Professional Documents
Culture Documents
B, FInaCS
Definisi : Adalah kumpulan sekelompok organ-organ tubuh yang saling bekerjasama dalam kelangsungan hidup mahluk (Muskuloskeletal Structures) Kelompok-kelompok tersebut adalah :
1. Kulit
2. Otot 3. Tulang dan tulang rawan 4. Tendon 5. Ligamen 6. Pembuluh darah 7. Syaraf 8. Jaringan ikat lain 9. Sendi
Fungsi Muskuloskeletal : 1. Penyangga tubuh ( scaffolding / support ) 2. Pelindung organ-organ vital 3. Alat gerak ( locomotion ) 4. Produksi sel-sel darah merah 5. Penyimpanan mineral 6. Tempat-tempat perlekatan tendon, ligamen, otot
Jaringan sub kutis : lemak, fascia, kelenjar, pembuluh darah dan syaraf-syaraf tepi
Fungsi : Pelindung terhadap jaringan dibawahnya
Adalah kumpulan serabut-serabut jaringan tertentu yang terbungkus oleh fascia yang dapat berkontraksi terdiri dari
a. Otot lurik ( Voluntary muscle ), melekat pada tulang, bergerak dengan perintah otak, memendek dan memanjang b. Otot polos ( Smooth muscle ) Bergerak tanpa perintah otak, tapi sesuai kebutuhan hidup misalnya : otot-otot bronchus, otot-otot usus, otot-otot pembuluh darah, uterus.
Adalah bundel jaringan ikat kelanjutan otot yang menghubungkan otot dengan tulang Umumnya dikenal tendo flexor dan extensor Gerakan abduksi = menjauhi tubuh Gerakan adduksi = mendekati tubuh
Adalah jaringan ikat kuat sebagai penghubung sendisendi atau pelekat antara tulang-tulang
Berasal dari sistem peredaran darah besar, bercabangcabang kecil, menjangkau sistem muskuloskletal yang berfungsi nutrisi dan metabolisme.
Pada tulang-tulang vertebra terdapat jaringan khusus yaitu diskus inter vertebralis dan nukleus pulposus
Adalah hubungan antara 2 atau lebih tulang pada umumnya sendi adalah perhubungan 2 tulang yang ditutup dengan kapsul sendi,diperkuat ligamen dan disertai bantalan sendi.
Bantalan sendi bisa berupa cairan sendi (sinovial) dan bursa sendi. Pada sendi-sendi tulang gerak yang besar berupa kaput sendi dan mangkok sendi Misalnya , sendi kokse,bahu,siku Macam-macam sendi (anatomi) a) Sendi gerak : extrimitas (sinovial joint) b) Sendi statis : tidak bergerak : simpisis,suture
Sinovial joint (sendi gerak) a1 Ball /socket : sendi peluru Adalah sendi dengan gerakan tulang ke semua arah Misalnya : hip,bahu.
a2. Hinge :sendi engsel Adalah sendi yang bergerak satu arah Misalnya: siku,lutut,jari-jari,TMJ. a3. Pivot :
Gawat bisa mengenai sistem jaringan lunak (soft tissue) dengan sistem jaringan keras (tulang,sendi)
Macam kegawatan :
1. Dislokasi sendi 2. Fraktur tulang 3. Trauma tajam/tumpul soft tissue 4. Compartemen syndrom
5. Sprain
6. Strain. 7. HNP Acut
1. Dislokasi sendi Adalah lepas/bergesernya bagian-bagian sendi dari permukaan sendi Adanya trauma baik langsung atau tidak pada sendi menyebabkan : Robekan kapsul sendi, bisa dislokasi tertutup atau terbuka (open dislokasi) Open dislokasi sendi-sendi besar merupakan kegawatan utama dari muskuloskeletal. Tanda-tanda : 1. Deformitas sendi 2. Terganggunya gerakan sendi 3. Nyeri sendi 4. Disertai kerusakan neuro muskuler
Anterior
Central Posterior
Pada open dislokasi segera dilakukan reposisi terbuka dan fragmen yang patah difixasi.
Diusahakan dalam waktu yang singkat ( 6jam) penganannya karena bisa terjadi kerusakan permukaan sendi lebih lanjut.
Rujukan : dipasang bidai (splint) melewati 2 sendi dan dalam posisi tidak berubah/bergeser.
Dislokasi yang lama bisa menyebabkan cacat pada sendi,atau kematian caput sendi.
Dislokasi yang sukar direposisi secara tertutup disebut Button Hole dislocation
2. Fraktur : Adalah terputusnya kontinyuitas jaringan tulang. Bisa terbuka dan tertutup traumanya bisa langsung atau tidak langsung. Open fraktur merupakan kegawatan kedua setelah open dislokasi. Macam garis fraktur pada tulang panjang
Transversal : datar Obliq : miring Segmental : beberapa tempat Komunitif : berkeping-keping Avulsi : cuwil : partial Greenstick : fraktur pada anak-anak,tapi periost masih utuh Inpaksi :menumpuk (ambles)
Problema pada fraktur a. Perdarahan Kehilangan darah dalam 24 jam pertama pada fraktur Tibia Fibula 500 ml Femur 500 1000 ml Pelvis 2000 ml b. Terjepitnya pembuluh darah dan syaraf Kompresi arteri dan vena menyebabkan sirkulasi dan venous return terganggu ditandai Pulsasi arteri tak teraba Oedema Nyeri, pucat bahkan tak terasa
c. Problem khusus
Gangguan fungsi ( disability ) Dislokasi Amputasi Avulsi Crush injury Kerusakan jaringan lunak Ancaman kehidupan ( life threatening ) Ancaman extremitas ( limb threatening ) Diagnose Inspeksi dan palpasi deformitas, krepitasi, sensibilitas, gangguan fungsi Foto rontgen
Penanganan
Initial Assessment
ABCDE segera + cepat, tepat Tanggulangi dulu ancaman kematian
Pada open fraktur, dilakukan : Debridemen : Cuci luka dengan PZ, H2O2 Buang benda-benda asing Buang jaringan mati
Jahit situasi
Reposisi dan imobilisasi Secara eleketif bisa dilakukan operasi definitif
3. Trauma tajam atau tumpul pada jaringan lunaknya menyebabkan hematom, perdarahan lesi saraf Lindungi terhadap ancaman infeksi terutama tetanus dengan injeksi ATS dan AB
4. Compartmen Syndrom Adalah kumpulan gejala-gejala yang akut pada trauma muskuloskeletal untuk extremitas yang punya compartemen / ruangan berisi otot, syaraf, pembuluh darah yang terbungkus kuat oleh fascia Apabila terdapat kerusakan didalamnya maka tekanan intra compartmen akan naik yang ditandai : 5 P dibagian distalnya
4. Parasthesia
5. Paralysis Penanganan compartmen syndrom adalah segera melakukan fasciotomi, elevasi extrimitas, imobilisasi dan perbaikan sirkulasi oksigenasi Kegagalan penanganan ini menyebabkan limb death.
5. Sprain
Penanganan : Imobilisasi : back slab, casting, elastis Kompres dingin 2 hari dan hangat Elevasi Analgetik Sangat tidak dianjurkan untuk diurut Sembuh 1 2 minggu
6. Strain Adalah robeknya atau teregangnya muskuloskeletal atau fascia otot Terjadi pada trauma tumpul atau tajam
Tanda-tanda : Spasme ( tegang ) otot Nyeri bila otot digerakkan Oedem Tanpa deformitas
Penanganan : Imobilisasi supaya otot tidak kontraksi Analgetik
Kompres dingin :
Kompres hangat :
Akibat trauma, bisa terjadi kerusakan diskus intervertebralis dan ligamen penyangga tulangtulang, menyebabkan nucleus pulposus keluar dan menekan nucleus spinalis setempat dan menyebabkan nyeri dan gangguan gerak extremitas. HNP bisa juga terjadi karena tekanan syaraf-syaraf