You are on page 1of 3

HARTA WARISAN Warisan adalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris.

Yang dimaksud harta peninggalan atau harta warisan adalah hal-hal sebagai berikut : 1. Segala yang dimilikinya sebelum meninggal , baik berupa benda maupun hutang, atau berupa hak atas harta seperti hak usaha, misalnya menghidupkan tanah kosong dan merubahnya menjadi tanah berpagar. Atau, hak khiyar dalam jual beli, hak menerima ganti rugi, atau qishash dan jinayah (pidana) manakala dia menjadi wali bagi seseorang yang mati terbunuh , persis seperti hutang. 2. Hak-hak yang menjadi miliknya karena kematiannya, misalnya diyat (denda) bagi pembunuhan secara tidak sengaja dan sengaja atas dirinya, misalnya para wali justru mengambil diyat dari pembunuhan sebagai ganti qishash. Maka diyat yang diambil dari pembunuh, hukumnya sama dengan seluruh harta peninggalanlainnya yang diwarisi oleh semua pihak yang berhak, termasuk suami dan istri. 3. Harta yang dimilikinya sesudah meninggal, seperti binatang buruan yang masuk perangkap yang telah dipasangnya ketika masih hidup, atau hutang yang kemudian dibebaskan oleh pemilik piutang sesudah ia mati

Hal-hal yang menyebabkan menghalangi warisan : 1. Perbedaan Agama Non muslim tidak bisa mewarisi harta dari muslim dan juga sebaliknya. Jika salah seorang diantara anak yang ditinggal meninggal oleh pewaris terdapat non muslim maka tidak berhak mendapatkan hak waris. Jika anak tersebut masuk islam sesudah yang diwarisi itu meninggal maka orang tersebut juga tidak berhak atas waris. 2. Orang murtad Orang murtad tidak berhak atas waris. 3. Warisan orang-orang beragama lain non islam 4. Kaum Ghulat /Musyrik Orang orang ghulat adalah tergolong orang musyrik dan bukan orang-orang muslim dan tidak ada hubungannya dengan kaum muslim sedikit pun. 5. Orang yang mengingkari Agama Orang ini disebut munafik karena dapat mengatakan yang haram sebagai yang halal dan yang halal sebagai yang haram padahal mereka mengetahui kebenarannya. 6. Pembunuh

Pembunuhan yang sengaja dan tidak memiliki alas an yang benar mengakibatkan pelakunya terhalang menerima waris. Hadisnya :lamirosa lilkhotil. Artinya: tidak ada hak waris bagi pembunuh.

Rukun Waris Rukun waris ada 3 yaitu 1. Al muwaris : orang meninggal yang meninggalkan warisan 2. Mawaris / Ahli waris : orang yang akan mewarisi warisan yang ditinggalkan 3. Mauruts : harta warisan yang ditinggali oleh seseorang yang meninggal setelah dipotong biaya pengurusan jenazah, hutang dan wasiat. Hukum Waris adalah mubah Pembagian warisan berdasarkan usia : Tidak ada perbedaaan dalam pembagian warisan menurut usia namun apabila ada seorang lakilaki meninggal dunia pada saat istrinya sedang hamil , maka jika memungkinkan kejelasan tentagn bayi tersebut maka bayi tersebut mendapatkan hak waris sesuai dengan pembuktian yang dilakukan. Tetapi bila tidak mungkin dilakukan pembuktian maka disisakanlah bagian tertentu untuk bayi tersebut. Pembagian Harta Warisan Terdapat 6 al furudh (bagian tetap) dalam pembagian warisan : 1. Seperdua warisan merupakan bagian anak laki-laki, atau bagian anak perempuan jika tunggal. 2. Seperempat warisan diberikan kepada istri jika istri tidak memiliki anak. 3. Sepertiga warisan diberikan kepada ibu sepanjang tidak ada anak laki-laki. 4. Seperenam warisan diberikan kepada ayah bila ada anak yang ditinggali dari yang meninggal atau kepada saudara-saudaranya. 5. Seperdelapan warisan diberikan kepada istri jika suaminya meninggal memiliki anak. 6. Dua pertiga warisan diberikan kepada 2 orang anak perempuan atau lebih sepanjang tidak ada anak laki-laki.

Refensi : Buku Fiqih Lima Mazhab , Muhammad Jawwad Mughniyah.tahun 2008.Penerbit: Lentera

You might also like