You are on page 1of 5

MODUL 2 DIODA

Nama NIM E-mail Asisten Tanggal Praktikum : Putri Rafika Dewi : 12312056 : putfika@gmail.com : Wiwin : 13 Desember 2013

Abstrak Praktikum ke-2 ini membahas tentang dioda dengan tujuan kami memahami karakteristik dioda p-n junction, dioda zener, dan memahami cara kerja rangkaian power supply DC. Metode yang digunakan adalah membuat rangkaian, melakukan pengukuran, dan pencatatan data. Kesimpulan yang didapat adalah diode p-n junction memiliki daerah forward bias, reverse bias, dan breakdown. Diode zener berfungsi menstabilkan tegangan di daerah breakdown. Cara kerja power supply DC adalah melalui 3 tahap yaitu rectifier, filter, dan regulator.

1. Tujuan Memahami karakteristik dioda p-n junction Memahami karakteristik dioda zener Memahami cara kerja dari rangkaian power supply DC 2. Teori dasar Dioda adalah suatu komponen elektronika berbahan semikonduktor, berupa silikon atau germanium, yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Beberapa jenis dioda : Dioda p-n junction Dioda p-n junction terdiri dari semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n. Karena perbedaan jenis ini, maka arus hanya dapat mengalir satu arah saja, dari tipep ke tipe-n. kurva karakteristik :

Forward bias : daerah dimana arus yang diberikan searah dengan arah dioda

Reverse bias : arus yang diberikan berlawanan arah dengan dioda sehingga arus yang dilewatkan oleh dioda menuju nol. - Breakdown : jika tegangan yang diberikan cukup besar hingga melebihi tegangan breakdown dari dioda, Vbr, maka arus akan dapat melewati dioda. Dioda zener Dioda Zener adalah dioda khusus digunakan pada daerah breakdown. Dioda ini digunakan untuk mengatur tegangan agar cenderung konstan meskipun tegangan sumber atau hambatan bebannya diubah-ubah pada batas tertentu. Power supply DC merupakan rangkaian yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini bekerja dengan 3 tahap : 1. Rectifier Rangkaian penyearah digunakan untuk mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi DC (searah). Pada rangkaian ini digunakan half-wave rectifier, hanya setengah gelombang yang disearahkan. Setelah melewati rectifier, maka dihasilkan tegangan seperti gambar 3.b. 2. Filter Setelah disearahkan, kemudian tegangan dilewatkan ke kapasitor sebagai filter. Hal ini dilakukan agar tegangan menjadi lebih stabil, seperti pada gambar 4.b. 3. Regulator Regulator berfungsi untuk lebih menstabilkan lagi tegangan setelah

melewati filter. Dengan menggunakan zener, maka tegangan dapat konstan meskipun hambatan beban atau tegangan input berubah-ubah. 3. Metode Percobaan Percobaan 5.1 Karakteristik Dioda P-N Junction 1. Membuat rangkaian seperti rangkaian di bawah dengan R1 = 100 dan terdapat dioda p-n junction.

6. Amati dan analisis keluaran pada layar osiloskop (foto hasil osiloskop) 7. Tambahkan resistor dan zener seperti rangkaian berikut, R2 = 100, RL = 1k

8. Hubungkan channel 2 ke RL seperti rangkaian diatas 9. Amati dan analisis keluaran pada layar osiloskop (foto hasil osiloskop) 4. Data dan Pengolahan

2. Hubungkan dioda dengan power supply Dc 3. Ubah- ubah Vin pada power supply dari 0-1 V dengan interval 0,1 V dan dari 1-5 V dengan interval 1 V 4. Catat tegangan pada resistor (VR) dengan voltmeter pada masingmasing nilai Vin Percobaan 5.2 Karakteristik Dioda Zener 1. Membuat rangkaian yang sama dengan rangkaian pada percobaan 5.1 tetapi dengan mengubah dioda p-n junction dengan dioda zener 2. Hubungkan dioda zener dengan power supply DC 3. Ubah-ubah Vin pada power supply dari 1-10 V dengan interval 1 V 4. Catat tegangan pada resistor (VR) pada setiap nilai Vin Percobaan 5.3 Rangkaian Power Supply 1. Membuat rangkaian seperti rangkaian pada percobaan 5.1 2. Hubungkan dioda dengan signal generator 3. Hubungkan osiloskop channel 1 dengan input dan channel 2 dengan hambatan 4. Amati dan analisis keluaran pada layar osiloskop (foto hasil osiloskop) 5. Tambahkan kapasitor pada rangkaian seperti rangkaian berikut, C1 = 16F

1. Tabel Dioda p-n junction forward bias, R = 100 = 0,1k


Vin (Volt) 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 VR(Volt) 0 0,0001 0,0001 0,0001 0,0004 0,0032 0,0144 0,0526 0,1284 0,1976 0,2850 1,1930 2,1840 3,2240 4,1850 ID = VR/R (A) 0 1x 10-6 1x 10-6 1x 10-6 4x 10-6 32x 10-6 144x 10-6 526x 10-6 1284x 106

VD = VR-Vin (Volt) 0 -0,0999 -0,1999 -0,2999 -0,3996 -0,4968 -0,5856 -0,6474 -0,6716 -0,7024 -0,715 -0,807 -0,816 -0,776 -0,815

1976x 106

2850x 10
6

11930x 10-6 21840x 10-6 32240x 10-6 41850x 10-6

Table dioda p-n junction, reverse bias

Vin (Volt) 0 1 2 3 4 5

VR(Volt) 0 0 0 0 0 0

ID = VR/R (A) 0 0 0 0 0 0

VD = VRVin (Volt) 0 -1 -2 -3 -4 -5 Hasil foto osiloskop dari rangkaian 3.a (rectifier)

2. Kurva karakteristik diode p-n junction

kurva karakteristik dioda forward bias


60000 ID (A) 40000 20000 0 -10 -5 0 -20000 5 10 V (volt)

Y-Values

3. Tabel dioda zener reverse bias, R= 100


Vin (Volt) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VR(Volt) 0 0 0,0032 0,0683 0,43 1,15 1,98 2,95 3,87 4,86 ID = VR/R (A) 0 0 0,000032 0,000683 0,0043 0,0115 0,0198 0,0295 0,0387 0,0486 VD = VR-Vin (Volt) -1 -2 -2,9968 -3,9317 -4,57 -4,85 -5,02 -5,05 -5,13 -5,14

Hasil foto osiloskop dari rangkaian 4.a (filter)

4.kurva dioda zener


Hasil foto osiloskop dari rangkaian 5.a (regulator)

Y-Values
0.06 ID(A) 0.04 0.02 0 -10 -5 -0.02 0 Y-Values

6. Simulasi dan keluaran osiloskop

V (volt)

5. Foto hasil pengamatan osiloskop

rangkaian 4.a

Rangkaian 3.a

Rangkaian 5.a

Rangkaian 4.a

Rangkaian 5.a

5.

Analisis Berdasarkan percobaan didapat kurva karakteristik dioda p-n junction seperti kurva 1. Terlihat bahwa kurva percobaan dan kurva teori hampir sama, yaitu pada daerah forward bias, arus bertambah seiring bertambahnya nilai tegangan dan pada reverse bias, tegangan bernilai negatif dan arus berlawanan arah dengan arah dioda sehingga dioda tidak dapat melewatkan arus sehingga bernilai nol. Perbedaannya pada kurva percobaan terdapat kurva yang seperti bercabang pada daerah sekitar 0 sehingga terdapat suatu nilai tegangan yang memiliki dua nilai arus. Berdasarkan table seharusnya kurva tidak bercabang karena nilai ID selalu bertambah dan tidak ada V yang memiliki 2

nilai ID. Jadi kemungkinan besar terjadi eror saat pembuatan kurva di aplikasinya atau saat input data. Untuk kurva dioda zener, pada daerah reverse bias (V negatif), dioda zener tetap melewatkan arus karena dioda zener bersifat dapat melewatkan arus jika tengangan yang melaluinya melebihi nilai tegangan zener sehingga walaupun tegangan yang diberikan negatif dan arus yang melewatinya berlawanan arah, dioda zener tetap bias melewatkan arus di daerah reverse bias. Pada rangkaian 3.a hasil percobaan dan simulasi sama yaitu terdapat kurva halfwave rectifier. Tetapi pada rangkaian 4.a terdapat perbedaan. Pada percobaan, sinyal outputnya berbeda. Faktor yang mempengaruhi adalah nilai kapasitor saat percobaan terlalu besar sehingga saat kapasitor akan menyimpan energi, energinya langsung dikeluarkan. Pada rangkaian 5.a hasil percobaan dan simulasi sama saja. Pada half-wave rectifier, gelombang inputnya berupa gelombang sinusoidal yang memiliki arti pergantian nilai tegangan positif dan negatif yang selalu berulang. Pada rangkaian tersebut terdapat dioda yang bersifat meneruskan arus jika tegangan yang melewatinya bernilai positif. Sehingga pada gelombang output, daerah tegangan negatif gelombang input berubah menjadi garis lurus bernilai nol karena tidak ada tegangan yang melewati kabel tersebut. Pada rangkaian 4.a terdapat kapasitor yang berfungsi menyimpan energi dengan adanya perubahan arus. Saat melewati kapasitor, energi akan diserap oleh kapasitor dan akan dikeluarkan lagi dengan laju yang lebih lambat daripada laju saat kapasitor menyimpan energi. Dioda zener berfungsi menstabilkan tegangan pada daerah reverse bias dan daerah breakdown sehingga pada rangkaian 5.a dioda zener dipasang secara reverse. Jika dioda zener dipasang secara bias forward maka dioda zener tidak berfungsi sebagaimana mestinya selain itu daerah forward bias sudah stabil dengan adanya dioda p-n junction. 6. Kesimpulan Karakteristik dioda p-n junction dapat ditunjukkan dengan kurva yang memiliki daerah forward bias, reverse bias, dan

breakdown. Dioda p-n junction hanya melewatkan arus yang searah dengannya Karakteristik dioda zener adalah menstabilkan tegangan yang berada di daerah reverse bias dan breakdown sehingga pada rangkaian, dioda zener dipasang secara reverse bias. Power supply DC berfungsi untuk mengubah gelombang input AC menjadi gelombang outup DC dengan tiga tahap

yaitu rectifier (terdapat dioda n junction), filter (rangkaian ditambah kapasitor), dan regulator (rangkaian ditambah dioda zener). 7. Daftar Pustaka 1) Malvino A & Bates DJ. Electronic Principles (7th ed.). McGraw-Hill. 2007.

You might also like