Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat - Banjarbaru
Alinyemen Vertikal
Alinyemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut. Alinyemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung vertikal. Ditinjau dari titik awal perencanaan, alinyemen vertikal dapat berupa tanjakan (landai positif), turunan (landai negatif), dan datar (landai nol). Maka lengkung vertikal dan perancangannya adalah:
Diadakan pada setiap pergantian kelandaian. Syarat untuk memenuhi kriteria keamanan, kenyamanan, drainase dan keindahan bentuk (estetis). Lengkung yang digunakan bisa lingkaran, parabola tingkat 2 (sederhana) atau parabola tingkat 3. Yang paling sering digunakan (juga sebagai standar di Indonesia) adalah parabola tingkat 2, yang memberikan perubahan yang konstant sebanding dengan jaraknya. Lengkung vertikal dapat berupa Lengkung vertikal cembung (crest) dan Lengkung vertikal cekung (sag).
Alinyemen Vertikal
Jenis lengkung vertikal dilihat dari titik perpotongan kedua tangen. Lengkung vertikal type a,b dan c dinamakan lengkung vertikal cekung. Lengkung vertikal type d,e dan f dinamakan lengkung vertikal cembung.
Catatan : 1. V atau PVI adalah titik perpotongan kelandaian 2. g1 dan g2 adalah kelandaian jalan dalam % 3. Analisa dilakuan dari kiri ke kanan dan nilai g(+) jika naik dan g(-) jika turun 4. (g2 - g1) adalah Perbedaan aljabat kelandaian, A (%) 5. Nilai e atau Ev adalah nilai y pada x = L 6. L atau Lv adalah panjang lengkung 7. Nilai y(-) untuk lengkung Cembung dan y(+) untuk lengkung Cekung
Pedoman Perancangan
Usahakan Alinyemen Vertikal :
perubahan kelandaiannya ber-angsur2 sedapat mungkin mengikuti keadaan terein, hindari perubahan kelandaian yang mendadak pada jarak yang pendek. Hindari hidden-dip (suatu alinyemen vertikal lurus yang didalamnya ada rangkaian beberapa lengkung):
Kurang baik dilihat dari sudut estetika. Sangat berbahaya,(kendaraan dari arah yang berlawanan terlindung dalam lengkung vertikal cengkung, Pada bagian yang datar sebelum lengkung tersebut kendaraannya berjalan dengan kecepatan yang tinggi)
Pedoman Perancangan
Pada daerah turunan yang besar atau panjang:
sebaiknya segera diikuti pendakian agar segera dapat mengurangi kecepatan khususnya untuk kendaraan truck.
Hindarkan:
Alinyemen dengan lengkung-lengkung vertikal searah yang berturut-turut dengan tangent antara yang pendek ( broken-back grade line) Lengkung vertikal cekung yang berturutan dengan jarak yang pendek, karena memberikan pandangan yang kurang baik
L 100 x
S2 A 2h1 2h2
Jika jarak pandang yang lebih besar dari panjang lengkung vertikal (S > L):
L 2S
200
2h1 A
2h2
L 2S
122 3.5S A
Jarak pandangan bebas di bawah bangunan pada lengkung vertikal cekung dengan S < L
Kenyamanan Pengemudi
Adanya gaya sentrifugal dan gravitasi pada lengkung vertikal cekung, menimbulkan rasa tidak nyaman kepada pengemudi dan menyebabkan percepatan sentripetal yang ditentukan dengan rumus :
2
A.V a 1300 L
a = percepatan sentripetal (m/det) V = kecepatan rencana, km/jam. A = perbedaan aljabar landai L = panjang lengkung vertikal cekung
Panjang lengkung vertikal cekung minimum adalah ditentukan oleh percepatan sentripetal, yang dibatasi tidak melebihi 0,30 m/det2, maka rumus menjadi :
A.V 2 L 390
Contoh :
Median (Median)
D B 760 C
A 765 770
765
760
H Jara k
765
PVI2
Lv-2 Lv-1
760
PVI1 B
H Jarak
PENAMPANG JALAN
PENAMPANG JALAN