You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULIAN

1. Latar belakang

Di negara negara maju, pasar modal sejak lama telah merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara, sebab itu pula pemerintah suatu negara selalu berkepentingan untuk turut mengatur jalan nya pasar modal. Di indonesia sendiri istilah pasar modal ini sejak lama telah di kenal oleh masyarakat baik pada masa penjajahan belanda maupun pada zaman sesudah kemerdekaan meskipun sempat mengalami kelesuan bahkan kemandekan beberpa waktu yang lalu. Kegiatan pasar modal pada umumnya dilakukan oleh berbagai lembaga antara lain adalah pusat perdagangan sekuritas atau resminya disebut bursa efek ( stock market ), yang di dalam nya terdapat berbagai lembaga seperti lembaga kliring dan lembaga keuangan lain nya yang kegiatan nya terkait satu dengan lain nya. Bursa efek ini terdapat hampir diseluruh negara, di indonesia anggota bursa efek tersebut sekaligus merupakan pemegang saham bursa efek karena di indonesia bursa efek di dirikan dalam bentuk perseroan terbatas (PT), namun demikian perushaan efek yang berhak menjadi anggota bursa efek adalah perusahaan efek yang telah memiliki izin usaha sebagai

perantara pedagang efek yang dikeluarkan oleh badan pengawas pasar modal (BAPEPAM). Tahun 1950 pemerintah indonesia mengeluarkan obligasi, ini mendorong untuk mengaktifkan kembali pasar modal di indonesia. Dengan UU Darurat No. 13 tanggal 1 september 1951, yang berubah menjadi UU No. 15/1952 tentang bursa dan keputusan menteri keuangan No. 189737/UU tanggal 1 November 1951. Hingga tanggal 3 juni 1952 dibuka kembali bursa efek jakarta, setelah terhenti selama kurang lebih 12 tahun. Dengan di buka nya kembali bursa efek jakarta, aktivitas pasar modal semakin berkembang, hanya keadaan ini berlangsung sampai tahun 1958. Para investor indonesia lebih cenderung bergerak di bidang penanaman modal atau dikenal dengan istilah investasi, pasar saham termasuk salah satu instrumen pasar modal yang bisa di jadikan lahan berbisnis bagi para pemilik modal. Ketika investor mengevaluasi dan memperdagangkan obligasi mereka akan mempertimbangkan hasil obligasi hingga jatuh tempo yaitu tingkat pengembalian yang diperoleh investor bila mereka membeli obligasi dan tetap memilikinya hingga saat jatuh tempo obligasi tiba. Para investor dominan memilih berinvestasi di bidang obligasi karena dapat memperoleh keuntungan yang tetap. Akan tetapi perekonomian pun tidak jauh berbeda dengan hal lain yang ada dalam kehidupan sehari - hari selalu ada fenomena yang akan terjadi dan tidak lepas dari harga - harga yang berfluktuasi.

Pengamat pasar modal Reza (Senin, 02 Januari 2012 , 08:20:00 WIB, KANTOR BERITA POLITIK. RMOL.co ) mengatakan prediksi awal tahun 2011 terhadap IHSG tidak tepat. Di awal tahun, para pengamat pasar modal memprediksi IHSG akan ditutup di atas 4.500, bahkan ada yang berani mematok angka penutupan IHSG di 5.000.

Penutupan IHSG tahun 2011 tidak sesuai harapan sempat jatuh ke level terendah di 3.269,45. Tetapi ternyata di pertengahan tahun perekonomian global mulai terlihat buruk, pergerakan pasar modal tahun 2011 akan berlanjut ke 2012. Sentimen negatif dari daratan Eropa serta AS masih akan memberi tekanan kuat pada IHSG. Pasalnya, pasar belum melihat ada penyelesaian nyata dari krisis utang di Eropa.

Seperti diketahui, IHSG menutup tahun 2011 di level 3.818,072 setelah menguat 13,220 poin (0,34 persen). Penelitian yang membahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi reaksi pasar terhadap pengumuman peringkat obligasi dilakukan oleh luthfi dan linda purnama sari ( 2004) mengkaji berbagai faktor terkait dengan reaksi pasar saham terhadap pengumuman peringkat obligasi.

Raharja dan Sari (2008) peringkat obligasi sangat penting bagi investor karena mampu memberikan pernyataan informatif dan memberikan sinyal tentang kemungkinan kegagalan utang suatu perusahaan.

Oleh karena itu saya tertarik mengangkat judul ini reaksi pasar saham terhadap pengumuman perubahan peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 untuk meneliti faktor faktor apa

saja yang menyebabkan kondisi pasar SAHAM indonesia memburuk sehingga penutupan IHSG tidak sesuai harapan investor.

1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apakah keuntungan berinvestasi pada obligasi ? 2. Bagai manakah tindakan investor ketika ada pengumuman perubahan peringkat obligasi di pasar saham ? 3. Apakah faktor faktor yang dapat mempengaruhi perubahan peringkat oblisasi ?

1.3 Tujuan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui manfaat berinvestasi pada obligasi. 2. Untuk menganalisis apakah tindakan investor ketika ada pengumuman perubahan peringkat obligasi. 3. Untuk menganalisis faktor faktor yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi.

1.4 Manfaat penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan sebagai pengetahuan tentang investasi dan pasar saham. 2. Investor Sebagai media informasi untuk dapat menetahui bagai mana siklus pertumbuhan petumbuhan pasar saham di BEI. 3.Peneliti selanjutnya Dapat dijadikan sebagai referensi jika melakukan penelitian selanjut nya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teoritis. 2.1.1 Pengertian obligasi

Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Obligasi merupakan bukti pengakuan hutang diterbitkan atas unjuk dengan jangka waktu terbatas yang telah di tentukan pada saat emisi, Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara atau hak untuk menentukan jalannya perusahaan. 2.1.1.1kentungan berinvestasi pada obligasi ada beberapa keuntungan yang ditawarkan pada investasi obligasi : 1. Memberikan keuntungan tetap ( fixed income ) hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapat kan bunya secara rutin selama waktu berlaku nya obligasi. Bunga yang di tawarkan obligasi, umum nya lebih tinggi dari pada bunga yang diberikan deposito atau SBI.

2. Keuntungan atas penjualan obligasi ( capital gain ). Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjual belikan obligasi yang dimiliki nya, jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapat selisih yang disebut dengan capital gain. 2.1.1.2 Risiko obligasi Meskipu termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relatif rendah, obligasi mengandung beberapa risiko antara lain : 1.risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Ketidak mampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat bisa saja terjadi suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi. 2.Risiko tingkat suku bunga ( interesr rate risk ). Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan oleh pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga, artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebalik nya jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.

2.1.2Pasar saham.

Saham adalah Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. [1]Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka

panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.

Dikatakan pasar saham yaitu dimana saham atau saham perusahaan publik diperjual belikan. Setiap tahun perusahaan akan mengadakan rapat umum pemegang sahan ( RUPS ) Pemegang saham memiliki hak suara untuk di dengar.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

Ada beberapa jenis saham yang di perdagangkan di pasar modal :

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a. Saham biasa b. Saham preferen

Ditinjau dari cara peralihannya a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks) 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a. Blue Chip Stocks b. Income Stocks c. Growth Stocks d. Speculative Stock e. Counter Cyclical Stockss

2.1.3 BEI ( bursa efek indonesia )

Bursa efek adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. 2.1.3.1 perusahaan manufaktur yang terdaftar / listing di BEI Perusahaan manufaktur yang listing di BEI berjumlah 487 perusahaan, terdiri dari beberapa Sektor yaitu : Sektor industri dasar dan kimia Sektor aneka industri Sektor industri barang konsumsi

Tetapi yang diperhaharui pada tahun 2012 yaitu tanggal 30-12-2011 hanya berjumlah 131 perusahaan, sebagai berikut :

A. Sektor industri dasar dan kimia

A.1 Semen

1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) 2. SMCB (Holcim Indonesia Tbk) 3. SMGR (Semen Gresik Tbk)

A.2 Keramik, porselen & kaca

1. AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk) 2. ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk) 3. IKAI (Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk) 4. KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Tbk) 5. MLIA (Mulia Industrindo Tbk) 6. TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)

A.3 Logam & sejenisnya

1. ALKA (Alaska Industrindo Tbk) 2. ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk) 3. BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk) 4. CTBN (Citra Turbindo Tbk) 5. GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)

10

6. 7. 8. 9.

INAI (Indal Aluminium Industry Tbk) ITMA (Itamaraya Tbk) JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk) JPRS (Jaya Pari Steel Tbk)

10. KRAS (Krakatau Steel Tbk) 11. LION (Lion Metal Works Tbk) 12. LMSH (Lionmesh Prima Tbk) 13. MYRX (Hanson International Tbk) 14. NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk) 15. PICO (Pelangi Indah Canindo Tbk) 16. TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk)

A.4 Kimia

1. BRPT (Barito Pasific Tbk) 2. BUDI (Budi Acid Jaya Tbk) 3. DPNS (Duta Pertiwi Nusantara) 4. EKAD (Ekadharma International Tbk) 5. ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk) 6. INCI (Intan Wijaya International Tbk) 7. SOBI (Sorini Agro Asia Corporindo Tbk) 8. SRSN (Indo Acitama Tbk) 9. TPIA (Chandra Asri Petrochemical) 10. UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk)

11

A.5 Plastik & Kemasan

1. AKKU (Alam Karya Unggul Tbk) 2. AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk) 3. APLI (Asiaplast Industries Tbk) 4. BRNA (Berlina Tbk) 5. FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk) 6. IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk) 7. IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Tbk) 8. SIAP (Sekawan Intipratama Tbk) 9. SIMA (Siwani Makmur Tbk) 10. TRST (Trias Sentosa Tbk) 11. YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)

A.6 Pakan Ternak

1. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) 2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk) 3. MAIN (Malindo Feedmill Tbk) 4. SIPD (Siearad Produce Tbk)

A.7 Kayu & Pengolahahnya

1. SULI (Sumalindo Lestari Jaya Tbk) 2. TIRT (Tirta Mahakam Resources Tbk)

12

A.8 Pulp & Kertas

1. ALDO (Alkindo Naratama Tbk) 2. FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk) 3. INKP (Indah Kiat Pulp & paper Tbk) 4. INRU (Toba Pulp Lestari Tbk) 5. KBRI (Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk) 6. SAIP (Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk) 7. SPMA (Suparma Tbk) 8. TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk)

B. Sektor aneka industri

B1. Otomotif & Komponen

1. ASII (Astra International Tbk) 2. AUTO (Astra Auto Part Tbk) 3. BRAM (Indo Kordsa Tbk) 4. GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) 5. GJTL (Gajah Tunggal Tbk) 6. IMAS (Indomobil Sukses International Tbk) 7. INDS (Indospring Tbk) 8. LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk) 9. MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) 10. NIPS (Nipress Tbk)

13

11. PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk) 12. SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

B2. Tekstil & Garment

1. ADMG (Polychem Indonesia Tbk) 2. ARGO (Argo Pantes Tbk) 3. CNTB (Centex Tbk Saham Seri B ) 4. CNTX (Centex Tbk) 5. ERTX (Eratex Djaya Tbk) 6. ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk) 7. HDTX (Pan Asia Indosyntec Tbk) 8. INDR (Indo Rama Synthetic Tbk) 9. KARW (Karwell Indonesia Tbk) 10. MYTX (Apac Citra Centertex Tbk) 11. PAFI (Pan Asia Filament Inti Tbk) 12. PBRX (Pan Brothers Tbk) 13. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk) 14. RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) 15. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk) 16. UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk) 17. UNTX (Unitex Tbk)

B3. Alas kaki

14

1. BIMA (Primarindo Asia Infrastructure Tbk) 2. SIMM (Surya Intrindo Makmur Tbk)

B4. Kabel

1. IKBI (Sumi Indo Kabel Tbk) 2. JECC (Jembo Cable Company Tbk) 3. KBLI (KMI Wire and Cable Tbk) 4. KBLM (Kabelindo Murni Tbk) 5. SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk) 6. VOKS (Voksel Electric Tbk)

B5. Elektronika

1. PTSN (Sat Nusa Persada Tbk)

B6. Lainnya

C. Sektor industri barang konsumsi

C1. Makanan & Minuman

1. ADES (Akasha Wira International Tbk) 2. AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 3. CEKA (Cahaya Kalbar Tbk) 4. DAVO (Davomas Abadi Tbk) 5. DLTA (Delta Djakarta Tbk)

15

6. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 7. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 8. MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 9. MYOR (Mayora Indah Tbk) 10. PSDN (Prashida Aneka Niaga Tbk) 11. ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk) 12. SKLT (Sekar Laut Tbk) 13. STTP (Siantar Top Tbk) 14. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)

C2. Rokok

1. GGRM (Gudang Garam Tbk) 2. HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk) 3. RMBA (Bentoel International Investama Tbk)

C3. Farmasi

1. DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk) 2. INAF (Indofarma Tbk) 3. KAEF (Kimia Farma Tbk) 4. KLBF (Kalbe Farma Tbk) 5. MERK (Merck Tbk) 6. PYFA (Pyridam Farma Tbk)

16

7. SCPI (Schering Plough Indonesia Tbk) 8. SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk) 9. TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)

4. Kosmetik & Barang keperluan rumah tangga

1. MBTO (Martina Berto Tbk) 2. MRAT (Mustika Ratu Tbk) 3. TCID (Mandom Indonesia Tbk) 4. UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

C5. Peralatan rumah tangga

1. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) 2. KICI (Kedaung Indag Can Tbk) 3. LMPI (Langgeng Makmur Industry Tbk)

2.1.4

IHSG (indek harga saham gabungan).

IHSGsuatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ada di pasar modal sangat berpengaruh terhadap investasi portofolio yang akan dilakukan oleh para investor. Karena peningkatan keuntungan IHSG akan meningkatkan investasi portofolio yang akan di lakukan oleh para investor untuk menambah penanaman modal pada

17

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek melalui informasi-informasi yang diterima oleh para investor mengenai sekuritas-sekuritas yang ada di bursa efek dengan melihat tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para investor dari tahun ke tahun.
Ri = (Pit Pit-1) / Pit-1 Ket : Ri Pit = Return indeks pasar (IHSG) = Indeks pasar (IHSG) pada periode t.

Pit 1 = Indeks pasar (IHSG) pada periode t -1 (tahun sebelumnya).

2.1.5kerangka pemikiran obligasi adalah : surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Karena memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.

saham adalah : Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi

18

kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

dari uraian diatas maka diperoleh kerangka berfikir sebagai berikut :

OBLIGASI PASAR SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

19

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 lokasi penelitian Penelitian ini di lakukan pada pasar modal yaitu perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2012.

3.2 populasi dan sampel Poulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposiv sampling dengan kriteria perusaahaan yang listing di tahun 2012.

3.3 jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data skunder. Jenis data dan sumber data nya adalah dengan menggunakan metode

dokumentasi mengumpulkan data data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI serta studi prpustakaan yaitu buku buku yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

3.4 Operasional variabel 3.4.1 Variabel Dependen

20

variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat ( sugiono, 2004 : 33 ). Variabel devenden yang digunakan dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi yang di ukur dengan IHSG ( indek harga saham gabungan ).

21

KEPUTAKAAN Darmadji tjiptono hendy. 2006, pasar modal di indonesia salemba empat : jakarta Ahmad khamaruddin. 2004, dasar dasar manajemen fortofolio dan investasiPT. Rineka cipta : jakarta.

22

You might also like