You are on page 1of 14

CLINICAL SCIENCE SESSION

DERMATOTERAPI
Disusun oleh :
Utami Kurniawati Setianingsih #orha$wani %inti Roslan 1301 1!0" 01!0 1301 1!0" 30&3

Pre'e(tor : Mul)aningsih Sasmo)o* +r,* S(,KK -K.

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG 2011

Pendahuluan

Dermatoterapi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengobatan penyakit kulit. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kulit dan pemilihan cara tersebut bergantung dari jenis penyakit, keadaan kulit, dan variasi individu. Jenis terapi yang dapat digunakan yaitu : 1. Medikamentosa : topikal dan sistemik 2. edah kulit neuro#ibroma" &. 'enyinaran *. 'sikoterapi : radioterapi !untuk basalioma", sinar () !untuk psoriasis", sinar laser : neurodermatitis !kombinasi dengan terapi medikamentosa" !untuk hemangioma" : bedah scalpel ! untuk tumor", bedah listrik !untuk verruca vulgaris", bedah kimia !podo#illin untuk condyloma acuminate", bedah beku !$%2 padat untuk

Terapi Medikamentosa +erapi medikamentosa atau terapi dengan menggunakan obat , obatan dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan aplikasinya yaitu pengobatan topikal dan pengobatan sistemik. 'engobatan +opikal Dalam melakukan pengobatan topikal, perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu : 1. 'emilihan vehikulum tergantung pada : a. -tadium . gambaran klinis penyakit &. %bat topikal dapat diberikan atau diubah berdasarkan perjalanan penyakitnya 'ada stadium akut !eritema.basah.edema" kompres 'ada stadium subakut !eritem /.0, tidak basah, tidak edema" dapat diberikan bedak kocok, krem, bedak, pasta 'ada stadium kronik . kering dapat diberikan obat dalam bentuk salep $ontoh : salep tidak untuk kelainan kulit generalisata. $ontoh : kompres untuk membersihkan b. Distribusi dan lokasi penyakit c. 1#ek yang diinginkan 2. Makin akut . produkti# penyakit kulit, makin rendah konsentrasi yang digunakan. eri penjelasan kepada penderita mengenai cara pemakaian obat dan cara membersihkannya

*. 2indari pemakaian obat topikal yang bersi#at sensiti3er seperti obat , obat yang mengandung penisilin, tetrasiklin, sul#a, dan antihistamin 4. atasi obat yang tidak stabil atau yang tidak dapat disimpan lama, seperti larutan 'ermanganas kalikus %bat topikal secara umum terdiri dari 2 bagian yaitu vehikulum dan bahan akti#. Vehikulum Merupakan bahan dasar obat pemba5a 3at akti# yang bersi#at inert dan ke dalamnya dapat ditambahkan bahan akti# dan bahan , bahan lain, seperti bahan pe5arna, bahan pe5angi, dan lain , lain. )ehikulum dapat dibagi menjadi : 1. )ehikulum mono#asik !dasar" yaitu cairan, bedak, dan salep 2. )ehikulum bi#asik !campuran 2 macam vehikulum dasar", yaitu : a. c. edak / cairan : bedak kocok.bedak basah.lotion edak / salep : pasta b. -alep / cairan : krim 6.5 dan 5.o &. )ehikulum tri#asik !campuran bedak, cairan, dan salep" yaitu pasta pendingin

1. $airan $airan terdiri atas:

0 0

solusio, artinya larutan dalam air tingtura, artinya larutan dalam alkohol -olusio dibagi dalam: a. kompres b. rendam !bath", misalnya rendam kaki, rendam tangan c. mandi !full bath" $ara kompres lebih disukai daripada cara rendam dan mandi, karena pada kompres terdapat pendinginan dengan adanya penguapan, sedangkan pada rendam dan mandi terjadi proses maserasi. -i#at cairan : 1. membersihkan !misalnya eksudat, skuama, krusta" 2. mengeringkan !dengan kompres terbuka" &. protekti# *. mendinginkan !pada radang akut" 4. memanaskan !dengan kompres tertutup" 7. epitelialisasi 8. anti pruritus 'rinsip pengobatan cairan ialah: 1. membersihkan kulit yang sakit dari debris !pus, krusta, dsb." dan sisa0sisa obat topikal yang pernah dipakai. 2. untuk terjadinya perlunakan dan pecahnya vesikel, bula, dan pustula. 2asil akhir pengobatan ialah: 1. keadaan yang membasah menjadi kering 2. permukaan menjadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi. 'engobatan cairan berguna juga untuk menghilangkan gejala, misalnya rasa gatal, rasa terbakar, parestesi oleh bermacam0macam dermatosis. 2arus diingat bah5a pengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu

kering. Jadi pengobatan cairan harus dipantau secara teliti, kalau keadaan sudah mulai kering

pemakaiannya dikurangi dan bila perlu dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya. 'ada kompres, bahan akti# yang dipakai biasanya bersi#at astringen dan antimikrobial. Astringen mengurangi eksudat akibat presipitasi protein. Ada 2 macam cara kompres, yaitu kompres terbuka dan kompres tertutup. a. 9ompres terbuka Dasarnya ialah terjadi penguapan cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus. :ndikasi: 0 0 0 Dermatosa yang basah dan akut in#eksi kulit dengan eritema yang mencolok !mis: erisipelas" ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta

1#ek pada kulit: 0 0 0 0 kulit yang semula eksudati# akan kering permukaan kulit menjadi dingin vasokonstriksi eritema berkurang

$ara: Menggunakan kain kasa yang bersi#at absorben dan non0iritasi serta tidak terlalu tebal !& lapis". alutan jangan terlalu ketat, tidak perlu steril, jangan menggunakan kapas karena lekat dan menghambat penguapan. 9asa dicelup ke dalam cairan kompres, diperas, dibalutkan, lalu didiamkan biasanya sehari dua kali selama & jam. Jangan sampai terjadi maserasi, bila kering dibasahkan lagi. Daerah yang dikompres maksimal luasnya ; bagian tubuh agar tidak terjadi pendinginan.

b. 9ompres tertutup !kompres impermeabel"

Diharapkan terjadi vasodilatasi, bukan untuk penguapan. Diindikasikan untuk kelainan yang dalam, misalnya lim#ogranuloma venerium. $aranya dengan menggunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan impermeabel, misalnya selo#an atau plastik. 9ontraindikasi : kelainan kulit yang kering . sangat kering $airan dapat bersi#at antimikotik bila ditambahkan <esorsinol 6,24=, gentian violet &=. -elain itu dapat pula bersi#at antiseptik bila ditambahkan asam borat &=, permanganas kalsikus 1.4666 , 1.16666, rivanol 1.1666, asam salisilat 1.1666. 1#ek astringen dapat diperoleh dengan menambahkan argentums nitrat 1.1666 dan permanganas kalsikus 1.4666 , 1.16666. 2. edak edak yang diaplikasikan di atas kulit membentuk lapisan tipis di kulit yang tidak melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali. 1#ek bedak ialah: 0 0 0 0 0 0 0 daya penutup !covering po5er" daya melekat mendinginkan antiin#lamasi ringan karena ada sedikit e#ek vasokonstriksi antipruritus lemah slipping po5er !daya untuk melicinkan sehingga mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat" daya absorbsi !menghisap keringat dan sebum" >ang diharapkan dari bedak terutama ialah e#ek #isis. iasanya bedak dicampur dengan seng oksida sebab 3at ini bersi#at mengabsorbsi air dan sebum, astringen, antiseptik lemah, dan antipruritus lemah.

:ndikasi pemberian bedak:

0 0 0

dermatosis yang kering dermatosis super#isial mempertahankan vesikel.bula agar kering dan tidak pecah, misalnya pada varisella dan herpes 3oster. 9ontraindikasi untuk dermatitis yang basah, terutama bila disertai dengan in#eksi sekunder yang eksudati# karena bedak ditambah dengan pus dapat menimbulkan krusta

&. -alep -alep ialah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi seperti mentega. ahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak. -i#at salep : 0 0 0 0 0 menutupi protekti# !mencegah penguapan" melicinkan penetrati# !meningkatkan penetrasi bahan akti#" memanaskan !bila ditutup bahan impermeabel" :ndikasi pemberian salep ialah: 0 0 0 dermatosis yang kering dan kronik dermatosis yang dalam dan kronik, karena daya penetrasi salep paling kuat dibandingkan dengan bahan dasar lainnya. Dermatosis yang bersisik dan berkrusta. 9ontraindikasi untuk dermatitis basah !salep sulit berkontak dengan kulit basah, kelainan kulit terdapat pada bagian badan yang berambut, pada daerah lipatan !kecuali pada saat istirahat malam" $ara penggunaan : salep dioleskan dengan jari atau spatel $ara membersihkan : dibersihkan 1? sehari dengan kain yang dibasahi minyak mineral atau minyak tumbuhan

*.

edak kocok !lotion" edak kocok terdiri atas campuran air dan bedak, biasanya ditambah dengan gliserin sebagai bahan perekat. -upaya bedak tidak terlalu kental dan tidak cepat menjadi kering, maka jumlah 3at padat maksimal *6= dan jumlah gliserin 16014=. :ni berarti bila beberapa 3at akti# padat ditambahkan, maka presentase tersebut jangan dilampaui. -i#at bedak kocok :

0 0 0

Mendinginkan !sampai cairan menguap" Anti pruritus !terutama alcohol" Mengeringkan

:ndikasi bedak kocok: 0 0 dermatosis yang kering, super#isial, dan agak luas. >ang diinginkan ialah sedikit penetrasi. 'ada keadaan subakut.

9ontraindikasi: 0 0 0 dermatitis yang masih sangat produkti# karena krusta yang terbentuk dari partikel bedak dan sebum akan melindungi organism yang berkembang di ba5ahnya daerah badan yang berambut Dermatosa yang sangat kering

$ara pemakaian : kocok bedak basah ketika akan digunakan, dituangkan sedikit ke mangkok dan dioleskan dengan kuas. $ara membersihkan : 1 kali sehari dengan merendam atau mencucinya dengan air 4. 9rim 9rim ialah campuran @ !water, air", % !oil, minyak", dan emulgator. 9rim ada 2 jenis: a. 9rim @.%: air dalam minyak !cold cream"

b. 9rim %.@: minyak dalam air !vanishing cream" -elain ditambah emulgator, biasanya ditambah bahan penga5et !mis: paraben" dan par#um. erbagai bahan akti# dapat dimasukkan dalam krim. -i#at krim : 0 0 0 Mendinginkan !ada air" Mengeringkan 'enetrasi bahan akti# baik Aada lemak.salep" :ndikasi penggunaan krim: 0 0 0 indikasi kosmetik dermatosis yang subakut dan luas, yang dikehendaki ialah penetrasi yang lebih besar daripada bedak kocok. 9rim boleh digunakan di daerah berambut !%.@" 9ontraindikasi ialah dermatitis madidans

7. 'asta 'asta ialah campuran homogen bedak dan vaselin. 'asta bersi#at protekti# dan mengeringkan. :ndikasi penggunaannya ialah dermatosis subakut yang tidak produkti#. 9ontraindikasi: dermatosis yang eksudati# dan daerah yang berambut. (ntuk daerah genital eksterna dan lipatan0lipatan badan pasta tidak dianjurkan karena terlalu melekat. $ara pemakaian : pasta dioleskan dengan spatel kayu pada kulit dan pada pembalutnya !kain katun" kemudian dibalutkan. +ukar pembalut 1 02 hari. $ara membersihkan : dengan kapas yang telah dibubuhi minyak mineral atau minyak tumbuhan atau dengan cara direndam

8. Binimen !C pasta pendingin"

D. Eel Bahan Aktif

Binimen ialah campuran cairan, bedak, dan salep. :ndikasi : dermatosis yang subakut

9ontraindikasi: dermatosis madidans

Ada vehikulum lain yang tidak termasuk dalam bagan vehikulum di atas, yaitu gel. Eel ialah sediaan hidrokoloid atau hidro#ilik berupa suspensi yang dibuat dari senya5a organik. Fat untuk membuat gel diantaranya ialah karbomer, metilselulosa, dan tragakan. ila 3at03at tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu akan terbentuk gel. 9arbomer akan membuat gel menjadi sangat jernih dan halus. Eel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Absorpsi perkutan lebih baik daripada krim.

Dalam memilih obat topikal, bahan akti# juga menjadi pertimbangan dalam pengobatan. 'enetrasi bahan akti# melalui kulit dipengaruhi oleh beberapa #aktor, yaitu : konsentrasi obat, kelarutannya dalam vehikulum, besar partikel, viskositas, dan e#ek vehikulum terhadap kulit. a. Bahan yang sering digunakan sebagai obat kompres 1. Acidum boricum kristal putih sukar larut dalam air dingin, mudah dalam air panas bentuk obat : solutio acidi borici 10& = untuk kompres, juga dipakai dalam salep, krim, 'asta. e#ek : astringen, antiseptik lemah.

2. 'ermanganas kalicus . kalium permanganas (KMnO4) Kristal ungu tua

Mudah larut dalam air bentuk obat : larutan 1:4666016.666 untuk kompres dalam keadaan segar, karena akan bereaksi dengan udara. 1#ek : antiseptik, astringent

&. <ivanol

serbuk kuning larut dalam air !1:14" bentuk obat solutio rivanoli 6,40 1 permil untuk kompres bentuk lain: bedak, bedak kocok, salep, pasta.

*. Asam salisilat Merupakan keratolitik tertua yang digunakan dalam pengobatan topikal dengan e#ek mengurangi plori#erasi epitel dan menormalisasi keratinisasi yang terganggu. 'ada konsentrasi rendah yaitu 1 , 2 = ,memiliki e#ek keratoplastik !menunjang pembentukan keratin baru", pada konsentrasi tinggi !& , 26=", bersi#at keratolitik dan digunakan untuk dermatosis yang hiperkeratotik, sedangkan dengan konsentrasi sangat tinggi !*6=6 digunakan untuk kelainan yang dalam seperti kalus dan veruka plantaris. Asam salisilat dengan konsentrasi 1 per mil dapat digunakan untuk kompres yang bersi#at antiseptic untuk dermatitis eksudati#.

b. bahan-bahan yang sering digunakan untuk penyakit jamur : 1. Acidum ben3oicum kristal kuning sampai coklat sukar larut dalam air, mudah larut dalam minyak.alkohol. entuk: krim, salep

Efek : antimikotik (anti jamur) $ampuran asam ben3oat !7012 =" dengan asam salisilat !&07= yang bersi#at keratolitik", dikenal sebagai unguentum @hit#ield, digunakan untuk dermato#itosis.

2. Eentian violet ber5arna ungu mudah larut dalam air . alkohol bentuk larutan & = atau tingtura 6,402 e#ek : antimikotik terutama untuk kandidiasis, stomatitis dan penyakit jamur intertriginosa &. Acidum undecylenicum cairan ber5arna kuning bentuk krim . salep e#ek : antimikotik

*. +hiosul#as natricus kristal tidak ber5arna, berbau belerang sangat mudah larut dalam air !1 gram dalam 6,7* ml air" e#ek : antimikotik untuk tines versikolor biasanya lar 24 =

. Bahan-bahan yang digunakan untuk skabies : 1. en3oas ben3ylicus . ben3yl ben3oat cairan berbau tidak ber5arna tidak larut dalam air, larut dalam alkohol.n0Giyak bentuk : emulsi 16024 = e#ek : skabisida, pedikulosida, repellent nyamuk.

2. Eamma ben3ena he?achlorida . game?an

bentuk : krem, salep, bedak 6,4 , 1= e#ek : skabisida, pedikulosida, repellent.

d. Bahan-bahan yang sering digunakan pada bedah kimia 1. Acidum trichloroaceticum


2.

kristal tidak ber5arna, higroskopis, bau mirip cuka. e#ek : kaustik pads veruka, ?anthelasma

'odofilin Damar podo#ilin digunakan dengan konsentrasi 24= sebagai tingtur untuk kondiloma akuminatum. -etelah * 0 7 jam hendaknya dicuci.

e. !ain-lain 1. -ulphur >ang digunakan ialah sul#ur dengan tingkat terhalus, yaitu sul#ur presipitatum !belerang endap" berupa bubuk kuning kehijauan ber arna kuning, berbau belerang bentuk : salep, krim, bedak kocok. $ontoh dalam salap ialah salap 2 0 * yang
mengandung asam salisilat 2= dan sul#ur presipitatum *=. contoh dalam bedak kocok ialah losio 9ummer#eldi dipakai untuk akne.

e#ek : mengurangi kegiatan kelenjar sebasea : untuk akne ersi#at antiseboroik, anti0akne, antiskabies, antibakteri gram positi# dan anti jamur antimikotik, skabisida. 9 onsentrasi * , 26=

. 2. $amphora, kristal putih, berbau, hampir tridak larut dalam air. entuk : bedak atau bedak kocok yang mengandung alkohol agar dapat larut,

selain itu dapat pula dimasukkan dalam salep dan krim. &. Menthol *. )io#orm. serbuk kuning e#ek : antiseptik, antimikotik, digunakan juga untuk dermatitis seboroik 4. Antibiotika jangan digunakan yang bersi#at sensiti3er sebaikn!a digunakan obat !ang jarang digunakan secara kristal putih, berbau, hampir tidak larut dalam air e#ek : antipruritik dan mendinginkan 9onsentrasinya 1 , 2= e#ek : antipruritik

sistemik dapat dipakai : gramisidin, neomisin, basitrasin, polimiksin

You might also like