You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN

Diktat Ilmu Bentuk Analisis ini disusun untuk bahan pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS Universitas Negeri Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS Universitas Negeri !g"akarta# Buku diktat Ilmu Bentuk Analisis ini sebenarn"a merupakan pengembangan dari materi%materi perkuliahan "ang diberikan !leh &!m! 'arl (dmund Prier serta penataran%penetaran )semil!ka* "ang diadakan !leh Pr!+# Dieter Mark# Setelah mempelajari bahan pembelajaran dalam diktat ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami kedudukan dan tujuan Ilmu Bentuk Analisis Musik# Dalam diktat ini akan dibahas antara lain- bentuk.struktur lagu, kalimat lagu, peri!da, ma$am%ma$am phrase, analisa m!ti+ dan penggarapann"a, tekstur, dan penggarapan variasi# Dalam pembahasan kali ini, lebih di+!kuskan pada tekstur h!m!ph!ni, sedangkan tekstur p!liph!ni akan dibahas se$ara khusus pada buku berikutn"a termasuk bentuk%bentuk "ang k!mpleks )/!mp!und F!rm*# Buku Ilmu Bentuk Analisis Dasar ini dipergunakan untuk satu semester "ang terdiri atas- Bab I# Pendahuluan0 Bab II memberi penjelasan tentang struktur seksi!nal dalam musik "ang meliputi struktur phrase, kadens, peri!da, dan kalimat# Selanjutn"a, Bab III memberi penjelasan tentang bentuk sederhana satu bagian "ang simetris dan tidak simetris# Bab I1 tentang bentuk%bentuk lagu dua bagian dan kemungkinan%kemungkinann"a# Bab 1 berisi tentang bentuk lagu tiga bagian dan kemungkinan%kemungkinann"a# Bab 1I tentang bentuk lagu tiga bagian "ang diperluas# Bab 1II tentang bentuk%bentuk pen"impangan )Irregular F!rm*# Bab 1III tentang analisa m!ti+ "ang men$akup tentang teknik peng!lahan.penggarapann"a# Namun demikian, untuk hasil "ang baik dalam mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa sudah mampu memahami tentang 2e!ri Musik dan Ilmu 3arm!ni terlebih dahulu# !g"akarta# Materi buku bahan pembelajaran ini menga$u kepada kurikulum "ang ada pada

Penggunaan $!nt!h%$!nt!h.latihan%latihan sengaja dimaksudkan dalam tulisan dan bukan dalam lampiran, dengan maksud agar mahasiswa lebih $epat memahami# Disamping itu, masih ditambah dengan tugas%tugas terstuktur "ang akan diberikan dalam tatap muka di perkuliahan dengan tugas%tugas "ang lebih variati+#

BAB II STRUKTUR-STRUKTUR SEKSIONAL


Dalam k!mp!sisi musik dapat dikatakan bahwa hamper tidak ada dua k!mp!sisi "ang sama )identik* dalam struktur, namun demikian, ada prinsip%prinsip stru$tural tertentu "ang sebenarn"a diikuti dalam semua musik# Dalam bab ini akan dibahas tentang prinsip%prinsip "ang lebih khusus men"angkut bentuk seksi!nal dalam musik# Adapun sasaran pembelajaran pada bab ini adalah 4# Mahasiswa mampu mengidenti+ikasikan struktur phrase dalam lagu 5# Mahasiswa mampu mengenali $iri dan karakter phrase Anteseden 6# Mahasiswa mampu mengenali $iri dan karakter phrase '!nsekwen A. STRUKTUR PHRASE Phrase dapat diartikan sebagai satu kesatuan )unit* "ang se$ara k!nvensi!nal terdiri atas empat birama panjangn"a dan ditandai dengan sebuah kadens# Phrase se$ara umum merupakan dasar struktur dari bentuk 3!m!ph!ni dan juga digunakan pada beberapa struktur P!liph!ni# Sebuah phrase mengandung sebuah ide musikal "ang penuh )lengkap*# Meskipun se$ara umum panjang phrase adalah empat birama, namun tidak semua kar"a musik terdiri atas phrase%phrase empat birama "ang tersusun rapi "ang dikel!mp!kkan ke dalam struktur%struktur kalimat "ang teratur# Phrase%phrase musikal sangat beraneka ragam ukuran )pnjang pendekn"a* dan kejelasann"a# 3al inilah "ang men"ebabkan agak sulit untuk menentukan akhir sebuah phrase dan awal dimulain"a phrase "ang lain# Namun demikian, keanekaragaman struktur phrase tersebut, justru mempertinggi kelenturan )keluwesan* dalam musik#

Selanjutn"a phrase dig!l!ngkan dalam 5 jenis, "aitu 1. Phrase Anteseden Phrase anteseden adalah phrase tan"a atau phrase depan dalam suatu kalimat lagu "ang merupakan pembuka kalimat, dan biasan"a diakhiri dengan sebuah kadens setengah# 2. Phrase Konsekwen Phrase '!nsekwen adalah phrase jawab atau phrase belakang dalam suatu kalimat lagu "ang merupakan penutup kalimat, dan biasan"a diakhiri dengan sebuah kadens sempurna# Berikut dapat dilihat $!nt!h phrase empat birama, dan $!nt!h phrase "ang men"impang )irregular phrase* /!nt!h Phrase 7 birama

/!nt!h phrase "ang men"impang )Irregular Phrase* a# Phrase 2 !ra"a

Diambil dari kar"a Dv!rak, S"mph!n" N!# 8, se$!nd m!vement

b# Phrase # !ra"a

Diambil dari kar"a Beeth!ven, S"mph!n" N!#9, S$her:! $# Phrase $ !ra"a

Diambil dari kar"a St# Anth!n" /h!rale

d# Phrase % !ra"a

Diambil dari kar"a Beeth!ven, S"mph!n" N!# 5, Finale e# Phrase & !ra"a

Diambil dari kar"a ;endelss!hn, S!ngs ;ith!ut ;!rds, N!# 45 +# Phrase ' !ra"a

Diambil dari kar"a /h!pin, Ma:urka, <p# 89, N!# 6#

B. PERIODE ata( KALI)AT Peri!de adalah gabungan dua phrase atau lebih dalam sebuah wujud "ang bersambung sehingga bersama%sama membentuk sebuah unit seksi!nal )Miller, ######4==*# Namun demikian, Peri!de se$ara umum teridir atas dua phrase0 dimana akhir dari phrase pertama biasan"a ditandai dengan 'adens 2engah dan akhir dari phrase kedua ditentukan !leh kadens "ang bersi+at k!nklusi+.pen"elesaian# Berikut $!nt!h diagram Peri!de#

Menurut Dietr Mark berdasarkan >Bentuk Dasar 'lasik?, nampak ada perbedaan "ang jelas antara struktur Peri!de dengan struktur 'alimat# 3al ini dapat dilihat dari $!nt!h%$!nt!h berikut ini# 1. *ontoh-*ontoh Per!ode a# Peri!de dengan skema - a b . a $

Diambil dari kar"a M!:art, '1 666, bagian 6#

b# Peri!de dengan skema -

a t

b D

a D

b t

Bentuk seperti ini disebut juga dengan istilah >1erset:ung?

Diambil dari kar"a M!:art, '1 78@, tema pertama# $# Peri!de dengan skema - a d min!r t )F Ma"!r* a min!r b . sD aA $ tP )2 D 2* tB S=

D=%8

Diambil dari kar"a Beeth!ven, <p# 5C, bagian 5#

2. *ontoh-*ontoh Ka+!"at a# 'alimat dengan skema a a . 2 D 2 D b Sp %%%%%%%%D D 2

Diambil dari kar"a M!:art, '1 665, bagian I, birama%birama permulaan perkembangan# b# 'alimat dengan skema a
5

a
5

a
4

$ E D t
4

E t

F F D D

Diambil dari kar"a Beeth!ven, <p# 5.4, bagian I

$# 'alimat dengan skema -

a.a
5

b
5

bA
5

$
5

Diambil dari kar"a Beeth!ven, <p# 64.6, bagian I d# 'alimat dengan skema a aA . b %%%%%%%%D

5G5

a min!r e min!r -

t t

d D t

10

Diambil dari kar"a M!:art, S!nata '1 664, bagian III# e# 'alimat dengan skema a
5

b
5

$
7

%%%%%%%%D

aA
5

bA
5

$A %%%%%%%%%%D
7

2 D 2

S D 2 2 S= D

2 D 2

S D2 2 S= D5 2

'alimat Peri!de

'alimat

11

Diambil dari kar"a M!:art, S!nata '1 665, tema 5#

Dari $!nt!h%$!nt!h tersebut terlihat bahwa Peri!de dan 'alimat mempun"ai struktur "ang berbeda# 3al ini dapat kita pertegas atau disimpulkan melalui diagram sebagai berikut -

Dari $!nt!h dan diagram tersebut, nampak pada Peri!de antara lain4# 2erjadi dialektis diantara phrasen"a 5# 2erjadi hubungan timbal balik 6# 2erjadi perubahan pada phrase kedua tetapi perkembangan a belum merupakan

12

7# Selalu berakhir dengan t!nika Hinear

Dari $!nt!h dan diagram tersebut, nampak bahwa 4# 2erjadi perkembangan pada phrasen"a 5# 2idak selalu diakhiri dengan t!nika, dapat juga berakhir dengan d!minan

BAB III BENTUK LA,U SATU BA,IAN

Bentuk lagu satu bagian merupakan suatu kesatuan "ang dapat berdikari, artin"a mempun"ai arti dalam dirin"a sendiri karena bentukn"a >utuh? "aitu terdiri atas phrase anteseden dan phrase k!nsekwen# Hagu "ang berbentuk satu bagian sangat ternatas jumlahn"a# 3al ini disebabkan bentuk lagu satu bagian harus lebih ka"a dan lebih padat b!b!tn"a# Dalam pengk!dean )memberi identi+ikasi* terdapat dua kemungkinan dalam lagu bentuk satu bagian, "aitu 4# Bent(k A -a a./, artin"a Anteseden )phrase

depan.phrase pertan"aan ditirukan atau diulang dengan

13

sedikit

perubahan

dalam

k!nsekwen

)phrase

belakang.phrase jawaban*# /!nt!h -

Hagu Bagimu Negeri sukatn"a 7.7, dan biasan"a din"an"ikan dengan temp! lambat# Dengan demikian, akan terlihat bahwa >k!ma? baru terdapat pada akhir pertan"aan kedua )birama keempat* "ang merupakan setengah kalimat )Anteseden* dan nampak phrasen"a belum berakhir, karena mel!di baru masuk pada ak!r d!minan, sedangkan pen"elesaiann"a atau phrase jawab )'!nsekwen* "aitu birama 8 sampai birama C dimana mel!di masuk pada ak!r t!nika# Dalam keseluruhan lagu Bagimu Negeri apabila kita $ermati nampak bahwa p!la iraman"a sama dalam seluruh lagu, ke$uali pada birama terakhir.birama ke delapan "ang menggunakan mel!di seperti di bawah ini#

14

"ang disebut dengan teknik deloyed# Pada lagu satu bagian ini juga nampak bahwa tidak ada k!ntras seperti dalam lagu dua bagian# 'ekuatan lagu ini terletak dalam irama "ang demikian, sehingga pengulangan "ang ada tidak memb!sankan# Dilihat dari jumlah birama, nampak bahwa kalimat%kalimatn"a simetris "aitu empat birama phrase Anteseden dan empat birama phrase '!nsekwen# Hagu Bagimu Negeri terdiri atas satu kalimat saja, maka diberi k!de A dan apabila dilengkapi dengan k!de kalimatn"a menjadi A )a, aA*# 3al ini dikarenakan antara Anteseden )phrase tan"a* dan '!nsekwen )phrase jawab* hampir sama# 5# Bent(k A -a pertan"aan.phrase /!nt!h 0/, artin"a Anteseden )phrase depan* dan '!nsekwen )phrase

jawaban.phrase belakang* berbeda.berlainan#

15

Dalam lagu >'!le%'!le? terlihat bahwa p!t!ngan%p!t!ngan masing%masing phrase lagu tidak sama panjangn"a )Asimetris*# 3al ini sangat berbeda dengan $!nt!h pertama )lagu Bagimu Negeri*# Namun demikian, walaupun lagu tersebut tidak simetris apabila din"an"ikan tidak terasa janggal, "ang sering menjadi pertan"aan adalah mengapa satu baris atau satu phrase )Anteseden.'!nsekwen* tidak dibagi menjadi tiga pertan"aanI 3al ini dapat dijelaskan sebagai berikut - apabila pada nada seperti di bawah ini,

)birama 5 J 6 Anteseden* dan nada berikut ini#

)birama = J @ '!nsekwen* din"an"ikan terasa bahwa lagun"a )mel!din"a* belum selesai, apalagi kelanjutann"a, "aitu -

Serta nada%nada berikut ini#

16

terlalu pendek untuk dijadikan p!t!ngan kalimat# Disini kesatuan kalimat lebih penting daripada kepentingan masing%masing nada, dan inilah "ang sering dilupakan.diabaikan dalam pelaksanaan bermusik# Dalam keseluruhan lagu >'!le%'!le? nampak p!la irama "ang hampir sama antara Anteseden dan '!nsekwen, perbedaann"a pada nada dan pembagian nilai nada# Hagu >'!le%'!le? "ang terdiri atas 4= birama, masih merupakan lagu berbentuk satu bagian "ang diulang# Dengan demikian dapat diidenti+ikas atau diberi k!de A AA, dan apabila dilengkapi dengan k!de kalimatn"a menjadi A )a K*0 AA )aA KAL# 3al ini dikarenakan antara Anteseden )phrase pertan"aan* dan '!nsekwen )phrase jawaban* termasuk berbeda# /!nt!h S!al4# /arilah dan identi+ikas sebuah lagu "ang mempun"ai bentuk satu bagian M

Hatihan 4# 2entukanlah bentuk.struktur lagu di bawah ini disertai dengan phrase% phrasen"a#

MERAH PUTIH
2emp! di Mar$ia Ibu Sud

17

18

You might also like