Professional Documents
Culture Documents
BUDI SUPRAPTI
PENATARAN DAN UJI KOMPETENSI APOTEKER (PUKA) PD ISFI JATIM-FAK. FARMASI UNIV. AIRLANGGA
1
PHARMACEUTICAL CARE
tanggung jawab pemberian terapi obat untuk mencapai outcome tertentu yang memperbaiki kualitas hidup pasien
Aktivitas :
Identifikasi pasien riwayat penyakit, riwayat obat, komplikasi yang ada Identifikasi problema terkait obat Pencegahan-solusi problema obat (rencana asuhan kefarmasian implementasi) 2 Follow up - monitoring
Mampu ciptakan komunikasi profesional yang dapat dipercaya Mampu melakukan dokumentasi formal- bukti kesinambungan pharmaceutical care
3
TERAPI
6
DIABETES MELLITUS
-Data epidemiologi 1980 1,2 2,3 % dari jumlah penduduk 1982 Jakarta 1,7% 1993 Jakarta 5,7%
-Diabetes Atlas 2000 dengan prevalensi DM 4,6% Penderita DM 2000 5,6 juta penderita DM 2020 8,2 juta penderita DM
BERBAGAI KOMPLIKASI
8
DIABETES MELLITUS Sekelompok gangguan metabolik kronik, ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, protein,disebabkan oleh defek sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya dan mengakibatkan terjadinya komplikasi kronis termasuk mikrovaskular, makrovaskular dan
neuropati
Gejala DM: poliuri, polidipsi, polifagi dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
10
KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS -DM tipe I : defisiensi insulin absolut -DM tipe II :resistensi insulin dan atau
- DM Gestasional
11
12
EFEK FISIOLOGIK INSULIN -LIVER : ambilan glukosa sintesis glikogen lipogenesis OTOT : ambilan glukosa
sintesis glikogen
ambilan asam amino sintesis protein
14
KETOASIDOSIS
15
HIPERTENSI
RETINOPATI
INFARK JANTUNG
GANGREEN
KOMPLIKASI KRONIK DM
STROKE
INFEKSI
NEFROPATI
NEUROPATI
OTONOM PERIFER
16
DATA LABORATORIUM
-Glukosa darah -HbA1C -Peptida C -Elektrolit -Profil lipid -Complete Blood Cell -Fungsi ginjal -Urinalisis
17
TUJUAN TERAPI
- Pengendalian kadar glukosa darah sepanjang hari pada rentang acceptable - Menghindarkan gejala DM
GOALS OF THERAPY
Parameter Preprandial plasma glucose (mg/dl) Postprandial plasma glucose (mg/dl) Hemoglobin A1C
ADA ACE dan AACE
90-130
110
<180
<140
<7
<6,5
ADA - American Diabetes Association ACE - American College of Endocrinology AACE-American Association of Endocrinologist
19
OBAT Insulin ultrashort acting short acting intermediate acting long acting preemixed
Oral Anti Diabet sulfonil urea glinid biguanid alfa glukosidase inhibitor
20
22
23
7 AM
11 AM
5 PM
R + N or L R, Lis or A + N or L R, Lis or A
HS
2 doses R + N or L R + N or L 3 doses, R or rapid R, Lis or A R, Lis or + N or L + N or L A 4 doses, R or rapid R, Lis or A R, Lis or acting + + N, L or A intermediate or UL ultralente 4 doses, R or rapid R, Lis or acting + long A acting CS-II pump
N, L or UL
23
bolus
Nonpharmacological therapy Diet,Exercise Glycemic goals not achieved Preprandial glucose > 140 mg/dL Bedtime glucose > 160 mg/dL HbA > 8 % Monotherapy Sulfonylurea, metformin Troglitazone, or acarbose, Insulin may be considered
Alternative
Alternative
Postprandial hyperglycemia
Sulfonylurea+ acarbose
24
- Pemahaman akan Tujuan, indikasi dan manfaat terapi obat yang diterima Obat untuk DM dan kondisi penyerta/ komplikasi Hati-hati indikasi tidak lazim : fenitoin, amitriptilin - DM neuropati, ACEI renoprotektif
-Pentingnya kontinuitas persediaan obat
25
-Efek samping obat Kenalkan tanda-tanda hipoglikemi dan pengatasannya !! Kenali kondisi pasien - kontraindikasi terapi obat DM tertentu -Cara penggunaan obat Dosis: sesuai aturan, jangan mendobel dosis Hati-hati - obat lama pasien OBAT GANDA Waktu: - pagi, siang , sore atau malam - terkait waktu makan
26
Cara penggunaan Insulin penyiapan dosis, rotasi tempat injeksi, faktor higiene
-Cara penyimpanan Suhu, cahaya Jauhkan dari jangkauan anak-anak -Jangan berikan obat pada orang lain
-Pemantauan outcome terapi Kedatangan pasien kembali, via telpon dll Keberhasilan terapi 27 Efek samping obat
Terima kasih
28