You are on page 1of 56

BAB II LANDASAN TEORI

II.1. Supply Chain Management

Supply chain atau dapat diterjemahkan rantai pasokan adalah rangkaian hubungan antar perusahaan atau aktivitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke pembeli atau pelanggan. Supply chain menyangkut hubungan yang terus-menerus mengenai barang, uang dan informasi. Barang umumnya mengalir dari hulu ke hilir, uang mengalir dari hilir ke hulu, sedangkan informasi mengalir baik dari hulu ke hilir maupun dari hilir ke hulu. Dilihat secara horizontal, ada lima komponen utama atau pelaku dalam supply chain, yaitu supplier pemasok!, manufacturer pabrik pembuat barang!, distributor pedagang besar!, retailer pengecer!, dan customer pelanggan!. "ecara vertikal, ada beberapa komponen utama supply chain, yaitu buyer pembeli!, transporter pengangkut!, warehouse penyimpan!, seller penjual!, dan sebagainya. #ubungan mata rantai ini dapat dilukiskan seperti pada gambar $.%.

10

Gambar 2.1. Komponen Supply Chain Sumber: Eko Indrajit, Richardus and Djokopranoto, Richardus. 200 .

Dengan demikian, manajemen supply chain pada hakikatnya adalah perluasan dan pengembangan konsep dan arti dari manajemen logistik. &alau manajemen logistik mengurusi arus barang, termasuk pembelian, pengendalian tingkat persediaan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi dalam satu perusahaan, maka manajemen supply chain mengurusi hal yang sama tetapi meliputi dari bahan mentah sampai dengan barang jadi yang dibeli dan digunakan oleh pelanggan. #akikatnya manajemen supply chain adalah integrasi lebih lanjut dari manajemen logistik antar perusahaan yang terkait, dengan tujuan lebih meningkatkan kelancaran arus barang, meningkatkan efisiensi penggunaan ruangan, kendaraan, dan fasilitas lainnya, mengurangi tingkat persediaan barang, mengurangi biaya, dan lebih meningkatkan layanan lain yang diperlukan oleh pelanggan akhir.

'

(enurut

)ikipedia

$**+!,

seperti

yang

dikutip

dari

halaman

http,--id..ikipedia.org-.iki-"upply/chain/management , definisi dari supply chain management adalah sebagai berikut, 0antai suplai rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumbersumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok kepada pelanggan. Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan seperti, pedagang eceran, ecommerce, dan pelanggan pengguna akhir!. 1ktivitas rantasi suplai rantai nilai dan proses siklus hidup! mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir. 0antai suplai menghubungkan rantai nilai. 1da berbagai jenis model rantai suplai, yang masing-masing menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir. 2ujuan utama supply chain management adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih untuk mengalihdayakan supply chain manegement mereka dengan bekerja sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga.

(enurut "chroeder

$**'!,

Supply Chain

Management adalah perencanaan, desain, dan

control akan aliran informasi dan barang sepanjang supply chain yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan kebutuhan dari pelanggan secara efisien untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. (enurut Burt-Dobler-"tarling lain, 45 "uatu filosofi untuk mengatur keseluruhan aliran dari sebuah saluran distribusi mulai dari supplier hingga ke pelanggan, 45 "uatu pendekatan sistem untuk mengatur keseluruhan aliran informasi barang dan jasa mulai dari supplier bahan baku menuju ke pabrik produsen dan gudang penyimpanan hingga ke pelanggan, 45 &oordinasi yang sistematik dan strategik dari fungsi-fungsi bisnis tradisional dalam sebuah perusahaan dan antar bisnis dalam sebuah supply chain, untuk meningkatkan performa jangka panjang dari masing-masing perusahaan pada khususnya dan supply chain tersebut pada umumnya. 45 (eliputi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan aliran hulu dan hilir dan perubahan barang dan informasi mulai dari tahap pengambilan bahan baku extraction!, sampai ke pelanggan. Supply Chain Management adalah $**'!, definisi dari Supply Chain Management , adalah antara

integrasi dari seluruh aktivitas yang meliputi peningkatan hubungan di dalam rangkaian supply chain, untuk mencapai kemampuan bersaing yang dapat dipertahankan sustainable!. 45 "uatu usaha kolaborasi dari beberapa anggota supply chain untuk mendesain, mengimplementasikan, dan mengatur proses peningkatan nilai secara otomatis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sebenarnya. 7engembangan dan integrasi dari sumber daya manusia dan teknologi dan juga manajemen aliran barang, informasi, dan dana yang terkoordinasi akan menghasilkan integrasi supply chain yang baik. (enurut 8haffey $**9!, pengertian supply chain management adalah sebagai berikut, Supply chain management (SCM), the coordination of all supply activities of an organization from its suppliers and partners to its customers !pstream supply chain, transactions between an organization and its suppliers and intermediaries, e"uivalent to buy#side e#commerce $ownstream supply chain, transactions between an organization and its customers and intermediaries, e"uivalent to sell#side e# commerce% !pstream dan downstream supply chain dapat di lihat pada :ambar $.$.

Gambar 2.2. Supply chain mana!ement Sumber: Cha""ey, Da#e. 200$.

Supply Chain Management masa kini sudah didukung oleh sistem informasi yang bersifat menyeluruh di penjuru perusahaan. Biasanya sistem demikian menggunakan database yang standar agar dapat menyediakan fasilitas penyebaran data dan informasi sepanjang rangkaian entitas yang berada di dalam supply chain. (elalui fasilitas ini, aplikasi-aplikasi supply chain memiliki potensi untuk meningkatkan cepatnya .aktu barang sampai ke tangan pelanggan, mengurangi biaya, dan mengijinkan entitas-entitas yang berada pada supply chain untuk mengatur sumber dayanya dan

melakukan perencanaan untuk menghadapi kebutuhan

di masa yang akan datang. "elanjutnya di masa depan, sistem supply chain akan dibuat berlandaskan teknologi internet dengan aplikasi berbasiskan .eb. <ni menggambarkan betapa eratnya hubungan antara e#commerce dan supply chain management.

II.2. Procurement

Bagian yang melakukan fungsi pembelian kadang-kadang disebut bagian pembelian atau purchasing department, atau sering juga disebut bagian pengadaan atau procurement department. &edua istilah ini sebetulnya mempunyai pengertian yang berbeda, namun seringkali dalam praktiknya dianggap sama. 7erkembangan pengertian dan cakupan manajemen pembelian melahirkan istilah- istilah pengganti. <stilah-istilah seperti purchasing, procurement, materials management, logistic management, supply management, dan supply chain management pertukarkan, padahal sebetulnya kalau sering kali saling di

diteliti dengan lebih saksama, ada perbedaan-

perbedaannya, meskipun ada juga lingkup kesamaannya. =ntuk itu, mungkin perlu di kutip rumusan yang umum mengenai apa yang dimaksud dengan pembelian atau purchasing, maupun manajemen pembelian atau purchasing management.

&urchasing describes the process of buying' learning of the need, locating and selecting a supplier, negotiating prices and other pertinent terms, and following up to ensure delivery >eenders, ?earon, ?lynn, @ohnson $**6! Definisi yang lebih terkini, yang menggambarkan juga perkembangan fungsi pembelian dalam perusahaan, dirumuskan oleh (he )ritish Chartered *nstitude of &urchasing 8<7"! $**6! sebagai Management

berikut, &urchasing is the process by the organizational

unit which, either as a function or as part of an integrated supply chain, is responsible both for procuring supplier of the right "uality, "uantity, time and price and the management of the suppliers, thereby contributing to the competitive advantages of the enterprise and the achievement of corporate strategy &rocurement mempunyai pengertian yang lebih luas daripada purchasing karena mengandung arti pembelian, penye.aan, peminjaman, tukar tambah, transfer dari perusahaan lain, dan

sebagainya. Materials management adalah integrasi dari berbagai fungsi material untuk menyediakan material dengan biaya yang efisien bagi perusahaan. "edangkan logistics,

adalah staf yang bertanggung ja.ab atas pemasokan, angkutan, pemilihan barang. Supply management dirumuskan sebagai suatu sistem manajemen yang dirancang untuk optimalisasi biaya, mutu, dan layanan material. "edangkan supply chain management adalah suatu sistem untuk mengelola seluruh aliran informasi, material, layanan dari pemasok bahan baku, melalui pabrik, dan gudang penyalur, sampai ke pemakai akhir

(enurut

)ikipedia

$**+!,

seperti

yang

dikutip

dari

halaman

http,--en..ikipedia.org-.iki-7rocurement , definisi dari procurement adalah sebagai berikut, &rocurement is the ac"uisition of goods or services at the best possible total cost of ownership, in the right "uantity and "uality, at the right time, in the right place for the direct benefit or use of the governments, corporations, or individuals generally via, but not limited to a contract % (enurut &erzner $**'!, procurement didefinisikan sebagai akuisisi barang atau jasa.

&rocurement dan contracting! adalah sebuah proses yang melibatkan dua pihak dengan tujuan berbeda yang berinteraksi satu sama lain pada sebuah segmen pasar. 7elaksanaan procurement yang baik dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dari diskon pembelian barang dalam jumlah besar, mengurangi masalah aliran kas, dan mencari supplier yang berkualitas. &arena procurement memberikan kontribusi pada disentralisasi, sehingga menyebabkan pelaksanaannya terstandarisasi dari pusat. "edangkan menurut Bo.ersoB-8loss-8ooper $**$!, peranan procurement di dalam biaya keuntungan perusahaan, menjadi procurement kadang lebih murah dan

dokumentasi

supply chain management berevolusi seiring dengan bertambahnya perspektif akan fokus perusahaan menilai procurement sebagai kapabilitas yang terpenting demi majunya perusahaan. 7enekanannya mulai berubah dari negosiasi yang berfokus pada transaksi dan hubungan jangka pendek dengan supplier -supplier

%*

untuk memastikan bah.a perusahaan berada pada posisi yang menguntungkan untuk menjalankan proses manufaktur dan strategi marketing-nya untuk mendukung basis supply perusahaan, khususnya berfokus utama untuk mencapai kepastian supply, minimasi inventory, peningkatan kualitas, pengembangan supplier, dan total cost of ownership yang paling rendah. "etiap organisasi, apakah itu produsen ataupun pengecer, membeli bahan, jasa, dan supply dari supplier luar untuk mendukung operasi perusahaan. "ejak dahulu, proses untuk mendapatkan inputCinput yang dibutuhkan seringkali sangat menyulitkan dibandingkan dengan aktivitas lain di dalam perusahaan. Dahulu, bagian purchasing dibutuhkan untuk fungsi ini sebagai aktivitas managerial yang pada tingkat dasar yang diberikan tanggung ja.ab untuk melaksanakan dan memproses pesanan yang diajukan dari bagian lain dalam perusahaan. 7eranan purchasing adalah untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan pada harga beli yang serendah mungkin dari supplier. 7andangan lama akan purchasing ini lama kelamaan berubah pada beberapa dekade terakhir ini. 7andangan modern akan supply chain management dan penekanannya pada hubngan antara pembeli dan penjual mengangkat bagian purchasing ke tingkat aktivitas yang lebih tinggi dan lebih strategik. 7eranan strategik ini dibedakan dari pandangan lama tadi dengan istilah baru yaitu procurement , namun pada kenyataannya banyak orang yang masih rancu menggunakan istilah purchasing dan procurement secara bersamaan.

%%

II.3. E-Procurement

+#procurement adalah salah satu bentuk e#commerce yang mulai berkembang pada akhir abad ke$* ini dan tanpa ragu-ragu lagi akan terus berkembang dengan pesat pada permulaan abad ke-$%. (enurut )ikipedia $**+!, seperti yang dikutip dari halaman http,--en..ikipedia.org-.iki-D-

procurement , definisi dari +#procurement adalah sebagai berikut, e#&rocurement (+lectronic &rocurement) is the business #to#business purchase and sale of networ,ing

supplies and services through the *nternet as well as other information and systems, such as electronic

data interchange (+$*) and +nterprise -esource &lanning

(+-&) .n important part of many )/) sites, e# procurement is also sometimes referred to by other terms, such as supplier exchange (ypically, e#&rocurement 0eb sites allow "ualified and registered users to loo, for buyers or sellers of goods and services $epending on the approach, buyers or sellers may specify prices or invite bids (ransactions can be initiated and completed 1ngoing purchases may "ualify customers for volume discounts or special offers e# &rocurement software may ma,e it possible to automate some buying and selling Companies

participating expect to be able to control parts inventories more effectively, reduce purchasing agent overhead, and improve manufacturing cycles

%$

e#&rocurement is expected to be integrated with the trend toward computerized supply chain management % (enurut "chroeder untuk $**'!, +#procurement memainkan peranan penting baik

penempatan pesanan dan proses pemenuhan. +#procurement mengijinkan

suatu perusahaan untuk berinteraksi secara elektronis dengan para supplier-nya melalui interkoneksi business#to#business B$B!. 1da beberapa proses yang terdapat pada sistem e#procurement seperti yang terdapat pada :ambar $.' dan juga pada :ambar $.3.

Gambar 2.3. Proses-proses untuk E%procurement Sumber: Schroeder, Ro!er &. 200'.

%'

Gambar 2.4. Kunci Kegiatan (rocurement Sumber: Cha""ey, Da#e. 200$.

(asing-masing proses ini dapat dilakukan secara elektronik melalui koneksi internet. 7ada umumnya terdapat tiga macam pelayanan e#procurement , %. &atalog online, yang menyediakan informasi mengenai produk, harga, spesifikasi, detil penjualan dan pengiriman. $. 7elelangan bagi pembeli dan penjual. '. 2empat pertukaran yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan besar.

%3

"itus +#procurement dan B$B kian berkembang pesat. 7erkembangan yang pesat ini belum sempurna karena masih disertai oleh beberapa masalah seperti, 2erlalu berfokus pada perkembangan teknologi tanpa memperhatikan desain ulang proses yang ada dan masalah koordinasi antar proses yang ada. Belum ada perjanjian persamaan agar semua pihak dari masing masing partner sama-sama diuntungkan dengan adanya tempat pertukaran B$B ini. 2erlalu banyak usaha yang tidak terintegrasi secara baik antar-divisi dalam satu perusahaan yang sama dan juga pendekatan yang tidak terintegrasi dengan baik antar perusahaan. (asalah pencatatan yang terlampau banyak sehingga tidak akurat dan masalah data yang mengganggu proses yang ada.

)alaupun masalah di atas masih menghantui sebagian besar sistem yang dibangun, namun usaha pengintegrasian supply chain ke dalam sistem elektronik yang utuh tetap memiliki masa depan yang cerah. + #procurement terus akan menjadi standar industri.

%6

II.4. Business Process

(enurut

)ikipedia

$**+!,

seperti

yang

dikutip

dari

halaman

http,--id..ikipedia.org-.iki-7roses/bisnis ,definisi dari proses bisnis adalah sebagai berikut, 7roses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. "uatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masingmasing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. 1nalisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah, %. Definitif, "uatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. $. =rutan, "uatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai .aktu dan ruang. '. 7elanggan, "uatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. 3. Eilai tambah, 2ransformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.

%;

6. &eterkaitan, "uatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. ;. ?ungsi silang, "uatu proses umumnya, .alaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. "ering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung ja.ab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis. Banyak definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli manajemen mengenai proses bisnis. (enurut &hoo %AA3!, )usiness &rocess B7! didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas

yang secara langsung memenuhi keinginan pelanggan atau inisiatif strategis. B7 dipicu oleh keinginan pelanggan dan-atau persyaratan strategis serta menghasilkan output yang dapat diukur. B7 kadang memindahkan informasi dan-atau barang mele.ati beberapa unit dan fungsi untuk mencapai hasil akhir yang telah ditentukan. "edangkan menurut >aguna-(arklund $**6!, dari sudut pandang yang pragmatis, suatu )usiness &rocess menggambarkan bagaimana sesuatu hal dijalankan di dalam sebuah organisasi. =ntuk memahami lebih lanjut mengenai )usiness &rocess maka dapat kita mulai dari mengartikan kedua kata tadi, business dan process. 7ada arti yang lebih luas, suatu business dapat didefinisikan sebagai sebuah entitas organisasional yang menggunakan sumber dayanya untuk

%9

menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Definisi ini tidak hanya sesuai dengan tujuan kebanyakan perusahaan yang pada umumnya memaksimalkan keuntungan perusahaannya dan supply chain-nya, tetapi juga organisasi-organisasi non#profit dan badanbadan pemerintah pada umumnya. "edangkan untuk process sendiri ada banyak arti, bergantung pada konteks di mana kata itu digunakan. &rocess dapat diartikan sebagai i! suatu fenomena natural yang ditandai oleh

perubahan bertahap menuju suatu hasil akhir, ii! suatu aktivitas atau fungsi natural yang berkelanjutan, dan iii! serangkaian tindakan atau operasi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan akhir. Definisi terakhir cocok untuk memahami arti business process di mana biasanya definisi umum dari suatu process yang digunakan pada buku-buku operation management adalah sebagai berikut , sebuah process menggambarkan transformasi input menjadi output. Dengan begitu banyak yang menganalogikan suatu process sebagai proses produksi. =ntuk menghindari hal ini maka digunakanlah istilah business process untuk

menggambarkan proses-proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan bisnisnya, tidak hanya proses produksi saja tapi juga proses lain, seperti proses pencatatan akuntansi, admisi, auditing, penagihan, perencanaan budget , perencanaan bisnis, akuisisi klien, perencanaan sumber daya manusia, manajemen inventory, training, penilaian performa, pengembangan produk, purchasing, penerimaan barang, pengiriman barang, pemenuhan pesanan, pengolahan proses klaim dan garansi, sertifikasi vendor, dan masih banyak lagi.

%+

II.5. Business Process Reengineering (BPR)

(enurut 2an %AA3!, )usiness &rocess -eengineering B70! adalah suatu paradigma baru yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang melaksanakan bisnis mereka sukses untuk mengorganisasikan dan

untuk mencapai hasil yang memuaskan. )usiness &rocess

-eengineering B70! secara fundamental mengubah cara suatu perusahaan mengkonversikan input menjadi output . )usiness &rocess -eengineering B70! berfokus pada inovasi,

kecepatan, pelayanan dan kualitas. )usiness &rocess -eengineering B70! menuntut agar bisnis proses untuk ditinjau lebih dalam secara organisasional bukan hanya secara individual. )usiness &rocess -eengineering B70! mena.arkan proses yang super efisien untuk peningkatan performa yang radikal. "edangkan 7eppard-0o.land %AA6! menyatakan bah.a )usiness &rocess -eengineering B70! adalah sebuah filosofi perbaikan yang bertujuan untuk mengambil langkah-langkah guna memperbaiki performa dengan mendesain ulang proses-proses bisnis perusahaan,

memaksimalkan nilai tambah dan meminimalkan unsur-unsur lain. 7endekatan ini dapat diterapkan pada tingkat individual atau pada tingkat keseluruhan organisasi. Dengan

mendesain ulang proses-proses dalam perusahaan, )usiness &rocess -eengineering B70! memungkinkan untuk timbulnya langkah-langkah perbaikan performa untuk meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis.

%A

(enurut

)ikipedia

$**+!,

seperti

yang

dikutip

dari

halaman

http,--en..ikipedia.org-.iki-Business/7rocess/0eengineering , definisi dari )usiness &rocess -eengineering adalah sebagai berikut, 2 3 the fundamental rethin,ing and radical redesign of business processes to achieve

dramatic improvements in critical contemporary measures of performance, such as cost, "uality, service, and speed 3 2 3encompasses the envisioning of new wor, strategies, the actual process design activity, and the implementation of the change in all its complex technological, human, and organizational dimensions 3

(enurut #unt %AA3!, ada sembilan dimensi dalam B70 yaitu )usiness $irection, Scoping and (argeting, &rocess $esign, 1rganization and &eople, (echnology, &hysical *nfrastructure, &olicies, *mplementation &lanning and 4inancing, dan *mplementation. #ubungan antara kesembilan dimensi tersebut dapat dilihat pada :ambar $.6 berikut ini,

$*

Gambar 2.5. Sembilan Dimensi BPR Sumber: )unt, *ruce. +,,'.

(enurut 2an %AA3, hal 3%!, B70 berusaha untuk mencapai hasil yang efektif melalui empat elemen utama, %. (emaksimalkan nilai tambah yang bisa dicapai. 1ktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada hasil akhir, seperti redundansi dan persetujuan-persetujuan yang tidak diperlukan atau

$%

pengecekan a.al dan pengecekan ulang yang tidak diperlukan harus diidentifikasi dan dihilangkan. $. (empersingkat .aktu proses 1lur kerja yang sejalan dengan aliran barang dan informasi yang berkesinambungan, lancar, dan sesuai dengan jad.al dapat membantu dalam mempersingkat .aktu. #al ini dapat dicapai melalui integrasi dan koordinasi dari aktivitas-aktivitas antar fungsi. "iklus .aktu juga dapat dipersingkat dengan menjalankan aktivitas-aktivitas yang relevan secara efisien. 7roduktivitas pega.ai memberikan pengaruh pada .aktu proses.

7eningkatan radikal dapat dicapai bukan hanya dengan kerja keras namun juga bekerja secara smart, dan dengan menerapkan keahlian relevan dan pengetahuanpengetahuan khusus yang diperlukan. '. (emaksimalkan fleksibilitas &emampuan untuk membuat keputusan pada .aktu yang tepat dapat meningkatkan fleksibilitas. 7erusahaan juga dapat meningkatkan fleksibilitas dengan menggunakan teknologi informasi untuk memberikan gambaran kemungkinan alternatif-alternatif yang dapat terjadi sehingga banyak membantu dalam pengambilan keputusan. "istem terintegrasi dan 5ocal .rea 6etwor, >1E! dapat digunakan untuk menyalurkan informasi untuk pengambilan keputusan ke berbagai lokasi. Dengan demikian,

persaingan menjadi lebih ketat bukan hanya dari segi jumlah pilihan untuk peningkatan

$$

pemenuhan keinginan pelanggan tetapi juga kecepatan dan kualitas dari pengambilan keputusan. 3. (emenuhi kebutuhan pelanggan &etepatan customer feedbac, dibutuhkan untuk memastikan suatu proses

menghasilkan output yang berkualitas. &unci utama untuk peningkatan kepuasan pelanggan adalah untuk mendesain proses-proses customer#driven. #al ini hanya dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan pelanggan dan secara kritis menganalisa proses bisnis berjalan untuk mengetahui apakah mereka meningkatkan nilai dari barang atau jasa yang dianggap penting oleh pelanggan. <nti dari mendesain proses bisnis yang sangat baik pengotomatisasian, dan ada pada penyederhanaan,

pengintegrasian macam-macam tugas yang menambah nilai dan

aktivitas-aktivitas yang inovatif dan sangat efisien. Bagaimanapun juga, proses bisnis yang terbaik tidaklah cukup untuk dikatakan sukses. =ntuk membuat B70 berhasil, proses bisnis harus disejajarkan dengan visi perusahaan. (anajemen tingkat atas harus menyediakan dukungan, dari tahap desain ulang hingga tahap implementasi. 7erusahaan juga harus dapat melatih dan memotivasi pega.ainya untuk

mengimplementasikan proses-proses baru secara benar. (ereka harus diberitahu apa saja yang harus mereka lakukan dan perubahan apa saja yang akan terjadi. 2ujuan, keuntungan, dan tingkat kepentingan usaha desain

$'

ulang perlu dikomunikasikan dengan jelas untuk membuat para pega.ai merasa diikutsertakan, dan mempersiapkan diri mereka untuk berubah. =ntuk tetap bersaing, bisnis harus fleksibel, inovatif, dan fokus pada kebutuhan pelanggan serta responsif terhadap perubahan yang cepat. 7erusahaan dapat melakukan hal ini dengan mendesain ulang proses bisnis yang baik dengan menggunakan B70 untuk mengatasi persaingan.

II.6

Customer Satisfaction

Customer satisfaction dapat didefinisikan sebagai respons pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan yang dirasakan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian. 1tau dengan kata lain, tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang ia rasakan terhadap tingkat kepentingannya. &otler $**'! mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai berikut, Customer Satisfaction is the level of a person7s feeling of pleasure or

disappointment resulting from comparing a company product7s perceived performance (or outcome) in relation to his or her expectations %

$3

S = f +, &! Satisfaction "! merupakan fungsi dari expectation D! dan perceived performance 7!, jika, 74DF dissatisfied 7GDF satisfied 7HDF highly satisfied or delighted @ika kenyataan yang diterima di ba.ah ekspektasi maka pelanggan akan merasa tidak puas. Bila kenyataan sama dengan ekspektasi maka pelanggan akan merasa puas. 1pabila perusahaan dapat memberikan sesuatu yang melebihi ekspektasi maka pelanggan akan merasa sangat puas. 7roses kepuasa pelanggan dapat dilihat pada :ambar $.;.

Gambar 2. . Proses Kepuasan Pelanggan Sumber: Ran!kuti, -reddy 2002.

$6

II.7

Harapan Kons !"n #an K$n"r%a Pro# &

"urvey kepuasan pelanggan customer satisfaction!, sangat dibutuhkan untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan untuk masing-masing segmen. 8aranya adalah dengan menggunakan importance and performance analysis Dalam konsep ini intinya adalah tingkat kepentingan pelanggan customer expectation! diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. =ntuk memperjelas konsep ini, istilah expectation sebaiknya diganti dengan importance atau tingkat kepentingan menurut persepsi pelanggan. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan, kita dapat merumuskan tingkat kepentingan yang paling dominan. Diharapkan dengan memakai konsep tingkat kepentingan ini, kita dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel tersebut di mata pelanggan. "elanjutnya, kita dapat mengkaitkan pentingnya variabel ini dengan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan. *mportance dan performance matriks dapat dilihat pada :ambar $.9.

$;

Gambar 2.!. Importance and per"ormance matri. Sumber: Ran!kuti, -reddy 2002.

(atriks ini terdiri dari 3 kuadran, kuadran pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri ba.ah, dan kuadran keempat di sebelah kanan ba.ah. "trategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, Kua"ran 1 #attributes to impro#e$ <ni adalah .ilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang ia harapkan

$9

tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah!. Iariabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan. 8aranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance variabel yang ada dalam kuadran ini akan meningkat. Kua"ran 2 #maintain per"ormance$ <ni adalah .ilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktorfaktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Iariabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk-jasa tersebut unggul di mata pelanggan. Kua"ran 3 #attributes to maintain$ <ni adalah .ilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istime.a. 7eningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil. Kua"ran 4 #main priority$ <ni adalah .ilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Iariabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

$+

II.'

K"("r&a$(an E-Business ) Supply Chain Management

Berdasarkan jurnal penelitian yang di lakukan oleh Juniarto $**6!. "umber, hariagungy-ugm.pdf !. %K&'&RK()'(* E%*/SI0ESS D&*G(* S/((12 C)3I0 4303&E4E05+ 7erkembangan +#)usiness menunjukkan gejala positif yang significant dalam satu dasa.arsa terakhir ini. 2ermasuk di dalamnya, kemajuan teknologi informasi tersebut dalam dunia http,--mmt.its.ac.id-publikasi-.p-content-uploads-$**+-%*-prosiding-

industri. 7enelitian ini berfokus pada mengenali adakah keterkaitan sebagai pengaruh diterapkannya +#)usiness terhadap proses yang ada di area Supply Chain Management. "tudi empiris ke exploratory study beberapa perusahaan dalam berbagai sektor dilakukan untuk meneliti keterkaitan tersebut dalam 3 bidang proses bahasan, proses pembelian, proses manajemen pelayanan konsumen, proses pemenuhan pesanan, dan proses analisa pendapatan revenue. #asil penelitian menunjukkan signifikansi pengaruh terhadap empat bidang proses

bahasan yang merepresentasikan area Supply Chain Management yang diteliti. 7erkembangan yang sangat pesat dari sistem internet beserta perangkat keras dan lunaknya de.asa ini, sebagai suatu communication channel, telah memberikan kontribusi besar pada perubahan mendasar dalam hal economics of information

$A

systems. Dvans dan )urster $***! menegaskan bah.a sistem internet memberi peluang didapatkannya efisiensi perusahaan karena mampu menyediakan format baru dalam hal bertransaksi, bekerjasama antar banyak pihak, serta kemudahan berafiliasi antar organisasi. "edangkan 2an $**%! menyimpulkan bah.a e#business akan mempengaruhi supply chain management "8(! sedikitnya dalam 3 bidangK biaya peningkatan performansi, kualitas pelayanan konsumen, kemampuan proses produksi, dan produktifitas. Beberapa penelitian lain yang juga dilakukan untuk melihat keterkaitan antara ecommerce dan "8( cukup menunjukkan peningkatan konseptual yang berartiK masih banyak potensi penelitian dalam bidang e-"8( Ian #oek, $**%K 8handrashekar dan "chary, %AAAK 8agliano et al., $**'!, meningkatkan kinerja e- "8( dengan pendekatan holistics 8room et al., $***!, dan peningkatan produktifitas "8( berdasarkan sistem pengendalian pasokan terintegrasi (uffatto dan 7ayaro, $**3!. Eamun disayangkan masih sedikit penelitian dalam bidang yang sama yang didasarkan pada performansi internal perusahaan sebagai parameter terukur dari pengaruh e#business terhadap "8( itu sendiri. )alaupun 8room $**6! telah mencoba mendasari penelitiannya

pada ' parameter "8( yaitu purchasing, customer, dan process, akan tetapi di dalamnya belum terakomodasi aspek revenue dan aspek integrated procurement yang mempunyai

cakupan lebih luas.

'*

7enelitian ini mendasarkan proses analisisnya pada 3 parameter utama yaitu procurement, customer relationship management, fulfilment process, dan revenue untuk pengaruh e#business pada "8(. "etelah dianalisis, menyelidiki

maka kemudian hasil analisis

dirumuskan sebagai 6 tahapan evolusi e#business dalam penerapannya di "8(. 7erumusan kerangka five#stage evolution untuk e#business dalam "8( sangat diperlukan untuk dapat memberikan panduan teknis kepada perusahaan baru yang ingin memulai penerapan e#business sebagai bagian dari sistem "8( yang akan - sudah dijalankannya 8room, $**6!. 7enelitian ini menerapkan metode exploratory study agar dapat dianalisis kebijakan beberapa perusahaan di <ndonesia yang menerapkan e#business dalam "8(. &ombinasi antara open 8 closed "uestions dengan pengumpulan "ualitative 8 "uantitative

data, dirumuskan sebagai instrumen penelitian dalam exploratory study. 2ahap pertama, dilakukan preliminary research terhadap %* perusahan secara random. 2ahap

ini digunakan hanya untuk merumuskan dan memvalidasi instrumen penelitian, sehingga hasilnya tidak didokumentasikan. 2ahap kedua, dilakukan pengumpulan data dari %*$ perusahaan di <ndonesia sebagai responden. 2abel $.% menunjukkan konfigurasi responden. 7engumpulan dan analisa data diarahkan pada 3 parameter penilaian, procurement, customer relationship management, fulfilment process, dan revenue

'%

'abel 2.1. @enis 7erusahaan 0etail (anufaktur @asa &urir 7erbankan Business "ervice 2elekomunikasi 7ari.isata

6on"i!urasi Responden E $ + ' 6 + % $ 6 ' % %

2ahap ketiga,

hasil

pengolahan

serta

analisa

data

dari

tahap

kedua

di

atas

dirumuskan ke dalam format tahapan evolusi e#business dalam penerapannya di "8(, dengan cara dilakukan cluster discriminant analysis menggunakan perangkat lunak "7"". =ntuk memvalidasi tahapan evolusi yang berhasil dirumuskan di atas, dilakukan studi kasus terhadap + perusahaan lainnya. "ehingga total perusahaan yang dilibatkan dalam penelitian ini sejumlah %%* perusahaan. Diagram alir penelitian, seperti yang ditunjukkan pada :ambar $.+ berikut ini,

'$

Tahap 1: Penentuan instrumen penelitian

Tahap 2: Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data responden (fokus pada 4 paramater penilaian)

Tahap 3: Perumusan, format tahapan !"usiness dalam #$% menggunakan metode &luster dis&riminant anal'sis

Gambar 2.,. Diagram (lir Penelitian

#asil pengumpulan serta pengolahan data kuesioner dari responden, dapat dianalisis yang hasilnya dapat dilihat dalam 2abel $.$K 2abel $.'K 2abel $.3K 2abel $.6K 2abel $.;K 2abel $.9K 2abel $.+ di ba.ah ini. 2ujuan strategis perusahaan dalam menerapkan e#supply chain management menunjukkan

bah.a integrasi manajemen merupakan main ob9ective bagi sebagian besar perusahaan responden +3L!, seperti yang ditunjukkan oleh 2abel $.$. #al ini mempunyai sasaran agar upstream supply chain lin,s dapat juga diperhatikan penanganannya setara dengan yang sudah diperlakukan dengan baik selama ini kepada downstream supply chain lin,s. 8room $**6! juga menekankan pentingnya ,nowledge development tujuan strategis and learning sebagai salah satu

''

perusahaan, agar didapatkan shared

information systems. 2abel $.$

juga

menunjukkan the top : SCM strategic ob9ectives

'abel 2.2. 2ujuan "trategis "8( <ntegrasi "8( pada do.nstream

'u-uan Strategis S./ &emunculan L! + 3 ; 6 6 A 3 $ % +

7enurunan harga produk dan biaya produksi 7embelajaran dan pengembangan pengetahuan Business 7rocess 0eengineering >ead time management

2abel $.' menyimpulkan beberapa bentuk e#SCM infrastructure yang paling banyak diminati oleh responden. Dimana +$* unit cost baru akan ekonomis bila terjadi high volume communication, sehingga sesuai diperuntukkan bagi fre"uently trading partners (eg manufacturers and their ma9or suppliers).

'3

'abel 2.3. e-"8( <nfrastructure e-mail <nternet 2ransfer moneter Dlectronic Data <nterchange DD<! 8ustomer relationship management Dnterprise resource planning <ntranet

SC4 In"rastructure &emunculan L! 9 A 9 6 9 3 9 $ ; * 6 + ' 6

1nalisa penerapan customer relationship management 80(! dalam perusahaan, menunjukkan kecenderungan bah.a sebanyak 96L responden menempatkan posisi pentingnya konsumen sebagai alas an utama diadopsinya 80(. "alah satu contoh sistem 80( yang cukup fleksibel penggunaannya adalah Siebel, seperti yang juga dilakukan oleh 1vlonitis dan &arayanni $***! dalam penelitiannya. 7roces fulfilment dalam "8( adalah sangat dipengaruhi oleh $ karakteristik demand - stabil dan fluktuatif. Mleh karena itu perusahaan harus cermat dalam menentukan pilihannya untuk cenderung mengadopsi efficient supply chain ataukah responsive supply chain. 8room $**6! mendefinisikan kedua hal tersebut sebagai lean supply chain dan agile supply chain. 1nalisa tersebut di atas sejalan dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh ?isher %AA9! yang diilustrasikannya dalam bentuk framewor, seperti yang ditunjukkan :ambar $.A.

'6

Gambar 2.0. -isher7s "rame8ork 2abel $.3 menyimpulkan beberapa faktor keuntungan serta kerugian dalam process fulfilment. "ebagian besar perusahaan ;6L! menganggap bah.a process fulfilment yang baik akan

meningkatkan pelayanan kepada konsumen. "edangkan 3*L dari mereka percaya bah.a biaya produksi yang tinggi dapat mengakibatkan process fulfilment tidak dapat berjalan baik.

';

'abel 2.4. &euntungan 7eningkatan pelayanan konsumen >ancarnya arus komunikasi &euntungan finansial 7eningkatan kepuasan konsumen 7emahaman pasar dan konsumen

Keuntungan-1ambatan -ul"ilment &emuncula n ; 6 ' 6 ' $ ' % $ 6 #ambatan Biaya operasional terlalu tinggi Budaya perusahaan )aktu operasi relatif tinggi &emuncula n 3 * ' 6 % 6

&urang dari setengah responden 36L! yang percaya bah.a e#procurement dapat menguntungkan dari sisi financial harga produk dan total biaya produksi!. #al ini

disebabkan karena sebagian besar responden masih percaya bah.a dibutuhkan investasi tinggi untuk membangun infrastruktur e#procurement, seperti dirangkum dalam 2abel $.6 di ba.ah ini.

'9

'abel 2.5. #ambatan Biaya investasi e-procurement Dibutuhkan sistem terintegrasi Budaya kerja )aktu operasi cukup tinggi &eamanan data transaksi

1ambatan Sukses E%(rocurement &emunculan L! 3 6 ' * $ + % + % %

Berdasarkan analisis studi kasus di + perusahaan responden, menunjukkan bah.a ratio of process cost and order value yang nilainya di ba.ah %*L didapatkan dari perusahaan yang menerapkan ;ust#*n (ime concept dan e#procurement 2abel $.;!. 'abel 2. . 7erusahaan 1 B 8 D D ? : # Ratio (rocess Cost o" 9rder :alue 7rocess 8ost of Mrder Ialue L! ' 3 $ 9 A ; * 9 + % 6 3

'+

7engaruh terhadap peningkatan revenue, tidak terlalu significant seperti yang ditunjukkan pada 2abel $.9 di ba.ah ini. #al ini dapat dijelaskan bah.a penerapan e#SCM tidak berkaitan langsung terhadap profit margin perusahaan, namun bersifat business ethics yang berkaitan secara long#term terhadap organization sustainability.

'abel 2.!. 7eningkatan 0evenue L! 46! ;-$6! H$;!

Pengaru2 'er2a"ap Re#enue &emunculan L! 9 6 $ 6 *

&eseluruhan analisis hasil di atas, dirumuskan menjadi 6-tahap evolusi e#business dalam penerapannya di "8( dengan menggunakan metode "7"" cluster discriminant analysis. Dalam penelitian ini, pengembangan tahapan evolusi dilakukan terhadap evolution stage framewor, yang telah dideskripsikan oleh 8room $**6!. Deskripsi yang dimaksud dapat dilihat pada 2abel $.+.

'A

'abel 2.,.

3ima 'a2ap &4olusi &-Business

Berdasarkan analisis

survey

responden yang kemudian dirumuskan ke dalam

tahapan evolusi e#business, disimpulkan bah.a terdapat 6 fase perubahan aplikasi infrastruktur e#business di dalam supply chain management. 7engelompokan ini dimungkinkan setelah dilakukan sorting cakupan "8( terhadap umpan balik perusahaan yang menjadi responden dan hasil dari "7"" cluster discriminant analysis. 0umusan tahapan evolusi ini dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam usahanya menerapkan e#business ke dalam supply chain management, disesuaikan dengan kapabilitas dan karakteristik tertentu yang dimiliki perusahaan tersebut.

3*

II.*

P"n"+$($an S","+ !n-a

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Eerisa 7itrasari, Euryani,2ony 7ribadi dan Ddi 1bdurrachman. $**9! %&5(36(S) S)S'&/ S4311 SC31E E1EC5R90IC

(R9C/RE4E05 D) *RI5IS) (E5R91E/4 #BP$ )*D7*&S)(+. 2ujuan penelitian adalah melakukan analisis dan monitoring sistem small scale electronic procurement ""e7! serta mengevaluasi sistem yang berkaitan dengan kepuasan pengguna. 7enelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada vendor B7 <ndonesia yang menggunakan sistem ""e7 tersebut. Data yang terkumpul

dianalisa dengan uji t-berpasangan dan analisis harapan kinerja. Disimpulkan bah.a sistem ""e7 sudah berjalan dengan baik namun kinerjanya perlu lebih ditingkatkan dengan inovasi baru. "eiring dengan perkembangan teknologi yang kian maju, perusahaan industri mengalami tekanan persaingan yang semakin ketat. #al itu juga dialami oleh para pelaku industri minyak dan gas bumi. "elain faktor tekanan teknologi tersebut, perusahaan baru dalam industri ini pun banyak yang bermunculan, terutama yang berasal demikian dalam kegiatan dari 8hina dan &orea. Dengan

usahanya, perusahaan minyak dan gas bumi senantiasa

melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kedudukan perusahaannya. "alah satu upaya

3%

yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan proses bisnis, guna mencapai efisiensi dan efektivitas perusahaan. &rocurement merupakan salah satu bidang yang berperan dalam peningkatan proses bisnis yang didalamnya terdapat proses pembelian dan pengontrolan stok barang. &rocurement berperan dalam mempersiapkan, mengadakan, dan menyelesaikan tender, membantu prose evaluasi dan persetujuan bersama dengan user, dan trac, order ke supplier yang dipilih. 1da beberapa hal penting dalam procurement, yakni .aktu, biaya, dan risiko, serta sesuai dengan aturan dan kebijakan procurement yang berlaku. "ebagai pelaku industri, .aktu yang tepat adalah ketika harga yang disetujui mencapai titik terendah dengan risiko yang minim. (eski sulit, hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan sistem procurement secara efektif sehingga dapat disimpulkan bah.a proses procurement adalah mengenai pengambilan keputusan. =ntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas procurement tersebut, saat ini banyak perusahaan yang beralih ke +#&rocurement, suatu aplikasi transaksi procurement yang berbasis teknologi informasi. +#&rocurement merupakan solusi procurement yang dapat mengurangi kegiatan administrasi, proses purchase, dan invoice sehingga proses procurement berjalan lebih efisien. #al tersebut pada akhirnya mampu mengurangi .aktu, risiko, dan biaya, serta membuka kesempatan bisnis yang baru. 1plikasi teknologi informasi yang baik dapat menyebabkan data lebih cepat diproses dan terjaga akurasinya. "ifat itu diinginkan untuk menjaga transparansi. Eamun, aplikasi yang salah akan menyebabkan sistem tidak dapat

3$

digunakan secara efektif dan efisien serta dapat menimbulkan harapan yang salah, seperti adanya false sense of security. Di <ndonesia, dasar dari +#&rocurement adalah 7erpres Eomor + 2ahun $**; tentang 7engadaan Barang dan @asa 7emerintah secara elektronik. )ritish &etroleum B7! mulai beroperasi sejak tahun %A*A dengan nama .nglo# &ersian 1il Company. 1sal mula B7 adalah ketika didirikan pada (ei %A*%. "aat ini B7 telah berkembang menjadi satu perusahaan internasional yang beroperasi di lebih dari %** negara di seluruh dunia, yaitu Dropa, 1merika "elatan dan 1merika =tara, 1ustralia, 1sia, dan 1frika. "ektor industrinya adalah pada bidang eksplorasi dan produksi, refining dan mar,eting, serta gas bumi dan renewable energy. Di <ndonesia, B7 telah beroperasi selama 3* tahun. Core brand yang dimilikinya adalah B7 dan 8astrol. "elain dengan 72 8astrol <ndonesia, B7 <ndonesia ditandai dengan dua kejadian penting, yakni ketika pada tahun $***, B7 melakukan akuisisi terhadap 108M. &emudian pada ; (aret $**6, B7 diserahi tanggung ja.ab oleh 7emerintah <ndonesia untuk proyek 2angguh >E: 5i"uefied 6atural <as! di 2eluk Bintuni di 7apua. Dengan investasi yang cukup besar di <ndonesia, B7 melakukan banyak kegiatan bisnisnya, dari upstream B7 )est @ava, 2angguh, I<8M! hingga downstream 8astrol!, serta petrochemicals 72 1(<!. "ebagai perusahaan besar, B7 menyadari ketatnya persaingan di industri minyak dan gas bumi. =ntuk itu, B7 menyadari pentingnya merespon perubahan yang modern dan global sehingga mampu bertindak

3'

responsif dan fleksibel, untuk meningkatkan kesuksesannya dan memajukan nilai bisnis serta objektifnya. =ntuk meningkatkan kinerja procurement, guna peningkatan efisiensi dan produktivitas bisnis prosesnya, B7 <ndonesia menyelenggarakan e#procurement yang dijalankan mengacu pada 7edoman 2ata &erja B7(<:1" Eo. dengan

**9-72&-I<-$**3. +#&rocurement yang diterapkan di B7 <ndonesia merupakan suatu teknik pemesanan barang melalui elektronik mulai dari pencarian barang-jasa yang tercantum di daftar barang-jasa yang tersedia di pasar internet base!. "istem ini juga berperan dalam mengatur dan mengontrol utilisasi pemesanan elektronik. 7emesanan secara elektronik ini juga bertujuan untuk mempersingkat proses procurement, mengurangi biaya transaksi dengan menggabungkan invoice, mengurangi persediaan barang, dan meningkatkan penga.asan terhadap anggaran dan produktivitas. B7 <ndonesia memiliki dua sistem e#procurement, yakni procurement card (pro# card) dan e#bidding dengan sistem Small Scale +lectronic &rocurement ""e7!. &rocurement card merupakan suatu sistem pembayaran seperti kartu kredit, dengan transaksi maksimal sebesar ="D 6,*** atau sekitar 0p 6*.***.***,- sedangkan ""e7 merupakan suatu rangkaian proses tender dengan transaksi maksimal ="D $*,*** atau sekitar 0p $**.***.***,-. "istem ""e7 mulai diterapkan pada akhir $**3, kemudian dalam perjalanannya para pengguna mengalami beberapa kesulitan. Mleh karena itu, perlu dilakukan survey untuk menemukan ada atau tidaknya kesenjangan gap! antara harapan dan

33

kinerja sistem. #al itu untuk mengidentifikasi layanan apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna serta hal apa yang perlu ditingkatkan. 7enelitian dilakukan untuk mengamati tingkat kepuasan pengguna sistem Small Scale +lectronic &rocurement ""e7! di B7 <ndonesia. 7enelitian dilakukan dengan metode survei di @akarta pada tahun $**9 terhadap para vendor yang menggunakan sistem e#procurement untuk mengikuti pelelangan yang diadakan B7 <ndonesia. 7enelitian ini memerlukan berbagai data dan informasi, baik yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif yang didapatkan dengan cara berikut. 7ertama, 0iset 7erpustakaan. 7enelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan informasi berdasarkan literatur, jurnal, dan buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. &edua, riset lapangan. 7enelitian dilakukan dengan survei perusahaan objek penelitian. Dengan melakukan riset lapangan ini diharapkan data dan informasi yang diperoleh lebih akurat. "urvei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada vendor dan buyer. "ubjek penelitian in adalah vendor yang menggunakan sistem e#procurement dalam mengikuti proses tender di B7 <ndonesia. 2eknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut.
$

n ( )* .z + . / , -

(*.*;9.A;)$
= 33 n=

(*.$)$

&eterangan, n G =kuran sampel yang diperlukan b G 7erbedaan antara yang ditaksir dengan tolak ukur penafsiran z G 2araf kepercayaan yang ditetapkan

* G "impangan baku Dengan derajat kepercayaan sebesar A6L maka ukuran sampel yang akan diteliti
adalah sebesar 33 orang dari populasi. Iariabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut. 7ertama, Iariabel Bebas, yaitu &eandalan sistem = $ , = N$ !K &emudahan 7enggunaan = ' , = N' !K 2ingkat Dfisiensi = 3 , = N3 !.

&eterangan, = ,= ,= ,=
% $ ' 3

merupakan variabel yang berhubungan dengan pandangan pengguna

mengenai kinerja sistem ""e7 saat ini. =N ,=N ,=N ,=N


% $ ' 3

merupakan variabel yang berhubungan dengan harapan pengguna

mengenai kinerja sistem ""e7 saat ini. &edua, Iariabel 2erikat. Iariabel terikat yang digunakan adalah tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem ""e7 J!.

&etiga, "kala yang digunakan. 7enelitian ini menggunakan skala likert dengan penilaian sebagai berikut, a! % G "angat tidak setuju b! $ G 2idak setuju c! ' G "etuju d! 3 G "angat setuju 7enelitian ini memakai dua analisis statistik, yaitu analisis uji t-berpasangan paired t#test! dengan derajat signifikansi sebesar *.*$6 dan analisis pada harapan dan kinerja sistem. 1nalisis uji t-berpasangan digunakan untuk menganalisis kesenjangan antara harapan pengguna terhadap kinerja sistem e#procurement dengan kinerja nyata sistem tersebut. &emudian analisis pada harapan dan kinerja sistem untuk melihat secara lebih terperinci faktor apa yang perlu diperbaiki dari sistem tersebut. 7enelitian ini telah merumuskan beberapa hipotesis sesuai dengan variabel yang digunakan. &emudian hipotesis akan diuji dengan pendekatan statistik untuk membentuk kesimpulan yang dibutuhkan sebagai hasil dari penelitian.

#ipotesis ?ungsionalitas > * , 0% 1 0$ >% , 0% 2 0$

> * , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem dimensi fungsionalitas. >% , &epuasan pengguna lebih besar dari kinerja sistem dimensi fungsionalitas.

#ipotesis &eandalan > * , 0% 1 0$ > ,0 20 % % $ > * , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem dimensi kehandalan. >% , &epuasan pengguna lebih besar dari kinerja sistem dimensi kehandalan.

#ipotesis &emudahan > * , 0% 1 0$ > ,0 20 % % $ > * , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem dimensi kemudahan. >% , &epuasan pengguna lebih besar dari kinerja sistem dimensi kemudahan.

#ipotesis 2ingkat Dfisiensi > * , 0% 1 0$ >% , 0% 2 0$

> * , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem dimensi tingkat efisiensi. >% , &epuasan pengguna lebih besar dari kinerja sistem dimensi tingkat efisiensi.

#ipotesis &epuasan secara &eseluruhan > * , 0% 1 0$ > ,0 20 % % $ > * , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem dimensi kepuasan secara keseluruhan. >% , &epuasan pengguna lebih besar dari kinerja sistem dimensi kepuasan secara keseluruhan. "elain hipotesis tersebut, digunakan pula hipotesis untuk melihat kesenjangan kepuasan, > * , 0% 1 0$ > ,0 20 % % $ > , &epuasan pengguna lebih kecil atau sama dengan kinerja sistem.
*

>% , &inerja sistem lebih besar dari harapan pengguna. :ambar $.%* menggambarkan kerangka pikir penelitian pada @urnal Dvaluasi "istem "mall "cale Dlectronic 7rocurement di B7 <ndonesia.

1nalisa "istem e#procurement yang sedang berjalan pada B7 <ndonesia 2eknik pengumpulan data ! ! ! )a.ancara &uesioner Mbservasi

1nalisa kepuasan user

Dvaluasi sistem e#procurement


yang sedang berjalan

1nalisa :17

#asil 1nalisa :17 dan Dvaluasi


+#&rocurement &esimpulan dan "aran

Gambar 2.18. Kerangka Pikir Penelitian pa"a 9urnal E#aluasi Sistem Small Scale Electronic (rocurement "i BP )n"onesia

7enelitian menggunakan data yang diperoleh dari responden yang mengisi kuesioner yang dikirim melalui email sejak %6 @anuari C $ ?ebruari $**9. "esuai dengan perhitungan sampel, data kuesioner yang diperlukan berjumlah 33. Dari profil pengguna berdasarkan masa kerja, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama penggunaan, frekuensi pemakaian, sebagian besar pemakai ""e7 adalah laki-laki,

dengan tingkat pendidikan rata-rata "%, berusia '%-'A tahun, dengan masa kerja 46 tahun, ratarata lama penggunaan 4%* jam-bulan, dan rata-rata frekuensi pemakaian 4$* kali-bulan. Ialiditas dan reliabilitas diuji dengan memakai .lpha Croanbach yang tersedia ada perangkat lunak "7"". =ntuk menentukan apakah item pertanyaan pada suatu faktor adalah valid atau tidak, digunakan tabel .lpha. Dalam penelitian ini, seluruh item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan telah valid dan reliable. "ecara umum, dari hasil analisis kesenjangan untuk masing-masing dimensi diperoleh bah.a kesenjangan terbesar antara harapan pengguna dan kinerja sistem ""e7 terjadi pada dimensi keandalan dan kesenjangan terkecil terjadi pada dimensi kemudahan. "esuai dengan =<" model, kesenjangan yang terjadi pada penelitian ini secara keseluruhan berada pada posisi gap % dan terdapat perbedaan antara harapan pengguna dengan perancangan sistem yang diharapkan. 2abel $.A berikut menyajikan ringkasan rata-rata kesenjangan gap! antara harapan pengguna dan kepuasan pengguna terhadap sistem ""e7 dari yang terbesar hingga terkecil,

'abel 2.0. Ringkasan Rata-rata Gap (ntara 1arapan "an Kepuasan Pengguna ter2a"ap Sistem SSeP *o Dimen si 1arapa n Pengguna #1$ '.% 9 '.$ + '.% + '.' 3 '.* 9 Kiner-a Sistem # 2 $.A A $.+ A '.* + $.A A $.A ' G(P #2-1$

% $ ' 3 6

?ungsionalitas &ehandalan &emudahan Dfisiensi &epuasan "ecara keseluruhan "umber, Data &uesioner yang Diolah

*.% + *.' A *. % *.' 6 *.% 3

Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai p-value untuk harapan pengguna dan kinerja sistem ""e7 untuk tiap dimensi yang diukur adalah *.*** dan *.*%*, seperti yang tersaji pada 2abel $.%*.

'abel 2.18. *o Dimen si

Ringkasan 1asil 6-i ' 1arapan Pengguna Kiner-a Sistem P 5alue

% $ ' 3 6

?ungsionalitas &ehandalan &emudahan Dfisiensi &epuasan "ecara keseluruhan "umber, Data &uesioner yang Diolah

'.%;9 ; '.$99 ' '.%+% + '.'33 $ '.*9$ 9

$.AA%6 $.+A*A '.*9A6 $.A+9* $.A'%+

. *% * . ** * . *% * . ** * . *% *

#asil uji hipotesis ini menyimpulkan bah.a pada kenyataannya terdapat perbedaan antara harapan pengguna dengan kinerja sistem ""e7, yakni harapan pengguna lebih tinggi dari kinerja sistem tersebut. #al itu karena pengelola sistem belum mampu memahami kebutuhan pengguna. Berdasarkan diagram harapan dan kinerja, item yang memerlukan perhatian khusus dari pengelola dan harus diperbaiki atau ditingkatkan dapat dilihat pada 2abel $.%%.

'abel 2.11. Dimensi =ungsionalitas

)tem :ang Perlu Diperbaiki;Ditingkatkan )tem <ang Perlu Diperbaiki Sistem sesuai "engan kebutu2an (n"a Sistem "apat meningkatkan 2ubungan :ang baik antara klien Sistem mampu menigkatkan in>ormasi mana-emen Sistem mampu meningkatkan kontrol mana-emen 'ingkat kesala2an relati> se"ikit Sistem men:e"iakan petun-uk :ang -elas "alam penggunaann:a

Kean"alan Kemu"a2an

&>ekti4itas

- Proses penguba2an "ata "alam sistem "apat "ilakukan "engan singkat

Kepuasan Secara Keseluru2an

- Kepuasan (n"a "alam menggunakan sistem 9arang men"apat masala2 "engan sistem

Dari hasil penelitian dan analisis, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 7ertama, dari profil responden, dapat disimpulkan bah.a sebagian besar pemakai sistem ""e7 adalah laki-laki, dengan tingkat pendidikan rata-rata "%, berusia '%-3A tahun, dengan masa kerja 46 tahun, rata-rata lama penggunaan 4%* jam-bulan, dan ratarata frekuensi pemakaian 4 $* kali-bulan. &edua, dari lima dimensi yang diukur, yakni fungsionalitas, keandalan sistem, kemudahan, efektivitas, dan kepuasan secara

keseluruhan, semuanya masih memiliki gap kesenjangan! antara harapan pengguna dengan kinerja sistem. &etiga, dengan adanya gap tersebut maka sistem ""e7 masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan kinerjanya sesuai dengan harapan pengguna. &eempat, berdasarkan simpulan dari kuesioner terbuka, secara umum dapat digambarkan bah.a dengan adanya sistem ""e7 pengguna memperoleh banyak kemudahan. Eamun disisi lain, sistem ini masih memiliki kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan simpulan yang diutarakan, terdapat beberapa saran yang

disampaikan kepada B7 <ndonesia. "aran tersebut berdasarkan 1nalisis Dimensi adalah sebagai berikut. "aran dalam ?ungsionalitas "istem, yaitu diperlukan sistem yang sesuai bagi kebutuhan pengguna dan pengembang perlu memperhatikan kemampuan sistem dalam menyajikan berbagai informasi secara akurat. "aran &eandalan "istem, yaitu pengembang perlu memperhatikan kecepatan dan kemampuan sistem dalam melayani penggunaK 7engembang perlu memperhatikan .aktu penyajian, keakuratan data,

penyajian data, dan kelengkapan data secara relevan bagi pengguna. "aran &emudahan "istem, yaitu pengembang perlu memperhatikan kemudahan navigasi pada situs .eb oleh pengguna dalam penyajiannya terhadap fasilitas pencarian informasi dan petunjuk penggunaan sistem. "aran Dfisiensi "istem, yaitu pengembang perlu memperhatikan fleksibilitas sistem dan menjaga kinerja sistem agar tetap baik, .alaupun terjadi perubahan dalam sistem. "aran &epuasan secara &eseluruhan "istem, yaitu pengembang perlu memperhatikan secara khusus masalah

kesalahan yang sering terjadi dalam sistemK 7engembang perlu memperhatikan kemampuan sistem dalam menangani kesalahan yang terjadi serta memulihkan data yang sedang digunakan oleh pengguna ketika terjadi kesalahanK 1nalisis kepuasan sebaiknya dilakukan secara berkala dan hasilnya dibandingkan dengan kinerja sistem sehingga kecenderungan pergerakan kinerja sistem dan harapan sistem terhadap tingkat kepuasan pengguna dapat diamatiK "ecara keseluruhan, saran yang diajukan adalah pengembang sebaiknya sering melakukan update terhadap sistem sesuai dengan harapan pengguna. "elain itu, terdapat juga saran umum sebagai berikut. 7ertama, setelah closing date, sistem perlu memberikan informasi mengenai proses tender untuk seluruh vendor yang berpartisipasi, apakah tender tersebut masih dalam tahap evaluasi atau sudah dimenangkan. &edua, pengembang perlu menambah kapasitas bandwith untuk mengakses sistem yang lebih cepat, seperti memasukkan data atau mengedit data. &etiga, sistem sebaiknya menyediakan fasilitas pembatalan pena.aran selama e# bidding belum ditutup. &eempat, pengembang perlu menambah jumlah karakter pada kolom remar, keterangan!. &elima, pengembang perlu menambah fasilitas untuk otomatisasi hasil dari e# bidding kepada departemen yang membutuhkan barang tersebut. &eenam, sistem memberikan peringatan mengenai kelengkapan dokumen vendor, seperti masa berlaku sertifikasi perusahaan. &etujuh, pengembang perlu memisahkan antara bidding yang sedang berjalan dengan bidding yang telah selesai ke dalam folder yang berbeda. &edelapan, sistem perlu menambahkan fasilitas convert kurs <D0 ke ="D

dan sebaliknya. &urs tersebut juga harus diperbaharui sesuai dengan pasar mata uang pada saat itu.

You might also like