You are on page 1of 30

PEDODONSIA

PENDEKATAN FARMAKOLOGI PADA ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI

Disusun oleh Mayang Pamudya Pa !"#$a !a% Inda$ Fa#$a Pa'"ngga M%")a P!a "*" M"+ a$ *"!yan" D%-" a'-"an" S" " Ad" yan " K$a"!unn"#a (04111004007) (0411100401&) (0411100401() (041110040&() (041110040&,) (041110040&7) (04111004040) (041110040,.)

PROGRAM ST/DI KEDOKTERAN GIGI FAK/LTAS KEDOKTERAN /NI0ERSITAS SRIWI1A2A

BAB I PENDAHULUAN

131 La a! 4%'a5ang Pendekatan farmakologi merupakan pendekatan kolaborasi antara dokter dengan perawat yang menekankan pada pemberian obat yang mampu menghilangkan sensasi nyeri Pendekatan farmakologi atau !mana"emen farmakologi dari pasien gigi pediatrik dianggap subkategori dari kelas yang lebih luas dari kegiatan dimediasi profesional yang dikenal sebagai mana"emen perilaku teknik #eknik farmakologis umumnya dibagi men"adi baik$ %&' berbagai tingkat sedasi! atau %(' anestesi )edasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan agen*agen farmakologik untuk menghasilkan depresi tingkat kesadaran se+ara +ukup sehingga menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan ke+emasan tanpa kehilangan komunikasi ,erbal -bat*obat sedatif dapat diberikan pada masa preoperatif untuk mengurangi ke+emasan sebelum dilakukan anestesi )edasi dapat digunakan pada anak*anak ke+il! pasien dengan kesulitan bela"ar! dan orang yang sangat +emas -bat*obat sedatif diberikan untuk menambah aksi agen*agen anestetik Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh Ada tiga kategori utama anestesi yaitu anestesi umum! anestesi regional! dan anestesi lo+al .aing*masing memiliki bentuk dan kegunaan Pembiusan total adalah hilangnya kesadaran total Pembiusan lokal sendiri adalah hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan %pada sebagian ke+il daerah tubuh'! anestesi ini yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran )ementara pembiusan regional adalah hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada "aringan spinal atau saraf yang berhubungan Biasanya pasien pedodontik menggunakan anestesi lo+al

13& Tu6uan & Apa yang dimaksud dengan Pendekatan /armakologi 0 ( Apa sa"a ma+am*ma+am Pendekatan /armakologi 0 1 Bagaimana dosis dari masing*masing Pendekatan /armakologi 0

BAB II PE.BAHA)AN P%nd%5a an Fa!ma57'7g" Pendekatan farmakologi atau mana"emen farmakologi dari pasien gigi pediatrik dianggap subkategori dari kelas yang lebih luas dari kegiatan dimediasi profesional yang dikenal sebagai mana"emen perilaku teknik #eknik farmakologis umumnya dibagi men"adi baik$ %&' berbagai tingkat sedasi! atau %(' anestesi umum Dalam memutuskan apakah akan menggunakan mana"emen farmakologi! faktor yang harus dipertimbangkan masing*masing yang se+ara intristik kompleks ketika dipertimbangkan dalam konteks pengaturan gigi anak Diantara beberapa faktor yang
1. 2isiko yang terlibat dengan mana"emen farmakologi dibandingkan dengan teknik

komunikasi rutin3
2. 4eamanan masa lalu +atatan mana"emen farmakologis3 3. #ingkat kebutuhan gigi pasien3 4. Praktisi pelatihan dan pengalaman! termasuk kemampuan untuk 5menyelamatkan5

seorang anak ketika se+ara signifikan dikompromikan3


5. #ingkat in,estasi profesional dan dukungan untuk #eknik! pengaruh organisasi profesi

lainnya terkait dengan keselamatan dan pedoman3


6. Pemantauan3 7. Biaya dan pihak ketiga payors3 8. #empat masalah %yaitu! kantor ,s rawat "alan fasilitas perawatan'3 9. -rang tua harapan dan perubahan sosial3 10. )ifat kebutuhan anak kognitif dan emosional dan kepribadian! dan

&& Integrasi faktor*faktor ini men"adi modus diterima

Pendekatan se+ara farmakologis terbagi men"adi dua! ada pendekatan sebelum dan sesudah dimana pendekatan sebelum terdiri dari sedasi dan anastesi dan sesudah terdiri dari mild pain dan severe pain

PENDEKATAN SE4EL/M A3 S%da#" )ebagian besar anak yang diberi metode penanganan anak akan men"adi pasien yang relaks dan kooperatif yang siap menerima prosedur operatif )ayangnya sebagian ke+il tetap sama! atau bahkan men"adi tidak kooperatif Alasan paling umum terhadap kurangnya ker"a sama adalah rasa takut! sering karena prosedur tertentu seperti suntikan atau pemburan 6ika rasa takut tetap berlangsung walaupun telah dilakukan kun"ungan pendahuluan dengan hati*hati! mungkin sedasi dapat membantu Umumnya! dapat dikatakan bahwa sedasi efektif pada anak yang takut tetapi memahami perlunya perawatan dan mau dibantu3 anak*anak yang kurang kooperatif dan tidak punya alas an rasional dan yang tidak mau berker"a sama! kelihatannya tidak akan menanggapi setiap bentuk pen"elasan Perlu ditekankan disini bahwa sedasi dimaksudkan untuk menghilangkan ke+emasan 7alaupun mengurangi ke+emasan! akan tetapi +enderung meningkatkan ambang rasa sakit pasien! karena sedasi tidak menghasilkan analgesia -leh karena itu penggunaan analgesia lo+al tetap diperlukan tetapi biasanya hal ini tidak sulit pada pasien yang telah dilakukan sedasi Akan tetapi! sedasi dengan oksida nitrat menghasilkan sedikit analgesia selain sedasi! dan oleh karena itu analgesia lo+al tidak diperlukan Harus ditekankan pula bahwa pada pasien yang telah dilakukan sedasi! kesadarannya masih ada dan tetap mempunyai refleks pelindung yang normal! meliputi refleks batuk )edasi dapat diberikan dengan +ara*+ara berikut $ & -ral

( 1 8 & -ral

Intra,ena Intramuskular Inhalasi

Banyak obat*obatan dan kombinasinya telah digunakan untuk sedasi anak yang +emas! meliputi berma+am*ma+am barbiturate! kloral hidrat 7alaupun sederhana dan mudah untuk memberikan obat se+ara oral! pengaruhnya kurang dapat diduga dibandingkan bila diberikan memalui +ara lain! karena banyak fa+tor yang mempengaruhi penerapannya Bila diputuskan untuk memberikan sedati,e se+ara oral! pemakaiannya tidak perlu ditinggalkan "ika pengaruh yang diharapkan tidak diperoleh pada usaha pertama3 dosisnya! dapat ditinggkatkan sampai dosisyang sesuai untuk tiap pasien Hasilnya +ukup efektif dalam membantu orang dewasa yang takut menerima perawatan gigi )ebelum memberikan resep sedati,e! dokter gigi harus sudah diper+aya anak )edatif harus di"elaskan sebagai sesuatu yang akan membuat dia merasa rileks sehingga perawatan dapat dilakukan tanpa rasa khawatir ( Intra,ena 4euntungan pemberian se+ara intra,ena dibandingkan dengan +ara oral dan intramus+ular adalah bahwa obat yang diin"eksikan mempunyai efek yang sangat +epat dan bahwa dosis dapat diberikan se+ara bertahap sampai tingkat sedasi yang diinginkan 1 Intramuskular 4euntungan pemberian obat se+ara intramus+ular bukan oral adalah ker"anya lebih +epat dan pengaruhnya lebih dapat diduga Akan tetapi kerugiannya bahwa anak yang ner,us dan tidak kooperatif mau tidak mau akan merasakan bahwa prosedur pemberian tersebut tidak menyenangkan 8 Inhalasi

Penggunaan sedasi inhalasi dengan oksida nitrogen dan oksigen yang semakin popular 7alaupun oksida nitrogen mempunyai sifat analgetika! tu"uan utama teknik ini adalah untuk sedasi pasien! dan untuk alas an ini kadang*kadang digunakan istilah 9sedasi sadar:

43 ANASTESI 13 Ana# %#" L75a' Anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit untuk sementara pada satu bagian tubuh dengan +ara mengaplikasikan bahan topikal atau suntikan tanpa menghilangkan kesadaran Pen+egahan rasa sakit selama prosedur perawatan gigi dapat membangun hubungan baik antara dokter gigi dan pasien! membangun keper+ayaan! menghilangkan rasa takut! +emas dan menun"ukkan sikap positif dari dokter gigi #eknik anastesi lokal merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam perawatan pasien anak 4etentuan umur! anastesi topikal! teknik in"eksi dan analgetik dapat membantu pasien mendapatkan pengalaman positif selama mendapatkan anastesi lokal Berat badan anak harus dipertimbangkan untuk memperke+il kemungkinan ter"adi reaksi toksis dan lamanya waktu ker"a anastetikum "uga harus diperhatikan! karena dapat menimbulkan trauma pada bibir atau lidah Anak dapat ditangani se+ara anastesi lokal dengan ker"asama dari orangtua dan tidak ada kontra indikasi Anak diberitahu dengan kata sederhana apa yang akan dilakukan! "angan membohongi anak )ekali sa"a anak ke+ewa! sulit untuk membangun kembali keper+ayaan anak Lebih aman mengatakan kepada anak bahwa dia akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman seperti tergores pensil atau digigit nyamuk daripada men"an"ikan tidak sakit tetapi tidak mampu memenuhi "an"i tersebut Bila seorang anak mengeluh sakit selama in"eksi pertimbangkan kembali situasinya! in"eksikan kembali bila perlu tapi "angan minta ia untuk menahan rasa sakit )ebelum melakukan penyuntikan! sebaiknya operator berbin+ang dengan pasien! dengan menyediakan waktu untuk men"elaskan apa yang akan dilakukan dan mengenal pasien lebih "auh dokter gigi dapat meminimaliskan rasa takut Ma8am ana# %#" '75a' 9 * Anastesi #opikal .enghilangkan rasa sakit di bagian permukaan sa"a karena yang dikenai hanya u"ung*u"ung serabut urat syaraf Bahan yang digunakan berupa salf

Anastesi Infiltrasi

)ering dilakukan pada anak*anak untuk rahang atas ataupun rahang bawah! mudah diker"akan dan efektif Daya penetrasinya pada anak +ukup dalam karena komposisi tulang dan "aringan belum begitu kompak * Anastesi Blok

Digunakan untuk pen+abutan gigi molar tetap

4AHAN ANASTESI (ANASTETIK/M) P!%ana# %#" -bat preanastesi digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum pemberian agen anastesi baik itu anastesi lokal! regional! maupun sistemik #u"uannya untuk mengurangi sekresi kelen"ar ludah! menigkatkan keamanan saat pemberian agen anastesi! men+egah efek bikardi dan muntah selama anastesi! mengurasngi rasa sakit dan gerakan selama re+o,ery Agen pranastesi dibagi men"adi 8 yaitu antikolinergik! morfin serta deri,atnya! trans;uili<er dan neuroleptanalgesik & Atropin sulfat Atropin sulfat adalah agen preanstesi yg digolongkan sebagai antikolinergik atau parasimpatolitik Atropin sebagai protorip menghambat efek asetilkolin pada syaraf postganglionik dan otot polos yang berupa hambatan irre,ersibe shg dapat diatasi dengan pemberian asetilkolin Atropin sebagai premedikasi diberi pada kisaran dosis =!=(*=!=8 mg>kg! yang diberikan baik se+ara subkutan!intra,ena! maupun intramuskuler Ana# %#" )e"umlah anastetikum yang ada dapat beker"a &= menit ? @ "am! dikenal dengan bahan Long Acting. Namun anastesi lokal dengan masa ker"a pan"ang %seperti bupi,akain' tidak direkomendasikan untuk pasien anak terutama dengan gangguan mental Hal ini berkaitan dengan masa ker"a yang pan"ang karena dapat menambah resiko in"uri pada "aringan lunak

Bahan yang sering digunakan sebagai anastetikum adalah lido+aine dan epinephrine %adrenaline' Lido+aine ( A dan epinephrine & $ B= === merupakan pilihan utama %ke+uali bila ada alergi' Anastetikum tanpa adrenalin kurang efektif dibandingkan dengan adrenalin Epinephrin dapat menurunkan perdarahan pada regio in"eksi Contoh bahan anastetikum $ & Lido+aine %Dylo+aine' HCl ( A dengan epinephrine & $ &== === ( .epi+aine %Carbo+aine' HCl ( A dengan le,anordefrin %Neo*+obefrin' & $ (= === 1 Prilo+aine %Citanest /orte' HCl 8 A dengan epinephrine & $ (== === Hal yang penting bagi drg ketika akan menganastesi pasien anak adalah dosis Dosis yang diperkenankan adalah berdasarkan berat badan anak %tabel'

#abel & $ Dosis anastesi lokal maksimum yang direkomendasikan %.alamed' $

L"d75a"n Lidokain % Eylo+aine>ligno+aine' adalah obat anastesi lokal kuat yang digunakan se+ara luas baik pemberian topikal atau suntikan Lidokain disintesa sebagai anestesi lokal amida oleh Lofgren pada tahun &F81 Ia menimbulkan hambatan hantaran yang lebih +epat! lebih kuat! lebih lama dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain #idak seperti prokain! lidokain lebih efektif digunakan se+ara topikal dan merupakan obat anti disritmik "antung dengan efektifitas yang tinggi Untuk alasan ini! lidokain merupakan standar pembanding semua obat anestesi lokal yang lain #iap mL mengandung$ ( ? %Dietilamino' ? N ? %(!@ ? dimetil fenil' asetamida hidroklorida S !u5 u! '"d75a"n

Dosis lidokain yang digunakan untuk anastesi lokal tergantung dengan tempat penyuntikan dan prosedur yang digunakan 4eika diberikan bersama dengan epinephrine! dosis tunggal maksimum yang disarankan adalah G== mg! sedangkan tanpa epinefrin rekomendasi dosisi tunggal maksimum yang disarangkan sebesar (== mg %U4' dan 1== mg %U)A' ! ke+uali untuk spinal anastesi Larutan lidokain hidro+hlorida yang mengandung epinefrin &$ (===== digunakan untuk infiltrasi anastesi dan pemblok saraf termasuk epidural blok!konsentrasi tinggi dari epinefrin "arang diperlukan untuk kedokteran gigi dimana larutan lidokain hidro+lorida dengan epinefrin &$B==== sering digunakan Dosis harus dikurangi pada oran tua dan anak*anak E:"n%+!"n Epinefrin adalah substansi endogen yang diproduksi kelen"ar adrenal dan memiliki efek psikologis yang penting Epinefrin sering ditambahkan pada anastesi lokal untuk mempelambat difusi dan absorpsi m untuk memperpan"ang durasi efek ! dan mengurangi

toksisitas 4adar yang biasa digunakan adlaah & dalam (== === %G m+g>ml' ! epinefrin tidak boleh ditambahkan ketika terkait "antung ! telinga! hidng! atau s+rotum karena resiko dari iskhemi "aringan nekrosis 4onsentrasi lebih dari & dalam B= === %&(!G m+g>ml' biasas digunakan oleh dokter gigi yang mana dosis totoal yang diberikan ke+il Bahan anastesi topikal yang dipakai dapat dibagi sebagai berikut $ & .enurut bentuknya $ Cairan % +ream ' ! salep! gel

( .enurut penggunaannya $ )pray! dioleskan! ditempelkan 1 .enurut bahan obatnya $ Chlor Etil! Dylestesin -intment! Dylo+ain -itment! Dylo+ain )pray

8 Anastesi topikal ben<okain %masa ker"a +epat' dibuat dengan konsentrasi H (= A! lidokain tersedia dalam bentuk +airan atau salep H G A dan dalam bentuk spray dengan konsentrasi H &=A

PERSIAPAN SE4EL/M PEN;A4/TAN PADA PASIEN ANAK & )ebagian negara mempunyai hukum yang mengharuskan i<in tertulis dari orang tua (Informed Concent) sebelum melakukan anastesi pada pasien anak ( 4un"ungan untuk pen+abutan sebaiknya dilakukan pagi hari %saat anak masih aktif' dan di"adwalkan! sehingga anak tidak menunggu terlalu lama karena anak +enderung men"adi lelah menyebabkan anak tidak koperatif Anak bertoleransi lebih baik terhadap anastesi lokal setelah diberi makan I ( "am sebelum pen+abutan 1 Pen"elasan lokal anastesi tergantung usia pasien anak! teknik penanganan tingkah laku anak yang dapat dilakukan! misalnya #)D %Jambar (*8' ! modelling

Jambar ( $ Instrumen dapat diperlihatkan pada anak %kiri' Penyuntikan dilakukan menggunakan ka+a agar anak dapat melihat prosedur penyuntikan %kanan'

8 Instrumen yang akan dipakai! sebaiknya "angan diletakkan di atas me"a Letakkan pada tempat yang tidak terlihat oleh anak dan diambil saat akan digunakan 6angan mengisi "arum suntik di depan pasien! dapat menyebabkan rasa takut dan +emas G )ebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan "arum %disuntik' dan terasa sakit sedikit! tidak boleh dibohongi

@ 2asa sakit ketika penyuntikan sedapat mungkin dihindarkan dengan +ara sebagai berikut $ * .emakai "arum yang ke+il dan ta"am * Pada daerah masuknya "arum dapat dilakukan anastesi topikal lebih dahulu .isalnya dengan G A Eylo+aine %lido+aine oitmen' * 6aringan lunak yang bergerak dapat ditegangkan sebelum penusukan "arum * Deponir anastetikum perlahan! deponir yang +epat +enderung menambah rasa sakit 6ika lebih dari satu gigi maksila yang akan dianastesi! operator dapat menyuntikkan anastesi awal! kemudian merubah arah "arum men"adi posisi yang lebih hori<ontal! bertahap mema"ukan "arum dan mendeponir anastetikum * Penekanan dengan "ari beberapa detik pada daerah in"eksi dapat membantu pengurangan rasa sakit * 6aringan diregangkan "ika longgar dan di masase "ika padat %pada palatal' Junanya untuk membantu menghasilkan dera"at anastesi yang maksimum dan mengurangi rasa sakit ketika "arum ditusukan

K Aspirasi dilakukan untuk men+egah masuknya anastetikum dalam pembuluh darah! "uga men+egah reaksi toksis! alergi dan hipersensitifitas B 7aktu untuk menentukan anastesi ber"alan I G menit dan di"elaskan sebelumnya kepada anak bahwa nantinya akan terasa ge"ala parastesi seperti mati rasa! bengkak! kebas! kesemutan atau gatal Di"elaskan agar anak tidak takut! tidak kaget! tidak bingung atau merasa aneh Pen+abutan sebaiknya dilakukan setelah G menit 6ika tanda parastesi tidak ter"adi! anastesi kemungkinan gagal sehingga harus diulang kembali F Lasokontristor sebaiknya digunakan dengan konsentrasi ke+il! misalnyaEylo+aine ( A dan epinephrine &$ &== ===

PENDEKATAN SES/DAH .ana"emen nyeri yang optimal mungkin memerlukan pendekatan komprehensif yang terdiri dari kombinasi non*opioid! analgesik opioid! ad"u,ant dan strategis non*farmakologis )ebuah pendekatan komprehensif adalah mungkin bahkan di rangkaian terbatas sumber daya Beberapa ma+am obat yang dapat digunakan untuk mengontrol rasa sakit di pada anak*anak termasuk$ M Nyeri ringan * parasetamol! ibuprofen M Nyeri sedang * diklofenak! +odeine! dihydro+odeine M Nyeri parah * morfin! diamorfin -ral non*opioid analgesik harus diberikan sebelum pemberian dari analgesik lokal atau parenteral. A3 MILD PAIN (!a#a ny%!" !"ngan ) .eskipun ada se"umlah obat analgesik yang dapat dengan aman digunakan pada anak*anak! adalah masih mungkin untuk memberikan analgesia yang memadai dengan pendekatan dua langkah #erdapat dua*langkah terdiri dari pilihan kategori obat analgesik sesuai dengan tingkat anak dari persepsi rasa sakit$ untuk anak*anak yang memiliki sakit ringan! parasetamol dan ibuprofen harus dipertimbangkan sebagai pilihan pertama dan pada anak*anak yang dinilai berada dalam nyeri sedang sampai berat! sebaiknya pemberian opioid harus dipertimbangkan

13 PARASETAMOL

Parasetamol %asetaminofen' merupakan obat analgetik non narkotik dengan +ara ker"a menghambat sintesis prostaglandin terutama di )istem )yaraf Pusat %))P' Parasetamol digunakan se+ara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan tunggal sebagai analgetik* antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam sediaan obat flu! melalui resep dokter atau yang di"ual bebas %Lusiana Darsono (==(' Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan telah digunakan se"ak tahun &BF1 %7ilmana! &FFG' Parasetamol %asetaminofen' mempunyai daya ker"a analgetik! antipiretik! tidak mempunyai daya ker"a anti radang dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung %)artono!&FF1' Hal ini disebabkan Parasetamol beker"a pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang! seperti nyeri kepala! mialgia! nyeri paska melahirkan dan keadaan lain %4at<ung! (=&&' Parasetamol! mempunyai daya ker"a analgetik dan antipiretik sama dengan asetosal! meskipun se+ara kimia tidak berkaitan #idak seperti Asetosal! Parasetamol tidak mempunyai daya ker"a antiradang! dan tidak menimbulkan iritasi dan pendarahan lambung )ebagai obat antipiretika! dapat digunakan baik Asetosal! )alsilamid maupun Parasetamol Diantara ketiga obat tersebut! Parasetamol mempunyai efek samping yang paling ringan dan aman untuk anak*anak Untuk anak*anak di bawah umur dua tahun sebaiknya digunakan Parasetamol! ke+uali ada pertimbangan khusus lainnya dari dokter Dari penelitian pada anak*anak dapat diketahui bahawa kombinasi Asetosal dengan Parasetamol beker"a lebih efektif terhadap demam daripada "ika diberikan sendiri*sendiri %)artono &FF@'

S !u5 u! K"m"a Pa!a#% am7'

S"+a <a 4%!5$a#"a .enurut Dir"en P-. %&FFG'! sifat*sifat Parasetamol adalah sebagai berikut$ )inonim $ 8*Hidroksiasetanilida Berat .olekul $ &G& &@ 2umus Empiris $ CBHFN-( S"+a F"#"5a Pemerian $ )erbuk hablur! putih! tidak berbau! rasa sedikit pahit 4elarutan $ larut dalam air mendidih dan dalam Na-H &N3 mudah larut dalam etanol 6arak lebur $ Antara &@B dan &K(

Fa!ma575"n% "5 Parasetamol +epat diabsorbsi dari saluran pen+ernaan! dengan kadar serum pun+ak di+apai dalam 1=*@= menit 7aktu paruh kira*kira ( "am .etabolisme di hati! sekitar 1 A diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dan B=*F= A dikon"ugasi dengan asam glukoronik atau asam sulfurik kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari pertama3 sebagian dihidroksilasi men"adi N asetil ben<okuinon yang sangat reaktif dan berpotensi men"adi metabolit berbahaya Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation men"adi substansi nontoksik Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari protein hati %Lusiana Darsono (==('

Fa!ma57d"nam"5 Efek analgesik Parasetamol dan /enasetin serupa dengan )alisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang 4eduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga "uga berdasarkan efek sentral seperti salisilat Efek anti*inflamasinya sangat lemah! oleh karena itu Parasetamol dan /enasetin tidak digunakan sebagai antireumatik Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin %PJ' yang lemah Efek iritasi! erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini! demikian "uga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa %.ahar .ard"ono &FK&' )emua obat analgetik non opioid beker"a melalui penghambatan siklooksigenase Parasetamol menghambat siklooksigenase sehingga kon,ersi asam arakhidonat men"adi prostaglandin terganggu )etiap obat menghambat siklooksigenase se+ara berbeda Parasetamol menghambat siklooksigenase pusat lebih kuat dari pada aspirin! inilah yang menyebabkan Parasetamol men"adi obat antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat pengaturan panas Parasetamol hanya mempunyai efek ringan pada siklooksigenase perifer Inilah yang menyebabkan Parasetamol hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang Parasetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan efek langsung prostaglandin! ini menun"ukkan bahwa parasetamol menghambat sintesa prostaglandin dan bukan blokade langsung prostaglandin -bat ini menekan efek <at pirogen endogen dengan menghambat sintesa prostaglandin! tetapi demam yang ditimbulkan akibat pemberian prostaglandin tidak dipengaruhi! demikian pula peningkatan suhu oleh sebab lain! seperti latihan fisik %Aris (==F' Ind"5a#" Parasetamol merupakan pilihan lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri sebagai antipiretik dan analgetik Parasetamol digunakan bagi nyeri yang ringan sampai sedang %Cranswi+k (===' K7n !a Ind"5a#" Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipersensitif terhadap obat ini %Nulida (==F'

S%d"aan dan P7#7'7g" Parasetamol tersedi sebagai obat tunggal! berbentuk tablet G==mg atau sirup yang mengandung &(=mg>Gml )elain itu Parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap! dalam bentuk tablet maupun +airan Dosis Parasetamol untuk dewasa 1==mg*&g per kali! dengan maksimum 8g per hari! untuk anak @*&( tahun$ &G=*1== mg>kali! dengan maksimum &!(g>hari Untuk anak &*@ tahun$ @=mg>kali! pada keduanya diberikan maksimum @ kali sehari %.ahar .ard"ono &FK&'

E+%5 Sam:"ng 2eaksi alergi terhadap deri,ate para*aminofenol "arang ter"adi .anifestasinya berupa eritem atau urtikaria dan ge"ala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa /enasetin dapat menyebabkan anemia hemolitik! terutama pada pemakaian kronik Anemia hemolitik dapat ter"adi berdasarkan mekanisme autoimmune! defisiensi en<im J@PD dan adanya metabolit yang abnormal .ethemoglobinemia dan )ulfhemoglobinemia "arng menimbulkan masalah pada dosis terapi! karena hanya kira*kira &*1A Hb diubah men"adi met*Hb .ethemoglobinemia baru merupakan masalah pada takar la"ak Insidens nefropati analgesik berbanding lurus dengan penggunaan /enasetin #etapi karena /enasetin "arang digunakan sebagai obat tunggal! hubungan sebab akibat sukar disimpulkan Eksperimen pada hewan +oba menun"ukkan bahwa gangguan gin"al lebih mudah ter"adi akibat Asetosal daripada /enasetin Penggunaan semua "enis analgesik dosis besar se+ara menahun terutama dalam kombinasi dapat menyebabkan nefropati analgetik M%5an"#m% T75#"#" a# Pada dosis terapi! salah satu metabolit Parasetamol bersifat hepatotoksik! didetoksifikasi oleh glutation membentuk asam merkapturi yang bersifat non toksik dan diekskresikan melalui urin! tetapi pada dosis berlebih produksi metabolit hepatotoksik meningkat melebihi kemampuan glutation untuk mendetoksifikasi! sehingga metabolit tersebut bereaksi dengan sel*sel hepar dan timbulah nekrosis sentro*lobuler -leh karena itu pada penanggulangan kera+unan Parasetamol terapi ditu"ukan untuk menstimulasi sintesa glutation Dengan proses yang sama Parasetamol "uga bersifat nefrotoksik

D7#"# T75#"5 Parasetamol dosis &8= mg>kg pada anak*anak dan @ gram pada orang dewasa berpotensi hepatotoksik Dosis 8g pada anak*anak dan &Gg pada dewasa dapat menyebabkan hepatotoksitas berat sehingga ter"adi nekrosis sentrolobuler hati Dosis lebih dari (=g bersifat fatal Pada alkoholisme! penderita yang mengkonsumsi obatobat yang menginduksi en<im hati! kerusakan hati lebih berat! hepatotoksik meningkat karena produksi metabolit meningkat Gam=a!an K'"n"# Je"ala kera+unan parasetamol dapat dibedakan atas 8 stadium $ & )tadium I %=*(8 "am' Asimptomatis atau gangguan sistem pen+ernaan berupa mual! muntah! pu+at! berkeringat Pada anak*anak lebih sering ter"adi muntah*muntah tanpa berkeringat ( )tadium II %(8*8B "am' Peningkatan )J-#*)JP# Je"ala sistim pen+ernaan menghilang dan mun+ul ikterus! nyeri perut kanan atas! meningkatnya bilirubin dan waktu protombin #er"adi pula gangguan faal gin"al berupa oliguria! disuria! hematuria atau proteinuria 1 )tadium III % K( * F@ "am ' .erupakan pun+ak gangguan faal hati! mual dan muntah mun+ul kembali! ikterus dan ter"adi penurunan kesadaran! ensefalopati hepatikum 8 )tadium IL % K* &= hari' #er"adi proses penyembuhan! tetapi "ika kerusakan hati luas dan progresif dapat ter"adi sepsis! Disseminated Intra,as+ular Coagulation %DIC' dan kematian %Lusiana Darsono (==(' D"agn7#"# Ditegakkan berdasarkan $ & Adanya riwayat penggunaan obat ( U"i kualitatif$ sampel diambil dari urin! isi lambung atau residu di tempat ke"adian Caranya$ =!Gml sampael O =!Gml HCL pekat! didihkan kemudian dinginkan! tambahkan &ml larutan -*

4resol pada =!(ml hidrolisat! tambahkan (ml larutan ammonium hidroksida dan aduk G menit! hasil positip timbul warna biru dengan +epat U"i ini sangat sensiti,e 1 4uantitatif$ 4adar dalam plasma diperiksa dalam 8 "am setelah paparan dan dapat dibuat normogram untuk memperkirakan beratnya paparan Pemeriksaan laboratorium$ Elektrolit! glukosa! BUN! kreatinin! transaminase hati dan prothrombin time P%nanganan & Dekontaminasi )ebelum ke 2umah )akit$ Dapat diberikan karbon aktif atau sirup ipekak untuk menginduksi muntah pada anak*anak dengan waktu paparan 1= menit 2umah )akit$ Pemberian karbon aktif! "ika ter"adi penurunan kesadaran karbon aktif diberikan melalui pipa nasogastrik 6ika dipilih pemberian metionin sebagai antidotum untuk menstimulasi glutation! karbon aktif tidak boleh diberikan karena akan mengikat dan menghambat metionin ( Antidotum N*asetilsistein merupakan antidotum terpilih untuk kera+unan Parasetamol N*asetil* sistein beker"a mensubstitusi glutation! meningkatkan sintesis glutation dan mening* katkan kon"ugasi sulfat pada parasetamol N*asetilsistein sangat efektif bila diberikan segera B*&= "am yaitu sebelum ter"adi akumulasi metabolit .ethionin per oral! suatu antidotum yang efektif! sangat aman dan murah tetapi absorbsi lebih lambat dibandingkan dengan N asetilsistein

Dosis * Cara pemberian N*asetilsistein $ Bolus &G= mg >4BB dalam (== ml deEtrose G A $ se+ara perlahan selama

&G menit! dilan"utkan G= mg>4BB dalam G== ml deEtrose G A selama 8 "am! kemudian &== mg>4BB dalam &=== ml deEtrose melalui IL perlahan selama &@ "am berikut -ral atau pipa nasogatrik

Dosis awal &8= mg> kgBB 8 "am kemudian! diberi dosis pemeliharaan K= mg > kg BB setiap 8"am sebanyak &K dosis Pemberian se+ara oral dapat menyebabkan mual dan muntah 6ika muntah dapat diberikan metoklopropamid % @=*K= mg IL pada dewasa ' Larutan N*asetilsistein dapat dilarutkan dalam larutan GA "us atau air dan diberikan sebagai +airan yang dingin 4eberhasilan terapi bergantung pada terapi dini! sebelum metabolit terakumulasi

&3 I4/PROFEN Nama Pa %n> 4%n u5 S%d"aan> Kada! Nama Paten $ * Notena * /arsifen * Nugel * )alfonal * Arthrifen * Igol * -starin * )helnofen * Artri+om * Ibufen * Proris * #iarema * Bunofa * .otrin * 2emakil * Dolofen*f * NeoLinu+id * 2ibunal Bentuk )ediaan $ * 4aplet * #ablet * #ablet salut ? 4apsul*Cairan 4adar $ * (== mg > kaplet * (== mg > tablet salut * (G= mg

* (= mg > tablet * 8== mg > kaplet * 8== mg > kapsul * @== mg > tablet salut * 8= mg>ml sirup

Ibuprofen seperti "uga naproEen dan di+lofena+ merupakan turunan asam propionat dengan efek analgesik! antipiretik! dan anti*inflamasi yang menon"ol!men+erminkan suatu penghambatan dari sintesis prostaglandin #urunan asam propionat sama bergunanya dengan salisilat dalam mengobati berbagai bentuk dari arthritis termasuk osteoarthritis! rheumatoid arthritis! arthritis gout akut Ibuprofen sering diresepkan dalam dosis rendah yang bersifat analgesik tetapimempunyai efek anti*inflamasi rendah Perubahan struktur minor pada nukleusibuprofen menghasilkan fenoprofen! ketoprofen! dan flurbiprofen

Jambar$ )truktur 4imia Ibuprofen Ibuprofen berupa serbuk hablur putih hingga hampir putih! berbau khas lemah dan tidak berasa dengan titik lebur KG =*KK GoC Ibuprofen paraktis tidak larut dalam air! sangat mudah larut dalam etanol! metanol! aseton! dan +hloroform serta sukar larut dalam etil Ibuprofen merupakan obat anti radang non streoid! turunan asam arilasetat yng mempunyai akti,itas antiradang dan analgesik yang tinggi! terutama digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat peradangan pada berbagai kondisi rematik dan arthritis Ibuprofen dapat menimbulkan efek samping iritasi saluran +erna! diabsorpsi +epat dalam saluran +erna!

kadar serum tertinggi ter"adi dalam &*( "am setelah pemberian oral! dengan paruh &!B*( "am! dosisi$ 8==mg 1*8 dd -leh karena itu! ibuprofen menimbulkan efek analgesik dengan menghambat se+ara langsung dan selektif en<im*en<im pada sistem saraf pusat yang mengkatalis biosintesis prostaglandin seperti siklooksigenase sehungga men+egah sensitasi reseptor rassa sakit oleh mediator*mediator rasa sakit seperti brandikinin! histamin! serotonin! prostasiklin! prostaglandin! ion hidrogen dan kalium yang dapat merangsang rasa ssakit se+ara mekanis atau kimiawi

Gam=a! 1 Dosis terkait dengan efek analgesik ibuprofen dalam mengobati rasa nyeri akibat radang Data didapat dari #he -Eford League #able of Analgesik Effi+a+y dan menggambarkan meta*analisa dari per+obaan klinis se+ara random dimana pasien yang telah dilakukan tindakan operatif sebelumnya dan diobati dengan pla+ebo %Plbo' atau dengan ibuprofen %G=*B==mg' dan hasilnya dibuat dalam bentuk persentase pasien yang telah diobati dan dilaporkan sekurang* kurangnya G=A dapat meringankan rasa sakit %NPK@*8K== pasien>grup' Fa!ma575"n% "5

Ibuprofen diabsorpsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal

-bat*obat ini

mempunyai waktu paruh yang singkat! tetapi tinggi berikatan dengan protein 6ika ibuprofen dipakai bersama*sama dengan obat lain yang "uga tinggi berikatan dengan protein! maka dapat ter"adi efek samping yang berat -bat ini dimetabolisme oleh hati men"adi metabolit dan diekskresikan sebagai metabolit inaktif di dalam urin Fa!ma57d"nam"5 Ibuprofen menghambat sintesis prostaglandin sehingga dengan demikian efektif dalam meredakan inflamassi dan nyeri -bat*obat ini memiliki mula ker"a! waktu untuk men+apai kadar pun+ak! dan lama ker"a yang semuanya singkat -bat ini memreukan waktu beberapa hari agar efek antiinflamasinya "elas terlihat Ada banyak interaksi obat yang berkaitan dnegan ibuprofen -bat ini dpaat menambah efek koumarin! sulfonamid! banyak dari sefalosporin! dan fenitoin 6ika dipakai bersama aspirin! efeknya dapat berkurang Dapat men"adi hipoglikemia "ika ibuprofen dipakai bersama insulin atau obat hipoglikemik oral 2esiko ter"adi toksisitas tinggi "ika ibuprofen dipakai bersama*sama dnegan penghambat kalsium

Ind"5a#" M 4arena efek analgesiknya maka dapat digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada dismenore primer %nyeri haid'! nyeri pada penyakit gigi atau pen+abutan gigi! nyeri setelah operasi! sakit kepala M 4arena efek analgesik dan anti inflamasinya maka dapat digunakan untuk meringankan ge"ala ? ge"ala penyakit rematik tulang! sendi! dan non sendi M 6uga dapat digunakan untuk meringankan ge"ala*ge"ala akibat trauma otot dan tulang>sendi %trauma mus+uloskeletal K7n !a Ind"5a#" M Penderita dengn ulkus peptikum %tukaklambung dan duodenum' yang berat dan aktif M Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap Ibuprofen dan obat anti inflamasi non* steroid lainnya

M Penderita sindroma polip hidung! angioedema dan penderita dimana bila mengunakan asetosal atau obat antiinflamasi non*asteroid lainnya akan timbul ge"ala asma! renitis! urtikaria M 4ehamilan tiga bulan terakhir E+%5 Sam:"ng O=a M 7alaupun "arang ter"adi! tapi timbul efek samping sebagai berikut $ Jangguan saluran pen+ernaan termasuk mual! muntah! dan diare M #er"adi ruam pada kulit! bron+hospasme %penyempian bronkus'! trombositopenia %penurunan sel pembeku darah' In %!a5#" O=a Beberapa interaksi Ibuprofen M Anti Hipertensi $ antagonisme efek hipotensi M Analgesik lain $ hindari pemberian bersama dua atau lebih AIN) 3 termasuk asetosal %menambah efek samping' M Antidiabetik $ efek sulfonilurea ditingkatkan oleh a<apropa<on! fenilbuta<on dan mungkin AIN) lainnya M 4ortikosteroid $ menambah resiko pendarahan dan ulsirasi saluran +erna M Desmopresin $ efek dipotensiasi oleh indometasin D7#"# Dewasa $ Untuk analgesik dan antiinflamasi %rematik tulang!sendi dan non*sendi!trauma otot dan tulang>sendi' Dosis yang dian"urkan $ sehari 1 ? 8 E 8==mg Bayi lebih dari 1 bulan $ G*&= mg>kg %1 atau 8 kali sehari saat atau setelah makan' Anak ? anak $ (= ? 8= mg>kg 6adwal pemberian $ 1 ? 8 E sehari

IBUPROFEN FARMA'O'INE(I' EFE' 8AMPIN5 'ON(RAIN/I'A8I EFE' (ERAPEU(I' IN(ER'A8I FARMA'O/INAMI' (Motrin, Ad i!, N"#rin, A)*or#*i + PO+ di*$r,# d$n-,n P$n7,.it ),i. M$di#r$n, R"%$n& Anor$.*i,, 1",!, E%$. 9,ti ,ntiin%!,1,*i d,n "nt". 'o"1,din, PO+ ,triti* M"!,+ 30 1$nit /i*tri)"*i+ PP+ 980 1"nt,9, di,r$, -in4,! $d$1,, r$1,toid, 7,n- )$r,t, o*t$o,triti*, *$%,!o*#orin, d,n -o"t. P+ 132 4,1 M$t,)o!i*1$+ t122+ 234 r",1 ."!it,,*1,, #"r#"r,, t".,. M$r$d,.,n #$#ti. n7$ri *"!%on,1id, #,d, 6+ %$nitoin, 436 4,1 4,1 tinit"*, #"*in-, !$ti9 di*1$nor$,#ro*$d"r ,-$n -i-i, 9i#o-!i.$1i. n7$ri E!i1in,*i+ 5in4,! 1"*."!o*.$!$t,! or,!, in*"!in,

REA'8I :AN5 MERU5I'AN P$rd,r,9,n -,*troint$*tin,!, di.r,*i,, d,r,9, ,rit1i,, P-$ per oral! PP$ pengikatan pada protein! t&>($ waktu paruh! P$ waktu men+apai kadar 4,nt"n-,

4eterangan$

pun+ak! L$ lama ker"a

43 SE0ERE PAIN (ny%!" :a!a$) OPIOID -pioid merupakan pilihan utama pada nyeri keganasan sedang berat #erdapat ( "enis opioid! yaitu opioid lemah seperti kodein dan tramadol3 sedangkan opioid kuat yaitu morfin! metadon! fentanil! dan heroin -pioid sedapat mungkin diberikan dalam bentuk oral! dan sebaiknya diberikan se+ara rutin agar ter+apai kadar opioid plasma yang stabil -pioid tidak memiliki standar dosis dan ceiling effect Dosis yang diberikan sebaiknya dititrasi sesuai dengan rasa nyeri yang dialami pasien -pioid sering menimbulkan efek samping! seperti sedasi! konstipasi! mual! muntah! dan depresi pernapasan Pada anak! pemberian opioid sebaiknya diikuti dengan pemberian laksatif Pada anak usia kurang dari & tahun! pemberian opioid harus dilakukan se+ara hati*hati karena dosis standar untuk anak sering menyebabkan depresi pernapasan Pemberian opioid dapat menyebabkan ketergantungan! adiksi dan toleransi! namun adiksi "arang ter"adi pada anak -pioid menghasilkan analgesia oleh akti,asi reseptor opioid #iga keluarga besar reseptor opioid telah dikloning$ reseptor mu! kappa! dan delta opioid 2eseptor opioid mu diaktifkan oleh opioid yang paling klinis digunakan termasuk kodein! hydro+odeine! oEy+odone! EanaE! tramadol! dan morfin 2eseptor opioid kappa diaktifkan oleh obat*obatan seperti penta<o+ine dan bupremorphine #idak ada obat yang saat ini disetu"ui selektif untuk reseptor delta Analgesia opioid ter"adi oleh akti,asi reseptor opioid diekspresikan pada neuron di situs supraspinal! situs tulang belakang dan "aringan perifer Efek buruk dari opioid baik diakui dan termasuk mual! muntah dan penurunan pernapasan 4ekhawatiran "uga telah dia"ukan mengenai opioid penyalahgunaan dan dampaknya pada perawatan gigi

-pioid terbagi men"adi tiga yaitu $ a3 F%n an"'

D7#"# IL in"eksi$ M Neonatus atau bayi * &*( m+g > kg per dosis perlahan selama 1*G menit! diulang setiap (*8 "am M Anak * &*( m+g > kg per dosis! diulang setiap 1=*@= menit 4elan"utan$ )etelah dosis awal sesuai dengan dosis diatas! dosis harus disesuaikan ke tingkat yang efektif %dengan tidak maksimal'! namun peningkatan dosis maksimum adalah G=A per (8 "am dalam pengaturan rawat "alan 2esep yang berpengalaman bisa meningkat hingga &==A di bawah pengawasan dari pasien %Dosis IL biasa adalah &*1 m+g > kg > "am! beberapa anak membutuhkan sampai G m+g > kg > "am' =3M% ad7n D7#"# Pemberian oral subkutan atau intra,ena$ M Anak * awalnya &==*(== m+g > kg setiap 8 "am untuk (*1 dosis pertama! kemudian &==*(== m+g > kg setiap @*&( "am! maksimum G mg per dosis awalnya Administer IL metadon perlahan selama 1*G menit 4elan"utan$ )etelah dosis awal sesuai dengan dosis diatas! dosis harus disesuaikan ke tingkat yang efektif %dengan tidak maksimal'! namun peningkatan dosis maksimum adalah G=A per (8 "am dalam pengaturan rawat "alan 2esep yang berpengalaman bisa meningkat hingga &==A dengan dekat pemantauan pasien 4emudian! dosis mungkin perlu dikurangi sebesar G=A (*1 hari setelah dosis efektif telah ditemukan untuk men+egah efek samping akibat akumulasi metadon Dari kemudian pada peningkatan dosis harus dilakukan pada inter,al dari satu minggu atau lebih dan dengan maksimal meningkat dari G=A

83 M7!:$"n% Pemberian oral $

M Bayi &*&( bulan * B=*(== m+g > kg setiap 8 "am3 M Anak &*( tahun * (==*8== m+g > kg setiap 8 "am3 M Anak (*&( tahun * (==*G== m+g > kg setiap 8 "am! dosis awal maksimum oral G mg Pemberian oral berkelan"utan $ M Anak &*&( tahun * awalnya (==*B== m+g > kg setiap &( "am In"eksi subkutan $ M Neonatus * (G*G= m+g > kg setiap @ "am M Bayi &*@ bulan * &== m+g > kg setiap @ "am M Bayi atau anak @ bulan*( tahun *&== m+g > kg setiap 8 "am M Anak (*&( tahun * &==*(== m+g > kg setiap 8 "am! dosis awal maksimum adalah (!G mg In"eksi selama setidaknya G menit $ M Neonatus * (G*G= m+g > kg setiap @ "am M Bayi &*@ bulan * &== m+g > kg setiap @ "am M Bayi atau anak @ bulan*&( tahun * &== m+g > kg setiap 8 "am! dosis awal maksimum adalah (!G mg In"eksi dan infus$ M Neonatus * awalnya melalui suntikan intra,ena selama setidaknya G menit (G*G= m+g > kg! diikuti oleh infus intra,ena kontinu G*&= m+g > kg > "am M Bayi &*@ bulan * awalnya melalui suntikan intra,ena selama setidaknya G menit &== m+g > kg! diikuti dengan infus intra,ena terus menerus &=*1= m+g > kg > "am M Bayi atau anak @ bulan*&( tahun * awalnya melalui suntikan intra,ena selama setidaknya G menit &==*(== m+g > kg diikuti dengan infus intra,ena terus menerus (=*1= m+g > kg > "am

4elan"utan$ )etelah dosis awal sesuai dengan dosis diatas! dosis harus disesuaikan dengan tingkat yang efektif %dengan tidak maksimal' 2esep yang berpengalaman bisa meningkat hingga &==A dengan pemantauan ketat dari pasien

BAB III 4E)I.PULAN

.enangani pasien anak yang akan men"alani perawatan gigi memang men"adi tantangan tersendiri bagi dokter gigi )alah satu hal yang menyulitkan dalam melakukan perawatan gigi anak adalah timbulnya rasa +emas! ketidaknyamanan! dan trauma akibat rasa sakit yang pernah dialami Pendekatan se+ara farmakologis adalah salah satu +ara untuk melakukan perawatan gigi anak yang tidak dapat ditangani dengan pendekatan yang biasa

You might also like