Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat Agama
No. CM
: Ny. T : 52 tahun 7 bulan : Perempuan : Ibu Rumah Tangga : Maospati I F149 RT 5/13 Ungaran : Islam : 382342
ANAMNESIS Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2013, pukul 19.00 WIB Keluhan utama Nyeri pada wajah kiri sejak 3 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang : OS datang ke poli THT Rumah Sakit Panti Wilasa dengan rujukan dari rumah sakit lain sejak 3 hari yang lalu. Selama ini OS merasa nyeri pada kepala dan pipi terutama saat ditekan, hidungnya sering tersumbat.
OS juga mengaku bahwa daya penciumannya semakin berkurang. OS juga sering batuk pilek berulang dan sering kambuh sejak 1 tahun yang lalu.
kedua rongga hidungnya. Sekret berwarna putih, bening, kental, berbau. Sering terasa ada cairan yang turun dari belakang hidung ke tenggorokan sejak 3 bulan terakhir ini. Pasien juga sering berasa pusing seperti ditusuk- tusuk dan kedua rongga hidungnya tersumbat. Kepala dirasakan berat terutama pada waktu bangun pada pagi hari. Tidak ada keluhan demam, mual dan muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat sakit gigi : disangkal Riwayat ISPA (commond cold, faringitis, laringitis : diakui sering flu Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi : disangkal
disangkal. Riwayat asma : disangkal. Riwayat allergi : disangkal Riwayat penyakit yang sama : disangkal.
Status Generalis Keadaan umum Kesadaran Status Gizi Nadi Tensi RR Suhu Paru Jantung Abdomen Ekstremitas
: Baik : Compos mentis : Cukup : 84 : 130/80 : 22x/menit : 36,5 : Tidak di lakukan pemeriksaan : Tidak di lakukan pemeriksaan : Tidak di lakukan pemeriksaan : Tidak di lakukan pemeriksaan
Telinga
Dextra Auricula Bentuk (N), Nyeri tekan (-) Fistel (-), Abses (-), Hiperemis (-), Nyeri Preauricula tekan (-) tekan (-) Sinistra Bentuk (N), Nyeri tekan (-) Fistel (-), Abses (-), Hiperemis (-), Nyeri
Retroauricula
Mastoid
Hiperemis (-), udema (-), Corpus alineum CAE (-) Discharge (-), laserasi (-)
Hiperemis (-), udema (-), Corpus alineum (-) Discharge (-), laserasi (-)
Membran timpani
Dextra
Sinistra
Perforasi
(-), MT Intak
(-), MT Intak
Reflex cahaya
(+)
(+)
Warna
Putih Mutiara
Putih mutiara
Bentuk
Normal, bulging(-)
Normal, bulging(-)
Dextra Bentuk Sekret Septum nasi Konka media Normal Mukoserousa Deviasi (-) Hiperemis (-)
Hipertrofi (-)
Hiperemis (+)
hipertrofi (-)
Hiperemis (+) hipertrofi (+) Hiperemis (-), udem (-) Hiperemis (+), sekret (+) (-) (-)
Konka inferior hipertrofi (+) Meatus media Meatus inferior Septum Deviasi Massa Hiperemis (-), udem (-) Hiperemis (+), sekret (+) (-) (-)
Dextra
Infraorbita :
Supraorbita Glabella
Sinistra
Diafanoskopi
Lain-lain :
: : :
: Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar : Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Warna merah muda
Dextra
Sinistra
Ukuran
T1
T1
Kripta
Tidak melebar
Tidak melebar
Permukaan
Rata
Rata
Warna
Merah muda
Merah muda
Detritus
(-)
(-)
Peritonsil
Abses (-)
Abses (-)
Pilar anterior
Merah muda
Merah muda
Nasofaring
Discharge :
Mukosa Adenoid
Massa
: : :
Laringofaring
Mukosa
: Massa : Lain-lain :
Laring
Epiglotis :
Plica vocalis
: : : :
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
Hemoglobin
13,0
g/dl
11,7-15,5
Leukosit
6,6
103/uL
3,6-11,0
Eosinofil
H 5,4
2,00-4,00
Basofil
0,6
0-1
Netrofil
L 49,7
50-70
Limfosit
38,3
25-40
Monosit
6,00
2-8
Hematokrit
40
47
Eritrosit
H 5,4
106/uL
3,8-5,2
Tromnosit
373
103/uL
150-400
MCV
L 74
fl
80-100
MCH
L24
Pg
26-34
MCHC
32
g/dl
32-36
LED 1 jam
17
mm/jam
0-20
LED 2 jam
30
mm/jam
0-30
Golongan darah
Masa perdarahan
Menit
1-3
Masa pembekuan
10
Menit
8-18
Kimia Klinik
97
mg/dl
70-150
Sero - imunologi
Hbs-Ag
Negatif
Negatif
Endoscopy Pada pemeriksaan endoskopy di temukan : Telinga Sekret : -/ Membran timpani : normal, putih mutiara Laserasi : -/Hidung Sekret : +/+ Septum deviasi : -/-
Tenggorok - sekret - uvula lurus di tengah - dinding faring - mukosa faring - tonsil detritus -/-
: (+) : Ukuran dan bentuk normal, letak : granula (+) : hiperemis (+), post nasal drip (+) : T1-T1, hiperemis -/-, kripta normal,
elongasi paru : tak tampak bercak/kesuraman pada kedua paru, corakan bronkovaskuler baik, kedua apeks tenang, sinus dan diafragma tidak ada kelainan. Kesan: kardiomegali, suspek LVH elongasi aorta, paru tenang
Sinus (foto Waters dan Caldwel) struktur tulang baik tampak kesuraman pada sinus maksilaris kiri tampak deviasi septum nasi ke kiri tak jelas kesuraman pada sinus ethmoid, sphenoid, dan frontal kesan: sinusitis maksilaris kiri dengan deviasi septum nasi ke kiri
rujukan dari rumah sakit lain sejak 3 hari yang lalu. Selama ini OS merasa nyeri pada kepala dan pipi terutama saat ditekan. Terdapat obstruksi pada hidung. Keluhan ini di rasakan oleh OS sejak 6 bulan yang lalu. OS mengeluh hiposmia dan sering mengalami batuk pilek berulang yang kambuh sejak 1 tahun yang lalu.
sekret dari kedua rongga hidungnya. Post nasal drip (+), terdapat sekret berwarna putih, bening, kental, berbau. Pasien juga sering berasa pusing seperti ditusuk- tusuk dan kedua rongga hidungnya tersumbat. Kepala dirasakan berat terutama pada waktu bangun pada pagi hari. Tidak ada keluhan demam, mual dan muntah.
inferior Dasar diagnosis yaitu : 1. Anamnesis hidungnya sering tersumbat disertai nyeri pada wajah sebelah kiri pada pipi dan sakit kepala. 2. Lendir yang turun dari belakang hidung menuju ke arah tenggorokan 3. Berkurangnya kemampuan penciuman.
Rhinitis Alergi
Dasar diagnosis : Anamnesis - pasien sering bersin-bersin pada saat melakukan aktivitas misalnya membersihkan rumah dan menyapu. Bersin-bersin ini berkurang setelah selesai membersihkan rumah. Bersin bisa mencapai lebih dari 10 kali.
encer dan banyak, hidung tersumbat dan gatal. Pada pemeriksaan endoskopi bagian hidung : 1. sekret mokoserousa, 2. konka inferior membesar dan mukosa hiperemis 3. septum deviasi ke kanan.
Medika Mentosa Pemberian antibiotic dan drainase sinus. Cefotaxim Metilprednisolon Ketorolac 3% inj Dicynon inj ( Ethamsilate ) Non Medika Mentosa Operasi ( FESS, NAW ) Hindari paparan yang dapat memperparah sinusitis.
Komplikasi orbita dan periorbita Selulitis preseptal Selulitis orbita Abses subperiosteal Abses orbita Trombosis sinus kavernosus
Komplikasi intrakranial Meningitis Abses epidural Subdural Empiema Abses intraserebral Trombosus sinus venosus Komplikasi distansial Asma dan bronkitis Sepsis Toxic Shock Syndrome
Anatomi sinus
epitel torak bersilia 2. epitel torak tidak bersilia meningkatkan area permukaan 3. sel basal belum jelas, dapat berfungsi sebagai stem cell. 4. sel goblet glikoprotein untuk viskositas dan elastisitas mukosa
1.
inspirasi Penyaringan udara Produksi mukosa sinus pertahanan imun dan penyaringan udara. Membantu keseimbangan kepala mengurangi berat tulang muka Peredam perubahan tekanan udara waktu bersin atau membuang ingus.
Rhinitis
Polip hidung Kelainan anatomi
Fibrosis kistik
tidak dapat bergerak dan ostium tersumbat. Mengakibatkan tekanan negatif dlm rongga sinus transudasi yang awalnya serous (rinosinusitis) non bakterial. Berlanjut sekret mjd purulen rinosinusitis bakterial akut. Perubahan mukosa menjadi kronik hipertropi, polipoid, dapat membentuk kista atau polip.
Sinusitis kronik maksilaris sinistra Peradangan pada bagian dalam sinus maksila kiri > 3 bln Gejala : Hidung tersumbat disertai nyeri/rasa tekanan pada muka. Sekret purulen yang seringkali turun ke tenggorok (post nasal drip). Dapat disertai gejala sistemik seperti demam dan lesu. Gejala lain adalah sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis, post nasal drip, batuk kronik, dan gangguan tenggorok.
1.
hidung. Sekret hidung banyak, kental dan mukopurulen. Sekret mukopurulen banyak ditemukan di konka inferior dan septum, dan di dasar rongga hidung. Pada stadium awal dari pemeriksaan tampak membran mukosa membengkak dan merah kemudian terjadi konka hipertrofi.
Rhinitis Alergi
Pada pemeriksaan fisik dijumpai : Selaput lendir hidung bengkak, basah (sereous, mengkilat), Mukosa konka pucat atau keunguan karena pelebaran pembuluh balik (vena). Pembengkakan kelopak mata, kemerahan mata, dan daerah di bawah kelopak mata bawah tampak lebih gelap karena bendungan darah vena.
Intermitten
minggu.
Persisten/ menetap gejala > 4 hari/minggu dan atau > 4
minggu.
5.
6.
nyeri pada bagian sinus paranasal bila dilakukan palpasi atau penekanan, sakit atau nyeri kepala, post-nasal drip, hidung tersumbat, batuk-pilek, demam.
14 hari Faktor predisposisi tidak ditemukan : 1. Terapi sesuai episode akut lini II + terapi tambahan 2. Bila ada perbaikan antibiotik selama 10 14 hari 3. Tidak ada perbaikan kembali evaluasi dengan nasoendoskopi, sinuskopi ( irigasi 5x tidak membaik ) 4. Obstruksi KOM BSEF atau bedah konvensional
sakit Sinusitis maksila pungsi dan irigasi sinus Sinusitis ethmoid, frontal, sfenoid pencucian Proetz. Pembedahan : 1. Radikal Maksila dengan operasi Cathwell-luc, ethmoid dengan ethmoidektomi, frontal dan sfenoid dengan operasi Killian 2. Non radikal BSEF
Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) adalah teknik operasi pada sinus paranasal endoskop yang bertujuan memulihkan mucociliary clearance dalam sinus. Prinsipnya ialah membuka dan membersihkan daerah KOM yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi ventilasi dan drenase sinus dapat lancar kembali melalui ostium alami.
Indikasi umum
rinosinusitis kronik atau rinosinusitis akut berulang 2. polip hidung yang telah diberi terapi medikamentosa yang optimal. Indikasi lain BSEF adalah 1. rinosinusitis dengan komplikasi dan perluasannya, mukokel, 2. sinusitis alergi yang berkomplikasi atau sinusitis jamur yang invasif dan neoplasia.
1.
Kontraindikasi Osteitis atau osteomielitis tulang frontal yang disertai pembentukan sekuester. Pasca operasi radikal dengan rongga sinus yang mengecil (hipoplasi). Penderita yang disertai hipertensi maligna, diabetes mellitus, kelainan hemostasis yang tidak terkontrol oleh dokter spesialis yang sesuai.