You are on page 1of 7

Obligasi Adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima

oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal). Jadi disini ada 2 pengertian yach, so jangan sampe salah dalam mendefinisikan antara pihak yang membeli dan menjual obligasi. Pihak yang membeli (berinvestasi) obligasi adalah pihak yang meminjamkan uang, sedangkan Pihak yang menerbitkan obligasi adalah pihak yang berhutang uang. Obligasi merupakan bagian dari surat berharga/ efek selain saham dan efek lainnya. Alhamdulilah kemarin kita sudah mengetahui apa itu saham bukan..? Jenis Obligasi 1. Dari sisi penerbit (meminjamkan uang) : Corporate Bond Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, memiliki resiko kegagalan jika penerbit obligasi melakukan kesalahan/berbuat masalah, resiko kegagalan berbeda-beda tergantung dari karakteristik dan jangka waktunya, semakin tinggi tingkat resiko maka semakin tinggi tingkat suku bunga yang akan dibayarkan penerbit. Government Bond /Treasury Bond Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat, Menkeu/BI, tidak memiliki resiko kegagalan, harga obligasi akan turun jika suku bunga naik. Municipal Bond Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemda, memiliki resiko kegagalan, jika pemegangnya adalah penduduk setempat maka dibebaskan dari federal pajak dan pajak Negara bagian tersebut, memiliki suku bunga yang lebih rendah dari obligasi perusahaan dengan resiko yang sama. Foreign Bond Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah asing/perusahaan asing, dihadapkan pada resiko kegagalan, ada tambahan resiko jika diterbitkan dalam mata uang asing.

2. 3.

4.

Sistem pembayaran 1. Zero coupon bond Yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon (bunga) kepada pemegangnya.

2. Coupon Bond (fixed coupon bond & Floating coupon bond) Yaitu obligasi yang mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond) maupun bungan mengambang (floating coupon bond). Dari sisi Hak Penukaran : a. Convertible Bond Yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar saham emiten) b. Exchangable Bond Yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/emiten c. Callable Bond Yaitu Obligasu yang member hak kepada penerbitnya untuk melakukan penarikan/pelunasan pada wkatu tertentu (waktu penarikan biasanya sudah diatur dalam perjanjuan waktu penerbitan obligasi) d. Putable Bond Yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang untuk menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit / emiten. Dari sisi jaminan 1. Secure Bond, yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu. Guaranteed Bond : jika penjaminnya adalah pihak III Mortgage Bond : jika dijamin dengan real properties (gedung) Collateral trust bond : Jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivable), Unsecured bond (debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets tertentu. HARGA OBLIGASI Adalah suatu harga apabila kita ingin membeli atau menjual obligasi di pasar modal baik melalui transaksi bursa maupun OTC. Beberapa hal yang mempengaruhi harga obligasi adalah : Nilai Nominal/Nilai Pari; yaitu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbitan Tingkat Bunga ; yaitu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai pembanding kupon (bunga) obligasi Suku Bunga Kupon : merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi Periode pembayaran bunga; yaitu periode waktu dimana penerbit melakukan pembayaran kupon. Biasanya 3 bulanan atau 6 bulanan.

a. b. c. d.

e. f. g. h. i.

j. k. l.

Jangka waktu jatuh tempo yaitu jangka waktu sejak obligasi diterbitkan sampai dilunasi oleh penerbitnya. Peringkat Obligasi : penilaian atas resiko obligasi yang mungki terjadi kemudian. Suku bunga mengambang : suku bungan yang ditentukan selama periode tertentu (6bulan) setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar. Suku Bunga nol : obligasi yang tidak diberlakukan atas bunga. Tanggal Jatuh tempo : waktu dimana penerbit obligasi harus membayar obligasi. Provisi Penarikan : merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menebus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal. Besarnya provisi penarikan lebih tinggi nominalnya, selisihnya disebut premi penarikan. Besarnya premi penarikan sama dengan bunga tahun jika obligasi ditarik selama tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat yang konstan sebesar INT/N setiap tahun sesuadahnya. Dana pelunasan : premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun. Identure : perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi. Tingkat penghasilan sekarang : rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar. PERINGKAT OBLIGASI (Standard Poors) Pahami istilah-istilah berikut ini : AAA Merupakan ringkin tertinggi dari Standar and Poors dan menunjukkan kemampuan yang sangat kuat dalam membayar pokok dan bunga. AA Obligasi yang dikualifikasi sebagai obligasi berkualitas tinggi, dengan perbedaan sangat kecil dari AAA. A Merupakan obligasi yang memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar pokok dan bunga walaupun merela lebih rentan terhadap efek merugi dari perubahan situasi dan kondisi perekonomian. BBB

Merupakan obligasi yang dianggap memiliki kemampuan yang mencukupi untuk membayar pokok dan bunga, walaupun mereka biasanya menunjukkan parameter perlindungan yang memadai, namun kondisi perekonomian yang merugi atau perubahan keadaan biasanya dapat melemahkan kemampuan membayar pokok dan bunga obligasi, dibandingkan kategori A. BB, B, CCC, CC Merupakan pada peringlat BB, B, CCC dan CC secara berturut-turut semakin rapuh kemampuannya, obligasi yang masuk kedalam peringkat ini mulai bersifat spekulatif dalam hal kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok pinjaman. C Peringkat C disediakan untuk obligasi pendapatan dengan tidak ada bunga dibayar D Obligasi dengan peringkat D sudah dianggap gagal, dengan pembayaran bunga maupun pokok mengalami kemacetan. a. b. c. d. e. Peringkat obligasi dipengaruhi oleh : Proporsi modal terhadap hutang Tingkat profitabilitas perusahaan Tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan Besar kecilnya perusahaan Jumlah pinjaman subordinasi yang dikeluarkan perusahaan. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. SAHAM Tanda bukti kepemilikan perusahaan1. Jangka waktu tidak terbatas 2. Pemegang saham memperoleh penghasilan disebut dividen dengan 3. frekuensi tidak menentu Dividen dibayar dari laba perusahaan, 4. potensi laba perusahaan sulit ditaksir Dari sisi perpajakan, dividen merupakan abgian laba perusahaan 5. setelah dikenai pajak Harga saham sangat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi 6. makro dan mikro OBLIGASI Merupakan bukti pengakuan utang Jangka waktu terbatas, hari jatuh tempo ditentukan Tingkat bunga dan periode pembayaran telah ditetapkan Baik perusahaan untukng maupun rugi bunga dan pokok pinjaman wajib dibayar Bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan Harga obligasi relatif stabil namun sensitif terhadap tingkat bunga dan

7. Pemegang saham memiliki hak suara pada perusahaan (RUPS) 7. 8. Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham 8. memiliki klaim yang inferior (kebagian sisa-sisa hasil pembubaran).

inflasi Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara pada perusahaan Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) pemegang obligasi memiliki klaim terlebih dahulu terhadap assets perusahaan.

Untuk penilaian dan contoh soal obligasi bisa dilihat di bab berikutnya..(Wait and see)

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di bursa efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir, dan prosedur yang berbelitbelit Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk dividen, yang biasanya dibayarkan sekali setahun, dan capital gain (kenaikan harga saham di pasar). Dividen dan capital gain akan ada jika perusahaan memperoleh laba karena per definisi, dividen adalah laba yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan dividen dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan, yang akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di pasar sedangkan obligasi adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.

Obligasi atau kalau dalam bahasa Inggris disebut bond merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan/swasta. Sekarang ini obligasi sudah menjadi sarana investasi masyarakat luas. Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi bagi investor yang memiliki uang dalam jumlah besar. Tapi skarang ini banyak reksadana yang menjadikan obligasi sebagai salah satu jenis investasi dalam komponen portofolio reksadana tsb. Invest dalam obligasi mirip deposito di bank. Bedanya kalau anda membeli obligasi, dapat bunga/kupon yang tetap secara berkala, biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Hal yang sangat berpengaruh di harga pasar obligasi itu perubahan suku bunga deposito. Naik turunnya suku bunga akan berpengaruh terhadap harga pasar suatu obligasi. Hubungan harga pasar obligasi dengan suku bunga deposito mempunyai hubungan berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga deposito naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga deposito turun harga obligasi akan naik Secara singkat obligasi adalah surat utang jangka panjang dengan nilai nominal (nilai pari/ par value) dan waktu jatuh tempo tertentu yang diterbitkan oleh suatu lembaga. Penerbit obligasi bisa merupakan suatu perusahaan swasta maupun BUMN dan juga pemerintah, baik pemerintah

pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (Coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi. Secara umum berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, maka penerbit harus membayar sesuai dengan nilai pari dari obligasi tersebut beserta bunga/ kupon dari obligasi tersebut. Satu hal yang perlu Anda ketahui sebagai investor individu adalah besarnya kebutuhan modal yang harus dikeluarkan untuk investasi dalam obligasi. Obligasi biasanya diperjual belikan dalam satuan Rp 1 miliar. Masa berlaku investasi obligasi sangat bergantung dengan badan yang menerbitkan. Yang paling umum adalah 5 tahun. Oleh karena itu sarana investasi dalam obligasi merupakan investasi jangka panjang. Sebagai pemegang obligasi, Anda dapat memperjual belikannya kepada pihak lain sebelum obligasi tersebut jatuh tempo sesuai dengan nilai atau harga pasar

You might also like