You are on page 1of 6

Pemetaan Geologi Teknik

A. PRINSIP PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK Pemetaan geologi teknik pada dasarnya dilakukan untuk menghasilkan sebuah peta yang akan menjelaskan mengenai geologi teknik dari suatu wilayah. Hasil peta ini nantinya akan memenuhi prosedur umum seperti : Peta atau sekumpulan dari peta harus sesuai dengan maksud tujuan awalnya Skala peta harus sesuai Isi dari peta harus sesuai dengan maksud juga skala Data yang dikumpulkan beserta metodanya harus menyediakan informasi yang dibutuhkan Pemetaan geologi teknik dilakukan berdasarkan maksud dari keteknikan yaitu perencanaan penggunaan tanah dalam lingkungan perkotaan, mengatur distribusi dari material konstruksi, penyusunan jalan raya, atau membantu pengembangan mineral dan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam hal skala, akan terbagi menjadi 2 skala umum yang membedakan antara peta dan perencanaan, yaitu skala kecil sama dengan 1 : 10.000 untuk peta geologi teknik, dan besar sama dengan 1 : 10.000 untuk perencanaan geologi teknik. Sebagai alternatif, skala internasional berdasarkan UNESCO juga dapat digunakan : Skala 1 : 10.000 dan lebih besar (peta skala besar) Skala 1 : 10.000 1 : 100.000 (peta skala menengah) Skala 1 : 100.000 dan lebih kecil (peta skala kecil)

Klasifikasi mengenai tanah dan batuan didasarkan pada 4 hal yaitu asal, struktur, butiran yang dominan, dan mineralogi dari butiran tersebut. Untuk tanah, kemudahan dari disagregasi dan tes indeks standar hingga klasifikasi formula berdasarkan penelitian dari sampel yang terganggu. Selain itu untuk batuan, akan lebih sulit bagi seorang diluar bidang geologi dan tidak ada pengganti untuk pelatihan yang sesuai. Susunan untuk klasifikasi batuan serta tanah adalah : a. Untuk batuan : Nama batuan Sifat tambahan petrografik Sifat material batuan
Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3 Halaman 1

Pemetaan Geologi Teknik


Warna, tekstur (ukuran butiran dan kenampakan tekstural lainnya), keadaan cuaca (keadaan perubahan), dan kekuatan Sifat massa batuan Struktur, ketidaksinambungan, profil cuaca b. Untuk tanah : Nama tanah Tipe genetik dan konstitusi minoritas Sifat material tanah Warna, tekstur (bentuk partikel dan komposisi), keadaan cuaca, kekuatan, konsistensi, kekuatan pemotongan aliran, kondisi kelembapan, densitas relatif, kepadatan Sifat massa tanah Struktur, ketidaksinambungan, dan profil cuaca Dalam peta geologi teknik, klasifikasi batuan dan tanah harus berdasarkan prinsip fisik atau sifat geologi teknik batuan atau tanah yang terbentuk sekarang dan efek gabungannya dengan asal, diagenetik, juga sejarah metamorfik dan tekntoniknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan tidak hanya distribusinya pada peta, tapi juga untuk litostratigrafi dan karakteristik fisik dari batuan dan tanah. Unit pemetaan litostratigrafi digunakan untuk deskripsi dari pemetaan tiap strata. Kebanyakan dari formasi mempunyai informasi mengenai hubungan genetik tiap litostratigrafi. Terdapat 4 jenis unit pemetaan dalam geologi teknik, dimana akan terdapat perbedaan tingkatan pada tiap unit pemetaan dan akan diperhatikan unit pemetaan juga persamaannya dengan sifat keteknikan, yaitu : Engineering type (Tipe keteknikan) Lithology type (Tipe Litologi) Engineering formation (Formasi keteknikan) Engineering group (Grup keteknikan)

a. Tipe keteknikan Tipe ini hanya bisa dipetakan dalam skala perencanaan besar, dengan skala besar dari 1 : 500 hasil petanya akan lebih detail. Tipe ini merupakan subdivisi dari tipe litologi dalam status fisik.
Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3 Halaman 2

Pemetaan Geologi Teknik


b. Tipe litologi Tipe ini menggunakan skala 1 : 5000 hingga 1 : 10.000, sehingga tidak mendetail di tiap lapisan. Merupakan bagian dari tipe formasi keteknikan. c. Formasi keteknikan Tipe ini menggabungkan perkembangan dari tipe litologi berdasarkan paleogeografis dan kondisi geotektonik. Menggunakan skala menengah dan beberapa pemetaan skala kecil yaitu skala 1 : 10.000 hingga 1 : 200.000. merupakan bagian dari tipe grup keteknikan. d. Grup keteknikan Tipe ini menggunakan banyak tipe formasi yang didasarkan pada kondisi paleogeografis dan tektonik. Menggunakan skala lebih kecil dari 1 : 200.000

Dalam geologi teknik, unit pemetaan tidak harus menggunakan penjelasan stratigrafi, namun berdasarkan dari litologi. Batu dan tanah merupakan dasar untuk geologi teknik, namun dalam segi pandangan teknik, air memiliki arti yang sama pentingnya. Air tanah juga air permukaan merupakan aspek penting dalam pelapukan, pergerakan kemiringan, pengembangan pada gamping, perubahan penyusutan dan pembengkakan volume pada daerah yang peka, pembengkakan tanah serta pembentukan terowongan oleh erosi, sehingga akan berhubungan dengan proses ekskafasi dan konstruksi. Maka dari itu sebuah peta geologi teknik akan mencakup : Distribusi dari air baik dalam maupun luar permukaan Kondisi infiltrasi Konteks air Arah dan kecepatan air tanah Mata air Kedalaman water table atau muka air tanah dan fluktuasinya Wilayah air yang confined dan tingkat piezometric nya Materi hidrokimia seperti pH, korosif, dan salinitas Ada atau tidaknya bakteri maupun polutan

Pemetaan geomorfologi merupakan suatu bagian dari pemetaan geologi teknik yang penting serta berhubungan dengan pemetaan geologi konvensional. Hal ini akan menjadi faktor penentu dari perencanaan pada investigasi lapangan. Faktor seperti erosi, pengendapan, proses aeolian, perubahan kemiringan, permafrost, kondisi pada formasi
Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3 Halaman 3

Pemetaan Geologi Teknik


gamping, suffusion, dan perubahan volume tanah, akan penting dalam perencanaan dan konstruksi keteknikan sehingga dapat dibentuk sesuai tujuan yang diinginkan. Penetapan suatu daerah didalam peta untuk wilayah perencanaan bangunan adalah daerah yang seluruhnya aman terhadap kondisi geologi. Maka dari itu seorang ahli geologi teknik harus dapat membaca kondisi dari batuan, tanah, air, perubahan kondisi geomorfologi dan proses geodinamik dari suatu daerah. Dalam peta geologi teknik, akan digunakan simbol simbol. Simbol ini merupakan simbol kartografi yang digunakan dalam membedakan peta geologi teknik.

B. PEMBUATAN PETA GEOLOGI TEKNIK Data atau informasi yang didapat dari tanah dan batuan baik berupa tipe litologi juga skala peta adalah salah satu aspek yang dimunculkan pada peta geologi lingkungan dan teknik perencanaan. Skala ditentukan berdasarkan tujuan dan jumlah detail yang akan dimunculkan. Pada bidang teknik sipil, skala 1:500 digunakan untuk skema rancangan, dan skala 1:100 atau 1:50 untuk desain dan pencatatan yang detail. Penggunakan skala ini digunakan untuk tiap keperluan selama beberapa periode, walaupun dengan skala 1:10.000 saja sudah cukup mewakili. Hal ini berbeda dengan pemetaan geologi yang akan digunakan dalam pembuatan peta geologi teknik. Skala menengah (1:10.000) merupakan skala yang ideal untuk pemetaan dasar. Dalam pengumpulan data dibutuhkan pemetaan geologi, dimana pemetaan tersebut akan menghasilkan sebuah peta yang memuat beberapa informasi seperti studi topografi, geomorfologi, dan identifikasi dari batuan dan tanah, penentuan lokasi singkapan, dan plotting singkapan maupun data geologi lainnya. Dari peta tersebut kita harus bisa memperkirakan : Hubungan antar pengendapan dan lapisan batuan Rangkaian perbedaan tanah pada daerah pengendapan Hubungan struktur litologi yang membentuk lapisan batuan

Poin poin tersebut dapat diilustrasikan dengan sketsa dan foto dari penampakan singkapan maupun landscape, mengkonstruksi penampang yang digambarkan menggunakan skala vertikal dan horizontal, serta diagram blok dengan menggunakan isometrik atau
Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3 Halaman 4

Pemetaan Geologi Teknik


proyeksi lainnya. Pemetaan singkapan akan ditunjang dengan permukaan tanah, topografi, perubahan vegetasi dan mata air, dimana pemetaan ini menghasilkan informasi faktual yang didasari oleh interpretasi geologi. Setelah tujuan, skala dan tipe dan jumlah peta telah ditentukan, hal yang harus ditentukan berikutnya adalah tipe data apa yang harus diambil. Idealnya untuk peta geologi teknik yang umum, informasi yang harus diambil adalah : Detail geologi dari pemboran dan penambangan (litologi batuan dan tanah) Struktur, kondisi bawah tanah, dan diskontuinitas Bukti proses geomorfologi dan proses geodinamik aktif Karst, longsor, patahan aktif, vulkanik aktif, seismik, erosi, dan pelapukan Bukti permafrost, hidrogeologi, dan bentuk geomorfologi

Tahap pertama untuk mengumpulkan data adalah menganalisis seluruh literatur baik berupa data geologi ataupun tidak. Litologi dan stuktur biasanya terdapat pada peta geologi. Sejarah pencatatan dan publik dokumentasi biasanya menjadi tambahan informasi untuk membuat peta geologi teknik seperti gempa bumi. Peta dengan skala menengah dipersiapkan untuk investigasi lapangan. Detailnya yang ditunjukan ditentukan oleh masalah kartografis. Pada penentuan kedalaman yang mana kondisi geologi harus dimunculkan harus pula diperhitungkan. Pengumpulan data menentukan pemunculan informasi pada peta dasar. Pada peta skala menengah, penerapan pemetaan dari formasi dan penggambaran batas dilakukan dengan teknik yang umum. Pada peta dengan skala besar biasanya berskala 1:10.000 dan dipersiapkan oleh seorang investigasi lapangan, pemetaan ini menggunakan teknik survei geologi. Investigasi lapangan dan pemetaan biasanya didukung dengan semua data literatur, eksplorasi bawah tanah, dan investigasi geofisika. Peta dengan skala kecil bisa dibuat berdasarkan peta yang telah ada atau dengan mencari data literatur. Untuk Investigasi yang standar, photogeological dan seluruh aspek analisis daerah bisa digunakan untuk pengenalan pemetaan. Peta yang didokumentasikan menghasilkan catatan yang dibutuhkan dalam membuat peta geologi teknik. Peta ini harus dibuat dalam skala yang sama. Informasi yang ada contohnya adalah posisi, kedalaman dan tipe dari lubang pengeboran, juga sumur. Informasi
Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3 Halaman 5

Pemetaan Geologi Teknik


mengenai investigasi sebelumnya seperti laporan, photogeology dan literatur harus dimasukan dalam peta. Metode survei geologi dapat dibantu dengan menggunakan teknik seperti photogeology, penginderaan jauh, evaluasi daerah, pemetaan geomorfologi, metode geofisika, pengeboran, pengambilan sampel, tes laboratorium, invetigasi geohidrologi, dan analisis penggunaan lahan. Perencanaan terdiri dari tahap investigasi dan tahap kontruksi. Pada tahap investigasi, percobaan dilakukan untuk menginterpretasikan kondisi permukaan. Dalam penerapannya geologi teknik diperlukan untuk tujuan tertentu seperti potensi kebencanaan, juga pembangunan yang bersifat ekonomi. Potensi bencana bergantung dengan longsor, aktivitas seismik, aktivitas vulkanik, karst, dan pergerakan tanah. Analisis mengenai permukaan akan menghasilkan perkiraan mengenai situasi aman, perhatian, dan bahaya.

Resume Buku Dearman Engineering Geological Mapping Bab 2 & 3

Halaman 6

You might also like