You are on page 1of 2

SP PERILAKU KEKERASAN Masalah Pertemuan Hari/tanggal Waktu : Perilaku kekerasan : Ke-1 (pertama) : Kamis, 26 September 2013 : 10.

00 WIB

A. IDENTITAS Nama Usia Pendidikan Pekerjaan Suku Status perkawinan Alamat

: Nn. T : 22 tahun : SMA : Pelajar : Sunda : Belum menikah : Jl. Babakan Sari No. 32 Cianjur, Jawa Barat

B. KONDISI Klien sering berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata kasar/makian sambil mengepalkan tinju, dan diikuti suara yang keras dan sesekali menjerit, mata tampak melotot, pandangan tajam, setiap jalan selalu mengangkat dagu dan postur tubuh kaku. C. TUJUAN KHUSUS Membina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat Pasien dapat menyebutkan penyebab perilaku kekerasan Pasien dapat menyebutkan tanda-tanda perilaku kekerasan Pasien dapat menyebutkan perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan Membuat jadwal harian

D. TINDAKAN KEPERAWATAN - Membina hubungan saling percaya a. Mengucapkan salam kepada klien b. Berkenalan dengan klien c. Membuat kontrak asuhan kepada klien meliputi apa yang akan dilakukan bersama klien, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan tempatnya di mana d. Jelaskan bahwa informasi yang diperoleh akan dirahasiakan oleh perawat untuk kepentingan terapi e. Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap klien - Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan - Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan - Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan - Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan - Mengajarkan teknik napas dalam untuk mengontol emosi marah klien - Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

E. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN 1. Orientasi Selamat pagi Teh, perkenalkan nama saya suster Nida, saya yang akan merawat Teteh hari ini. Teteh namanya siapa? Senangnya dipanggil apa teh? (Tersenyum sambil berjabat tangan). Bagaimana kabarnya hari ini teh? Semalam tidurnya nyenyak teh? Teteh, saya perhatikan tadi berteriak-teriak sambil mengepalkan tinju, bisa kita berbincangbincang sekarang tentang apa yang menyebabkan teteh berteriak-teriak memaki sambil mengepalkan tinju? Berapa lama teteh ingin berbincang-bincang dengan saya? Untuk tempatnya, mau disini atau ditempat lain teh? 2. Kerja Teteh sekarang, apakah teteh bisa menceritakan apa yang menyebabkan teteh sering berteriak-teriak sambil mengepalkan tinju? Apa yang teteh rasakan ketika sedang marah? Apa yang biasanya teteh lakukan ketika teteh merasa kesal atau marah seperti ini? Menurut teteh bagaimana dengan tindakan yang teteh lakukan? Apa akibatnya dari tindakan teteh tersebut? Teteh tahu tidak bagaimana cara menyalurkan marah yang baik? Nah teh, daripada teteh berteriak-teriak dan memaki, bagaimana kalau perasaan marah atau kesal teteh muncul lagi, teteh coba tarik napas dalam-dalam kemudian dikeluarkan. Coba ikuti saya lagi teh, tarik napas panjang, keluarkan dari mulut the. Coba teteh ulangi lagi, mudah ya teh. 3. Terminasi Gimana teh perasaannya saat ini setelah kita berbincang-bincang? Sekarang, kalau teteh sedang marah atau kesal, bagaimana tindakannya? Coba ulangi bagaimana tarik napas dalamnya? (Klien bisa melakukan) Nah, teteh sudah bisa ya caranya, bagus teh. Nanti kalau tiba-tiba marah lagi langsung tarik napas ya teh. Oke teh?" Teteh waktunya sudah selesai teh, besok kita ketemu lagi ya teh. Kita bincang-bincang lagi. Mau jam berapa teh? Gimana kalau tempatnya di taman depan ya teh? Sampai jumpa besok siang teh.

You might also like