You are on page 1of 11

Analisis Novel

Love to Love You

Kezia Evi Wiadji

Identitas Buku 1. Judul 2. Pengarang 3. Penerbit 4. Tahun terbit 5. Tebal buku 6. Nomor ISBN : Love to Love You : Kezia Evi Wiadji : Media Pressindo : 2012 : 188 halaman :

a. (10) 979-911-179-x b. (13) 978-979-911-179-1 7. Harga : Rp 24.500,00

A. Pendahuluan Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari Bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong cerita". Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Tidak berbeda dengan karya fiksi lainnya, novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra. Kedua unsur tersebut kita gunakan sebagai objek dalam menganalisis novel. Menganalisis karya fiksi merupakan salah satu cara untuk memahami dengan jelas apa yang terkandung di dalam karya itu sendiri. Dan dengan menganalisis, kesalahpahaman maksud yang ditujukan dari pengarang kepada pembaca tentu dapat dihindari. Alasan saya memilih novel love to love you karya Kezia Evi Wiadji, karena sinopsis dan covernya terlihat menarik, lalu adanya komentar positif yang ada di bagian sampul belakang. Kemudian tema dari buku ini tentang percintaan, yang tentu semakin membuat saya tertarik, akankah cerita di buku ini akan sama ataukah berbeda dengan cerita cinta lainnya.

B. Sinopsis Lia dan Anton menjalani kehidupan cinta yang nyaris sempurna. Hati keduanya seolah terikat satu sama lain. Manis-pahit cinta telah membuat keduanya bertambah kuat... Sampai akhirnya kekuatan cinta mereka diuji oleh datangnya badai. Kejujuran manis yang selama ini ditanam ternyata malah berbuah kenyataan pahit. Kini perpisahan hadir mengancam tepat di hadapan keduanya... Haruskah mereka menyerah pada keadaan dan mengakhiri semuanya? Ataukah berjuang merebut kembali kebahagiaan demi menegaskan bahwa mereka memang ditakdirkan untuk bersama... selamanya. Novel ini menceritakan tentang pasangan suami-istri bernama Anton dan Lia, pada awalnya mereka adalah pasangan yang berbahagia yang saling mencintai, namun setelah setahun lamanya menikah belum pula mereka dikaruniai seorang anak, padahal mereka sudah melakukan banyak hal seperti konsultasi ke dokter kandungan. Hingga akhirnya Lia memutuskan ingin mengadopsi seorang anak bernama caca yang merupakan anak murid di tempatnya mengajar, tapi Anton tidak langsung menyetujuinya karena menganggap pernikahan mereka belum terlalu lama, urusan adopsi itu tidak mudah, dan masalah yang disimpannya dari Lia. Masalah yang Anton simpan dari Lia adalah Delila, bagian dari masa lalu kelam Anton yang sebelumnya tak pernah diceritakan kepada Lia. Pertemuan Delila dan Anton sangatlah tak terencanakan sama sekali, benar-benar murni takdir. Tapi kemudian Delila berusaha menghancurkan kehidupan rumah tangga Anton-Lia dengan cara mengatakan bahwa Jeje adalah hasil perbuatan Anton dan dirinya di masa lampau. Bahkan Delila akhirnya nekat memasuki wilayah rumah tangga Anton, dan menyatakan hal tersebut kepada Lia, karena Anton menolak mengikuti apa yang Delila inginkan. Lia merasa sangat terpukul dengan kenyataan tersebut, tentang rahasia suaminya di masa lampau yang tak pernah terungkap, dan yang paling memberatkan Lia adalah Anton memiliki anak dari Delila dan bukan dari dirinya. Akhirnya, Lia pun pergi untuk menenangkan diri, sesuai dengan saran Rini sahabatnya. Ia pergi ke Bandung menemui kedua orang tuanya. Tapi siapa sangka dalam pelariannya di sana hadir kembali sosok masa lalunya, Leo. Leo menghiasi hari-hari Lia dengan kebahagiaan walaupun hanya sebentar hingga suatu kejadian menyadarkan Lia bahwa Anton lah yang ia cintai. Anton menyusul Lia setelah beberapa hari dan Lia dapat menerima Anton kembali karena ia tahu, mereka saling mencintai dan ingin meraih kebahagiaan yang mereka miliki. Setelahnya, terungkap oleh pernyataan Delila dan tes DNA bahwa Jeje bukanlah anak dari

Anton, selama ini Delila hanyalah membohongi Anton dan Lia. Akhirnya Lia dan Anton hidup bahagia lagi seperti semula dan tentunya dihadiahi seorang anak.

C. Analisis 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik yang pertama adalah tema. Tema dari novel ini adalah cinta dan kasih sayang yang disajikan dalam bentuk kehidupan suami-istri serta pengertian orangorang terdekat seperti orang tua dan sahabat tokoh utama yang mendukung dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan masalah rumah tangga mereka. Berikut ini adalah beberapa penggal cerita yang bisa dijadikan bukti. Ibunya melepaskan pelukannya dan menatap Lia lekat-lekat. Lia, kamu mencintai Anton kan? Cinta? Saat ini aku marah, sakit hati. Tetapi tanpa disadari, ia mengangguk pelan. Ibunya mengusap air mata yang turun di pipi putrinya. Halaman 120 membuktikan rasa cinta Lia kepada Anton. Lia akhirnya balas menggenggam tangan Anton. Tangan mereka saling bertautan erat. Anton hanya melepaskan genggamannya saat mengganti posisi gigi mesin mobil saat mobil berbelok tajam. Lalu Anton memecahkan keheningan di antara mereka. Halaman 156, menggambarkan betapa sebenarnya mereka saling mencintai dan ingin bersama setelah pertikaian yang terjadi antara mereka sebelumnya. Kedua adalah Alur. Alur yang digunakan pada cerita ini adalah alur maju-mundur atau campuran, di mana memiliki susunan alur: perkenalan, penampilan masalah, konflik, penyelesaian. Bagian perkenalan berada di bab pertama Lia berisikan tentang Lia, Caca, dan Anton. Tepatnya mengenai apa pekerjaan Lia dan hubungannya dengan Caca dan Anton. Pada bagian penampilan masalah, dimulai dengan kedatangan Delila sebagai calon bos baru yang magang di kantor wilayah tempat Anton bekerja dan mulai mengacaukan kehidupan rumah tangga Anton, terdapat pada bab terkuak. Lalu konflik terjadi saat Anton menceritakan bagian masa lalunya kepada Lia dengan Alur mundur terbukti pada paragraf pertamanya bertuliskan Surabaya, sepuluh tahun yang lalu... halaman 83 bab terjebak. Pada bab ini menjelaskan tentang masa lalu Anto bersama Delila yang tak pernah ia ceritakan kepada Lia, dan mempengaruhi masa kininya, yaitu masa depan rumah tangganya dengan Lia. Terakhir adalah penyelesaian di mana Lia bisa menerima masa lalu Anton dan masa yang akan datang. Kemudian, dilanjutkan pengakuan kebohongan oleh Delila serta hasil tes DNA. Diakhiri dengan kebahagiaan, datangnya Caca sebagai anak asuh mereka, dan seorang anak bayi dalam kandungan Lia yang sudah dinanti-nanti. Ketiga tokoh. Tokoh-tokoh yang ada pada novel ini terdiri atas 2 orang pemeran utama dan beberapa pemeran pembantu. Untuk pemeran utama ada Lia dan Anton yang berperan sebagai sepasang suami-istri. Lalu untuk pemeran pembantu ada Caca seorang anak yatim piatu yang merupakan anak didik Lia sekaligus yang nantinya jadi anak angkat Lia-

Anton, Rini dan Ray yang merupakan suami istri dan sahabat dari Anton dan Lia, Delila yang merupakan bos baru di kantor Anton yang memiliki masa lalu bersama Anton sekaligus juga ibu dari Jeje (anak yang dikatakan Delila adalah anak Delila dengan Anton, tapi nyatanya tidak), dokter kandungan yang membantu program kehamilan Lia, seorang perawat yang mengambil sampel darah Jeje, Leo yang merupakan sahabat sekaligus mantan pacar Lia, dan terakhir adalah orangtua Lia. Cara penokohan sendiri digambarkan oleh penulis dengan metode campuran. Berikut ini adalah bukti dari keberadaan dan sifat dari para tokoh: Anton Mulia (Anton) adalah suami dari Lia yang sangat mencintai istrinya, pekerja keras, ulet, dan humoris. Kerja keras dan keuletan Anton tidak hanya... halaman 34; ..menunjukkan kepada Lia dan mertuanya bahwa ia adalah suami sekaligus menantu yang dapat diandalkan halaman 35; Didekati istrinya, diciumnya pipi Lia dengan penuh cinta halaman 59; Lia teringat, betapa gigihnya Anton untuk bisa mendapatkan nomor telponnya. Halaman 152. Lia Setiawati (Lia) istri dari Anton, sangat mencintai suaminya, keras kepala, sifat keibuan, suka ngambek, dan agak pesimis. Lia tertegun, ia sadar perkataan Anton benar. Tapi, ia tetap keras kepala, menyangkal hati nuraninya sendiri halaman 102; Dahulu, Lia termasuk orang yang percaya diri, tetapi sekarang kepercayaan dirinya mulai luntur. Halaman 106; Ia memang mencintai suaminya, tetapi ia juga... halaman 144; Lia memang hebat jika berhadapan dengan anakanak halaman 178. Delila alias Ibu Sutomo Jaya, seorang bos baru Anton yang bersifat suka memaksakan kehendaknya dengan cara apapun, sangat mencintai anaknya, dan sedikit sinis serta satu-satunya tokoh antagonis. ..Delila bukan wanita yang dengan mudah menerima kata TIDAK. Halaman 59; ...wanita yang selama lebih dari lima bulan ini....ternyata mempunyai maksud lain dengan semua perbuatan baiknya. Halaman 93; Sekarang aku takut anakku akan direnggut dariku. Dia adalah kebahagianku satu-satunya. Halaman 167. Jeje merupakan anak Delila, bersifat pemalu terlihat dari caranya yang langsung menyembunyikan wajahnya saat melihat Anton tersenyum kepadanya dan polos dari tatapan ingin tahu. Mata Anton tertuju ke rambut hitam ikal anak itu, Anton berfikir bahwa rambut itu mirip dengan rambutnya. Kulit Jeje putih seperti Delila. Halaman 169; Jeje berdiri di belakang Delila, anak itu terlihat tidak nyaman dengan situasi rumah sakit...Jeje menatap Anton dan Lia bergantian dengan pandangan ingin tahu dari balik tubuh ibunya...anak itu langsung menyembunyikan wajahnya saat melihat Anton tersenyum kepadanya. Halaman 176. Caca adalah salah satu anak didik Lia, yatim piatu, periang, berani, pandai, keras kepala, dan ingin Lia menjadi mamanya. ...Caca tergolong anak yang berani dan pandai,

sifat keras kepalanya juga mendominasi, salah satunya dengan cara membuntuti Lia kemana saja Lia melangkah. karena caca ingin mama Lia jadi mama Caca halaman 12.; caca menatap temannya satu persatu, bingung. Halaman 187. Rini-Ray adalah sahabat yang baik karena bisa memberi solusi dengan tenang dalam permasalahan sahabatnya, hal ini terlihat dari percakapan mereka yang santai dan menyenangkan. Saat mereka masuk ke kamar pemulihan, Rini telah ditemani oleh Ray, suaminya. Halaman 15; Rini tersenyum mendengar kata-kata Lia. Lalu menjawab dengan lembut. Halalamn 114; Aku mencari Ray. Aku menceritakan masalahku. Dia memberiku solusi. Halalaman 158.

Orang tua Lia adalah gambaran orang tua yang bijak dan penuh kasih dalam membantu permasalahan anaknya. Lia menceritakan semua...Ayahnya duduk diam mendengar setiap kata yang ke luar...Ibunya berbeda, terlihat lebih tegar. Lebih banyak bersuara.. halaman 118; Ibunya kembali memeluk dengan penuh kasih halaman 121; ...tak ada kata-kata yang terucap dari bibir ayahnya, hanya tepukan hangat dan usapan kasih sayang, yang cukup.. halaman 144 Leo seorang pemuda yang sukses dan romantis, dan bisa terlalu terbawa suasana Leo membuka pintu lalu ke luar halaman 124; Lia mengakui suaminya juga romantis, tapi berbeda dengan Leo. halaman 131; Leo menggeleng lesu. kamu nggak salah Dear...karena aku terlalu memaksamu mengikuti kemauanku..halaman 133; Menit berikutnya Lia kaget, saat tiba-tiba Leo mengancingkan jaket yang dikenakannya halaman 137. Dokter kandungan seorang dokter yang baik dalam membantu program kehamilan, dan disenangi karena bisa dirokemendasikan, humoris, dan informatif. ...mempunyai mata cerdas, humoris dan informatif. Halaman 21. Suster terlihat baik dan ramah karena bisa melayani dengan sopan Melihat sikap anak itu, suster tersenyum dan men gedipkan matanya. Halaman 177. Keempat ada latar. Latar terbagi atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Pada novel ini diambil 3 latar kota, yaitu Kota Jakarta sebagai tempat tokoh utama tinggal dan bekerja. Lalu ada Kota Bandung sebagai tempat rumah orang tua Lia, di mana Lia menenangkan diri di sini dan bertemu dengan mantan kekasihnya Leo. Kota Surabaya di mana Jeje dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Untuk latar suasana, ada suasana sedih pada halaman 164 Tangannya sibuk menyeka air mata dengan sapu tangan, bersitegang pada halaman 100 Lia menatap suaminya dengan tatapan tajam menusuk, lalu keadaan romantis pada halaman 156 Tangan mereka saling bertautan erat. Anton hanya melepaskan genggamannya saat mengganti posisi gigi mesin mobil saat mobil berbelok

tajam, suasana bahagia tercermin Anton tersenyum haru dan mencium mesra istrinya pada halaman 179. Untuk latar waktu, ada pagi hari dan malam hari, berikut adalah pernyataan cuplikan yang menyatakan latar tempat dan waktu yang terjadi pada novel love to love you: Jakarta, 1) Tempat Lia mengajar Siang harinya, Anton yang sedang cuti, menjemput Lia di tempatnya mengajar. Lia menyambut suaminya di depan pintu kelas. Halaman 13. 2) Rumah Lia-Anton Sabtu malam, saat Anton kembali dari luar kota, ia... Setelah sampai di dalam kamar... halaman 25; suatu waktu, setelah makan malam, Lia mengajak Anton duduk di serambi depan halaman 49; Anton beranjak masuk ke dalam rumah. Ia .... terletak di meja kerjanya halaman 51; malam hari, saat Anton berbaring di sebelah istrinya... halaman 54; Sabtu pagi, setelah membersihkan rumah, mandi dan sarapan, Lia bermalasmalasan di tempat tidur.halaman 67; sepuluh menit kemudian Anton menyusul Lia di meja makan halaman 78; Jumat malam, Anton pulang dan... halaman 115. 3) Rumah sakit Minggu pagi, Lia dan Anton menuju rumah sakit....Saat mereka masuk ke kamar pemulihan, Rini telah ditemani oleh Ray, suaminya. Halaman 15; Anton ditemani Lia, berangkat ke sebuah rumah sakit pemerintah di Jakarta. Di sana mereka akan bertemu dengan Delila dan Jeje paragraf I mereka tiba di rumah sakit dan langsung menuju ke bagian laboratorium paragraf II, halaman 175. 4) Dokter Kandungan Lia dan Anton dating ke dokter kandungan yang direferensikan oleh Rini, halaman 21. Seminggu kemudian, Lia dan Anton kembali ke dokter kandungan, ..., halaman 24. 5) Ruang kelas Caca Caca meraih bukunya dan melangkah ke luar dari bangku, melangkah ke depan kelas dan... halaman 185. 6) Kantor Anton bekerja ...ruang rapat dihadiri oleh seluruh manager cabang Jakarta. Halaman 39; ...Anton melangkah gugup menuju pintu yang tertutup tidak jauh dari ruangannya halaman 42. 7) Kantor Rini ...yang mengantarnya, Lia masuk ke ruang kerja Rini. Halaman 110. 8) Hotel Anton berjalan melewati lorong sebuah hotel bintang empat menuju kamar 912... di depan pintu kamar... halaman 55. Bandung 1) rumah orang tua Lia Jumat sore, jam 3, Lia tiba di depan rumah orang tuanya halaman 117; Lia menoleh saat pintu diketuk...ia berjalan menuju pintu...kalau memaksa masuk. Ini rumah orang tuanya, dan ini kamarnya, halaman 143. 2) Pinggir jalan Lia berdiri di pinggir jalan sambil... Pagi ini ia menggantikan ibunya berbelanja di pasar. Halaman 123. 3) Rumah makan kenangan Leo-Lia perasaannya semakin tidak menentu saat Leo membawanya ke rumah makan kenangan mereka.. mereka duduk di bagian paling belakang yang dikelilingi oleh, halaman 130; Beruntung jeda meresahkan itu

terselamatkan oleh datangnya makanan yang telah dipesan, halaman 134. 4) Wisata Tangkuban Perahu ...menatap asap yang mengepul dari kawah Tangkuban Perahu membuat Lia tersenyum, halaman 137. 5) Mobil sejak masuk mobil, Lia seakan kehilangan kemampuan berbicara, halaman 126; keesokan harinya, Lia dan Anton kembali ke Jakarta. Tiga puluh menit pertama di dalam mobil, suasana terasa canggung. Surabaya Delila sekarang di Surabaya, Jeje masuk rumah sakit, tertabrak mobil... halaman 161; pesawat dengan mulus mendarat di Bandara Djuanda halaman 163; 1) Rumah sakit ...saat mereka di rumah sakit. Delila dan merangkul Anton.., halaman 164; Lia dan Anton datang sepagi mungkin...saat membuka pintu kamar VIP, Lia dan Anton... halaman 169; ..Lia dan Anton melangkah menuju kantin rumah sakit, halaman 172. 2) Rumah Delila seminggu setelah Anton menelpon Delila, ia bekerja dan tinggal di rumah wanita itu, halaman 86; Anton melompati tiap dua anak tangga menuju lantai dua. Kamar tidur Delila tertutup rapat. Diketuknya pelan pintu kamar itu. Halaman 90 menggambarkan Anton sedang berada di dalam rumah Delila. Kelima, sudut pandang yang digunakan oleh penulis adalah orang ketiga serba tahu karena penulis dapat menggambarkan tingkah pola dan isi pikiran setiap tokoh. Lia menatap alat tes kehamilan di depannya dengan harap-harap cemas. Sabar, satu menit lagi. Lia memejamkan mata dan berdoa dalam hati. Semoga..semoga..semoga... halaman 29, menggambarkan perilaku dan apa yang dipikirkan dan dilakukan tokoh tanpa terlihat oleh orang seperti berdoa dalam hati. tubuh Anton tegang sesaat. Lalu ia berjalan ke meja makan dan pura-pura membuka toples kue tanpa berniat mengambilnya. Lia mengekor di belakangnya. Anton memeras otaknya untuk mencari jawaban yang tepat dalam hitungan detik dalam bagian ini terbukti bahwa penulis sebagai orang ketiga serba tau, terlihat cara ia menyampaikan tokoh dengan nama sekaligus bermakna dia dan menggambarkan isi kepala tokoh. Unsur yang terakhir adalah gaya bahasa. Gaya bahasa yang dipergunakan ada berbagai macam. Anton seperti kerbau dicucuk hidungnya, saat.. halaman 94 yang merupakan majas simbolik. Matanya secepat kilat beralih menatap pintu depan dengan waswas pada halaman 51 terdapat majas tautologi. Lalu adapula majas hiperbola yang melebihlebihkan suatu hal Ahh, wajar apanya, mirip gajah bengkak begini. Leherku sampai nggak kelihatan nih. Halaman 18.

2. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik ada yang namanya amanat dan nilai-nilai. Nilai-nilai di sini seperti nilai agama, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya. Dalam novel ini, penulis banyak menyampaikan amanat melalui nasihat-nasihat yang diberikan tokoh kepada tokoh yang lain. Seperti yang dikatakan Ibu Lia kepada anaknya Pernikahan adalah kehidupan cinta tanpa syarat. Saat pacaran, kau harus membuka mata lebar-lebar. Tetapi setelah menikah, kau harus menutup mata rapat-rapat. Bentuk dari menutup mata rapat-rapat adalah bisa menerima kesalahan dan mau memaafkan. Halaman 120. Lalu adapula yang tergambar secara tersirat, yaitu untuk selalu berdoa dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menyelesaikan masalah, hal ini bisa dilihat dari cara tokoh meminta bantuan kepada Tuhan saat mereka menghadapi permasalahan. putus asa, Lia memejamkan mata. Oh Tuhan... Berilah aku, Ketenangan untuk menerima masalah ini. Keberanian untuk menghadapi kenyataan yang ada. Kebijaksanaan hati untuk menyelesaikannya. Kebesaran hati untuk dapat memaafkan suamiku... Dan kelembutan hati untuk tetap mencintai suamiku, seburuk apapun masa lalunya. Amin... halaman 154. Dari profil penulis yang ada di halaman belakang novel, kita tahu bahwa penulis menggunakan latar berbagai tempat dengan cukup baik mungkin karena ia suka travelling dan pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut. Lalu cara penulis menggambarkan sedikit tentang kantor tokoh Anton karena kebetulan penulis juga bekerja di kantor. Jika dilihat situasi dan kondisi dunia nyata berpengaruh dengan hasil karya sastra ini, yaitu adanya pergaulan bebas antara Delila dan Anton yang mulai marak di dunia nyata. Lalu untuk nilai-nilai juga tersampaikan dalam novel ini, terdapat nilai moral yang merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan baik dan buruk, yaitu berhati-hatilah dalam bertindak jika tak ingin ada penyesalan besar dalam hidup. Nilai budaya, yang merupakan dasar yang sangat penting dan bernilai yaitu kepercayaan, maksudnya adalah kita disampaikan untuk berserah diri dan berdoa kepada Tuhan. Nilai sosial, yang berkaitan dengan norma-norma adalah kita harus saling memberi pertolongan dan berbagi kebahagiaan, seperti apa yang dilakukan tokoh Rini untuk menolong Lia, lalu Lia yang tetap tenggang rasa terhadap Delila walaupun ia tidak menyukainya.

D. Penutup Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT. Akhirnya analisis novel ini telah saya kerjakan dengan semaksimal yang bisa saya kerjakan. Sebenarnya pada awal-awal membaca novel ini saya merasa agak canggung, mungkin karena novel ini harusnya dibaca oleh orang dewasa. Saya berfikir untuk menggantikan dengan novel yang lain, tapi setelah saya selesai membaca novel ini sampai selesai, tak masalah karena saya juga aka mensensor bagian-bagian yang kurang pantas dimasukkan di dalam tugas ini. Saya mendapatkan banyak kata-kata motivasi dan amanat yang bagus untuk mempersiapkan masa depan dan belajar dari sifat-sifat para tokoh. Seperti sifat tokoh Anton yang ulet, Lia yang penuh kasih sayang, dan Rini yang memberi nasihat bukan secara memihak kepada satu titik, tapi sebagai titik netral tanpa memihak. Novel ini benar-benar bagus, tapi sebaiknya dituliskan oleh penerbit untuk mencantumkan batas minimal usia seseorang membaca novel ini. Karena tak mungkinkan seorang anak SMP sudah membaca yang seperti ini. Demikian, kata-kata yang saya sampaikan terima kasih dan maaf apabila ada kesalahan kata maupun kata yang menyinggung.

You might also like