You are on page 1of 28

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Departemen Sains
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi
Merupakan superposisi gelombang harmonik.
Superposisi gelombang harmonik bergantung beda
fasa antara gelombang-gelombang.
Beda fasa diakibatkan dua hal yaitu : beda jarak
tempuh dan pemantulan saat gelombang datang dari
medium renggang ke rapat.
Agar dapat diamati hasil superposisi berupa
gelombang berdiri.
Analisa matematis interferensi menggunakan
diagram fasor.
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi
Interferensi Laser Hijau
Interferometer Michelson
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi
Interferensi 2 celah
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Superposisi Gelombang
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Superposisi Gelombang
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Gelombang Berdiri
Gelombang berdiri Gelombang berjalan
Y = A sin(kx t)+A sin( kx t)
Y = [2Asinkx] cos t
A(x)= 2Asinkx
Y = A sin(kx t)
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi di Air
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi di Air
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi 2 Gelombang
P
celah layar
L
r
1
r
2
d
Saat di celah kedua gelombang sbb:
Y
1
= A sin (kr t +
1
)
Y
2
= A sin (kr t +
2
)

1
dan
2
adalah fasa awal

Saat di P
Y
1P
= A sin (kr
1
t +
1
)
Y
2P
= A sin (kr
2
t +
2
)
Fasa kedua gelombang adalah
u
1
= kr
1
t +
1
u
2
= kr
2
t +
2
Beda fasa gelombang =Au= u
2
- u
1
Au = k(r
2
r
1
) + (
2

1
)
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi 2 Gelombang
Sekarang kembali ke persoalan interferensi 2 gelombang di atas!
Berdasarkan metoda fasor :
Y
1
= A Zkr
1
+
1

Y
2
= A Zkr
2
+
2

Au = k(r
2
r
1
) + (
2

1
)
kr
1
+
1
kr
2
+
2
A
R
u
R
Au
Perhatikan bahwa semakin kecil Au maka A
R
semakin besar!
A
R
= (A
2
+ A
2
+ 2A
2
cosAu)
1/2
= (2A
2
+ 2A
2
cosAu)
1/2
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi 2 Gelombang : pola intensitas
Intensitas berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo resultan
(A
R
2
), I ~ A
2
+ A
2
+ 2A
2
cosAu
Au
I
-4t -3t -2t -t 0 t 2t 3t 4t
4A
2
2 1
maks , m2 di mana m = 0,1,2,...
k(r -r ) =
min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,...
t
t

Au =

Hand Out Fisika I (FI-1113)


Departemen Sains
Dua kasus umum yaitu d~L dan d << L
2 1
maks , m2 di mana m = 0,1,2,...
k(r -r ) =
min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,...
t
t

Au =

Untuk d ~ L berlaku persamaan berikut ini


P
celah layar
L
r
1
r
2
d
Untuk d << L ada sedikit pendekatan,
karena r1 dan r2 relatif sejajar
sehingga r
2
r
1
d sin.
Untuk ~0, sintg = x/L P
r
1
r
2
d
r
2
r
1
= d sin

x

Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi N Celah: N = 3
Tinjau kasus N = 3 untuk d<<L
r
3
-r
2
=r
2
-r
1
dsin
Syarat maksimum sama seperti 2 celah,
syarat minimum berbeda. Perhatikan
penjumlahan fasor berikut ini.
r1
r2
r3
y
1
= AZkr
1
y
1
= AZ0

y
2
= AZkr
1
+kdsin y
2
= AZkdsin

y
3
= AZkr
1
+2kdsin y
3
= AZ2kdsin
Kdsin = A
2kdsin
A
R
A
R
2
= [A+Acos A+Acos 2A ]
2
+ [AsinA+Asin2A ]
2
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi N Celah: N = 3
Perhatikan persamaan
A
R
2
= [A+Acos A+Acos 2A ]
2
+ [AsinA+Asin2A ]
2

A
R
berharga maksimum 3A
jika A = 0,2t,4t, = m2t di mana m=0,1,2,
AR berharga maksimum 0
jika A = 2t/3,4t/3,(2t/3)+2t,(4t/3)+2t,
A
I
-2t/3-2t -2t -4t/3 -t -2t/3 0 2t/3 t 4t/3 2t 2t/3+ 2t
9A
2
Maks. sekunder Maks. sekunder
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi N Celah: N = 4
Tinjau kasus N = 4 untuk d<<L
r
4
-r
3
= r
3
-r
2
=r
2
-r
1
dsin
Syarat maksimum sama seperti 2 celah,
syarat minimum berbeda. Perhatikan
penjumlahan fasor berikut ini.
y
1
= AZkr
1
y
1
= AZ0

y
2
= AZkr
1
+kdsin y
2
= AZkdsin

y
3
= AZkr
1
+2kdsin y
3
= AZ2kdsin
y4 = AZkr1+3kdsin y
4
= AZ3kdsin
A
R
2
= [A+Acos A+Acos 2A+ Acos3A ]
2
+ [AsinA+Asin2A +Asin3A]
2
r
1
r
2
r
3
Kdsin = A
2kdsin
A
R
r
4
3kdsin
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi N Celah: N = 4
Perhatikan persamaan
A
R
2
= [A+Acos A+Acos 2A+ Acos3A ]
2
+ [AsinA+Asin2A +Asin3A]
2

A
R
berharga maksimum 4A
jika A = 0,2t,4t, = m2t di mana m=0,1,2,
A
R
berharga maksimum 0
jika A = 2t/4,4t/4,6t/4,(2t/4)+2t,(4t/4)+2t,(6t/4+2t)
A
I
-2t -6t/4 -t -2t/4 0 2t/4 t 6t/4 2t
16A
2
Maks. sekunder Maks. sekunder
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
A
I
-2t -6t/4 -t -2t/4 0 2t/4 t 6t/4 2t
16A
2
Maks. sekunder Maks. sekunder
A
-2t -t 0 t 2t
4A
2
A
I
-2t -4t/3 -t -2t/3 0 2t/3 t 4t/3 2t
9A
2
Maks. sekunder Maks. sekunder
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi N Celah: Kesimpulan
Jumlah celah tidak mempengaruhi posisi maksimum.
Makin banyak celah makin banyak jumlah minimum antara
2 maksimum yaitu N-1
Makin banyak celah makin sempit jarak antara maksimum
dan minimum pertama yaitu 2t/N
-10t -8t -6t -4t -2t 0 2t 4t 6t 8t
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi Lapisan Tipis
n
1
n
2

1

Hukum Snellius

1
=
1

n
1
sin
1
=n
2
sin
2
Perhatikan saat cahaya
menjalar dari satu
medium ke medium
lainnya. Pada batas
cahaya terpecah menjadi
2 yaitu cahaya pantul dan
cahaya transmisi, dalam
hal ini berlaku hukum
Snellius.
batas
Garis normal
Cahaya transmisi
Cahaya pantul
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi Lapisan Tipis
Perhatikan lapisan setebal t
dengan indeks bias n
2
berada
di udara (indeks bias n
1
).
t n
2
n
1
n
1
Cahaya datang dari udara ke
lapisan
Di batas atas cahaya terpecah
menjadi 2.
Cahaya transmisi dalam lapisan akan mengalami pemantulan dan
transmisi di batas bawah dan atas.
Gelombang-gelombang pantul
Gelombang-gelombang transmisi
Selanjutnya kita akan menganalisa interferensi gelombang-
gelombang pantul dan gelombang-gelombang transmisi
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi Lapisan Tipis: Gelombang-
gelombang Pantul
Perhatikan gelombang 1 dan
2! Ambil n
2
>n
1
. Kedua
gelombang berinterferensi di
layar.
t
n
2
n
1
n
1
Sekarang perhatikan jarak
dan medium yang dilalui
kedua gelombang sebelum
mencapai layar. Kedua
gelombang masih sama saat
di titik A.
A
B
C
(1)
(2)
C
layar
Untuk mencapai layar gelombang (1) menempuh AC di n
1
.
Sedangkan gelombang (2) menempuh AB dan BC dalam n
2
.
Jarak C dan C ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa
akibat beda jalan hanya ditentukan AC, AB, dan BC. Ingat di titik
A terjadi pembalikan fasa (t) akibat pemantulan.
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
maksimum;0,2,4,6,...
minimum;,3,5,...

Au =
`
)
m2, di mana m = 0,1,2,...
(2n-1), di mana n =1,2,3,...

Au =
`
)
Saat kedua gelombang
sampai di layar. Fasa masing
gelombang adalah
u
1
= k
1
AC + t
u
2
= k
2
AB + k
2
BC, AB = BC
Au = u
2
- u
1

Au = 2 k
2
AB (k
1
AC + t)
t
n
2
n
1
n
1
A
B
C
(1)
(2)
C
layar
maksimum;0,2,4,6,...
minimum;,3,5,...

Au =
`
)
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Perhatikan gelombang 3 dan
4! Ambil n
2
>n
1
. Kedua
gelombang berinterferensi di
layar.
t n
2
n
1
n
1
Sekarang perhatikan jarak
dan medium yang dilalui
kedua gelombang sebelum
mencapai layar. Kedua
gelombang masih sama saat
di titik B.
A
B
(3)
(4)
C
layar
Untuk mencapai layar gelombang (3) menempuh BD di n
1
.
Sedangkan gelombang (4) menempuh BC dan CD dalam n
2
.
Jarak D dan D ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa
akibat beda jalan hanya ditentukan BD, BC, dan CD. Ingat di titik
B dan D terjadi pemantulan, akan tetapi tidak terjadi
pembalikan fasa.
D
D
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi Lapisan Tipis: Gelombang-
gelombang Transmisi
maksimum;0,2,4,6,...
minimum;,3,5,...

Au =
`
)
Saat kedua gelombang
sampai di layar. Fasa masing
gelombang adalah
u
3
= k
1
BD
u
4
= k
2
BC + k
2
CD, BC=CD
Au = u
4
- u
3

Au = 2 k
2
BC k
1
BD t n
2
n
1
n
1
A
B
(3)
(4)
C
layar
D
D
m2, di mana m = 0,1,2,...
(2n-1), di mana n =1,2,3,...

Au =
`
)
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Interferensi Lapisan Tipis:
Umumnya t<<, AB=BCt dan AC=BD 0
2
m2, di mana m = 0,1,2,...
2k t -
(2n-1), di mana n =1,2,3,...

=
`
)
2
(2m + 1), di mana m = 0,1,2,...
2k t =
2n, di mana n =1,2,3,...

`
)
2
m2, di mana m = 0,1,2,...
2k t =
(2n-1), di mana n =1,2,3,...

`
)
Gelombang-gelombang pantul, Au = 2k
2
AB (k
1
AC + t) 2k
2
t t
Gelombang-gelombang transmisi, Au = 2k
2
BC k
1
BD 2k
2
t
2
2
2m
(maks), di mana m = 0,1,2,...
4n
t
(2n-1)
(min), di mana n =1,2,3,...
4n




=
`


)
2
2
(2m+1)
(maks), di mana m = 0,1,2,...
4n
t
2n
(min), di mana n =1,2,3,...
4n




=
`


)
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains
Pada percobaan young, jarak antar celah
d=1 cm, jarak antara celah dengan layar
L=4m, jarak op 4 cm. Jika di P terjadi
intensitas maksimum tentukan frekuensi
gelombang yang keluar dari kedua celah
jika cepat rambatnya 25 cm/detik

y
1
p
o
u
y
2

1.
Hand Out Fisika I (FI-1113)
Departemen Sains

2. Ada dua buah antena T (pemancar) dan R (penerima). R menerima
gelombang y
1
langsung dari P dan gelombang pantul y
2
. Jika =1
cm, tentukan jarak TR terpendek agar
a). Pada R terjadi interferensi max
b). Pada R terjadi interferensi min
y
1

T R
y
2

10 m 10 m

You might also like