You are on page 1of 7

Sejarah Internet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di
tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency
Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer
yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran
telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat
dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan
protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang
tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi
serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat
mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute,
University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan
terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak
lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara
tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan
"ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian
disederhanakan menjadi Internet.

Sejarah Internet di Dunia

Sumber Gambar :blog. mriza.web.id


ARPANET
Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research
Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas
meningkatkan kemampuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. Sebenarnya ARPA tidak
memiliki ahli ilmu pengetahuan ataupun laboratorium. Yang dimiliki hanya kantor dan budget kecil
(bagi standar Pentagon) saja. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan
melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide
yang dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan
pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Jaringan telepon
tradisional dianggap tidak aman. Karena bila satu jalur saja hilang, maka hal ini dapat mengakibatkan
terhentinya semua percakapan yang menggunakan jaringan atau bahkan yang hanya menggunakan
sebagian jaringan secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA.
Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD
adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada
Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge,
Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
Walaupun masih terdapat kekurangan pada masalah software, pada Desember 1969 berhasil
diluncurkan sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat buah simpul yaitu UCLA,
UCSB, SRI dan Utah University. Keempat simpul ini memang memiliki berbagai kontrak dengan
ARPA, dan masing-masing simpul mempunyai komputer host yang benar-benar berbeda dan tidak
bersesuaian satu dengan lainnya. Jaringan ARPANET ini segera berkembang dengan pesat meliputi
seluruh wilayah AS dalam tiga tahun pertamanya.
Sebagai tambahan dalam membantu pertumbuhan ARPANET yang masih prematur ini, ARPA juga
membiayai penelitian jaringan satelit dan jaringan radio paket yang mobile. Percobaan ini juga
menunjukkan bahwa protokol-protokol ARPANET yang telah ada tidak sesuai untuk dioperasikan pada
jaringan ganda. Pengamatan ini mendorong semakin banyaknya penelitian tentang protokol, yang
berpuncak pada penemuan model dan protokol TCP/IP. TCP/IP secara spesifik dirancang untuk
menangani komunikasi melalui internetwork, sesuatu yang menjadi semakin penting dengan semakin
banyaknya jaringan dan LAN yang dihubungkan ke ARPANET.
Untuk mendorong pemakaian protokol-protokol baru tersebut, ARPA mengadakan beberapa kontrak
dengan BBN dan Universitas California di Berkeley untuk mengintegrasikan protokol-protokol tersebut
ke dalam Berkeley UNIX. Para peneliti di Berkeley menyusun sebuah program antarmuka (interface)
ke jaringan (socket) yang memudahkan dan menulis beberapa program utilitas, aplikasi dan manajemen
untuk membuat sistem jaringan lebih mudah dioperasikan.
Pada tahun 1983, ARPANET memiliki jaringan yang besar dan sudah dapat dianggap stabil dan sukses.
Sampai pada keadaan ini, ARPA menyerahkan manajemen jaringan ke Defense Communication
Agency (DCA) untuk menjalankan ARPANET sebagai jaringan operasional. Yang pertama dilakukan
DCA adalah memisahkan bagian jaringan militer ke subnet tersendiri, MILNET, yang memiliki
gateway-gateway yang sangat ketat membedakan antara MILNET dengan sisa subnet riset lainnya.
Selama tahun 1980-an, jaringan-jaringan tambahan, khususnya LAN, makin banyak yang dihubungkan
ke ARPANET. Sejalan dengan bertambah luasnya jaringan, host-pun semakin mahal. Karena itu DNS
(Domain Naming System) dibentuk untuk mengorganisasi mesin ke dalam domain-domain tertentu dan
memetakan nama-nama host ke dalam alamat-alamat IP. Sejak itu, DNS menjadi sistem database yang
tergeneralisasi dan terdistribusi untuk menyimpan berbagai informasi yang berhubungan dengan
penamaan.
Pada tahun 1990, ARPANET telah tersusun oleh jaringan-jaringan yang baru, yang sebenarnya
dilahirkan sendiri oleh ARPANET. Setelah itu ARPANET menghentikan operasinya dan dibongkar.
Sampai saat ini, MILNET masih tetap beroperasi.
NSFNET
Pada akhir tahun 1970-an, NSF (National Science Foundation) melihat begitu besarnya dampak
ARPANET bagi penelitian universitas. Namun hanya universitas yang memiliki kontrak penelitian
dengan DoD yang dapat bergabung ke ARPANET. Kekurangan akses yang universal ini mendorong
NSF untuk membangun sebuah jaringan maya, CSNET.
Pada tahun 1984 NSF mulai merancang jaringan backbone berkecepatan tinggi yang akan
menghubungkan keenam pusat superkomputernya di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh,
Ithaca dan Princeton. Jaringan ini diproyeksikan sebagai pengganti ARPANET dan akan dibuka untuk
seluruh kelompok-kelompok riset universitas, laboratorium riset, perpustakaan dan musium untuk
mengakses keenam superkomputernya itu dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Jaringan ini juga
terhubung dengan ARPANET.
Jaringan NSFNET segera meraih sukses dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus kelebihan
beban. Selanjutnya NSF dengan segera membuat rencana jaringan penerusnya dan memberikan kontrak
kepada konsorsium Michigan-based MERIT untuk melaksanakan rencana tersebut. Jaringan ini pun
akhirnya kewalahan sehingga pada tahun 1990 jaringan ini segera ditingkatkan kemampuannya.
Seiring dengan perkembangan berkelanjutan, NSF menyadari bahwa pemerintah tidak dapat
memberikan dana pengembangan jaringan untuk selamanya. Selain banyak organisasi komersial yang
ingin bergabung ke dalam jaringan yang dibiayai NSF. Akibatnya, NSF meminta MERIT, MCI dan
IBM untuk membentuk perusahaan nirlaba, ANS (Advanced Networks Services). Pada tahun 1990,
ANS mengambil alih NSFNET dan meningkatkan kemampuan jaringan itu untuk membentuk
ANSNET.
Pada tahun 1991, Wakil Presiden AS Al Gore, mengusulkan perluasan arsitektur NSFNET agar
melibatkan sekolah K-12, community college (perguruan tinggi setempat), dan college dua-tahun lebih
banyak lagi. Desember 1991, Kongres AS mengesahkan rancangan undang-undang NREN (National
Research and Educational Network) yang dapat diakses oleh pelaku bisnis dengan mengizinkan mereka
membeli sebagian dari jaringan untuk penggunaan komersial.
Pada tahun 1995, backbone NSFNET tidak diperlukan lagi untuk menginterkoneksikan jaringan-
jaringan regional NSF. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang mengoperasikan jaringan IP
komersial. Pada saat ANSNET dijual ke America Online pada tahun 1995, jaringan regional harus
keluar dan harus memiliki layanan IP komersial untuk dapat saling terhubung.
Untuk mempermudah dan meyakinkan bahwa setiap jaringan regional dapat berkomunikasi dengan
jaringan regional lainnya, NSF memberikan kontrak kerja kepada empat operator jaringan untuk
membuat NAP (Network Access Point). Operator-operator tersebut adalah PacBell (San Francisco),
Ameritech (Chicago), MFS (Washington D.C.) dan Sprint (New York City). Setiap operator jaringan
yang ingin menyediakan layanan backbone kepada jaringan-jaringan regional NSF harus
menghubungkan semua NAP tersebut. Selain NAP-NAP NSF, juga telah dibuat bermacam-macam
NAP pemerintah (misalnya, FIX-E, FIX-W, MAE-East dan MAE-West) dan NAP-NAP komersial
(misalnya CIX).
Negara-negara dan daerah lainnya juga membangun jaringan yang sebanding dengan NSFNET. Di
Eropa misalnya, EuropaNet merupakan sebuah backbone IP untuk organisasi-organisasi riset dan
EBONE merupakan jaringan yang lebih berorientasi komersial. Keduanya jaringan ini menghubungkan
sejumlah kota di Eropa. Setiap negara di Eropa memiliki satu atau lebih jaringan nasional yang
sebanding dengan jaringan regional NSF.
INTERNET
Setelah TCP/IP dinyatakan sebagai satu-satunya protokol resmi pada 1 januari 1983, jumlah jaringan,
mesin dan pengguna yang terhubung ke ARPANET bertambah dengan pesatnya. Pada saat NSFNET
dan ARPANET saling dihubungkan, pertumbuhannya menjadi eksponensial. Banyak jaringan regional
yang bergabung dan hubungan-hubungan dibuat untuk membangun jaringan di Kanada, Eropa dan
Pasifik.
Pada pertengahan tahun 1980-an, orang mulai memandang kumpulan jaringan-jaringan tersebut
sebagai sebuah internet, dan kemudian disebut Internet. Pertumbuhan terus berlanjut secara
eksponensial, dan pada tahun 1990 Internet telah tumbuh menjadi 3000 jaringan dan 200.000 komputer.
Pada tahun 1992, host kesatu-juta telah terhubung ke jaringan. Pada tahun 1995, terdapat banyak
backbone, ratusan jaringan tingkat menengah (regional), puluhan ribu LAN, jutaan host dan puluhan
juta pengguna.
Faktor yang mempunyai andil besar dalam pertumbuhan yang cepat itu adalah penyambungan jaringan-
jaringan yang telah ada ke Internet. Pada waktu yang lampau penyambungan tersebut meliputi SPAN
(jaringan fisika luar angkasa NASA), HEPNET (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan
mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa), dan jaringan-jaringan lainnya. Sejumlah link trans
atlantik juga terbentuk. Dengan perkembangan yang eksponensial ini, cara informal lama dalam
mengoperasikan Internet tidak lagi dipakai. Pada bulan Januari 1992, Masyarakat Internet (Internet
Society) terbentuk. Masyarakat Internet bertujuan untuk mempromosikan manfaat Internet.
Sampai awal tahun 1990-an, Internet banyak dipakai oleh para akademisi, pemerintah dan para peneliti
industri. Sebuah aplikasi baru, WWW (World Wide Web) mengubah wajah Internet dan membantu
jutaan pengguna baru, nonakademisi ke jaringan. Aplikasi ini, ditemukan oleh fisikawan CERN Tim
Berners-Lee, tanpa mengubah fasilitas-fasilitas yang telah ada namun membuatnya menjadi lebih
mudah digunakan. Bersama-sama dengan Mosaic viewer, yang dibuat oleh NCSA (National Center for
Supercomputer Applications), WWW memungkinkan sebuah situs (site) untuk menyusun sejumlah
halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara dan bahkan video, dengan meletakkan link ke
halaman-halaman lainnya. Dengan meng-klik sebuah link, pengguna akan segera dibawa ke halaman
yang ditunjukkan oleh link tersebut.
Dalam setahun setelah Mosaic diluncurkan, jumlah server WWW berkembang dari 100 menjadi 7000.
Pertumbuhan yang cepat ini terus berlangsung dengan pesat sampai sekarang.
Sumber:
1. Jaringan Komputer, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Andrew S. Tanenbaum, 2000
2. Multimedia di Internet, Damon A. Dean, 1996

Baca juga yang ini :


• Awal Sejarah Internet di Indonesia
• Sejarah Mouse
• Cara Menghindari Copy Paste Artikel Blog
• Kontroversi Plagiatisme : Membuat Artikel Harus Dipertanggungjawabkan
• Hati-Hati ada Seorang Plagiat Konten Blog
• Wordpress Theme : 5 September 2009
• Download Opera 10 with Turbo
• Wordpress Theme : 1 September 2009
• DomDomSoft, Software Untuk Download Manga di One Manga, Manga Fox, dan Manga Hut
• Wordpress Plugin : 28 Agustus 2009
melodanta.com/sejarah-internet-di-dunia.html

Sejarah Internet Indonesia


From SpeedyWiki

Jump to: navigation, search


Wikibook Sejarah Internet Indonesia berusaha mendokumentasikan berbagai kejadian penting dalam
perjuangan Internet di Indonesia. Perjalanan Internet Indonesia sangat bertumpu dengan orang yang
suka dan hobby teknologi informasi / komputer; sangat erat kaitannya dengan proses pendidikan dan
pengenalan open source pada masyarakat Indonesia.
Sebagian materi awal Wikibook Sejarah Internet Indonesia di ambil dari hasil proyek penelitian
Social Construction of Technology Research Group (SCoT) yang dilakukan oleh Dr. Joshua Barker dan
Dr. Merlyna Lim yang dipublish online melalui melalui situs https://internetindonesia.wikispaces.com.
Terima kasih Dr. Joshua Barker atas kesediaan men-share hasil penelitiannya. Wikibook Sejarah
Internet Indonesia awalnya di tulis di http://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia. Awal
Agustus 2006, pengurus Wikibooks menyatakan bahwa buku Sejarah Internet Indonesia tidak sesuai
dengan Wikibooks, oleh karenanya diungsikan ke situs wikihost.org
http://wikihost.org/wikis/indonesiainternet.
Juli 2007, ujicoba Wiki di komunitas Speedy di lakukan. SpeedyWiki terinstalasi pada 17:01, 2 July
2007 oleh rekan Srilokopolo dari Telkom Multimedia dengan Main Page MediaWiki default. Naskah-
naskah sejarah Internet Indonesia di porting ke situs SpeedyWiki bulan Juli 2007. Artikel pertama di
SpeedyWiki adalah Sejarah Internet Indonesia:Pra-Sejarah Internet 1970-1993 yang ditulis pada 06:41,
18 July 2007 oleh onnowpurbo. Halaman muka SpeedyWiki baru berubah mirip dengan apa yang kita
lihat sekarang pada 06:51, 31 January 2008. Jadi dapat dikatakan "resmi" SpeedyWiki beroperasi
adalah pada 06:51, 31 January 2008.
Semoga SpeedyWiki dapat lebih langgeng dan memberikan manfaat & inspirasi bagi bangsa Indonesia.
Merdeka!!
opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sejarah_Internet_Indonesia

Internet merupakan salah satu perkembangan terpenting dalam komputasi sejak penemuan jaringan
komputer. Internet menjadi alat yang bernilai untuk pencari dan penyedia informasi.
Ketika membicarakan tentang internet, tidak hanya memikirkan pada aspek jaringan itu sendiri,
namun juga apa yang dapat kita manfaatkan dan kita lakukan dengan internet. Ada beberapa tipe utama
sumber daya internet : Web Server, FTP Server, E-mail.
Pada awal-awal munculnya internet, sistem operasi yang digunakan untuk memberikan layanan web,
FTP maupun E-mail terbatas hanya pada beberapa sistem operasi saja. Namun kehadiran Linux di
dalam dunia teknologi informasi membawa banyak perkembangan dan perubahan yang cukup pesat.
Sebagai salah satu produk yang muncul dan berkembang dalam lingkungan Open Source, dan
didukung oleh berbagai programmer dan pengembang perangkat lunak diseluruh dunia, Linux telah
terbukti sebagai sistem operasi yang stabil dan memenuhi sejumlah kriteria kualitas yang ada.
Saat ini banyak perusahaan yang mulai melirik Linux sebagai sistem operasi alternatif, khususnya
digunakan sebagai web server, mail server maupun sebagai firewall untuk melindungi jaringan
komputer yang terdapat di perusahaan tersebut.
Dengan semakin banyak dan luasnya penggunaan Linux sebagai sistem operasi alternatif, maka
semakin banyak pula perusahaan yang berlomba menciptakan aplikasi untuk memudahkan administrasi
sistem Linux yang digunakan.
User friendliness atau kemudahan untuk dipergunakan oleh pengguna, adalah sebuah masalah yang
sering muncul saat pengguna ingin memanfaatkan Linux sebagai sistem operasi alternatif. Terlebih lagi
pengguna yang baru bermigrasi dari Windows atau Macintosh ke Linux.
Berkaitan dengan user friendliness ini, banyak sistem administrator pemula mengalami kesuliatan
pada pengorganisasiannya. Realita semacam ini sebenarnya sudah disadari sepenuhnya oleh para
pengembang Linux. Beberapa distribusi terakhir linux sudah mempergunakan modus grafik baik dalam
instalasinya mupun dalam pengorganisasiannya. Namun masalah lagi timbul ketika server yang
dimanage oleh sistem administrator tersebut berada pada lokasi yang cukup jauh. Sehingga tidak
memungkinkan bagi sistem administrator untuk memanage servernya secera langsung, walupun saat ini
sudah muncul aplikasi remote administrator semacam VNC yang bisa melakukan remote mesin linux
dari jarak jauh, namun karena mode grafis,, konsekuensi yang diterima adalah beratnya beban akses
dari tempat sistem administrator tersebut berada, makan perlu dicari subauh solusi yang bisa
memudahkan sistem administrator untuk memanage servernya tanpa adanya masalah lambatnya akses
dan rumitnya konfigurasi.
blog.its.ac.id/tonqy/2007/09/25/latar-belakang/

Latar Belakang

Pertumbuhan jaringan internet di Indonesia, sekalipun masih dalam tahap awal dan belum
memasyarakat seperti halnya di negara-negara maju, menunjukkan trend yang sangat positif. Potensi
penggunanya yang begitu besar dari penduduk Indonesia yang pada saat ini (Juli 1997) berjumlah
sekitar 200 juta jiwa tidak dapat diabaikan begitu saja. Pemerintah telah mengeluarkan 41 ijin prinsinp
kepada berbagai perusahaan yang berminat untuk menyelenggarakan jasa internet ini.
Untuk mengembangkan pasar yang besar ini, salah satu prasyarat adalah dibentuknya suatu
interkoneksi nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia, sehingga pelanggan dari satu
PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di
Indonesia. Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di
Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya
dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia.
Dengan adanya tulang punggung lalu lintas informasi nasional yang pengembangannya dapat dikelola
oleh PJI Indonesia, berbagai manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
• Merupakan jalur yang relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tulang punggung
jaringan internet di negara lain (yang tentunya ingin mengambil keuntungan dari penggunaan
fasilitasnya).
• Merupakan jalur alternative bagi sebuah PJI apabila jalur koneksi ke internet yang dimiliknya
(langsung ke luar negeri) mengalami masalah.
• Lebar pita (bandwidth) yang tinggi antar PJI Indonesia akan memberikan insentif bagi penyedia
informasi (content provider) menempatkan asis datanya di Indonesia, baik bagi penyedia informasi
local maupun internasional.
• Interkoneisi nasional ini dpat dimanfaatkan untuk layanan-layanan bafu yang membutuhkan lebar pita
yang tinggi, yang mungkin dapat direalisir apabila mengandalkan interkoneksi melalui negara lain yang
biayanya relatif tinggi.
Pada saat ini konektifitas PJI ke internet melalui INP Indosat, sebagian melalui
INP Satelindo, sebagian terhubung langsung super ISP di luar negeri. Secara teknis sudah ada
interkoneksi antar pelanggan INP Indosat melalui Indosat dan antar pelanggan INP Satelindo melalui
Satelindo. Meski demikian beluma ada inisiatif untuk membuat interkoneksi nsaional.
Untuk membentuk interkoneksi nasioanl ini, APJII berinisiatif meluncurkan program Indonesia Internet
Exchange (IIX), yang diharapkan dapat dijadikan titik awal pengembangan lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan internet di Indonesia.
Tujuan

Tujuan program IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memilikai kemampuan dan
fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap Penyelenggara Jasa
Internet yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia.
Pada saat ini program IIX tidak mempunyai tanggal berakhirnya program secara keseluruhan,
melainkan dibagi atas tahapan-tahapan yang akan dikembangkan secara terus-menerus.
www.iix.net.id/

You might also like