You are on page 1of 30

BAB.

I PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang dinantikan pada kehidupan keluarga. Sehingga apabila seorang istri telah hamil, maka selain perasaan senang muncul, muncul juga suatu perasaaan khawatir ataupun cemas mengenai kehamilan tersebut, misalnya apakah kehamilan itu akan normal, bagaimana keadaan calon ibu, bagaimana saat persalinan nanti dan lain-lain. Ternyata ada satu lagi masalah yang jarang sekali terungkap, namun sering sekali dipikirkan oleh pasangan suami istri, yaitu bagaimana kehidupan seks mereka selama sang istri hamil. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ada banyak pendapat mengenai hubungan seks selama kehamilan. Ada yang melarang total, ada yang melarang hanya pada saat-saat tertentu, ada pula yang menganjurkan, misalnya pada kehamilan trimester ketiga. 1 Hubungan seksual selama kehamilan banyak mengandung mitos. itos

yang berkembang antara lain, bahwa hubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan keguguran, akan menyakiti janin, akan terjadi persalinan prematur, janin akan tahu apa yang sedang terjadi, dan lain-lain. 1 !i negara kita masalah seks masih merupakan hal yang jarang untuk diperbincangkan secara terbuka. Antara pasien dan dokternya masih enggan untuk menanyakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan mengenai hubungan seks selama kehamilan. !an bahkan para petugas kesehatan sendiri terkadang masih enggan untuk membicarakan atau memberitahukan masalah ini terhadap ibu-ibu yang sedang hamil, sehingga pengetahuan dan in"ormasi yang didapat oleh mereka berasal dari orangtua ataupun teman-teman yang telah merasakannya. !alam hal ini menyebabkan in"ormasi yang didapat menjadi simpang siur dan terjadi kebingungan pada pasangan suami istri. #adahal pemahaman mengenai hal ini bisa meredakan ketakutan ataupun kecemasan pasangan suami istri dalam menentukan keinginan mereka.$

Karena itu dalam pembuatan minire"eret ini untuk menemukan kejelasan mengenai hubungan seksual selama kehamilan sehingga didapatkan suatu gambaran mengenai akti"itas seks yang aman selama kehamilan, dengan memahami terlebih dahulu bagaimana hubungan seksual pada umumnya.

BAB. II HUBUNGAN SEKS SECARA UMUM


%stilah seks dan seksualitas mempunyai arti yang lebih luas dari istilah koitus dalam arti kata sempit &bersatunya tubuh antara wanita dan pria'. Seksualitas, reaksi dan tingkah laku seksual didasari oleh nilai-nilai kehidupan manusia yang lebih tinggi, tidak semata-mata dorongan naluri birahi. !engan demikian dalam hubungan seksual tidak hanya alat kelamin dan daerah erogen yang berperan, melainkan juga emosi dan "isik.$,(,) II.1. Daerah-daerah Erogen !aerah * daerah erogen tubuh ialah daerah-daerah yang dapat menimbulkan rasa erotik nikmat apabila dirangsang dengan sentuhan. ) !aerah-daerah erogen wanita terdapat di kuping bagian bawah, tengkuk leher, mulut, bibir, lidah, payudara, putting susu, bahu, tulang punggung, bokong, daerah sekitar pusar, bagian dalam paha, alat kelamin, mons pubis dan perineum. #ada pria daerah-daerah erogen itu letaknya terutama di mulut, payudara, bagian dalam paha dan skrotum. (,+,, -jung-ujung dari sara"-sara" sensoris di daerah-daerah tersebut lebih terangsang oleh sentuhan yang lembut dibandingkan dengan manipulasimanipulasi yang kasar dan tekanan yang keras.$,+ enurut Ernest Grafen erg d!!" 1#$$ ahli ginekologi .erman, ada

suatu tempat pada /agina yang jika disentuh, diusap atau ditekan akan membuat wanita terangsang dengan hebat. Titik ini biasanya disebut titik 0 & GSpot' merupakan bagian lunak yang wujudnya lebih kasar dari dinding /agina, banyak wanita dapat menemukan titik 0-nya pada setengah sampai $ inchi dari liang /agina di dinding atas bagian depan, tepat di balik tulang kemaluan. 1eberapa wanita bahkan ada yang menemukannya lebih dalam. 0ra"enberg juga menjelaskan bahwa titik paling peka pada wanita berada di antara jarum jam angka ) dan 2 kira-kira pertengahan dinding /agina, pada bagian ini terdapat kumpulan simpul sara" yang sangat peka sehingga akan mudah terangsang oleh sentuhan.,,3,2 3

Gambar 1. G-Spot 7

II.%. H& &ngan Se!s&a' Nor(a' 4rekuensi hubungan kelamin &koitus' sangat ber/ariasi5 rata-rata 1 - ) kali seminggu bagi orang-orang berumur (6 - )6 tahun. Koitus menjadi makin jarang dengan meningkatnya umur. #ada wanita libido meningkat dalam masa pada reproduksi sampai dicapai umur (+ tahun, kemudian menetap sampai umur )+ tahun, dan dapat bertahan sampai jauh setelah menopause. #ada pria puncak libido dicapai pada umur $6 - (6 tahun dan libido bertahan sampai umur +6 tahun, kemudian berangsur kurang, pusat libido letaknya di korteks serebri. Karena itu keadaan jiwa yang positi" dapat menahan libido, keadaan jiwa yang tidak senang dapat menghambatnya. #ria biasanya lebih mudah terangsang dan lebih cepat mencapai orgasme dari wanita. $,3,2,7 II.). Pos*s* H& &ngan Se!s&a' !ikemukakan bahwa terdapat tiga bentuk posisi hubungan seksual ideal untuk mencapai orgasme, namun bagi wanita hubungan badan harus berlangsung baik dan tidak dalam paksaan yang berat. #osisi hubungan seksual tersebut adalah 5

1. 8anita tidur terlentang dan pria di atasnya & vis a vis missionary position).2,16 #aling umum dilaksanakan, tekniknya aman dan posisi yang menyenangkan. Khususnya untuk pasangan yang ingin punya anak dengan kedudukan uterus ante "leksi dan ante /ersi. Akti/itas seksual terutama didominasi pria karena wanita tertekan di bawah. Saat immisio penis, badan pria sedikit ke atas sehingga klitoris tertekan rangsangan pangkal penis. !engan demikian, kepuasan wanita lebih sering tercapai. $. #ria tidur terlentang dan wanita di atasnya &woman on top position'.2,7,16 #aling banyak kedua yang dilakukan dalam hubungan seksual. Keuntungan 5 8anita dapat menentukan posisi mana yang paling baik. 8anita lebih akti" dalam posisi ini. %mmiso penis dapat dilakukan lebih dalam dan akti/itas seksual berlangsung lebih akti" bagi ke dua belah pihak. (. #osisi wanita dalam siku-lutut dan pria dari belakang & vis a targo rear entry standing). 2,7,16 #osisi hubungan seksual ini mungkin banyak dilakukan saat hamil tua. Tidak menguntungkan kedua belah pihak karena rangsangan di tempat erotik tidak dapat berlangsung terus-menerus sehingga orgasme wanita sulit tercapai. ungkin dapat dilakukan pascapartum karena dalam posisi ini perineum tidak terlalu tertekan sehingga bekas episiotomi tidak terlalu nyeri. #osisi ini dapat dilakukan bila uterus dengan kedudukan retro"leksi dan retro/ersi untuk mendapat anak. !alam posisi ini, spermato9oa akan tertimbun pada "orniks anterior, dengan portio menghadap ke dinding depan sehingga mudah masuk ke uterus melalui kanalis ser/ikalis.

II.$. Konse+ Master dan ,ohnson Siklus reaksi seksual pada wanita dipengaruhi oleh "aktor psikologis, lingkungan dan "isiologis &hormonal, /askular, muskular dan neurologik'. 4ase awal dari siklus reaksi seksual adalah gairah & desire', diikuti dengan empat "ase selanjutnya yang dilaporkan Masters dan Johnson untuk pertama kalinya5 "ase rangsangan, "ase datar, "ase orgasme dan "ase resolusi. :ara wanita bereaksi secara seksual sangat ber/ariasi, dan masing-masing "ase bisa dipengaruhi oleh pertambahan usia, penyakit, obat-obatan, alkohol, obat perangsang dan "aktor hubungan.3,16 Model Basson mengajukan bahwa siklus seksual pada wanita si"atnya siklik dan bukan linier dimana gairah dan hasrat saling berhubungan. #ada model ini, tolak ukur untuk seksualitas adalah hasrat akan keintiman dan kedekatan, bukan kebutuhan akan pelepasan seksual "isik. $,11,1$ Konsep asters dan .onhson sekarang dipakai sebagai pedoman bagi

kehidupan seksual wanita dan pria.3,2,7 ;angsangan seksual menurut urutan terjadinya dibagi dalam ) "ase &gambar 1', yaitu5

Gambar 2. Model Linier Siklus Respon Seksual pada Wanita -

Gambar 3. mpat !ase dalam akti!itas seksual menurut konsep Masters dan Johnson %")"-

1.

Masa Gairah " Libido #desire phase$ Keinginan < libido &gairah' seksual adalah perasaan ingin untuk melakukan akti/itas seksual &moti/asi dan inklinasi seksual'. erupakan suatu perasaan subjeki" yang ditimbulkan dari internal &"antasi' dan eksternal &daya tarik lawan jenis' serta bergantung pada kecukupan "ungsi biologis neuroendokrin. 3,2,1(

2.

Masa ran%san%an #e&'itement phase ( arousal$ asa rangsangan seksual merupakan perpaduan antara akti/itas psikologis &"antasi seksual' dan akti/itas "isik, yaitu sentuhan lembut di tempat erogen, yang menimbulkan sensasi dan kenikmatan seksual. atau rangsangan psikis. 3,2,1) 4ase rangsangan dipengaruhi oleh sistem sara" parasimpatis dan ditandai dengan perasaan erotik dan lubrikasi /agina. 0airah seksual meningkatkan aliran darah ke /agina yang menyebabkan /asokongesti 7 asa rangsangan &excitement phase' terjadi sebagai akibat dari rangsangan tubuh

sehingga terjadi perubahan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan meningkatnya "raksi "iltrasi kapiler. 8anita yang bergairah seksual mengalami takikardia, napas cepat, kenaikan tekanan darah, perasaan hangat yang menyeluruh, pengencangan payudara, ketegangan otot menyeluruh &myotonia', ereksi puting susu, pada kulit terjadi reaksi berupa bercak kemerahan baik bentuk makular maupun papular yang mulai didaerah perut dan leher, kemudian menyebar cepat ke payudara dan dada (sex flush).3,2,1),1+

Gambar ). *ase Ran%san%an # &'itement ( +rousal$ 7,13

3.

Masa dataran tin%%i #plateu phase$ Selama "ase datar, seorang wanita merasakan ketegangan seksual dan perasaan erotik secara intensi" dan pembendungan pembuluh darah mencapai intensitas maksimum. Kulit menjadi mottle, payudara membesar, puting susu menjadi lebih tegak, labia menjadi lebih membengkak dan berubah menjadi merah gelap dan sepertiga bagian bawah /agina membengkak dan menebal membentuk kumpulan organ yang membengkak &orgasmic platform'. Klitoris menjadi lebih besar dan lebih mendekati sim"isis pubis. -terus sepenuhnya keluar dari pel/is.3,1+

Gambar -. *ase .atar #/lateau$ 7,13

).

Masa or%asme #or%asmi' phase$ =rgasme adalah merupakan puncak dari respon seksual yaitu respons miotonik yang diperantarai sistem sara" simpatis> setelah itu tiba-tiba dirasakan ketegangan menghilang. =rgasme merupakan yang paling nikmat dari sensasi-sensasi seksual. %ni terdiri dari kontraksi ritmis otot re"leks &pubococcygel' 6,2-detik berulang &(-1+ ?<menit' pada otot yang mengelilingi /agina, perineum, anus dan platform orgasme. #ada wanita dapat terjadi orgasme sampai beberapa kali, setelah orgasme yang pertama. #ada pria, hal demikian tidak mungkin terjadi karena setelah masa orgasme, yang disertai keluarnya sperma, penis akan segera memasuki masa re"rakter.3,1),1+,1,

Gambar 0. *ase 1r%asme 7,13

-.

Masa peredaan #resolution phase$3 4ase resolusi adalah dimana tiba-tiba perasaan ketegangan seksual menghilang, wanita merasakan relaksasi dan normal kembali. #erubahan "isiologis kembali ke keadaan istirahat> uterus, klitoris, /agina dan labia kembali normal dalam waktu +-16 menit. 3,1),1+

Gambar 7. *ase Resolusi #Resolution$ 7,13

II... Rea!s* /rgan E!stragen*ta' +ada Saat A!t*0*tas Se!s&a' Adapun reaksi organ-organ ekstragenital pada saat akti"itas seksual adalah sebagai berikut5 1. #ayudara Terjadi kongesti dan peningkatan tonus otot, terjadi ereksi papilla mamaea, mamaea menjadi lebih besar karena terjadi peningkatan kongesti dan per"usi darah. #embuluh darah menjadi lebih jelas. ;eaksi ini paling jelas saat masuk dataran tinggi. #ayudara menjadi lebih sensiti". 3,1+

Gambar 2. Respon /a3udara di saat Ran%san%an Seksual 7,13

$. Seks 4lush #elebaran pembuluh darah kapiler dapat menyebabkan terjadinya bintik-bintik merah sekitar epigastrium, menjalar ke mamaea dan seluruh dada. Seks "lush terjadi terutama saat mencapai dataran tinggi dan segera hilang setelah tercapai orgasme.1, (. iotonia Tanpa kendali terjadi peningkatan tonus otot atau spasme secara berkala, mulai dari masa rangsangan sampai dataran tinggi. orgasme.1, ). @esika -rinaria 10 iotonia terjadi pada otot lurik, khusunya tungkai bawah. 0ejala ini akan segera menghilang setelah

Karena terjadi /asokongesti dan peningkatan tonus otot, wanita dapat merasakan ingin kencing, segera setelah orgasme. 1, +. !isuria Karena rangsangan dinding belakang /esika urinaria, dapat timbul rasa nyeri saat kencing. !isuria paling sering terjadi saat honeymoon karena "rekuensi hubungan seksual tinggi.1,,13 ,. S"ingter ani dan otot gluteus maksimus ;eaksi kontraksi kedua otot akan menambah intensitas hubungan seksual. !iketahui bahwa otot s"ingter ani mencapai 1<( /agina bagian bawah sehingga kontraksi otot ini akan makin menjepit penis. 3. #ernapasan 4rekuensi perna"asan makin meningkat sejak rangsangan, mencapai dataran tinggi sampai masa orgasme. Selanjutnya, kembli normal beberapa waktu.$.(,13 2. !etak .antung Aadi dapat meningkat sejak mulai rangsangan, mencapai dataran tinggi sampai masa orgasme. Selanjutnya, kembali normal beberapa waktu. ),13 Seperti yang terdapat pada gambar $.
13

Gambar 4. /erubahan detak 5antun% saat akti!itas seksual pada pria dan 6anita ),10

7. Tekanan !arah

11

Tekanan darah meningkat menjelang orgasme karena detak jantung dan cardiac output meningkat dan segera pulih ke keadaan semula setelah masa peredaan.13 II.1. Per& ahan-Per& ahan A'at-A'at Gen*ta' 2an*ta Da'a( S*!'&s Se!s&a'3 #erubahan-perubahan dari alat-alat genital berdasarkan /asokongesti dan miotoni5 1. Babium mayus !alam keadaan tidak terangsang kedua tepi kedua labium mayus bertemu di garis tengah dan menutupi labia minora, introitus /agina dan ori"isium urethrae eksternum. #erubahan-perubahan ini menjadi lengkap pada akhir masa rangsangan atau segera setelah masa dataran tinggi dicapai. !alam masa peredaan labium mayus kembali ke dalam keadaan semula. 3,12 #ada multipara dalam masa rangsangan kedua labium mayus membesar akibat berkumpulnya darah /ena, tanpa disertai penipisan dan pendataran ke arah perineum seperti pada nullipara, sehingga labia menjadi besar lembek dan menggantung seperti tabir menutupi sebagian muara /agina. Karena ada sedikit perpindahan ke arah samping akibat dorongan oleh kedua labium minus yang membengkak dan menonjol, maka immissio penis dapat lebih mudah.12,17 $. Babium minus !alam masa dataran tinggi pembesaran sedikitnya mencapai $ kali, bahkan kadang-kadang sampai ( kali ukuran semula. Sebagai akibat kedua labium minus menonjol keluar dan membuka labium mayus yang terdorong ke samping, seperti telah disebut di atas.3,17 #embesaran akibat /asokongesti ini disertai dengan perubahan warna. Babium minus menjadi memerah5 pada nullipara dari merah jambu sampai merah, pada multipara dari merah sampai merah anggur. #erubahan warna ini khas dan patognomonik bagi masa dataran tinggi menjelang orgasme sehinga labium minus disebut 8it seks &sex s in'.$,(,17 (. 0landula 1artholini 12

!ulu disangka bahwa getah lendir yang dikeluarkan oleh glandula 1artholini mempunyai "ungsi sebagai pelumas untuk mempermudah penetrasi penis dan menghindari rasa nyeri. Sekarang ternyata bahwa ini tidak benar. $6 8alaupun glandula 1artholini memang mengeluarkan getah lendir dalam hubungan seksual, namun itu baru terjadi pada akhir masa rangsangan atau awal masa dataran tinggi, jauh setelah immissio penis. ). Klitoris Klitoris wanita merupakan alat yang homolog dengan penis pria, akan tetapi "ungsinya dalam hubungan seksual sangat berlainan. Alat ini hanya ber"ungsi sebagai penerima &receptor' dan pengubah &trans"ormer' dari rangsangan-rangsangan seksual.2,$1 #erubahan yang nyata baru tampak dalam masa dataran tinggi dengan mengkerutnya &retraction' klitoris, yang disebabkan oleh akti/itas dari kru klitoridis, ligamentum suspensorium klitoridis dan muskulus iskhioka/ernosus. !i pihak lain prepusium dan glans klitoridis ikut pula mengkerut, sehingga glans klitoridis mundur dan tertutup oleh prepusium. $1,$$ +. @agina #erubahan-perubahan yang khas pada /agina terjadi pada awal, masa rangsangan. Sepuluh sampai (6 detik setelah rangsangan dimulai terjadi transudasi &sweating phenomenon) di seluruh dinding /agina &walaupun dalam dinding /agina tidak terdapat kelenjar'. 0etah lendir /agina inilah yang ber"ungsi sebagai pelumas pada waktu immissio penis. #engeluaran getah ini &eksudasi' terjadi sebagai akibat dari basodilatasi dan /asokongesti pleksus /enosus /aginae, yang sekaligus menyebabkan perubahan warna dinding /agina dari merah muda sampai menjadi kebiru-biruan &li/ide'.
$(,$) $6,$1

!alam masa orgasme terjadi kontraksi-kontraksi ritmik dari manset orgastik itu, sedikitnya (-+ kali dengan jarak 6-2 detik dan dapat mencapai sampai maksimal 16-1+ kali pada setiap orgasme. $) ,. -terus

13

#ada akhir masa rangsangan dan dalam masa dataran tinggi seluruh uterus yang dalam posisi ante/ersio-"leksio berpindah tempat ke atas dan belakang sebagai akibat mengembungnya bagian $<( proksimal /agina. %ni tidak berlaku bagi uterus dalam retro/ersio-"leksio. 8alaupun ser/iks uteri mengandung kelenjar, namun bagian uterus ini tidak mengeluarkan getah dalam siklus seksual &/agina sebalinya' satu-satunya reaksi ser/iks terhadap rangsangan seksual ialah agak melebarnya ostioum uteri ekternum segera setelah orgasme. Apabila orgasme tidak tercapai, ostium tidak melebar. elebarnya ostium dapat dianggap sebagai menguntungkan bagi "ertilisasi. $6

14

Gambar 17. /erubahan or%an %enitalia pada empat !ase seksualitas 2,3,27

II.-. Peran Hor(ona' +ada A!t*f*tas Se!s&a' ;espon seksual pada wanita diatus oleh estrogen dan progesteron, yang dihasilakan oleh o/arium dan kelenjar adrenal. Androsteneding dihasilkan +6C pada o/arium dan +6C pada corte? adreanal. Testosteron dihasilkan $+C pada o/arium, $+C pada glandula adrenal dan +6C sisanya dari perubahan androstenedion pada kulit dan hati.
$(,$)

Dstrogen berperan rangsangan yang memudahkan lubrikasi /agina, sehingga kurangnya kadar hormon ini dapat menyebabkan /aginitis atropi yang berujung pada dispareuni. 8anita dengan kadar estrogen kurang dari +6 g<ml dilaporkan menderita kekeringan pada dinding /agina, dispareuni, nyeri dan rasa terbakar, walaupun mereka tak mengalami masalah dengan libidonya. +,$(,$)

Gambar 11. Sara! Genetalia Wanita -,23

II.4. Rea!s* A'at Gen*ta' Pr*a da'a( S*!'&s Se!s&a' ;eaksi alat-alat genital pria terhadap rangsangan-rangsangan seksual lebih sederhana dari pada wanita. 0ambaran anatominya sendiri dapat dilihat pada

15

gambar (, perubahan yang terjadi pada alat genitalia pria dapat dijabarkan sebagai berikut5 1. #enis ;eaksi pertama pria terhadap rangsangan seksual ialah ereksio penis. !alam masa dataran tinggi ereksi penis meningkat dan glans penis berubah warna menjadi kebiru-biruan &li/ide' karena pelebaran pleksus /enosus. !alam masa orgasme terjadi ejakulasi akibat kontraksi-kontraksi ritmik dari otot-otot5 m. sifingter urteharea! m. "ul"o avernosus! m. is hio arvernosus dan m. transversus perinei. $,$+,$,

Gambar 12. +natomi +lat Genital pada /ria ),10,27

$. Skrotum Skrotum menunjukkan perubahan khas dalam masa rangsangan, yaitu menjadi tebal dan regang, sehingga lipatan-lipatan kulit hilang. Akibat /asokongesti lokal dan kontraksi dari serabut-serabut otot polos, muskulus dartos, skrotum mengecil. !alam masa peredaran skrotum cepat atau lambat kembali ke dalam keadaan semula.$6,$) (. Testis !alam masa rangsangan kedua testis naik ke arah perineum akibat mengkerutnya "unikulus spermatikus, yang disebabkan oleh kontraksi yang tidak disengaja dari muskulus kremaster. #osisi ini tidak bisa bertahan lama, maksimal +-16 menit, walaupun masa rangsangan berlangsung lama. !alam 16

masa dataran tinggi menjelang orgasme kedua testis seolah-olah menempel pada perineum, dan kembali ke dalam keadaan semula dalam masa peredaan.$,$+

BAB. III HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN


Kehamilan seks selama kehamilan normal merupakan hal yang wajar dan normal. Tidak perlu merasa takut akan membahayakan janin, karena janin berada dalam tempat yang aman dan terlindungi dalam rahim ibu. Selain itu hubungan seks selama kehamilan bisa mempereret kasih sayang antara suami istri. Karena seks tidak hanya berupa hubungan seksual atau koitus, tapi bisa dalam wujud lain, berupa sentuhan, belaian dan sebagainya. Hal ini sering sekali dibutuhkan oleh istri, karena pada saat hamil istri biasanya merasa bentuk tubuhnya berubah menjadi gemuk atau tidak menarik lagi. !engan tindakan tersebut diatas, sang istri akan merasa lebih bahagia dan menerima kehamilannya dengan baik.1,3,$+ III.1. As&(s* U(&( Mengena* A!t*f*tas Se!s Pada Keha(*'an 11"14"%%"%1 #ada diperhatikan ialah mitos-mitos yang berhubungan dengan seks selama kehamilan, karena mitos-mitos ini sering sekali mempengaruhi perempuan hamil antara lain5 1. Takut janin akan menyadari apa yang sedang terjadi saat hubungan seksual janin tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi dan tidak dapat mengingatnya. ;eaksi janin berupa gerakan yang melambat, tendangan yang bertubi-tubi, gerakan mengeliat dan denyut jantung janin yang bertambah cepat hanyalah merupakan respon terhadap kegiatan hormon dalam rahim. $. Takut bahwa masukan penis ke dalam /agina akan menyebabkan in"eksi, selama sang suami tidak menderita penyakit menular seksual, tidak ada bahaya bagi ibu maupun janin selama 3 atau 2 bulan kehamilan. .anin aman terlindungi dalam amnion, selama amnion belum pecah dan dilindungi oleh sumbatan lendir. 17

(. Takut bahwa orgasme akan merangsang terjadinya keguguran atau persalinan prematur, meskipun rahim memang mengalami kontraksi karena orgasme, dan pada sebagian perempuan dapat sangat kuat dan berlangsung lama, namun kontraksi ini bukan tanda persalinan dan tindakan menimbulkan bahaya pada kehamilan yang normal. ). Kecemasan pada akan peristiwa persalinan yang akan datang, pasangan suami istri dapat mengalami perasaan campur aduk dalam menghadapi persalinan, pemikiran tentang tanggung jawab dan perubahan cara hidup, perubahan emosional, masalah "inansial untuk membesarkan anak, semuanya dapat mengganggu gairah seksual.1,,,7 +. Anggapan bahwa hubungan seks pada enam minggu terakhir akan menyebabkan dimulainya persalinan. Kontraksi rahim yang diakibatkan oleh orgasme akan menjadi semakin kuat dengan makin kuat dengan makin lanjutnya kehamilan. Tetapi bila ser/iks uteri belum siap dan belum matang, maka kontraksi ini tidak akan memulai persalinan. ,. Takut menyakiti janin ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul, banyak pasangan menjadi tegang karena khawatir posisi janin yang sudah turun menyebabkan trauma pada kepada janin. -ntuk dianjurkan bahwa penetrasi yang dalam sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan rasa nyeri dan pendaharaan.1,,,7 III.%. Per& ahan +ada 2an*ta Ha(*' 5ang Me(+engar&h* A!t*f*tas Se!s&a' %1 Selain dari pada mitos yang akan mempengaruhi perempuan hamil secara psikologis, ternyata ada juga hal-hal "isik yang mempengaruhi perempuan hamil dalam melakukan hubungan seks selama kehamilan, yaitu5 1. ual dan muntah $. Keletihan (. #erubahan bentuk "isik tubuh ). enyempitnya genital +. Kebocoran kolostrum ,. Kepekaan #ayudara 3. #erubahan pada cairan /agina

18

Keadaan tersebut di atas sangat bersi"at indi/idual dan sangat tergantung dari tingkat adaptasi dari wanita hamil, pada penelitian Ber(&de6 d!! mendapatkan hasil bahwa tak ada pengaruh antara hasrat seksual dengan kehamilan, hal ini bertentangan dengan penelitian 7o'or dan D*gra6*a d!! dan beberapa penelitian lain yang menyatakan hasrat dan kepuasan seksual menurun pada wanita hamil sejalan dengan usia kehamilannya. 1$,$3 III.). Be era+a Efe! Sa(+*ng 8ang Har&s D*9as+ada* #ada saat hamil, terjadi kenaikan cardiac output yang berpengaruh pada peningkatan peredaran darah ke uterus, termasuk cer/i?, /agina dan /ul/a. Saat akti"itas seksual terjadi peningkatan peredaran darah pada musculus skletal dan uterus. Stimulasi penis menyentuh /agina bagian atas dan cer/i? menjalar ke "ormi? anterior merangsang yang disebut dengan re"lek 4erguson, suatu neurohormonal re"le? yang menyebabkan pelepasan o?ytocin. =?ytocin sendiri merangsang terjadinya kontraksi uterus.$),$+ =?ytocin juga dapat timbul akibat stimulasi payudara saat akti"itas seksual, dengan jumlahnya sangat sedikit, walaupun demikian pada ibu hamil yang masih menyusui secara akti" dapat menyebabkan induksi persalinan. $) Sperma mengandung prostagladian #0D$ dan #04$ dengan jumlah yang ber/ariasi. *u'hs dan 8hantaraksri menemukan kadar prostaglandin sekitar 1$2 g<ml cairan sperma dan Templeton dkk menemukan rata-rata 3( g<m. !engan rata-rata setiap ejakulasi sekitar ) ml, sekitar 6,( mg #0D$ dan 1 mg #04$ terdapat dalam /agina. #0D$ pada kadar tertentu dapat menimbulkan aborsi pada trimester pertama dan kedua, dan #0D$ sendiri sekarang banyak digunakan untuk pematangan cer/i? dan induksi persalinan. #reparat #0D$ berbentuk gel dengan dosis 6,) mg pada ser/ik sudah dapat menimbulkan e"ek pematangan. %tulah sebabnya coitus terutama dengan "rekwensi yang sering dapat menyebabkan kontraksi uterus pada kehamilan. $),$+,$, #ada beberapa penelitian didapatkan adanya penurunan gerakan dan perlambatan detak jantung janin pada saat orgasme, namun e"eknya bersi"at singkat dan sementara.$,

19

Keadan lain yang dapat mempengaruhi kehamilan adalah peningkatan resiko kolonisasi bakteri pada saat coitus, terutama pada yang berganti-ganti pasangan, spermato9oa dapat mengangkut bakteri, terjadi proses in"lamasi sampai ke chorioamnionitis. #ada keadaan normal terdapat mekanisme pertahanan uterus untuk mempertahankan kehamilan, walaupun demikian keseimbangan endokrin sudah mulai terganggu seperti tingginya reseptor o?ytocin seiring dengan peningkatan usia kehamilan. 11,$,,$3

III.$. H& &ngan Se!s&a' +ada 7r*(ester Perta(a #ada trimester pertama kehamilan, terjadi perubahan dalam hubungan seksual. Sebagian besar perempuan hamil akan mengalami penurunan gairah dan "rekuensi hubungan seksual, walaupun ada juga yang justru mengalami peningkatan. #enurunan gairah dan hubungan seksual ini sebagian besar diakibatkan adanya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan trimester pertama. #erasaan mual, muntah, letih, gangguan miksi dan nyeri di payudara membuat para perempuan hamil enggan untuk berhubungan seksual. !itambah lagi dengan adanya perasaan nyeri waktu senggama yang diakibatkan oleh lubrikasi yang kurang dan /aginismus akibat penurunan hormon estrogen dan peningkatan progesterone. Selain itu adanya kekhawatiran bahwa hubungan seksual akan menyebabkan keguguran, juga mempengaruhi perilaku seksual pada trimester pertama.,,1$,1(,1) engenai hubungan seksual yang aman dalam hal posisi, pada trimester pertama masih dapat memakai posisi manapun yang diinginkan, hanya tetap perlu hati-hati karena kemungkinan terjadinya abortus masih besar, karena plasenta belum terbentuk.$(

III... H& &ngan Se!s&a' Pada 7r*(ester Ked&a Selama trimester kedua, sebagian besar perempuan hamil merasakan gairah seksualnya meningkat. Tidak adanya lagi keluhan mual, muntah, perasaan tenang karena telah beradabtasi dengan kehamilannya, tidak adanya kekhawatiran akan keguguran karena posisi janin telah kuat dalam rahim, 20

membantu memulihkan gairah seksual perempuan hamil tersebut. #ayudara berkembang dan pinggulnya cukup berisi, selain itu hormon estrogen dan progesteron ditubuhpun meningkatkan yang menyebabkan dorongan seksualpun meningkat. 1ahkan karena lebih banyak sirkulasi darah didaerah kemaluan, perempuan yang sedang hamil pada trimester kedua ini merasa lebih sensiti" dan lebih mudah terangsang.,,1$,1(,1) engenai posisi hubungan seksual, para perempuan hamil dapat mencoba berbagai posisi lain yang baru, yang sekalian dapat mempererat hubungan kasih sayang dengan suami.3,$(

III.1. H& &ngan Se!s&a' +ada 7r*(ester Ket*ga Barangan untuk melakukan hubungan seksual pada trimester ketiga ini, terkadang menimbulkan bahaya bagi pasangan yang tak dapat menahan gairah seksual mereka yang tinggi. Adanya kasus emboli udara yang terjadi pada kehamilan lanjut akibat pasangan seksnya meniupkan udara kedalam /agina.
1$,12,$,

engenai posisi hubungan seks pada trimester ketiga ini, dapat dicari berbagai macam posisi yang dirasakan nyaman, terutama dipilih yang tidak menekan perut perempuan, karena ukuran perut perempuan pada saat ini cukup besar.1,,,1+ #ada penelitian yang dilakukan A.E. Sa5'e d!! mendapatkan hasil bahwa hubungan seksual pada kehamilan lanjut bahkan berhubungan dengan penurunan resiko dari persalinan prematur, data ini bertentangan dengan hipotesis selama ini yang menyatakan akti/itas seksual dapat meningkatkan resiko persalinan prematur.17,$3 1anyak bukti yang menunjukkan bahwa sepertiga dari kasus persalinan preterm berkaitan dengan in"eksi membran korioamnion. !ari penelitian Lett*er* d!! tah&n1##), didapatkan (2C persalinan preterm disebabkan in"eksi korioamnion.$6,$,,$3

21

#ada penelitian berdasarkan wawancara pada 1++ perempuan ni"as, $+ diantaranya dengan persalinan prematur, tidak ditemukan hubungan antara akti/itas seks atau orgasme dengan persalinan prematur. Kenyataanya perempuan hamil yang mengalami orgasme mempunyai insiden lebih rendah terhadap persalinan prematur dibanding yang tidak mengalami orgasme. Tetapi ada hubungan yang bermakna antara hubungan seks dalam $) sebelum onset persalinan dengan lahirnya bayi pada usia gestasi lebih dari (3 minggu. 17,$+

BAB. I: LARANGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA HAMIL


Seperti telah dikatakan sebelumnya, waktu yang tepat dan aman untuk melakukan hubungan seks selama hamil, sebetulnya tidak ada batasan yang pasti. Ada orang yang kehidupan seksualnya selama kehamilan sama sekali tidak terganggu, dan awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Adapula yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks selama hamil hingga selesai masa ni"as. Hal-hal tersebut ber/ariasi dan tergantung pada indi/idu masing-masing. 1,, 1erikut ini beberapa alasan yang dapat membuat hubungan seks selama hamil sebaiknya alasan yang dapat membuat hubungan seks selama hamil sebaiknya dihindari.$1,$$,$+ 1. $. (. ). +. ,. Adanya pendarahan Adanya riwayat abortus atau persalinan prematur Kemungkinan tertularnya in"eksi Ketuban sudah pecah atau ada riwayat K#! Kehamilan kembar ;asa nyeri yang menganggu

22

BAB. : P/SISI ; P/SISI HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA HAMIL


Salah satu "aktor yang penting diketahui ialah posisi berhubungan seks. 1agaimana posisi yang aman berhubungan seks selama hamilE .awaban sebenarnya ialah tergantung dari usia kehamilan seperti telah disinggung sebelumnya, dan selera masing-masing pasangan. Hanya saja yang penting untuk diingat adalah sebaiknya jangan sampai perut ibu tertekan sehingga terjadi gangguan terhadap janin, dan hendaknya hubungan dilakukan dengan hati-hati. 1eberapa posisi yang dianjurkan adalah5
2,$),$3

1. #erempuan dibawah, laki-laki diatas &posisi tradisional' #osisi ini merupakan posisi yang paling mudah dilakukan pada saat tidak hamil, tetapi jarang dipakai pada waktu hamil, kecuali pada saat hamil muda. #ada posisi ini perut perempuan hamil dapat tertekan oleh berat badan lakilaki. $. #osisi pasangan bersisian &sponing' Asal istilah untuk posisi ini adalah sendok yang tersusun berhimpitan. .adi lakilaki berada dibelakang perempuan, dengan posisi ini tidak ada tekanan terhadap perut perempuan. (. %stri di atas &woman on top' #ada posisi ini berlawanan dengan posisi tradisional dimana laki-laki yang berada dibawah dan perempuan berada di atas. !engan cara ini istri yang memegang peranan akti", dan dapat mengatur sendiri kedalaman penetrasi. ). Hand knees &rear entry' 23

%stilah ini menggambarkan posisi hewan berkaki empat saat berdiri atau berjalan, yakni istri dalam posisi bertumpu pada tangan dan lutut, sedangkan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang. +. #osisi bersisian berhadapan &side "y side' Suami dan istri berbaringan bersisian dan saling berhadapan. %stri mengangkat kakinya keatas, sehingga suami dapat melakukan penetrasi. Kelemahan cara ini adalah hanya untuk kehamilan muda.

,. #osisi gunting #osisi ini mirip dengan posisi side "y side, tetapi suami dan istri tidak saling berhadapan betul tetapi cenderung menyilang seperti gunting yang terbuka. 3. #erempuan berbaring dipinggir tempat tidur, sedangkan laki-laki melakukan penetrasi sambil berdiri atau berlutut menghadap perempuan. 2. #osisi pangkuan &lyons stagecoach' %stri duduk diatas pangkuan suami. Kelemahan cara ini adalah suami akan cepat merasa lelah karena memangku berat badan perempuan hamil. 1eberapa posisi yang dihindari selama kehamilan 5 #. $eep penetration #osisi ini memungkinkan suami memasuki istri-nya dari berbagai /ariasi sudut dan dapat melakukan penetrasi yang lebih dalam. #osisi ini hanya digunakan istri jika dalam keadaan "it dan "leksibel serta punggungnya tidak bermasalah. #osisi ini harus dihindari pada usia kehamilan tua. %. &ac to front !alam posisi ini suami berbaring telentang dengan lutut menyiku, sedangkan istri duduk di atas penis suami dalam posisi membelakangi. Suami dapat membantu pergerakan pinggul istri, sedangkan istri dapat bersandar pada plutut suami untuk mengau irm dan posisi yang disukai. #osisi ini sebaiknya dihindari pada kehamilan tua karena secara tidak sengaja lutut suami akan menekan keras perut istri yang sedang hamil. '. (rog position !isebut demikian karena kedua kaki pasangan ini dalam keadaan terbuka, dengan kaki bersentuhan satu sama lain. %stri berbaring diatas tubuh suami, 24
2,$),$3

bertumpu dengan kedua tangan, Sementara tangan suami berada di pinggang istri. #osisi ini sudah pasti sangat melelahkan istri serta perut istri yang sedang hamil akan tertekan dengan kuat. ). *heel"arrow position #osisi ini memerlukan "leksibilitas yang tinggi tapi namun tidak sulit dilakukan. %stri menggunakan kursi atau tempat tidur sebagai tumpuan, lalu membiarkan suami mengangkat kedua kakinya. %stri yang hamil sangat berisiko dalam hal posisi ini, mengingat suami menanggung beban yang lebih besar dan mudah lelah sehingga mudah terjatuh. #ada penelitian yang dilakukan oleh 2as*nee Medan d!! dari !epartemen =bstetri dan 0inekologi -ni/ersitas Songkla Thailand, terhadap (66 wanita tahun $66(-$66), posisi yang paling diminati sebelum kehamilan adalah posisi tradisional, namun sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan posisi yang lebih nyaman adalah posisi wanita di atas dan posisi bersisian, dimana posisi bersisian paling diminati pada trimester akhir kehamilan. $1,$+,$3 #ada penelitian ini pula didapatkan hasil bahwa hanya $6C wanita hamil yang mendapatkan penjelasan dari dokter mengenai akti"itas seksual selama kehamilan, dan sekitar +6C mencari sendiri in"ormasi tersebut lewat buku. $1,$+

25

BAB. :I KESIMPULAN
4aktor yang mempengaruhi hubungan seks selama kehamilan adalah "aktor psikologis dan "aktor "isik. 4aktor psikologis misalnya rasa takut janin akan menyadari apa yang sedang akan terjadi, takut dengan masuknya penis akan menjadi in"eksi, takut menyakiti janin dan menyebabkan keguguran, takut orgasme akan menyebabkan keguguran, rasa cemas akan peristiwa persalinan, perubahan hubungan suami istri, rasa iri suami atau istri, rasa takut menyakiti janin apabila kepala sudah turun kerongga panggul. 4aktor "isik yaitu mual, muntah, keletihan, perubahan bentuk "isik, menyempinta genital, keluaranya AS%, kepekaan payudara dan perubahan pada cairan /agina. #ada kehamilan trimester pertama biasanya terjadi penurunan gairah dari pihak istri, karena kehamilan yang masih muda. #osisi melakukan hubungan seks dapat dilakukan posisi manapun yang diinginkan asalkan dilakukan dengan hati-hati. #ada kehamilan trimester kedua biasanya gairah pada pihak istri kembali muncul, ditimbulkan karena telah beradaptasi dengan kehamilannnya. #osisi hubungan seks dapat dicoba tergantung dari pasangan masing-masing tetapi harus diperhatikan, karena perut istri sudah mulai membesar.

26

Kehamilan

trimester

ketiga

merupakan

hal

yang

paling

banyak

diperdebatkan, untuk gairahnya sendiri, perempuan dengan kehamilan trimester ketiga tampaknya terjadi penurunan terutama dikarenakan rasa takut akan terjadinya persalinan prematur dan K#!. Hubungan seks sebaiknya dihindari pada keadaan 5 adanya perdarahan, adanya riwayat abortus dan persalinan prematur, kemungkinan tertular in"eksi, ketuban yang sudah pecah, kehamilan kembar, rasa nyeri yang menganggu. #osisi hubungan seks selama hamil dapat berupa 5 posisi tradisional, sponning, istri diatas &woman on top', hand knees &rear entry', bersisian berhadapan &side "y side', gunting dan pangkuan &lyons stagecoach'. Sedangkan posisi hubungan seks yang dihindari selama hamil adalah 5 deep penetration, "ac to front, frog paistion dan wheel"arrow position. #erlu adanya penjelasan secara terbuka dari dokter dan paramedis mengenai bagaimana akti"tas seksual yang nyaman dan aman selama kehamilan, sehingga para ibu dapat menjalni kehamilannya dengan normal tanpa menimbulkan tekanan psikis baik pada ibu itu sendiri dan pada pasangannya.

27

DA<7AR PUS7AKA
1. Dlisenberg A, urko"" H D, Hathaway, SD. +ehamilan , -pa yang anda hadapi "ulan per"ulan . Ddisi kedua. .akarta 5 Arcan, 177+> 12$-176, $21-$2(, )+(-)+,. $. 8iknjosastro H, Sai"uddin A1, ;achimhadhi T. %lmu Kandungan. Ddisi Kedua. .akarta 5 Fayasan 1ina #ustaka Sarwono #rawirohardjo, 1777 5 +27-,6+. (. %da 1agus 0 . $asar-$asar .ehni /perasi Gine ologi . Ddisi #ertama. .akarta5 #enerbit 1uku Kedokteran D0:, 177+57-17. ). Sil/ia H:. 0hysiology of 1oitus. Status -ni/ersity o" :ampinas5 :opyright 1773. +. ;ebecca H. (emale Sexual $ysfunction , 1lassification! 0hysiology! $iagnosis -nd .reatment. .. se? reprod ed @ol $ Ao. 1 Spring, $66$. ,. 8estheimer. 2eng reasi +ehamilan $an 2en3aga +asih Sayang . Ddisi pertama. .akarta 5 ;aja 0rapindo #ersada, $666573-16$, 117-1$2, 1(7-1)). 3. Fuska A. 0eru"ahan 0erila u Se sual 0asca 4istere tomi .otal -"dominal . edan 5 Tesis !ept =bgin 4K--S-. .uni, $663 5 )-$1 2. Sunarni D. 56 .ip 7 .ri 2enggapai +eni matan Se s . .akarta 5 #restasi #ustakaraya, $663 5 1)-172. 9. Anonym. General 1are and -ctivity $uring 0regnancy5 a/ailabe atau www.e/ergreenobgyn.com<pages<pd"s<chap$Sel"care.pd". 16. :unningham 40, ac !onald #:, 0ant A4, Be/ono K., 0ilstrap %:. 8illiams =bstetric $1st ed, Bondon 5 Appleton G Bange, $661 5 12,-123.

28

11. 1aram !A. Sexuality and Sexual (unction. %n 5 1erek .S, Adashi DF, Hillard #A. Ao/aksHs 0ynecology. 1(th ed. 1altimore 5 8illiam G 8alkins, $66$5(6(. 1$. 1ermude9 #, Sanche9 A%. 8nfuluence of the Gestation 0eriode on Sexual $esiere. #sychology in Spain, @ol +. Ao. 1, $661 5 1)-1,. 1(. Andersen B4, 4uchs 4. Sexual -ctivity and 0reterm &irth . %n5 4uchns 4, Stubbles"ield #0, eds. #reterm birth. Toronto5 c 0raw * Hill %nc, 177(51,113$. 14. -ni/ersity o" #ittsburgh medical centre. Sex $uring 0regnancy5 a/ailable atau http5<<patienteducation.upmc.com<#d"<Se?!uring#regnancy.pd". 1+. #erkins ;#. Sexuality $uring 0regnancy. %n5 #itkin ; , Scot .;, erkat9 %;, Keye jr 8;, eds. :linical obstetrics and gynecology. #hiladelphia5 Harper and ;ow, 172)> $3536,-31,. 1,. 8eishberger . 0hysiology of (emale Sexual (unction . %n5 #itkin ; , Scot .;, erkat9 %;, Keye jr 84. D!S. :linical obstetric and gynelogy. #hiladephia5 Harper and ;ow, 172) > $35 ,73-36+. 13. Syl/ia :. +ehidupan Se s Selama +ehamilan $an Setelah 2elahir an . Ddisi kelima .akarta5 Arcan, 17725 1-7. 12. Heiman .;, Aeston : . 9valuting Sexual $ysfunction in *omen . %n5 :linical obstetrics and gynecology. Bippincott-;a/en, 1773> )65 ,12-,17. 17. Sayle AD, Sa/it9 !A, Thorp .r, Hert9 #%, 8ilco? A.. Sexual -ctivity $uring :ate 0regnancy and ;is of 0retem $elivery . =bstetric and gynecologic cited papers, $663 5 $2(-$27. $6. .e""erson ;. 0engelolaan 0ersalinan 0rematur. :ermin !unia Kedokteran Ao. 1)2, $66) 5 ((-(+. $1. 8asinee -, Thanapan :. Sexuallty and Sexual -ctivity in 0regnance . .. Assoc Thai /ol 23, $66)> Suppl (. ed

$$. Ann !. <ou .op .en 0regnancy Sex =uation -nswered 5 a/ailable atau www.ha/ing-a-baby.com<pd"<pregnancyse?tips.pd". $(. 9ndocrinology of 0regnancy! 0arturition and :actation 5 a/ailable atau www.radcli""eo?"ord.com<books<samplechapter<37)3<0reenstein:h1$,de31,26rd?.pd". $). 1aratawijaya K0. 8muno 0si o->euro-9ndo rin. %munologi !asar. Ddisi ketujuh. .akarta 5 1alai #enerbit 4K--%, $66, 5 $,+-$)3 $+. :hamberlain 0, Simpkins #1. ;eproductive 4ealth! 1are of the *oman and 4er (etus! 0regnancy 1are and -ntenatal 1are . A practice o" =bstetrics and 0ynaecology 5 A Te?tbook "or 0eneral #ractice and the !;:=0 ( th ed. Toronto 5 :huchill Bi/ingstone, $66+ 5 +-(+ 29

$,. Smith ;#, :raig .A, achado :A0. -ssisted ;eproduction! $yspareunia , $eep .hrust. %n 8omenHs Health < #rimary :are. AetterHs =bstetrics, 0ynecology and 8omenHs Health. Specially #riced %nternational Ddition. Aew .ersey 5 %con Bearning Systems BB:, $66$ 5 (+6-(+(, )((-)(+. $3. Krant9 KD, 0anong 84, Kahn !A. -natomy of the (emale ;eproductive System! 0hysiology of ;eproduction in *omen! 2aternal 0hisiology $uring 0regnancy. %n :urrent !iagnosis and Treatment =bstetrics and 0ynecology. 16th Dd. %nternational Ddition. Aew Fork 5 The c0raw-Hill :ompanies,%nc. $663 5 +-++, 1$,-1+2.

30

You might also like