You are on page 1of 49

1.

ANASTETIKA TOPIKAL Anastetika topical berguna untuk sejumlah prosedur diagnostik dan teurapeutik, termaksud tonometri, pembuangan benda asing atau jahitan, gonioskopi, kerokan konjunctiva, dan tindakan bedah ringan pada kornea dan konjunctiva. Satu dua tetes biasanya sudah cukup, namun dosisnya dapat diulang selama tindakan berlangsung.

Proparacaine, tetracaine, dan benoxinate adalah obat anastesi topikal yang paling banyak dipakai. Untuk praktisnya dikatakan bahwa obat obat ini dikatakan memiliki potensi anastetik yang ekivalen.

arutan cocaine !"#$ jga dipakai sebagai obt anastesi topikal.

%atatan & anastesi topikal jangan diresepkan untuk pemakaian di rumah, karena pemakaian lama dapat menimbulkan komplikasi pada kornea dan menutupi gejala penyakit mata yang berat.

a. Proparacaine Hydrochloride (Opthaine, dll) Sediaan & arutan ',($. Sediaan kombinasi

proparacaine dan )luorocein tersedia sebagai *luoracaine +osis ,ulai dan lama kerja & ! tetes dan diulangi bila perlu & Anastesi mulai bekerj dalam -' detik dan

bertahan selama !'"!( menit %atatan mata topikal & Paling ringan iritasinya di antara obat"obat

b. Tetracaine Hydrochloride (Pentocaine) Sediaan & arutan ',($ dan salep ',($

+osis ,ulai dan lama kerja

& ! tetes dan diulangi bila perlu & Anastesi mulai bekerja dalam ! menit dan

bertahan selama !("-' menit %atatan & .yeri saat ditetes

c.

eno!ite Hydrochloride Sediaan +osis ,ulai dan lama kerja selama !'"!( menit %atatan & 1enoxinate ',#$ dan )luoroscein ',-($ & /Sebagai *luress0 rutan ',# $ & ! tetes dan diulangi bila perlu & Anastesi mulai bekerja !"- menit dan bertahan

/*luress0 dapat dipakai sebelum tindakan tonometri aplanasi

1. ANASTESI LOKAL S"NTIKAN idocaine, procaine, dan mepivacaine adalah anastesika lokal yang umum dipakai untuk operasi mata. 2bat yang bekerja lebih lama seperti bupivacaine

dan etidocaine serig dicampurkan dengan anastetika lokal lain untuk memperpanjang kerja. Anastetika lokal sangat aman bila dipakai dengan hati" hati, namun dokter harus sadar akan potensi sitemik bila terjadi penyerapan cepat dari tempat suntikan, pada kelebihan dosis, atau tanpa sengaja menyuntikan secara intravena.

Penambahan

hialurodinase

memudahkan

penyebaran

anastetika

dan

memperpendek waktu mulai kerjanya sampai ! menit. +engan alasan ini, hialurodinase sering dipakai pada penyuntikan retrobulber sebelum ekstraksi katarak. Sampai #"( cc dapat disuntikan dibelakang bola mata dengan relative aman. Anastetika suntikan paling banyak dipakai o)talmolog untuk pasien tua, yang rentan terhadap aritmia jantung & karenanya jangan pakai epine)rin dengan konsentrasi melebihi ! & -''.'''

a. Lydocaine Hydrochloride (#ylocaine) 1erkat kerjanya yang cepat dan dalam /!"- jam0, lidocaine menjadi anastetika lokal yang paling banyak dipakai. Anastetika ini kira"kira dua kali lebih poten daripada procaine. Sampai 3'cc larutan !$, tanpa epine)rin dapat dipakai dengan aman. Pada operasi katarak, !("-' cc

umumnya lebih dari cukup. +osis maksimal yang aman dalah #,( mg4kg tanpa epine)rin, dan 5 mg4kg dengan epine)rin.

b. Procaine Hydrochloride (No$ocaine) Sediaan +osis & arutan !$, -$,dan !'$ & 6ira"kira (' cc larutan ! $ dapat disuntikkan tanpa

meimbulkan e)ek sistemik. +osis maksimum yang aman adalah !' mg4kg ama kerja & #("7' menit

c. %epi$acaine Hydrochloride (&arbocaine, dll) Sediaan +osis -$ & arutan !$, !,($, dan -$ & 8n)iltrasi dan blok sara), sampai -' cc larutan !$ dan

ama kerja %atatan

& 6ira"kira - jam & %arbocaine sama potennya dengan lidocaine. 2bat ini

biasanya dipakai pada pasien yang alergi terhadap lidocaine. +osis maksimum aman adalah 5mg4kg.

d.

'pi$acaine Hydrochloride (%arcaine, Sen(orcaine) Sediaan +osis & arutan ',-($, ',($, dan ',5($ & arutan ',5($ paling sering dipakai dalam

o)tamologi. +osis aman maksimum untuk orang dewasa adalah -(' mg dengan epine)rin dan -'' mg tanpa epine)rin. 1upivacaine sering dicampurkan dengan lidocaine, sama banyak ,ulai dan lama bekerja & ,ulainya lebih lambat dari lidocaine, namun

bertahan lebih lama /sampai 7"!' jam0.

e. Etidocaine Hydrochloride

()'rane(t) Sediaan +osis & arutan !$ " !,($ & +osis maksimum yang aman adalah #mg4kg

tanpa epine)rin dan (,( mg4kg dengan epine)rin. 2bat ini sering dicampurkn dengn lidocaine untuk anastesi lokal pada bedah mata *. %I)+IATIKA )AN SIKLOPLE,IKA ,idriatika dan siklopegika mebarkan pupil. Selain itu, sikloplegika melumpuhkan otot akomodasi /pasien tidak dapat melihat benda"benda dekat, misalnya kata"kata tercetak0. 2bat"obat ini biasa dipakai dalam o)talmologi, sendiri, atau dikombinasi. 6egunaan utamanya adalah & " " ,elebarkan pupil untuk keperluan o)talmoskopi ,elumpuhkan otot"otot akomodasi, terutama pasien muda, guna membantu re)raksi " ,elebarkan pupil dan melumpuhkan otot akomodasi pada uveitis, untuk mencegah pembentukan sinekia dan mengatasi nyeri pada )oto)obia. 6arena midriatik dan siklopegia melebarkan pupil, pemakainnya harus hati"hati pada mata dengan angulus iridokornealis kamera anterior sempit, karena baik midriatika maupun sikloplegika dapat menimbulkan glaukoma sudut sempit pada mata demikian.

*.1 %idriati-a (Si.pato.i.eti-) Phenylepherine adalah midriatika tnp e)ek siklopegik.

Phenypherine Hydrochloride (Neo/Synephrine, dll) Sediaan +osis ,ulai dan lama kerja & arutan -,($ dan !'$ & ! tetes dan diulang ( sd !' menit & 9)ek umunya terjadi dalam 3' menit setelah

penetesan bertambah -"3 jam %atatan & Phenylpherine diapakai sendirian atau bersama

sikloplegika untuk mempermudah o)talmoskopi dalam pengobatan uveitis dan untuk melebarkan pupil sebelum operasi katarak. 2bat ini hampir selalu dipilih diantara midriatika lain. :ika seorang pasien alergi terhadap phenylperine, dapat dipakai hydroxiamphetaminehydrobromide

/Paredrine0 sebagai gantinya. arutan !'$ jangan diapakai pada bayi baru lahir, pasien jantung, atau yang sedang minum reserpine, guanethidine, atau antidepresan trisiklik, karena peningkatan kepekaan terhadap vasopresor.

*.* Si-lople0i-a (Para(y.patholythic() a. Atropin S'l1at Sediaan +osis & arutan ',("3$, salep ',($, dan !$ & Untuk re)raksi anak.teteskan ! tetes larutan

',-("',($ pada masing"masing mata,dua kali sehari selama !"- hari sebelum pemeriksaan dan kemudian sejam seblum pemeriksaan& salep ',(" ! cm dua kali sehari untuk - hari sebelum pemeriksaan. ,ulai dan lama kerja & ,ulai kerja dala 3'"#' menit. 9)ek maksimum ama e)ek sampai - minggu pada mata

dicapai dalam sekitar - jam.

normal, namun bila ada radang akut, obat harus diteteskan dua atau tiga kali sehari untuk mempertahankan e)eknya. ;oksisitas & ;etesan atropine harus dipakai dengan hati"

hati untuk menghindari reaksi toksik akibat absorbsi sistemik. <elisah dan perilaku terangsang dengan kulit dan muka kering dan merah, mulut kering, demam, kurang berkeringat, dan takikardi adalah gejala toksik, terutama pada anak"anak. %atatan & Atropin adalah sikloplegika yang e)ekti) dan

bekerja lama. Selain sebagai sikloplegika pada anak"anak, atropine dipakai secara topikal dua atau tiga kali sehari dalam pengobatan iritis.

2bat ini juga dipakai untuk mempertahankan pupil agar tetap lebar setelah tindakan operasi intraokular.

b.

Scopola.in Hydrobro.ide Sediaan +osis ,ulai dan lama bekerja & arutan ',-($ & ! tetes dua atau tiga kali sehari & Sikloplegia terjadi dalam #' menit dan

bertahap selama 3"( hari bila scopolamine dipakai sebagai alat bantu re)raksi pada mata normal. meradang. ;oksisitas & Scopolamine kadang"kadang menimbulkan ama kerja lebih pendek pada mata yang

pusing dan disorientasi, terutama pada orang tua. %atatan & Scopolamine adalah sikloplegika yang e)ekti).

2bat ini dipakai dalam pengobatan uveitis, pada re)raksi anak"anak pasca bedah.

c.

Ho.atropine Hydrochloride Sediaan & arutan -$ dan ($

+osis

& Untuk re)raksi, ! tetes setiap mata dan diulangi

dua atau tiga kali dengan interval !'"!( menit. ,ulai dan lama kerja & 9)ek siklopegik maksimal berlangsung selama

3 jam, namun pemulihan sempurna kira"kira 37"#= jam. Pada kasus tertentu, kerjanya yang lebih pendek lebih menguntungkan daripad scopolamine dan atropine. ;oksisitas & Sensitivitas dan e)ek samping terhadap

penetesan topikal dan homatropin jarang terjadi.

d. &yclopentolate Hydrochloride (&lyco0yl, dll) Sediaan +osis setelah !' menit. ,ulai dan lama kerja & ,ulai diatasi dan sikloplegia dalam 3'"7' & arutan ',($, !$,dan -$ & Untuk re)raksi, ! tetes setiap mata dan diulang

menit. ama kerja kurang dari -# jam. %atatan & %yclopentolate lebih popular daripada

homatropine dan scopolamine pda re)raksi karena kerjanya yang lebih pendek. 6adang"kadang terjadi neurotoksisits yang bermani)estasi sebagai

inkoherensi, halusinasi visual, bicara pelo, dan ataksia. >eaksi ini lebih sering pada anak"anak.

e.

Tropica.ide (%idriacyil, dll) Sediaan +osis menit. ,ulai dan lama kerja & ?aktu yang dibutuhkan untuk mencapai e)ek & arutan ',($ dan !$ &! tetes larutan !$ dua tau tiga kali selang (

sikloplegik maksimum -'"-( menit dan lama e)eknya hanya !("-' menit@ karena itu, ketepatan waktu saat pemeriksaan setelah penetesan tropicamide penting. Pemulihan sempurna memerlukan ("7 jam. %atatan & ;ropicamide adalah midriatika yang e)ekti)

dengan kerja siklopegik lemah dan karenanya sangat berguna untuk o)talmoskopi.

1.

&yclopentolate Hydrochcoride Phenylephrine Hydrochloride (&yclo.ydril) Sediaan phenylpherine A% +osis & ! tetes setiap ("!' menit untuk dua atau tiga & arutan ',- $ cyclopentolate A% dan !$

dosis. Sakus nasolakrimalis harus ditekan setelah penetesan obat untuk mengurngi absorbs sistemik. ,ulai dan lama kerja &,iriasis dan sedikit siklopegik terjadi dalam 3"

7 menit pertama. ama kerja umumnya kurang dari -# jam. 6ombinasi obat ini terutama berman)aat untuk dilatasi pupil pada pemeriksaan bayi yang masih kecil.

2. O AT/O AT 3AN, )IPAKAI "NT"K PEN,O ATAN ,LA"KO%A 6onsentrasi yang dipakai dan )rekuensi penetesan hendaknya bersi)at individual berdasarkan hasil tonometri. <unakan dosis terkecil yang e)ekti)

mengendalikan tekanan intraokular dan mencegah kerusakan pada nervus optikus. 2.1 Obat Koliner0i- (Para(y.patho.i.etic) Ker4a Lan0('n0 a. Pilocarpine Hydrochloride 5 Nitrate Sediaan & arutan ',-($, ',("!'$, =$ dan !'$@ gel

#$. :uga ada dalam bentuk lepas berkala /2cusert0. +osis & ! tetes sampai enam kali sehari@ kira"kira !"(

cm panjang gel dimasukan dalam cul"de"sac konjunctiva in)erior sebelum tidur. %atatan & Pilocarpine diperkennalkan tahun !=57 dan

masih sering dipakai sebagai obat antigalukoma.

b. &arbachol, Topi-al Sediaan +osis sehari. %atatan & %arbachol kurang diabsorbsi melalui kornea & arutan ',5($, !,($, -,-($ dan 3$ & ! tetes pada setiap mata, tiga atau empat kali

dan umumnya dipakai jika pilocarpine tidak e)ekti). ama kerjanya

#"7 jam. :ika benBalkonium chloride daya serap carbachol meningkat nyata.

dipakai sebagai wahana,

2.* Obat Anti-oline(tera(e Ker4a/Ta- Lan0('n0 yan0 +e$er(ibel Phy(o(ti0.ine Salicylate 5 S'l1ate (E(erine) Sediaan +osis & arutan',-($ dan ',($ dan salep ',-($ & ! tetes tiga atau empat kali sehari, atau ',("!

cm panjang salep satu atau dua kali sehari %atatan & ;ingginya insidens reaksi alergi membatasi

penggunaan obat antiglaukoma yang tua namun e)ekti) ini. 2bat ini dapat dikombinasikan dalam larutan sama dengan pilocarpine. 2.2 Obat Anti-oline(tera(e Ker4a/TaLan0('n0 yan0 Tida-

+e$er(ibel 2bat ini kuat dan bekerja lama dan dipakai bila obat antiglaukoma tidak dapat mengendalikan tekanan intraokuler. 2bat"obat ini kurang dipakai seperti dulu. ,iosis yang dihasilkan sangat kuat@ spasme siliaris dan myopia sering terjadi dan phospholipine iodide diduga bersi)at kataraktogenik pada beberapa pasien. +apat terjadi blok pupil.

a. Echotiophate Iodide (Pho(pholine Iodide) Sediaan +osis tergantung respon %atatan & 9chotiophate iodide adalah obat bekerja lama & arutan ','3$, ','7$, ',!-($ dan ',-($. & ! tetes satu atau dua kali sehari atau kurang

serupa dengan iso)luorophate yang mempunyai keuntungan karena larut air dan kurang menimbulkan iritasi lokal. ;oksisitas sistemik dapat timbul dalam bentuk stimulasi kolinergik, antara lain banyak liur, mual, muntah, dan diare. 9)ek samping okuler adalah pembentukan katarak, spasme akomodasi dan pembentukan 6rista iris.

b. )e.eceri'. ro.ide (H'.or(ol) Sediaan +osis & arutan ',!-($ dan ',-($ & ! tetes satu atau dua kali sehari

%atatan

&

;oksisitas

sistemiknya

serupa

dengan

echothiophate iodide.

c. I(o1l'rophate (6lorophyl) Sediaan +osis & Salep ','-($ & ',("! cm panjang salep di dalam palpebra

in)erior satu atau dua kali sehari.

2.7 Obat Adrener0i(Sy.pato.i.ethic) Pada pengobatan glaukoma, epine)rin mempunyai keuntungan karena kerjanya yang lama /!-"5- jam0 dan tanpa miosis. 8ni terutama

penting padapasien katarak dengan katarak insipient /e)ek pada penglihatan tidak menonjol0. Sekurang"kurangnya -($ pasien

menunjukan alergi lokal@ yang lain mengeluh sakit kepala dan deg" degan /lebih jarang dengan dipive)rin0.

9pine)rine bekerja meningkatkan pengeluran aCuos humerus. 1eberapa diantara sediaan yang ada untuk glaukoma sudut terbuka disampaikan berikut ini. +osisnya sama untuk semuanya yakni, ! tetes satu atau dua kali sehari & 9phinephrine borate /9ppy4.0 ',($, !$ dan -$ 9phinphrine hydrochloride /9pi)irin,<laucon0 ',-($, ',($, !$,-$. +ipiverin hydrochloride /Propine0 ',!$.

2.8 Obat Pen0halan0 eta Adrener0iTi.olol %aleate (Ti.optic9 Ti.optic #E) Sediaan ',($. +osis & ! tetes larutan ',-($ satu atau dua kali sehari. & arutan ',-($ dan ',($, gel ','-($, dan

;ingkatkan sampai ! tetes larutan ',($ setia mata satu atau dua kali sehari, jika perlu. Satu tetes gel satu kali sehari. %atatan & ;imolol maleate adalah obat penghalang beta

adrenergic non selekti) yang diberikan topikal untuk pengobatan glaukoma sudut terbuka, glaukoma aphakik, dan beberapa jenis

glaukoma sekunder. Satu kali pakai dapat menurunkan tekanan intrakuler selama !-"-# jam. ;imolol ternyata e)ekti) pada beberapa pasien glaukoma berat yang tidak dapat dikendali dengan terapi obat" obta antiglaukoma lain yang ditoleransi maksimal. 2bat ini tidak mempengaruhi ukuran pupil atau ketajaman penglihatan. ,eskipun timolol bisanya ditoleransi baik, tetap harus hati"hati memberinya pada pasien dengan kontraindikasi terhadap penggunaan sistemik obat"obat penghalang beta adrenergic/misalnya asma, gagal jantung0.

a.

ata!olol Hydrochloride ( etoptic9 etoptic S) Sediaan +osis %atatan & arutan ',-($ /1etoptic S0 dan ',($ & ! tetes satu atau dua kali sehari & 1etaxolol mempunyai e)isiensi sebanding

dengan timolol dalam pengobatan glaukoma. Selektivitas relati) terhadap D!"reseptor mengurangi resiko e)ek samping pulmoner, terutama pada pasien dengan penyakit jaln napas reakti).

b. Le$ob'lonol Hydrochloride

( eta0an) Sediaan +osis %atatan & arutan ',-($ dan ',($ & ! tetes satu atau dua kali sehari & evobunolol adalah penghalang D! dan D- non

selekti). 2bat ini mempunyai e)ek yang dapat sebanding dengan timolol dalam pengobatan glaukoma.

c. %etipranolol Hydrochloride (Optipranolol) Sediaan +osis %atatan & arutan ',3$ & ! tetes satu atau dua kali sehari & ,etipranolol adalah penghalang D! dan D- non

selekti) dengan e)ek mata serupa dengan timolol.

d. &arteolol Hydrochloride (Oc'pre(()

Sediaan +osis %atatan

& arutan ',($ dan !$ & ! tetes satu atau dua kali sehari & %arteolol adalah beta"blocker non selekti)

dengan e)ek )armakologik serupa dengan obat beta blocker topikal lain yang dipakai pada pengobatan glaukoma.

2.: A0oni( Al1a/Adrener0iApraclonidine Hydrochloride (Iopidine) Sediaan +osis & arutan ',($ dan !$ & ! tetes larutan !$ sebelum terapi laser segmen

anterior dan tetes kedua setelah mendekati selesainya tindakan. Satu tetes larutan ',($ 3 kali sehari sebagai pengobatan tambahan jangka pendek, pada pasien glaukoma dengn obat"obat lain. %atatan & Apraclonidine hydrochloride adalah agonis E"

adrenergik yang dipakai secara topikal untuk mencegh dan mengendalikan tekanan intraokuler agar tidak naik setelah tindakan laser terhadap segmen anterior. 2bat ini juga dipakai sebagai terapi tambahan jangka"pendek pada pasien dengan toleransi terapi obat

yang maksimal

yang masih memerlukan

penurunan tekanan

intraokular. Apraclonidine menurunkan tekanan intraokuler dengan menekan pembentukan humor akueus, yang mekanisme sebenarnya belum diketahui secara jelas. 1erbeda dengan clonidine, apraclonidine ternyata tidak mudah melalui sawar jaringan"darah dan menimbulkan sedikit e)ek samping. 9)ek samping sistemik yang dilaporkan adalah turunnya tekanan diastolik, bradikardi, dan penurunan libido. 9)ek samping pada mata adalah Fconjunctival blanchingG elevasi palpebra superior, midriasis.dan rasa panas.

2.; Pen0ha.bat (Inhibitor) Anhidra(e Karbonat Penghambat anhidrase karbonat dalam korpus siliaris mengurangi sekresi akueus. Pemberian penghambat anhidrase karbonat per os terutama berguna dalam menurunkan tekanan intraokuler pada kasus" kasus glaukoma sudut terbuka tertentu dan dapat dipakai pada glaukoma sudut tertutup dengan sedikit e)ek.

Penghambat karbonat anhidrase yang digunakan adalah deri)at"deri)at sul)onamide. Pemberian oral meimbulkan e)ek maksimum kira"kira

stelah - jam@ pemberian intravena, setelah -' menit. maksimal adalah #"7 jam setelah pemberian oral.

ama e)ek

Penghambat anhidrase karbonat dipakai pada pasien dengan tekanan intraokular yang tidak dapat dikendalikan dengan tetes mata. Untuk itu obat"obat ini berguna, namun mempunyai banyak e)ek samping yang tidak diingini, seperti kehilangan 6, gangguan lambung, diare, dermatitis eks)oliati), pembentukan batu ginjal, pendek napas, lelah, asidosis, dan kesemutan pada ekstremitas. Sejak ada timolol dan pengobatan laser, penghambat anhidrase karbonat jarang dipakai.

a. Aceta<ola.ide ()ia.o!) Sediaan dan dosis 2ral &

& ;ablet !-(mg dan -('mg@ berikan !-("-('mg dua

sampai empat kali sehari /jangan melebihi !g dalam -# jam0. 6apsul lepas berkala, (''mg@ berikn ! kapsul satu atau dua kali sehari.

Parenteral & +apat diberikn ('' mg intramuskuler atau intravena untuk waktu singkat pada pasien yang tidak dapat menerima obat per oral. b. %etha<ola.ide (Nepta<ane) Sediaan +osis & ;ablet -( dan (' mg & ('"!'' mg dua atau tiga kali sehari

/total sehari tidak melebihi 7''mg4hari0.

c. )ichlorphena.ide ()aranide) Sediaan +osis & ;ablet, (' mg & +osis awal !''"-'' mg, diikuti !''

mg setiap !- jam sampai tercapi respons yang diinginkan. +osis pemeliharaan /maintenance0 yang biasa untuk glaukoma adalan -("(' mg tiga atau empat kali sehari. +osis harian total jangan melebihi 3'' mg.

d. Obat Topi-a yan0 Sedan0 diteliti

(%K/=*;,

Se<ola.ide

Hydrochloride,

)or<ola.ide

Hydrochloride) 2bat"obat penghambat anhidrase karbonat telah dipelajari atas dasar investigasi terhadap e)ektivitasnya menurunkan tekanan intraokuler. 1erbeda dengan obat"obat yang lebih tua, obat"obat ini sanggup menerobos ke dalam mata dengan dengan aplikasi topikal, sampai mencapai epitel sekretorik korpus siliaris, dan meurunkan tekanan intraokuler dengan mengurangi sekresi akueus. 2bat"obat ini agaknya tidak menimbulkan e)ek samping sistemik maupun okuler, meski agak merangsang mata.

2.> Obat O(.oti2bat hiperosmotik seperti urea, manitol, dan gliserin untuk mengurangi tekanan intraokuler dengan membuat plasma jadi

hipertonik terhadap humor akueus.2bat"obat ini pada umumnya dipakai dalam penanganan glaukoma akut /sudut"tertutup0 dan kadang"kadang pra atau pasca"bedah bila diisyaratkan penurunan tekanan intraokular. +osis bagi semua rata"rata !,(g4kg.

a. ,li(erin

(,lyrol, O(.ol0yn) Sediaan dan dosis & <liserin umumnya diberikan peroral

berupa larutan ('$ dan 5($ bersama dengan air, orang juice, atau larutan garam beraroma dengan es /!cc gliserin beratnya !,-( g0. +osisnya !"!,( g4kg. ,ulai dan lama kerja & 9)ek hipotensi) maksimum dicapai

dalam ! jam dan bertahan #"( jam ;oksisitas kadang"kadang terjadi. %atatan & Pemeberian peoral dan tiadanya e)ek & ,ual, muntah, dan sakit kepala

dieresis adalah keuntungan gliserin dari obat"obat hiperosmotik lain.

b. I(o(orbide (I(.otic) Sediaan +osis ,ulai dan lama kerja & arutan #($ & !,( g4kg per os. & Seperti gliserin

%atatan

& 1erbeda dengan gliserin, isosorbide

tidak menghasilkan kalori atau menaikkan kadar gula darah. >eaksi samping seperti gliserin. Setiap --' cc isosorbde mengandung #,7 meC natrium.

c. %anitol (O(.itrol) Sediaan +osis ,ulai dan lama kerja jam dan bertahan ("7 jam. %atatan & ,asalah FoverloadG kardiovaskular dan & arutan -'$ dalam air & !,("- g4kg intravena & 9)ek hipotensi) maksimum dalam !

edema paru lebih sering pada obat ini karena volume cairan yang dibutuhkan besar.

d. "rea ("reaphil) Sediaan invert & arutan 3'$ urea lyophil dalam gula

+osis ,ulai dan lama kerja

& !"!,( g4kg intravena & 9)ek hipotensi maksimum terjadi

dalam ! jam dan bertahan ("7 jam ;oksisitas & 9kstravasasi pad tempat injeksi dapat

menimbulkan reaksi lokal dari iritasi ringan sampai nekrosis jaringan.

7. KO+TIKOSTE+OI) TOPIKAL Indi-a(i ;erapi kortikosteroid topikal diindikasikan bagi keadaan"keadaan radang di segmen anterior bola mata. %ontohnya adalah konjunctivitis alergika, uveitis, episkleritis, )liktenulosis, keratiitis punctata super)icial, keratitis interstitial, dan konjunctivitis vernalis.

Pe.berian dan )o(i( Akti)itas antiradang kortikosteroid dan turunanya beravariasi. 6ekuatan relative predniosolon terhadap hidrokortison adalah # kali@ deksametason dan betametasone -( kali. 9)ek sampingnya tidak berkurang dengan obat yang lebih kuat meski dosis teurapeutiknya lebih kecil.

ama pengobatan tergantung jenis lesi dan berkisar antara beberapa hari sampai beberapa bulan.

;erapi awal bagi mata beradang berat berupa penetesan setiap ! atau - jam sewaktu sadar. 1ila tampak reponnya baik, dosisnya diturunkan dan dihentikan sesegera mungkin. Perhatian : Steroid meningkatkan aktivitas virus herpes simplek, seperti tampak dari )akta bahwa kadang"kadang kornea mengalami per)orasi bila obat ini dipakai untuk mengobati keratitis oleh herpes simplek. Per)orasi kornea adalah komplikasi sangat jarang pada keratitis herpes simplek, sebelum steroid dipakai secara luas. 9)ek samping lain terapi steroid lokal adalah penumbuhan jamur, pembentukan katarak /tidak umum0 dan glukoma sudut terbuka /sering0. 9)ek"e)ek ini lebih ringan pada terapi steroid sistemik. Setiap pasien yang menerima terapi kortikosteroid okuler lokal terapi kortikosteroid sistemik jangka"panjang harus dalam pengawasan seorang o)talmolog. 1erikut ini disajikan sebagian da)tar kortikosteroid topikal untuk dipakai dalam o)talmologi & Salep hidrokortison ',($. Suspensi prednisolon asetat ',!-($ dan !$

Suspensi deksametason .a )os)at, ',!$@ salep ','($ Suspensi medrysone, !$ Suspensi )luorometolon ',!$ dan ',-($

8. &A%P"+AN KO+TIKOSTE+OI) 5O AT ANTI/IN6EKSI ;erdapat banyak produk komersial yang mengandung kombnasi dosis tetap kortikosteroid dan satu atau beberapa obat anti"in)eksi. 8ni dipakai o)talmolog terutama untuk mengobati keadaan yang membutuhkan keduanya. ,isalnya keratitis marginal akibat in)eksi staphylococci dan reaksi alergi,

ble)arokonjunctivitis dan keratokonjunctivitis )liktenular. %ampuran ini juga dipakai pasca"bedah.

%ampuran ini juga dipakai untuk mengobati konjunctivitis atau ble)aritis yang tidak diketahui penyebabnya. Preparat campur ini jangan semata"mata dipakai sebagai obat pengganti in)eksi, namun hanya diberikan bila jelas juga ada indikasi untuk kortikosteroid. %ampuran ini dapat menyebabkan semua

komplikasi yang terjadi dengan sediaan steroid topikal.

:. O AT ANTI/IN6LA%ASI NONSTE+OI) (NSAI))

+ulu, .SA8+ per os termasuk aspirin dan indometachin, kadang"kadang diberikan untuk engendalikan radang mata. ?alau sedikit psien tergolong dengan terapi ini tosksisitas sistemik sering terjadi. Sediaan mata topikal beberapa .SA8+telah dikembangkan dan menjadi popular dalam beberapa tahun terakhir ini. Preparat"preparat ini member biovailabilitas okuler dengan sedikit toksisitas. 2bat"obat ini terutama bekerja dengan menghalangi pembentukan prostatglandin melalui penghambatan siklooksigenase, enBim yang mengkatalisis konversi asam arakidonat menjadi prostatglandin. .SA8+ tertentu dapat membatasi ketersediaan asam arakidonat untuk produksi leukotrin.

1eberapa o)talmolog memakai kombinasi kortikosteroid topikal dan .SA8+ untuk mengatasi radang mata namun man)aat penambahan .SA8+ pada terapi steroid belum jelas. Sejumlah o)talmolog percaya bahwa dengan memakai .SA8+, terapi steroid dapat dikurangi.

Akhir"akhir ini )lurbipro)en /2cu)en0 '.'3$ dan supro)en /Pro)enal0, !$ telah disetujui *+A / *ood and +rug Administration0 untuk menghambat miosis selama operasi katarak. 6etorolac /Acular0 ',($ disetujui untuk pemakaian dalam konjunctivitis alergika musiman. +iclo)enac / Holtaren0, ',! $ disetujui untuk pengobatan radang pasca bedah setelah operasi katarak.

Sediaan lain, suspense indomethachine /8ndocid0, !$ tidak ada di USA, namun dipakai dibeberapa bagian dunia untuk mengobati edma macula kistoid, untuk mengurangi miosis selama operasi katarak, dan untuk mengobati radang setelah trauma, terutama operasi ktarak.

;. O AT/O AT LAIN 3AN, )IPAKAI )ALA% PEN,O ATAN KON?"N&TI@A ALE+,IKA a. &ro.ylon Sodi'. (Opticor.) Sediaan +osis %atatan & arutan #$ & ! tetes empat sampai enam kali sehari & %romolyn berguna dalam pengobatan banyak jenis

konjunctivitis alergika. >espon terhadap pengobatan umumnya terjadi dalam beberapa hari, namun kadang"kadang belum muncul sampai pengobatan berlangsung beberapa minggu.%romolyn bekerja dengan menghambat pelepasan histamindan SA>S"A /Slowing reacting substance o) anaphylaxis0 dari sel mast. 2bat ini tidak berman)aat untuk mengobati gejala akut. ensa kontak lunak sebaiknya jangan dipakai selama

pengobatan dengan cromylon. Produk ini kini tidak ada di USA.

b. Lodo!a.ide Tro.etha.ine (Alo.ide) Sediaan +osis %atatan & arutan ',!$ & ! tetes empat kali sehari & odoxamide adalah penstabil sel mast yang

menghambat reaksi hipersensitivitas segera tipe"!. 8ni diindikasikan untuk pengobatan reaksi alergik dari jaringan mata luar, termasuk konjunctivitis dan keratitis vernalis /musim semi0. Seperti cromolyn, respon teurapeutik umumnya belum terjadi sampai beberapa hari pengobatan. c. Le$ocaba(tine Hydrochloride (Li$o(tin) Sediaan +osis %atatan & Suspensi ','($ &! tetes empat kali sehari & evocabastine adalah antagonis reseptor A! histamin

poten yang selekti). 8ni berguna dalam mengurangi gejala akut pada konjunctivitis alergika. Peredaan gejala terjadi dalam beberapa menit setelah penetesan dan bertahan sampai - jam.

d. @a(o-on(tri-tor dan )e-on0e(tan

<olongan obat ini alergika.

dapat digunakan untuk pengobatan konjunctivitis

>. LA+"TAN 5 SALEP ANTIO IOTIKA TOPIKAL >.1 LA+"TAN 5 SALEP ANTI IOTIKA TOPIKAL Antibiotika umumnya dipakai untuk mengobati in)eksi mata luar, termasuk konjunctivitis bakteri, hordeolum, ble)aritis marginal, dan ulkus kornesa bacterial. *rekuensi pemakaian tergantung pada kondisi penyakit.

1acitrcin,

neomycin,

polymyxin,

erythromycin,

tetracycline,

gentamicyn, dan tobramycin adalah obat antibiotika topikal yang paling banyak dipakai, sendiri"sendiri atau digabung berupa larutan atau salep.

a.

acitracin Sediaan & Salep ('' unit4g. Secara komersial tersedia

dalam kombinasi dengan polymyxin"1

%atatan

& 6ebanyakan organism gram positi) sensitive

terhadap bacitracin. 2bat ini tidak dipakai secara sistemik karena ne)rotoksik.

b. Erythro.ycin Salep erythromycin ',($ adalah obat yang e)ekti) terutama untuk konjunctivitis sta)ilokok. Preparat ini dapat dipakai sebagai gantinya perak nitrat sebagai pro)ilaksis untuk o)talmia neonatorum.

c. Neo.ycin Sediaan & arutan -,($ dan ( mg4cc@ salep 3,("( mg4g.

+i pasaran tersedia dalam kombinasi dengan bacitracin dan polymyxin"1. +osis & 1eri salep atau tetes tiga atau empat kali

sehari. arutan ('"('' mg4cc dipakai untuk ulkus kornea. %atatan & 9)ekti) terhadap organism gram"negati) dan

gram positi). .eomycin biasanya digabung dengan obat lain untuk memperluas spectrum aktivitasnya. +alam praktek o)talmologi, sangat dikenal .eosporin, baik dalam bentuk salep maupun larutan yang merupakan gabungan dengan polymixcin dan bacitracin. Sensitivitas

kontak kulit timbul pada ($ pasien jika obat itu dipakai lebih dari satu minggu.

d. Poli.y!in Sediaan & Salep !'.''' unit4g@ suspense !'.''' unit4cc.

+i pasaran, tersedia dalam kombinasi dengan bacitracin dan neomycin. %atatan negative. & 9)ekti) terhadap banyak organism gram

>.* Sediaan Topi-al Antibioti-a Si(te.iPemakaian topikal antibitika yang biasa dipakai secara sistemik, sedapat mungkin dihindari, karena sensitisasi pada pasien dapat mempengaruhi pemakaian sistemik di kemudian hari. ,eskipun begitu dalam hal tertentu pertimbangan klinik lebih penting daripada prinsip ini, jika obat itu terutama e)ekti) secara lokal dan penyakitnya berat. %ontohnya adalah tetrassiklin dalam pengobatan trachoma, in)eksi mata yang paling umum di dunia.

*luoroCuinolone /cipro)loxacin, nor)loxacin0 kini tersedia untuk pemakaian mata. 2bat ini e)ekti) terhadap sejumlah patogen mata gram"positi) dan grm negative termasuk Pseudomonas aeruginosa. *luoroCuinolon dipakai terutama dalam pengobatan ulkus kornea, namun telah pula dipakai untuk pengobatan konjunctivitis bakterialis yang resisten.

a. Tetracycline Sediaan %atatan & Suspensi !'mg4cc@ salep !' mg4g & ;etracycline, oxytetracycline, dan

chlortetracycline terbatas pemakaiannya dlaam o)talmologi karena e)ektivitasnya sering terganggu oleh timbulnya strain yang resisten. arutan senyawa ini tidak stabil, kecuali Achromycin

dalam minyak Baitun, yang dipakai luas pada pengobatan trachoma. Salep dapat diapakai o)talmia neonatorum. sebagai pro)ilaksis terhadap

b. ,enta.ycin (,ara.ycin, ,enoptic, ,entacidin) Sediaan & arutan 3 g4cc, salep 3 mg4g

%atatan

&<entamycin diterima luas untuk dipakai dalam

in)eksi mata berat, terutama ulkus kornea yang disebabkan oleh gram negative. Antibiotika ini juga e)ekti) terhadap banyak

sta)ilokok gram positi) namun tidak e)ekti) terhadap streptococcus.

c. Tobra.ycin (Tobre!) Sediaan %atatan & arutan 3mg4cc@ salep 3mg4g & Aktivitas antimikrobanya serupa dengan

gentamycin namun lebih e)ekti) terhadap streptococcus. Sebaiknya dicadangkn untuk pengobatan keratitis Pseudomonas karena lebih e)ekti).

d. &hlora.phenicol Sediaan %atatan & arutan ( dan !' mg4cc@ salep !' mg4g & %hloramphenicol e)ekti) terhadap sejumlah

besar organism gram positi) dan gram negative. 2bat ini jarang menimbulkan sensitisasi lokal, namun kasus anemia aplastik terjadi pada terapi jangka"panjang.

e. &ipro1lo-!acin (&ilo!an) Sediaan +osis & arutan 3mg4cc & Untuk pengobatan konjunctivitis, ! tetes setiap

-"# jam. Untuk pengobatan ulkus kornea ! tetes setiap !("3' menit pada hari pertama, ! tetes setiap jam pada hari kedua, dan ! tetes setiap # jam seterusnya.

1. Nor1lo!acin (&hibro!in) Sediaan +osis cipro)loxacin. & arutan 3mg4cc & Untuk konjunctivitis, sama seperti

0. O1lo!acin (Oc'1lo!) Sediaan & arutan 3 mg4cc

+osis

& Untuk pengobatan konjunctivitis bacterial, !

tetes setiap -"# jam selama - hari, kemudian ! tetes empat kali sehari. ;idak dianjurkan untuk pengobatan ulkus kornea.

>.2 Ko.bina(i Obat Antibioti-a Sejumlah sediaan mata yang tersedia mengandung campuran antbiotika dan bakterriostatika.

>.7 S'l1ona.ide Sul)onamide aalah obat yang paling banyak dipakai unuk pengobatan konjunctivitis bakterialis. 6euntungannya adalah & " " " " Akti) terhadap organisme gram positi) dan gram negative >elati) murah Alergenisitas rendah Pemakaiannya tidak disertai komplikasi in)eksi jamur sekunder seperti yang kadang"kadang terjadi pada penggunaan antibiotika jangka panjang. Sul)onamide paling umum dipakai adalah sul)ixaBole dan .a sul)acetamide.

a. Natri'. S'l1aceta.ide (S'l1a.yd, dll) Sediaan !'$ +osis konjunctivitis & ;eteskan ! tetes sering tergantung beratnya & arutan o)talmik !'$, !($, dan 3'$, salep

b. S'l1i(o!a<ole (,antri(in) Sediaan +osis & arutan o)talmik #$, salep #$ & Seperti pada natrium sul)acetamide

>.8 Obat Anti1'n0'( Topi-al

a. Nata.ycin (Natacyn) Sediaan +osis %atatan & Suspensi ($ & ! tetes setiap !"- jam & 9)ekti) terhadap bentuk )ilament dan ragi.

2bat awal pilihan bagi kebanyakan ulkus korne mikotik.

b. Ny(tatin (%yco(tatin) .ystatin tidak tersedia dalam bentuk salep o)talmik, namun sedian dermatologik /!''.''' unit4g0 tidak iriati) bagi jaringan mata dan dapat untuk pengobatan in)eksi jamur mata.

c. A.pothericin (6'n0i<one) Amphotericine 1 lebih e)ekti) daripada nystatin namun tidak terdapat dalam bentuk o)talmik. Sedian dermatologic sangat iritati). arutan /!,("= mg4cc air suling dalam ($ dekstrose0 harus

dibuat di apotek dari obat bubuk. 1anyak pasien merasa sangat tidak nyaman pada mata setelah pemakaian obat ini.

d. %icona<ole (%oni(tat) arutan !$ tersedia dalam bentuk preparat intravena, yang dapat langsung diteteskan pada mata. 2bat ini tidak tersedia dalam bentuk o)talmik.

>.: Obat Anti$ir'( a. Ido!'ride (Herple!, Sto!il) Sediaan +osis & arutan o)talmik ',!$@ salep ',($ &! tetes setiap jam sepanjang siang hari dan

setiap - jam waktu malam. 1ila ada perbaikan /ditetapkan oleh pemulasan )luorocein0, )rekuensi penetesan berangsur diturunkan. Salep dapat dipakai empat sampai enam kali sehari, atau larutan untuk siang hari dan salep untuk malam har.

%atatan

& +ipakai untuk pengobatan keratitis herpes

simplek. 8n)eksi epitel umumnya membaik dalam beberapa hari. Pengobatan harus dilanjutkan sampai 3 atau # hari setelah tampak sembuh. 1anyak o)talmolog masih lebih suka mengupas epitel kornea yang terin)eksi dan tidak memakai idoxuridine.

b. @idarabine (@ira/A) Sediaan +osis & Salep o)talmik, 3$ & Pada keratitis epitel herpetik pakai empat kali

sehari untuk 5"!' hari. %atatan & Hidarabine e)ekti) terhadap virus herpes

simplek namun tidak terhadap virus +.A atau >.A lainnya. 2bat ini e)ekti) untu beberapa pasien yang tidak responsive terhadap idoxuridine. Hidarabine mengganggu sintesis +.A virus.

,etabolit utama adalah arabinosylhyypoxanthine /Ara"Ax0. 2bat ini e)ekti) terhadap penyakit epitel kornea herpetik dan e)ektivitasnya terbatas pada keratitis stroma atau uveitis. Hidrabine

dapat menyebabkan toksisitas seluler dan memperpanjang waktu regenerasi kornea. ;oksisitas seluler lebih ringan daripada toksisitas idoxuridine.

c. Tri1l'ridine (@iroptic) Sediaan +osis hari0. %atatan virus. & 1ekerja dengan menghambat sintesis +.A ebih larut daripada iodoxuridine maupun vidarabine dan & arutan !$ & ! tetes setiap - jam /maksimum total, I tetes 4

agaknya lebih e)ekti) pada penyakit stroma.

d. Acyclo$ir (Ao$ira!) Sediaan %atatan & 6apsul, -'' mg & Acyclovir adalah obat antivirus dengan

aktivitas penghambat terhadap herpes simplek tipe ! dan -, virus varicella Boster, virus 9pstein"1arr dan cytomegalovirus. Awalnya

obat ini mengalami )os)orilasi oleh kinase timidin spesi)ik virus menjadi asiklovir mono)os)at dan kemudian oleh kinase seluler yang menghambat polymerase +.A virus. :adi, terdapat selektivitas yang tinggi untuk sel"sel yang terin)eksi virus. ;oksisitas asiklovir ini rendah. ;idak ada sediaan o)talmik komersial di USA@ sediaan topikal untuk pengobatan herpes genitalis jangan dipakai untuk mata. ;ersedia obat oral, yang dapat dipakai untuk pengobatan in)eksi herpes Boster mata tertentu.

=. LA+"TAN PEBA+NA )IA,NOSTIK a. 6l'orecein Natri'. Sediaan & arutan -$ dalam unit dosis"tunggal disposable,

berupa carik kertas steril@ sebagai larutan !'$ steril untuk pemakaian intravena pada angiogra)i )luorescein. +osis & ! tetes

%atatan

& +ipakai sebagai agen diagnostik untuk mendeteksi

de)ek epitel kornea, pada tonometri aplanasi, dan sewaktu memasang lensa kontak.

b.

en0al +o(e Sediaan +osis %atatan & arutan !$ dan strip !,3 mg & ! tetes & +ipakai untuk mendiagnosis keratokonjunctivitis

sicca@ secret mukosa dan epitel kornea yang mati dapat terpulas dengan 1engal rose.

1C. PEN,,ANTIAN AI+ %ATA 5 A,EN PEL"%AS ,ethylcellulose dan senyawaa kimia terkait, alcohol prolyvnil dan senyawa kimia terkait, dan gelatin dipakai dalam )ormula air mata buatan, pelums o)talmik larutan lensa kontak dan larutan gonioskopik. Agen"agen ini terutama berguna untuk pengobatan kerato"konhuctivitis sicca.

Untuk meningkatkan viskositas dan waktu kontak kornea yang panjang, methylcellulose kadang"kadang ditambahkan pada larutan mata /misalanya

pilocarpine0. Sediaan bebas bahan pengawet tersedia untuk pemakaian pada pasien dengan sensitivitas terhadap subsatansi ini.

11. @ASOKONSTIKTO+ )AN )EKON,ESTAN 1anyak agen vasokostriksi o)talmik 2;% /over"the"counter0 tersedia di pasaran. 1ahan akti) dalam agen ini umumnya adalah ephedrine ',!-3$, naphaBoline ','!-"'.!$, phenylpherine ',!-$ atau tetrahydroBoline ','($" ',!($

Agen"agen ini mengkonstriksi pembuluh"pembuluh super)icial konjunctiva dan menghilangkan kemerahan. 2bat ini juga mengatasi iritasi ringan pada permukaan dan gatal pada konjunctiva, yang dapat menandai respons terhadap agen berbahaya atau merangsang sepert asbut /kbut bercampur asap0, klor dalam kolam renang, dll. :uga tersedia produk yang mengandung antihistamin, antaBoline phosphate ',-("',($ atau pheniramine maleate ',3$.

1*. A,EN PEN,E+IN, KO+NEA arutan dan salep pengering /pendehidrasi0 yang secara topikal diberikan ke mata mengurangi edema kornea dengan menciptakan gradien osmotik & )ilm

air mata dibuat hipertonik terhadap jaringan kornea. Akibatnya mengurangi edema secara temporer. Sediaan & arutan gliserin anhidrat /2pthalgan0, natrium klorida

hipertonik -$, dan salep dan larutan ($ /Abarconac, Ak".a%l, Aypersal, ,uro"!-=0. +osis & ! tetes larutan atau ',("! cm panjang salep untuk

membeningkn kornea. +apat diulangi setiap 3"# jam.

You might also like