You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

LATAR BELAKANG

1.2. RUMUSAN MASALAH Menjelaskan tentang definisi etiologi patogenesis, patofisiologi, penatalaksanaan serta pencegahan dari Meningitis.

1.3. TUJUAN Diharapkan agar mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran Uni ersitas !slam "l#"$har Mataram dapat memahami tentang MENINGITIS sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pem%elajaran mata perkuliahan &ang lainn&a &ang le%ih spesifik.

KELOMPOK 15 MENINGITIS

BAB II LANDASAN TEORI Anatomi Lapisan m m!"an m nin# s 'tak dan sum#sum tulang %elakang diselimuti meningea &ang melindungi struktur s&araf &ang halus, mem%awa pem%uluh darah dan sekresi cairan sere%rospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, &aitu( ). *apisan *uar +Durameter, Durameter merupakan tempat &ang tidak ken&al &ang mem%ungkus otak, sumsum tulang %elakang, cairan sere%rospinal dan pem%uluh darah. Durameter ter%agi lagi atas durameter %agian luar &ang dise%ut selaput tulang tengkorak +periosteum, dan durameter %agian dalam +meningeal, meliputi permukaan tengkorak untuk mem%entuk falks sere%rum, tentorium sere%elum dan diafragma sella. -. *apisan .engah +"rakhnoid, Dise%ut juga selaput otak, merupakan selaput halus &ang memisahkan durameter dengan piameter, mem%entuk se%uah kantung atau %alon %erisi cairan otak &ang meliputi seluruh susunan saraf pusat. /uangan diantara durameter dan arakhnoid dise%ut ruangan su%dural &ang %erisi sedikit cairan jernih men&erupai getah %ening. 0ada ruangan ini terdapat pem%uluh darah arteri dan ena &ang menghu%ungkan sistem otak dengan meningen serta dipenuhi oleh cairan sere%rospinal. 1. *apisan Dalam +0iameter, *apisan piameter merupakan selaput halus &ang ka&a akan pem%uluh darah kecil &ang mensuplai darah ke otak dalam jumlah &ang %an&ak. *apisan ini melekat erat dengan jaringan otak dan mengikuti g&rus dari otak. /uangan diantara arakhnoid dan piameter dise%ut su% arakhnoid. 0ada reaksi radang ruangan ini %erisi sel radang. Disini mengalir cairan sere%rospinalis dari otak ke sumsum tulang %elakang

KELOMPOK 15 MENINGITIS

BAB III PEMBAHASAN 3.1 DE$INISI Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang &ang mengenai piameter +lapisan dalam selaput otak, dan arakhnoid serta dalam derajat &ang le%ih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis &ang superficial. Meningitis di%agi menjadi dua golongan %erdasarkan peru%ahan &ang terjadi pada cairan otak &aitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. Meningitis serosa ditandai dengan jumlah sel dan protein &ang meninggi disertai cairan sere%rospinal &ang jernih. 0en&e%a% &ang paling sering dijumpai adalah kuman .u%erculosis dan irus. Meningitis purulenta atau meningitis %akteri adalah meningitis &ang %ersifat akut dan menghasilkan eksudat %erupa pus serta %ukan dise%a%kan oleh %akteri spesifik maupun irus. Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulenta &ang paling sering terjadi. 0enularan kuman dapat terjadi secara kontak langsung dengan penderita dan droplet infection &aitu terkena percikan ludah, dahak, ingus, cairan %ersin dan cairan tenggorok penderita.2aluran nafas merupakan pintu utama pada penularan pen&akit ini. 3akteri#%akteri ini dise%arkan pada orang lain melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi#sekresi tenggorokan &ang masuk secara hematogen +melalui aliran darah, ke dalam cairan sere%rospinal dan memper%an&ak diri didalamn&a sehingga menim%ulkan peradangan pada selaput otak dan otak. 3.2 ETIOLOGI Meningitis dapat dise%a%kan oleh irus,%akteri, riketsia, jamur, cacing dan

proto$oa. 0en&e%a% paling sering adalah irus dan %akteri. Meningitis &ang dise%a%kan oleh %akteri %eraki%at le%ih fatal di%andingkan meningitis pen&e%a% lain karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak &ang dise%a%kan oleh %akteri maupun produk %akteri le%ih %erat.!nfectious "gentmeningitis purulenta mempun&ai kecenderungan pada golongan umur tertentu, &aitu golongan neonatus paling %an&ak dise%a%kan oleh 4.5oli,2.%eta hemolitikus dan *isteria monositogenes. 6olongan umur di%awah 7 tahun +%alita,dise%a%kan oleh 8.influen$ae, Meningococcus dan 0neumococcus. 6olongan umur 7#-9 tahun dise%a%kan oleh 8aemophilus influen$ae, :eisseria meningitidisdan 2treptococcus 0neumococcus, dan pada usia dewasa +;-9tahun, dise%a%kan oleh
KELOMPOK 15 MENINGITIS 3

Meningococcus, 0neumococcus, 2tafilocccus, 2treptococcus dan *isteria.0en&e%a% meningitis serosa &ang paling %an&ak ditemukan adalah kuman .u%erculosisdan irus.Meningitis &ang dise%a%kan oleh irus mempun&ai prognosis &ang le%ih %aik, cenderung jinak dan %isa sem%uh sendiri. 0en&e%a% meningitis irus &ang paling sering ditemukan &aitu Mumps irus, 4cho irus, dan 5o<sackie irus , sedangkan 8erpes simple< , 8erpes $ooster, dan entero irusjarang menjadi pen&e%a% meningitis aseptic + iral,

3.3

PATO$ISIOLOGI Meningitis pada umumn&a se%agai aki%at dari pen&e%aran pen&akit di organ atau

jaringan tu%uh &ang lain. =irus / %akteri men&e%ar secara hematogen sampai ke selaput otak, misaln&a pada pen&akit Faringitis, .onsilitis, 0neumonia, 3ronchopneumonia dan 4ndokarditis. 0en&e%aran %akteri/ irus dapat pula secara perkontinuitatum dari peradangan organ ataujaringan &ang ada di dekat selaput otak, misaln&a "%ses otak, 'titis Media, Mastoiditis, .rom%osis sinus ka ernosus dan 2inusitis. 0en&e%aran kuman %isa juga terjadi aki%at trauma kepala dengan fraktur ter%uka atau komplikasi %edah otak. !n asi kuman#kuman ke dalam ruang su%araknoid men&e%a%kan reaksi radang pada pia dan araknoid, 522 +5airan 2ere%rospinal, dan sistem entrikulus. Mula#mula pem%uluh darah meningeal &ang kecil dan sedang mengalami hiperemi> dalam waktu &ang sangat singkat terjadi pen&e%aran sel#sel leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang su%arakhnoid, kemudian ter%entuk eksudat. Dalam %e%erapa hari terjadi pem%entukan limfosit dan histiosit dan dalam minggu kedua sel#sel plasma. 4ksudat &ang ter%entuk terdiri dari dua lapisan, %agian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fi%rin sedangkan di lapisaan dalam terdapat makrofag. 0roses radang selain pada arteri juga terjadi pada ena# ena di korteks dan dapat men&e%a%kan trom%osis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuron#neuron. .rom%osis serta organisasi eksudat perineural &ang fi%rino#purulen men&e%a%kan kelainan kraniales. 0ada Meningitis &ang dise%a%kan oleh irus, cairan sere%rospinal tampak jernih di%andingkan Meningitis &ang dise%a%kan oleh %akteri.

KELOMPOK 15 MENINGITIS

3.%

GEJALA KLINIS Meningitis ditandai dengan adan&a gejala#gejala seperti panas mendadak, letargi,

muntah dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan sere%rospinal +522, melalui pungsi lum%al. Meningitis karena irus ditandai dengan cairan sere%rospinal &ang jernih serta rasa sakit penderita tidak terlalu %erat. 0ada umumn&a, meningitis &ang dise%a%kan oleh Mumps irus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise, kemudian diikuti oleh pem%esaran kelenjer parotid se%elum in asi kuman ke susunan saraf pusat. 0ada meningitis &ang dise%a%kan oleh 4cho irus ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok, n&eri otot, demam. 6ejala &ang tampak pada meningitis 5o<sackie irus &aitu tampak lesi asikuler pada palatum, u ula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut tim%ul keluhan %erupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan n&eri punggung. Meningitis %akteri %iasan&a didahului oleh gejala gangguan alat pernafasan dan gastrointestinal. Meningitis %akteri pada neonatus terjadi secara akut dengan gejala panas tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan %erkurang, dehidrasi. 0ada anak#anak dan dewasa %iasan&a dimulai dengan gangguan saluran pernafasan %agian atas, pen&akit juga %ersifat akut dengan gejala panas tinggi, n&erikepala he%at, malaise, n&eri otot dan n&eri punggung. 5airan sere%rospinal tampak ka%ur, keruh atau purulen. Meningitis .u%erkulosa terdiri dari tiga stadium, &aitu stadium ! atau stadium prodormal selama -#1 minggu dengan gejala ringan dan nampak seperti gejala infeksi %iasa. 0ada anak#anak, permulaan pen&akit %ersifat su%akut, sering tanpa demam, muntah#muntah, nafsu makan %erkurang, murung, %erat %adan turun, mudah tersinggung, cengeng, opstipasi, pola tidur terganggu dan gangguan kesadaran %erupa apatis. 0ada orang dewasa terdapat panas &ang hilang tim%ul, n&eri kepala, konstipasi, kurang nafsu makan, fotofo%ia, n&eri punggung, halusinasi, dan sangat gelisah. 2tadium !! atau stadium transisi selama ) ? 1 minggu dengan gejala pen&akit le%ih %erat dimana penderita mengalami n&eri kepala &ang he%at dan kadang disertai kejang terutama pada %a&i dan anak#anak.

KELOMPOK 15 MENINGITIS

.anda#tanda rangsangan meningeal mulai n&ata, seluruh tu%uh dapat menjadi kaku, terdapat tanda#tanda peningkatan intrakranial, u%un#u%un menonjol dan muntah le%ih he%at. 2tadium !!! atau stadium terminal ditandai dengan kelumpuhan dan gangguan kesadaran sampai koma. 0ada stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam waktu tiga minggu %ila tidak mendapat pengo%atan se%aga imana mestin&a.

3.&

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 0emeriksaan 0ungsi *um%al

*um%al pungsi %iasan&a dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein cairan cere%rospinal, dengan s&arat tidak ditemukan adan&a peningkatan tekanan intrakranial. a. 0ada Meningitis 2erosa terdapat tekanan &ang %er ariasi, cairan jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur +#,. %. 0ada Meningitis 0urulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur +@, %e%erapa jenis %akteri. 0emeriksaan darah Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglo%in, jumlah leukosit, *aju 4ndap Darah +*4D,, kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur. a.0ada Meningitis 2erosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Disamping itu, pada Meningitis .u%erkulosa didapatkan juga peningkatan *4D. %.0ada Meningitis 0urulenta didapatkan peningkatan leukosit.

0emeriksaan /adiologis

KELOMPOK 15 MENINGITIS

a.0ada Meningitis 2erosa dilakukan foto dada, foto kepala, %ila mungkin dilakukan 5. 2can. %. 0ada Meningitis 0urulenta dilakukan foto kepala +periksa mastoid, sinus paranasal, gigi geligi, dan foto dada. 3.' KOMPLIKASI 5airan su%dural 4dema otak "%ses otak /enjatan septik 0nemonia +karena aspirasi, Koagulasi intra askular men&eluruh +D!5, 3.( PENATALAKSANAAN 1.Aika terjadi kejang ( perhatikan "35 +"ir wa&, 3reathing, 5irculation, dari pasien.3erikan ' , Kemudian pipa endotrakeal. 2.Dehidrasi ( 0em%erian infus cairan 3. "nti%iotika ( )9#)B hari, setelah demam turun di tam%ah C hari 3.) PEN*EGAHAN .ujuan pencegahan primer adalah mencegah tim%uln&a faktor resiko meningitis %agi indi idu &ang %elum mempun&ai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat. 0encegahan dapat dilakukan dengan mem%erikan imunisasi meningitis pada %a&i agar dapat mem%entuk keke%alan tu%uh. =aksin &ang dapat di%erikan seperti 8aemophilus influen$ae t&pe % +8i%,, 0neumococcal conjugate 0neumococcal pol&saccaharide +M5=B,, dan MM/ +Measles dan/u%ella,. !munisasi %isa dimulai sejak usia - %ulan dan dapat digunakan %ersamaan dengan jadwal imunisasi lain seperti D0., 0olio dan MM/. accine +05=C,, accine accine +00=,, Meningococcal conjugate

KELOMPOK 15 MENINGITIS

3.+

PROGNOSIS 0rognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik &ang

menim%ulkan pen&akit, %an&akn&a organisme dalam selaput otak, jenis meningitis dan lama pen&akit se%elum di%erikan anti%iotik. 0enderita usia neonatus, anak#anak dan dewasa tua mempun&ai prognosis &ang semakin jelek, &aitu dapat menim%ulkan cacat %erat dan kematian. 0engo%atan anti%iotika &ang adekuat dapat menurunkan mortalitas meningitis purulenta, tetapi 79D dari penderita &ang selamat akan mengalami seEuelle +aki%at sisa,. *ima puluh persen meningitis purulenta mengaki%atkan kecacatan seperti ketulian, keterlam%atan %er%icara dan gangguan perkem%angan mental, dan 7 ? )9D penderita mengalami kematian. 0ada meningitis .u%erkulosa, angka kecacatan dan kematian pada umumn&a tinggi. 0rognosa jelek pada %a&i dan orang tua. "ngka kematian meningitis .35 dipengaruhi oleh umur dan pada stadium %erapa penderita mencari pengo%atan. 0enderita dapat meninggal dalam waktu F#G minggu. 0enderita meningitis karena irus %iasan&a menunjukkan gejala klinis &ang le%ih ringan,penurunan kesadaran jarang ditemukan. Meningitis iral memiliki prognosis &ang jauh le%ih %aik. 2e%agian penderita sem%uh dalam ) ? - minggu dan dengan pengo%atan &ang tepat pen&em%uhan total %isa terjadi.

KELOMPOK 15 MENINGITIS

BAB I, PENUTUP KESIMPULAN

KELOMPOK 15 MENINGITIS

DA$TAR PUSTAKA 6u&ton, : 8all.-99). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Aakarta( 465 8arsono. -991. Kapita Selekta Neurologi Ed.2. Gangguan Peredaran Darah Otak. Hog&akarta ( 6adjah Mada Uni ersit& 0ress 8arsono. -99G. Buku Ajar Neurologi Klinis. Gangguan Peredaran Darah Otak. Hog&akarta ( 6adjah Mada Uni ersit& 0ress 2canlon, =alarie 5. -99F. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi . Aakarta( 0ener%it 3uku Kedokteran 465 2idharta 0, Mardjono M. -99B. ekanisme Gangguan !askular Susunan Sara". Neurologi Klinis Dasar. 2ura%a&a ( Dian /ak&at

KELOMPOK 15 MENINGITIS

10

You might also like