutang

Sanksi Administrasi Kenaikan 50% dan 100%

No
1.

Masalah
Dikeluarkan SKPKB dengan penghitungan secara jabatan: a. Tidak memasukkan SPT tahunan PPh 29 b. Tidak memasukkan SPT tahunan PPh 21,23,26 dan PPn c. Tidak meyelenggarakan pembukuan d. Tidak memperlihatkan buku/dokumen, tidak memberikan keterangan, tidak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan

Cara Membayar / Menagih

SKPKB ditambah kenaikan 50% SKPKB ditambah kenaikan 100%

2.

Dikeluarkan SKPKBT karena ditemukan data baru, data semula yang belum terungkap setelah dikeluarkan SKPKB Khusus PPn: Dikeluarkan SKPKB karena pemeriksaan, dimana PKP tidak seharusnya mengkompensasi selisih lebih, menghitung tarif 0% diberi restitusi pajak

SKPKBT 100%

3.

SKPKB 100%

You might also like