You are on page 1of 14

SOAL 1. Teknologi yang semakin berkembang menyebabkan pembuatan naskah-naskah mengalami kemajuan.

Pada mulanya naskah dibuat dengan tulisan tangan, setelah itu diketik dengan mesin ketik, sampai akhirnya sekarang menggunakan komputer. Pengetikan dengan komputer sangat bermanfaat karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan alat ketik secara manual, selain dapat di edit dengan mudah juga dapat di design dengan baik (Swamardika Alit .!., ndra P. "ok. #ede, $%%&'. (isamping itu, naskah juga dapat dikompilasikan dengan program komputer yang lainnya seperti SPSS, data base, Internet serta program-program aplikatif lainya. )perator komputer biasanya dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan naskah yang banyak dan dalam waktu yang cepat, serta hasil yang baik, sehingga dalam hal ini dituntut suatu kinerja yang baik dan optimal. *amun, bekerja terlalu lama didepan komputer ternyata dapat mempengaruhi kesehatan diri kita. +elelahan pada mata, muscle dan joint adalah beberapa keluhan yang dialami oleh operator komputer. Salah satu gangguan yang ditimbulkan karena pemakaian komputer adalah gangguan ,isual. Sekitar -./ - 0%/ pekerja mengalami gangguan ,isual yang disebabkan oleh radiasi cahaya pada layar komputer serta efek gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh sistem kelistrikan dari komputer. Sementara gangguan muskuloskeletal porsinya sekitar $$/ (* )S1 dalam Swamardika, $%%&'. #angguan glare (silau' pada mata operator juga sangat mengganggu pekerja terutama bagi operator komputer yang bekerja dalam waktu yang lama. 1al ini akan berpengaruh terhadap peningkatan beban kerja dan akhirnya menurunkan produkti,itas kerja.

a. 2onitor kon,ensional (cembung' #ambar &. PERTANYAAN:

b. Flat monitor (3"('

&. Tipe monitor manakah memiliki keuntungan yang lebih baik bagi operator komputer, tipe cembung (monitor kon,ensional' atau flat monitor (3"('4 $. 5aktor apa saja menyebabkan terjadinya kelelahan pada mata (,isual' akibat bekerja di depan komputer selama rentang waktu yang cukup lama4 6. Postur kerja seperti apa yang dapat saudara rekomendasikan untuk mengurangi terjadinya gangguan musculoskeletal pada operator komputer4 7. +ondisi lingkungan seperti apa yang saudara rekomendasikan untuk mengurangi terjadinya kelelahan ,isual bagi operator komputer4

JAWABAN:
&. Tipe monitor yang lebih baik bagi operator komputer adalah flat monitor (3"('. !eberapa kelebihan komputer 3"( (flat' dibandingkan "8T (cembung' adalah9 a. 3"( meningkatkan kinerja pekerjaan ,isual dibandingkan "8T. Studi penelitian terbaru menemukan bahwa9 : ;aktu pencarian ,isual untuk target teks yang melekat pada layar adalah $$/ lebih cepat untuk 3"( dibandingkan "8T, dan juga lebih cepat untuk kontras rendah, karakter kecil. : 5rekuensi kesalahan pencarian ,isual $$/ lebih sedikit ketika membaca dari 3"( daripada "8T. : ;aktu fiksasi mata yang dibutuhkan untuk membaca informasi yang sama 0/ lebih pendek dan &./ lebih sedikit dari sebuah 3"( ,ersus "8T. b. 3"( menghilangkan distorsi gambar geometris dan flicker "8T lebih rentan berkedip sedangkan 3"( bebas dari flicker dan dari distorsi gambar geometris di tepi layar karena mereka adalah layar matriks datar. c. 3"( mengurangi masalah silau karena 3"( memiliki kecerahan layar yang seragam dan layar ditutupi dengan permukaan yang fleksibel sehingga kurang rentan terhadap silau dibandingkan dengan kaca tertutup pada layar "8T. d. 3"( mengurangi Computer Vision Syndrome. 1al ini disebabkan karena 3"( bebas dari flicker yang bisa mengurangi risiko sakit kepala dan kelelahan mata. e. 3"( menghemat ruang. Sebuah layar 3"( jauh lebih tipis dan ringan daripada layar "8T. Sebuah 3"( juga dapat menghemat ruang karena dapat ditempatkan pada permukaan kerja yang sempit. !obot yang lebih ringan dan tipis dari 3"( membuatnya lebih mudah untuk reposisi sehingga bisa mengurangi area fungsi tempat kerja sehingga &%-$%/. f. 3"( menghemat energy. 3"( menggunakan energi lebih sedikit dibandingkan "8T, baik ketika bekerja maupun dalam keadaan standby. Secara keseluruhan, 3"( dapat mengurangi penggunaan energi display sebanyak <%/. Sebagai contoh, &.=3"( menggunakan sekitar $. watt saat beroperasi dan sekitar 6 watt ketika dalam keadaan standby, dibandingkan dengan area tampilan yang sama, &-= "8T menggunakan >% watt saat beroperasi dan . watt di saat standby. 3"( tidak memancarkan beban panas yang sama seperti halnya "8T, dan ini menghemat energi pada A" di dalam gedung. g. 3"( meningkatkan area tampilan layar. (engan 3"(, seluruh area layar dapat dilihat sehingga tidak ada gambar yang tidak terlihat. Sehingga &.=3"( memberikan area gambar yang setara dengan &-= "8T, dan &- =3"( setara dengan &0= "8T. Perbandingan untuk setiap teknologi layar adalah sebagai berikut9 Consideration ?isual performance mage flicker mage brightness mage geometry mage sharpness Screen ,iewing area Screen siAe Specular screen glare Cnergy consumption Clectromagnetic LCD 5aster than "8T *one !right, uniform @niform 1igh 5ull area, ,ery space efficient Smaller screen for eBui,alent "8T ,iewing area *one 3ow *o CRT Slower than 3"( Prone to flicker ?ariable, une,en (istorted 2oderate to high Partial area, space inefficient. 3arger screen for eBui,alent 3"( ,iewing area Prone to specular glare 1igh Des

emissions 1eat emissions Space efficiency 5leEible positioning ;eight "olor range "ost Referensi:

2inimal 1igh 1ighly 3ight ?ery #ood 2oderate

1igh 3ow 2oderate 1ea,y CEcellent 3ow

Cnergy sa,ings of 3"(s, http9FFhome.jeita.or.jpFde,iceFlirecFenglishFen,iroFcontribut.htm

1edge, Alan ($%%6' Crgonomics "onsiderations of 3"( ,ersus "8T (isplays. "ornell @ni,ersity, 2ay, $%%6.
+S!A (&00>' 5lat panel monitors9 GCEpensi,eH technology that sa,es money, S")pe, 6 (&', 3"( ,s "8T9 8easons to choose a flat panel monitor, http9FFwww.empower.gb.com 2enoAAi, 2., 3ang, 5., *aepflin, @., Ieller, ". and +rueger, 1. ($%%&' "8T ,ersus 3"(9 Cffects of refresh rate, display technology and background luminance in ,isual performance. (isplays, $$(6'9 -0->.. *aesaenen, 8.J +arlsson, K.J and )janpaeae, 1. ($%%&' (isplay Buality and the speed of ,isual letter search, (isplaysJ $$(7'9 &%--&&6. *ylen, P. ($%%$' "omparison of Stationary 3"( and "8T Screens - Some ?isual and 2usculoskeletal Aspects ;;(@ $%%$ - ;orld ;ide ;ork. Proceedings of the <th nternational Scientific "onference on ;ork with (isplay @nits, Cdited by 1. 3ucAak, A.C. "akir and #. "akir. C8#)*)2 " nstitut fur Arbeits- und SoAialforschung, 5orschungsgesellschaft mb1, !erlin. Pages9 <>$-<>7.

Proceedings of the 1uman 5actors and Crgonomics Society 7.th Annual 2eeting, ?olume &, 2inneapolisFSt Paul, 2innesota, )ctober >-&$, $%%&. The 1uman 5actors and Crgonomics Society, Santa 2onica, "alifornia, Pages9 $<$-$<<. $. 5aktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan pada mata (,isual' akibat bekerja di depan komputer selama rentang waktu yang cukup lama antara lain9 a. Pencahayaan yang buruk Pencahayaan yang buruk membuat sel pada otot mata bekerja lebih keras baik terlalu terang maupun terlalu gelap, misalnya saat membaca buku di ruangan yang redup akan membuat sel otot sphincter dan dilatory bekerja dua kali lebih keras. b. !ekerja di depan komputer dan membaca membutuhkan otot 2ata kita terdiri dari tiga set sel otot. Saat kita berkonsentrasi membaca atau bekerja di depan komputer 6 bundel sel otot pada mata akan bekerja lebih keras. Pada saat melihat objek dengan jarak jauh sel otot mata justru tidak perlu bekerja keras, karena terdapat retina yang akan memfokuskan pada objek yang dilihat. 1al sebaliknya saat kita melihat benda pada jarak dekat, ketiga set dari sel otot harus bekerja, sel otot eEtraocular bekerja untuk membuat mata masuk kedalam, sedangkan sphincter otot harus bekerja agar pupil mengecil, dan sel otot ciliar bekerja membuat mata mengkerut agar lensa dapat memproduksi image atau gambar objek yang dilihat dengan jelas. 1al inilah yang menyebabkan mata kita mudah lelah saat bekerja di depan komputer terlalu lama dan saat membaca buku relaE. c. 2ata bekerja terlalu berat Seperti halnya melakukan push-up &%% kali yang dapat menyebabkan otot sakit, begitu juga dengan otot mata kita apabila bekerja melebihi kapasitas. 1al ini akan terjadi apabila Anda mata Anda bekerja pada objek pandang dekat dalam jangka waktu lama misalnya $-7 jam, misalnya mengetik, membaca buku, bermain game, dan lain-lain. 2ata yang lelah akan menjalar pada otot tubuh yang akan menjadi letih dan penat. d. )bjek pandang yang dekat menurunkan intensitas berkedipJ menyebabkan mata kering

!erdasarkan pernyataan para ahli mata atau ophthalmologist ketegangan atau kelelahan pada mata disebabkan karena mata yang terlalu kering. GSaat seseorang dalam kondisi lelah, intensitas berkedip menjadi berkurang dan melambat dan juga mata tidak di LlumasiM secara cukup, yang akhirnya menyebabkan mata kering,H (r. 8onal Schachar seorang ophthalmologist menjelaskan. Para ahli spesialis mata menemukan bahwa mereka yang bekerja khususnya pada computer display visual mengalami penurunan frekuensi dalam berkedip. 5aktor lain yang dapat menyebabkan kelelahan mata menurut Occupational Helath and Sa ety !nit @ni,ersitas Nuensland adalah9 a. Perangkat kerja (ukuran objek pada layar dan tampilan layar' b. 3ingkungan kerja (cahaya monitor, pencahayaan ruangan dan duhu udara' c. (esain kerja (karakteristik dokumen, durasi kerja' d. +arakteristik indi,idu (riwayat penyakit' 6. Postur kerja yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi terjadinya gangguan musculoskeletal pada operator computer adalah9 a. Monitor Posisikan monitor untuk meminimalkan silau dengan menempatkannya di tempat yang terbaik terhadap sumber cahaya atau jendela Tempatkan monitor sejauh yang memungkinkan sambil mempertahankan kemampuan untuk membaca tanpa terlalu fokus. Kaga jarak minimum $% inci. Tempatkan bagian tengah layar pada &. % sudut bawah dari mata dengan leher tegak lurus ke lantai. Sejajarkan monitor dan keyboardFmouse

b.

!rsi #unakan sandaran tangan Tempatkan lumbar support sedikit di bawah garis pinggang. Sesuaikan ketinggian kursi sehingga kaki dapat beristirahat sepenuhnya pada lantai !iarkan &-6 inci antara tepi kursi dengan bagian belakang lutut #unakan sandaran belakang kursi yang tinggi agar dapat mendukung tulang belikat.

". Mo!se Tempatkan mouse pada le,el yang sama dan disamping keyboard Kangan menggunakan alas pegelangan tangan saat menggunakan mouse. 3engan harus bebas untuk bergerak.

d.

e#board Posisikan keyboard sedikit di bawah siku dan pada sudut yang negatif untuk memungkinkan pergelangan tangan tetap lurus ketika duduk dalam posisi yang sedikit berbaring Tidak menggunakan landasan pergelangan tangan saat mengetik aktif. Tangan dan lengan tidak dalam keadaan bebas ketika mengetik.

7. +ondisi lingkungan yang direkomendasikan untuk mengurangi terjadinya kelelahan ,isual bagi operator komputer antara lain9 a. 8uangan kerja harus cukup terang ($%-.% foot candles' b. Kangan gunakan task lighting untuk kerja komputer. c. "ampuran lampu pijar dan neon mengurangi flicker dan memberikan warna cahaya yang baik.

SOAL $ Salah satu alasan yang mendasari didirikannya gedung bertingkat adalah luas lahan yang terbatas. Sebagai sarana penghubung antar lantai, diperlukan suatu fasilitas tambahan yang dapat memungkinkan terjadinya perpindahan manusia atau pun barang. 5asilitas tersebut dapat berupa tangga, ramp, dan li t. Pada umumnya setiap gedung bertingkat akan memiliki tangga sebagai fasilitas penghubung sedangkan penggunaan ramp dan li t disesuaikan dengan pertimbangan kebutuhan tambahan lainnya. 5asilitas tangga yang digunakan dapat berupa tangga statis ataupun tangga berjalan (escalator'. Pada saat melakukan perancangan tangga, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah faktor ergonomi. Tangga merupakan fasilitas yang ditujukan untuk digunakan oleh manusia, karena itu dalam melakukan perancangan tangga perlu diperhatikan karakteristik dari manusia yang menjadi pengguna tangga. (esain tangga yang tidak ergonomis akan memunculkan keluhan dari para pengguna tangga tentang ketidaknyamanan, kelelahan, dan pegal-pegal yang mereka alami. +ajian ergonomi yang dapat dilakukan terhadap desain tangga statis antara lain kriteria fisiologis, kriteria biomekanika, dan kriteria antropometri.

PERTANYAAN: &. !agaimana metodologi untuk menge,aluasi keergonomisan tangga statis yang ada saat ini4 $. Parameter apa saja yang dapat diukur dari kriteria fisiologis, biomekanika dan antropometri pada rancangan tangga statis pada bangunan bertingkat4 6. !agaimana usulan rancangan tangga yang ergonomis untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kelelahan, dan ketidaknyamanan yang timbul pada pengguna tangga4 JAWABAN: 1. Ba%ai&ana &etodo'o%i !nt!( &en%e)a'!asi (eer%ono&isan tan%%a statis #an% ada saat ini* (alam melakukan penelitian tentang e,aluasi keergonomisan tangga statis yg ada saat ini, perlu dilakukan sejumlah tahapan (metodologi' yang jelas, terukur dan sistematis. Perta&a, adanya sejumlah asumsi yang perlu ditetapkan dalam penelitian ini untuk menghindari terlalu luasnya ruang lingkup penelitian sehingga menimbulkan kesulitan dalam memberikan fokus kajian, diantaranya9 +ecepatan naik tangga pada saat pengukuran denyut jantung diasumsikan konstan. Postur tubuh dari responden pada saat naik tangga diasumsikan sama. Pola yang digunakan oleh responden ketika naik tangga adalah oot over oot yaitu kedua kaki tidak secara bersamaan menginjak anak tangga yang sama. Pengguna tangga diasumsikan tidak mengalami cacat secara fisik. ed!a, lakukan penelitian pendahuluan dengan melakukan e,aluasi terhadap tangga statis yang ada. C,aluasi dapat dilakukan secara kualitatif yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna tangga ((apat juga dilakukan dengan metoda wawancara dengan menyusun protocol wawancara yang rele,an'. +uesioner yang dapat digunakan diantaranya adalah "ordic #ody $ap %uestioner(Sa,itri, dkk, $%&$' (Ada di banyak buku referensi ergonomi dan jurnal ilmiah atau lihat pada 3ampiran'. "ordic body map &uestioner ini digunakan utuk menilai bagian-bagian tubuh mana saja yang mengalami rasa sakit (skala dari "o pain ' Very Pain ul'.(ari hasil kuesioner yang sudah disebarkan, didapatkan data-data mengenai kondisi tangga sekarang dan penggunaannya menurut persepsi dari responden yang menjadi pengguna tangga.Apabila menggunakan teknik wawancara, maka lakukan proses sintesa atas jawaban responden, bisa dengan memberikan rentang skala tertentu sehingga didapatkan persepsi responden pengguna tangga.Kika sebagian besar (setidaknya O .%/' responden mempersepsikan tangga yang digunakan menimbulkan rasa sakit P sangat sakit pada segmen tubuh tertentu maka tangga yang digunakan dapat dinilai tidak ergonomis. eti%a+ melakukan pengukuran terhadap parameter-parameter ergonomi seperti kriteria fisiologis, biomekanika dan antropometri dan membandingkan dengan nilai rekomendasi yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya. ee&,at, memberikan usulanFrekomendasi terhadap rancangan tangga yang lebih baik dilihat dari sudut pandang ergonomi. b. Para&eter a,a sa-a #an% da,at di!(!r dari (riteria fisio'o%is+ bio&e(ani(a dan antro,o&etri ,ada ran"an%an tan%%a statis ,ada ban%!nan bertin%(at*

riteria fisio'o%is9 (2erujuk pada slide kuliah ;ork Physiology, slide no $0 dan 7.'. Secara kriteria fisiologis dinilai baik apabila jenis pekerjaan fisik yang dilakukan termasuk kategori ringan atau sedang.
Physiological measure Energy expenditure rate of the physical activity (maximum time-weighted average during shift) Energy expenditure of the physical activity for the entire $ hr shift (eart rate (maximum time-weighted average during shift) Male worker 5 ! kcal"min Female worker # ! kcal"min

%#!! kcal &%! )eats"min

&'%! kcal &&! )eats"min

riteria Bio&e(ani(a9 (alam melakukan analisis secara biomekanika, maka input data yang diperlukan adalah tinggi dan berat badan dari responden ketika menggunakan tangga. !erat badan yang diambil harus dikon,ersikan menjadi gaya berat dengan satuan *ewton .'i/at s'ide (!'ia/ Bio&e"/ani"s ata! b!(! referensi #an% berbi"ara tentan% bio&e"/ani"s0. (ua akti,itas utama yang dilakukan oleh responden pada saat menggunakan tangga adalah akti,itas menuruni tangga dan akti,itas menaiki tangga. Pada kedua akti,itas tersebut, terdapat dua kondisi yang berbeda jika dilihat dari bagian tubuh yang bekerja dan gaya-gaya yang bekerja pada bagian tubuh tersebut. Perhitungan kriteria biomekanika akan dilakukan pada akti,itas menaiki tangga saja karena dimensi tangga tidak akan mempengaruhi seseorang secara biomekanika ketika orang tersebut menuruni tangga. @ntuk akti,itas menaiki tangga maka bagian tubuh manusia yang bekerja adalah knee dan oreleg. Sistem anatomi dari knee dan oreleg adalah9 Segmen pro(imal9 emur (thigh bone' Segmen distal9 tibia (shin bone' dan ibula )oint9 knee joint $uscle (action'9 &uadriceps group (pada saat lutut ditekuk, otot ini berada di sepanjang thigh bone lalu memanjang sampai ke depan shin bone' +etika otot-otot pada segmen pro(imal bekerja (aktif' maka otot-otot pada segmen distal akan bekerja berlawanan (reaktif'. !egitu juga sebaliknya. #ambar anatomi dari knee dan oreleg dan gambar analitiknya dapat dilihat pada #ambar & dan $.

#ambar & 2odel Anatomi dan Analitik dari *nee dan Foreleg

#ambar $. Posisi )rang ketika 2enaiki Tangga

Pada saat orang menaiki tangga dengan posisi salah satu kaki berada pada anak tangga untuk bertumpu sementara kaki yang lain tidak bertumpu (bersiap untuk melangkah ke anak tangga di atasnya', seperti yang terlihat pada #ambar $, maka lutut dari kaki yang bertumpu tersebut akan tertekuk, karena itu akan timbul gaya yang ditimbulkan oleh otot &uadriceps. Selain itu gaya lainnya yang akan timbul adalah gaya berat dari orang tersebut. Sedangkan pada lutut akan timbul gaya reaksi yang akan melawan gaya-gaya yang timbul sebelumnya tersebut. Perhitungan akan dilakukan untuk mencari gaya yang ditimbulkan pada otot &uadriceps dan juga gaya reaksi yang terjadi pada lutut. riteria Antro,o&etri Pembuatan usulan rancangan perbaikan terhadap fasilitas tangga yang ada sekarang akan dilakukan dengan menerapkan data antropometri dari pengguna tangga. Kenis data antropometri yang diambil disesuaikan dengan kebutuhannya berdasarkan referensi yang ada. Selain data antropometri, faktor lain yang harus diperhatikan dalam melakukan perancangan adalah kelonggaran untuk penggunaan benda tambahan yang dipakai oleh manusia, contoh pakaian, sepatu, sarung tangan, dan sebagainya. !enda tambahan tersebut secara langsung akan mempengaruhi dimensi dari bagian tubuh tertentu. @ntuk perancangan terhadap fasilitas yang penggunaannya mengharuskan manusia untuk bergerak (tidak diam' maka faktor pergerakan tubuh manusia juga harus turut diperhitungkan. 1. Ba%ai&ana !s!'an ran"an%an tan%%a #an% er%ono&is !nt!( &en%!ran%i ter-adin#a (e"e'a(aan+ (e'e'a/an+ dan (etida(n#a&anan #an% ti&b!' ,ada ,en%%!na tan%%a* Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain9 &. (ipasang pada daerah yang mudah dijangkau $. 2endapat penerangan yang cukup terutama siang hari 6. !entukFdimensi tangga sesuai dengan ukuran langkah normal serta dipertimbangkan untuk pengangkutan barangFperabot. 7. !erbentuk sederhana dan layak dipakai Perancangan tangga yang akan dibuat ditujukan untuk penggunaan yang akan mengakomodasi sebagai besar orang yang menjadi pengguna tangga, oleh karena itu perancangan akan dilakukan berdasarkan indi,idu ekstrim dengan menggunakan konsep persentil. Persentil ini merupakan ukuran statistik yang menyatakan berapa bagian dalam perseratus orang yang ada di bawah atau di atasnya. Pada umumnya untuk nilai maksimum digunakan persentil 0. dan untuk ukuran minimum digunakan persentil .. @sulan perbaikan terhadap fasilitas tangga dilakukan dengan memperhatikan kriteria antropometri, fisiologis, dan biomekanika. Penerapan dari semua kriteria tersebut dilakukan secara bersamaan, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya trade o antar kriteria tersebut (5ruin dkk, $%%6'. @kuran lebar tangga ditentukan dengan menggunakan data lebar tubuh maksimum yang ditambahkan dengan kelonggaran untuk pakaian dan pergerakkan tubuh ketika orang menaiki atau menuruni tangga. Tujuan penetapan lebar tangga dengan memperhatikan faktor data antropometri dan kelonggaran tersebut adalah untuk menyediakan ruang yang cukup bagi pengguna tangga agar dapat menggunakan tangga dengan nyaman. (engan tersedianya ruang yang cukup lebar pada tangga maka terjadinya tabrakan atau kontak langsung antar pengguna tangga pada saat penggunaan dua arus dapat dihindari. Penentuan ukuran dan bentuk anak tangga merupakan hal yang cukup penting. Pada anak tangga, terdapat dua bagian yang disebut tread (panjang' dan riser (tinggi'. Panjang

dari tread harus cukup untuk mengakomodasi panjang kaki (terutama jantung kaki' dari pengguna tangga (jika bagian ini tidak diakomodasi maka pengguna tangga dapat terjatuh (pada akti,itas menuruni tangga'. Sedangkan tinggi riser harus serendah mungkin sehingga dapat meminimasi pengeluaran energi dan pergerakan kaki. Panjang tread ditentukan dengan menerapkan data panjang telapak kaki dari pengguna tangga ditambah kelonggaran untuk penggunaan sepatu. @ntuk menentukan ukuran panjang anak tangga maka data antropometri yang dipakai adalah panjang telapak kaki.(alam penerapannya data panjang telapak kaki ini harus ditambah dengan kelonggaran untuk alas kaki. Sedangkan ukuran tinggi anak tangga dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu dengan menggunakan persamaan yang telah ada dan juga dari kon,ersi panjang anak tangga untuk suatu sudut tertentu. (ari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, sudut paling optimal adalah 6% % dengan range $.% P 6%% (Panero and Ielnik, &0-0'.(engan menggunakan perhitungan nilai tangen untuk sudut yang digunakan maka tinggi anak tangga dapat diperoleh.8eferensi mengenai perhitungan panjang dan tinggi anak tangga yang dapat dilihat pada #ambar 6.

#ambar 6. Penentuan Panjang dan Tinggi Anak Tangga (Sumber9 Panero and Ielnik, &0-0'

#ambar 7. *osing P sudut pandang &

#ambar .. *osing P sudut padang $

"osing merupakan ujung dari tread, panjang nosing yang ditentukan adalah 6 cm. @kuran ini sudah cukup dan sesuai referensi sehingga tidak akan menyebabkan orang tersandung pada saat menaiki tangga(5ruin dkk, $%%6'. @jung nosing dibuat tidak persegi tapi berbentuk rounding, dengan pertimbangan dari referensi yang menyatakan bahwa ujung nosing yang rounding akan lebih aman dan juga dapat lebih menahan terjadi rotasi yang timbul pada kaki ketika menuruni tangga (#ambar 7 dan .'. Sebagai tambahan faktor pengaman pada ujung tread ditambahkan juga karet pengaman, atau yang biasa dipakai adalah stud rubber. +aret ini berfungsi untuk mencegah terjadi kecelakaan tergelincir dan terjatuh seperti yang seringkali dialami oleh responden yang dinyatakan dalam kuesioner penelitian. Sementara material yang disarankan untuk dipakai pada anak tangga tangga adalah material

yang memiliki tekstur (agak kasar', hal ini dimaksudkan juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan tersebut. Handrail (pegangan tangga' akan membantu pengguna tangga menjaga keseimbangan pada saat menggunakan tangga sehingga dengan adanya handrail ini penggunaan tangga menjadi lebih aman. !entuk handrail yang dibuat adalah bulat dengan pertimbangan bentuk yang bulat akan lebih memudahkan orang untuk memegangnya. @ntuk menentukan ukuran dari diameter handrail, data antropometri yang dipakai adalah panjang telapak tangan.Penggunaan dari handrail ini akan lebih berpengaruh dalam akti,itas menuruni tangga. Tinggi handrail yang ditetapkan harus cukup tinggi sehingga orang dapat memegang handrail tersebut dengan nyaman dan dapat meraih handrail dengan cepat pada saat akan terjatuh. Handrail clearance merupakan jarak dari sisi luar handrail ke tembok yang merupakan ruang bagi tangan ketika akan memegang handrail. @kuran dari handrail clearance ini harus memungkinkan orang untuk dapat memegangnya atau meraihnya pada saat orang akan terjatuh. Semakin lebar handrail clearance akan semakin baik namun yang perlu diperhatikan juga adalah ukuran handrail clearance yang semakin lebar akan mengurangi ruang bagi lebar tangga. @kuran handrail clearance yang dibuat adalah < cm. Pada handrail ditambahkan juga guardrail (pagar tangga' yang berfungsi untuk mencegah agar orang tidak terjatuh ke lantai di bawahnya ketika mengalami kecelakaan pada tangga. Selain itu penentuan material dari handrail juga perlu diperhatikan, agar orang dapat menggunakannya dengan nyaman. +eadaaan handrail yang kotor dan berkarat akan menyebabkan pengguna tangga enggan untuk menggunakan handrail tersebut. 2aterial yang disarankan, berdasarkan pertimbangan dari kondisi sekarang, adalah material yang tahan karat seperti aluminium atau kayu (#ambar <'.

#ambar <Handrail +anding (bordes' ini dibuat dengan tujuan menyediakan tempat untuk beristirahat sejenak bagi para pengguna tangga. 3ebar landing ini pun harus dibuat cukup memadai agar dapat mengakomodasi sejumlah pengguna tangga pada saat frekuensi penggunaan tangga yang tinggi. Peletakkan landing ini sebaiknya dilakukan setelah anak tangga kesepuluh. 3ebar landing yang dibuat adalah &.% cm, ukuran ini sudah sesuai dengan standar umum bangunan (#ambar -'.

#ambar -Stair +anding esi&,!'an &. +esimpulan dari e,aluasi keergonomisan tangga yang ada sekarang adalah 9 +onsumsi energi untuk akti,itas naik tangga diusahakan selalu berada pada golongan konsumsi energi untuk pekerjaan ringan-moderat. +onsumsi energi ini dipengaruhi oleh desain tangga terutama oleh sudut kemiringan tangga. Perhitungan kriteria biomekanika menunjukkan bahwa semakin tinggi riser, maka gaya yang timbul pada otot &uadriceps (52' dan gaya reaksi (8Q, 8D' yang terjadi pada lutut akan semakin besar. Akibatnya ketidaknyamanan pada bagian paha dan lutut akan semakin dirasakan.

#ambar >. !entuk Anak Tangga Dang (irekomendasikan !entuk tangga yang direkomendasikan seperti terlihat pada #ambar >. @kuran lebar tangga, panjang anak tangga, dan diameter handrail ditentukan dengan menggunakan data antropometri dari pengguna tangga. Tangga sebaiknya dilengkapi dengan atribut tambahan sebagai pengaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada pengguna tangga, seperti karet pada ujung anak tangga, adanya handrail pada kedua sisi tangga, dan pada handrail tersebut dilengkapi dengan guardrail.

&<

DA2TAR P3STA A &. $. 6. 4. .. <. A. Sa,itri, #. T. 2ulyati and . ;.5. AAiA. $%&$. C,aluation of ;orking Postures at a #arden 2aintenance Ser,ice to 8educe 2usculoskeletal (isorder 8isk (A "ase Study of PT. (ewijaya Agrigemilang Kakarta'. ,groindustrial )ournal Vol. - Issue - pp. .-/.0. Aprianto, (edy dan Soetisna, 1erman 8. ($%%%' GPengukuran keergonomisan tangga pada beberapa gedung di T!H. Proceeding Seminar "asional 1rgonomi .222, $%0-$&7. 5ruin, Kohn K., #uha, (ilip +., 2arshall, 8olf 5. Pedestrian Falling ,ccidents In 3ransit 3erminals. R)nlineS. A,ailable9 http9FFtransit-safety.,olpe.dot.go,FPublicationsFsafetyFpedestrianFdot-tsc-umta->76<.pdf. R$%%6, August $%S. http9FFsaefulasdy.blogspot.comF$%&$F%<Fperhitungan-konstruksi-tangga.html . (iakses tanggal &)ktober $%&6 jam $6.%% ; !. Panero, Kulius., Ielnik, 2artin. (&0-0' Human 4imension 5 Interior Space6 , Source #ook o 4esign 7e erence Standards. ;hitney 3ibrary of (esign. *ew Dork. Sugondo, wan ($%%%' GPengujian dan perbaikan rancangan tangga lama di #+@ lama, #+@ baru dan labtek Q menurut aspek ergonomi=, 3ugas,khir Sarjana )urusan 3eknik Industri I3#.

LAMP4RAN

&-

&>

You might also like