Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tujuan PIN:
Mencegah paparan/timbulnya infeksi pd: # PASIEN # PETUGAS KESEHATAN
# PENGUNJUNG
Petugas kesehatan
Terpajan
Pasien
Pengunjung
Peralatan Lingkungan Perlindungan kesehatan & Keselamatan kerja
Tujuan Program
Meningkatkan keselamatan petugas di RS Mempertahankan kesehatan petugas kesehatan Efisiensi biaya Mencegah timbulnya wabah Mencegah tuntutan hukum
PENYEBAB KECELAKAAN PETUGAS KESEHATAN Kurangnya kesadaran pekerja Kualitas dan ketrampilan kerja kurang memadai Meremehkan risiko kerja, tidak menggunakan alat pengaman
Mesin, peralatan, bahan dll Lingkungan kerja Proses kerja Sifat pekerjaan Cara kerja
Perbuatan berbahaya
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan Cacat tubuh yang tidak kentara Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Saat Terjadi Pajanan di 11 RS, Jakarta 2003
Jenis Tindakan
Pemasangan infus Suntik Operasi Besar
%
26,2 36,9 14,9
93
33
Standard Precaution
Cuci tangan
Sebelum melakukan tindakan Setelah melakukan tindakan Setelah melepas sarung tangan Setelah menyentuh permukaan/alat yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh Sebelum meninggalkan ruangan
SARUNG TANGAN
Pakai sarung tangan sebelum melakukan tindakan invasif Pakai sarung tangan sebelum menyentuh darah dan cairan tubuh Pakai sarung tangan sebelum menyentuh permukaan/alat yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh Segera lepas sarung tangan setelah selesai tindakan
Pakai masker, pelindung mata dan wajah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tindakan tersebut dapat menyebabkan membrane mukosa mata, hidung dan mulut terkena percikan darah, cairan tubuh
Pakai gaun/apron selama tindakan yang memungkinkan kulit/pakaian terkena percikan darah, cairan tubuh Segera lepas gaun/apron Segera setelah selesai tindakan
Pengendalian lingkungan
Segera bersihkan permukaan lingkungan (lantai, dinding, permukaan meja, permukaan alat syringe pump, standar infus dsb) jika terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien dengan tissue kemudian disinfeksi dengan antiseptik
Pemeriksaan kesehatan Pemberian immunisasi / profilaksis anti virus dan vaksin flu Pengadaan Sarana Kewaspadaan Standar Pencegahan penularan petugas kesehatan Penatalaksanaan penularan / paparan luka tusuk jarum
Menjaga kesehatan saluran pernafasan (tidak merokok) Senantiasa menjaga kebersihan diri
Tidak memanipulasi jarum bekas pakai
Pengadaan Sarana Kewaspadaan Standar Sarana Kebersihan Tangan APD harus tersedia cukup di area perawatan pasien APD harus segera dilepas jika tidak diperlukan lagi.
Hal-hal yang perlu diketahui petugas yang terpapar Tindakan sesuai jenis paparan Status kesehatan petugas terpapar Status kesehatan sumber paparan Kebijakan yang ada
Tindakan pertama yang dilakukan jika terjadi paparan bahan kimia atau cairan tubuh
Pada kulit : Bilas area kulit secara tuntas dengan air mengalir
selama 1 menit
Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan Gunakan baki bila memberikan benda tajam Pendidikan & latihan berkesinambungan Gunakan APD sesuai jenis tindakan Baca etiket obat/cairan sebelum diberikan Jangan memanipulasi jarum bekas pakai! Tidak menyarungkan kembali jarum yang telah dipakai!
Anda pakai Anda buang !!! Lepaskan jarum memakai alat yang tepat, atau buang jarum bersama syringe Buang jarum pada kontainer yang tahan tusukan dan tahan bocor Gunakan sistem Vacutainer Jangan tinggalkan jarum sembarangan
Faktor yang meningkatkan risiko serokonversi : Pajanan darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar, ditandai dengan :
Luka yang dalam Terlihat jelas darah Prosedur medis yang menggunakan jarum Sumber pajanan adalah pasien stadium AIDS
Tindakan pasca tertusuk jarum bekas pakai Tindak lanjut Tim PPI : Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber pajanan Periksa status HIV, HBV, dan HCV petugas yang terpajan Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium
Bila status pasien bebas HIV,HBV,HCV dan bukan dalam masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas terhadap HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas khawatir dapat dilakukan konseling
Bila status pasien HIV,HBV.HCV positif maka tentukan status HIV.HBV,HCV petugas kesehatan tsb
Jika hasil pre test positif, jelas bahwa petugas sudah terinfeksi sebelumnya
Jika hasil pre test negatif sementara sumber pasien positif HBV maka diberikan immunisasi HBV, bila pasien positif HIV rujuk ke Tim AIDS
Berikan dukungan kepada petugas yang terpapar Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap di konseling Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan Dapat minum obat ARV untuk memperkecil risiko penularan, jika luka tusuk < 4 jam
Flow Chart Luka tusuk jarum/ benda tajam bekas pakai (RSJPDHK)
Petugas tertusuk jarum/benda tajam bekas pakai Cuci dg air mengalir Segera lapor ke Kasie Dalin
Tentukan status pasien
HbSAg/HCV/HIV positif
HbSAg/HCV/HIV negatif
Konseling Petugas
Cek darah petugas: HbSAg, HCV, HIV
Faktor yang meningkatkan risiko serokonversi : Pajanan darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar, ditandai dengan :
Luka yang dalam Terlihat jelas darah Prosedur medis yang menggunakan jarum Sumber pajanan adalah pasien stadium AIDS
Status Infeksi Sumber Pajanan Vaksinasi dan respon antibodi dari Petugas Kesehatan HBsAg positif Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi hepatitis B HBsAg negatif Seri vaksinasi hepatitis B Tidak tahu / sarana pemeriksaan (-)
Seri vaksinasi hepatitis B Sumber pajanan berisiko tingg obati seperti pada HBsAg positif
Pernah divaksinasi Diketahui sbg responder Diketahui sbg nonresponder Tidak perlu PPP 1 dosis HBIg + ulangan seri vaksinasi hepatitis B atau 2 dosis HBIg Anti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg + vaksin boster Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Sumber pajanan berisiko tingg obati seperti pada HBsAg positif Anti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg + vaksin boster
Tidak Ya
Darah atau cairan berdarah
Volume?
Sedikit
(mis. satu tetes, dalam waktu singkat)
Tidak berat
(mis. Jarum solid atau goresan superfisial)
Lebih berat
(mis. Jarum besar bersaluran, tusukan dalam, darah terlihat, jarum bekas pasien)
KP 1
KP 2
KP 2
KP 3
1 (rendah)
Obat tidak dianjurkan Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV
Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir Pajanan memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir
2 (tinggi)
1 (rendah)
2 3
2 1 atau 2
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis : AZT : 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg 3TC : 2 kali sehari @ 150mg Indinavir : 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah
HIV (-)
HIV (+)
Tak diketahui
Pajanan dengan titer tinggi, mis. AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL yang meningkat atau tinggi atau CD4 rendah
KS HIV 1
KS HIV 2
Pada umumnya Tak perlu PPP, Perlu telaah kasus per kasus
KESEHATAN KARYAWAN
Jangan membengkokkan atau mematahkan jarum!
Jangan menutup kembali jarum dengan menggunakan dua tangan! Jika harus menutup kembali jarum gunakan satu tangan Jangan menempatkan jarum sembarangan seperti di atas tempat tidur, di atas trolley! Kalau masih steril tempatkan pada kontainer yang steril, kalau sudah dipakai segera buang pada tempatnya Segera lapor jika terjadi luka tusukan jarum atau benda tajam