You are on page 1of 11

Oleh: Kelompok 1

Bahasa

merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan manusia. Namun dalam berbahasa masih sering ditemukan kesalahan-kesalahan baik dalam segi penulisan, pengucapan, dan sebagainya. Dengan adanya kesalahan-kesalahan tersebut maka tanggal 16 Agustus 1972, ejaan yang disempurnakan(EYD) diresmikan dan dipakai untuk dijadikan kaidah dan pedoman.

Isi

pokok pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan: 1) Penulisan huruf 2) Penulisan kata 3) Pemakaian tanda baca

Prinsip-prinsip
1)

2)

3)

umum pemakaian ejaan: Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang mendahului Setelah tanda tanya, titik, titik koma, titik dua, tanda seru, harus ada satu spasi kosong Tanda petik ganda (...), petik tunggal (...), kurung (...), diketik rapat dengan kata, frasa, kalimat yang diapit

4) Tanda hubung (-), tanda pisah (--), garis miring, diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya 5) Tanda perhitungan: sama dengan (=), tanda tambah (+), tanda kurang (-), tanda kali (x), tanda bagi (:), tanda lebih kecil (<), tanda lebih besar (>), ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.

6) Penulisan jarak antar kata berfrasa tunggal. Tepi kanan teks tidak harus rata, oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong


1) 2) 3)

4)

5) 6)

7)

Penggunaan huruf besar (kapital): Digunakan pada awal kalimat Digunakan pada awal kutipan langsung Untuk menuliskan huruf pertama dari suatu kata, misalnya nama Tuhan dan kitab suci. Contoh: Quran, Alkitab, Yang Maha Pengasih, Yang Mahakuasa. Untuk menuliskan huruf pertama ungkapan pangkat, jabatan, dan gelar yang diikuti nama orang. Contoh: Mukaromah, S.S. Untuk menuliskan huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh: Amir Hamzah Untuk menuliaskan huruf pertama nama bangsa, suku, tahun, hari, hari raya. Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda Untuk menuliskan nama-nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Banyuwangi, Danau Toba.

8) Untuk menuliskan unsur-unsur nama negara, dokumendokumen resmi dan lembaga pemerintahan. Penggunaan huruf miring: 1) Huruf miring digunakan untuk menuliskan unsur nama majalah, buku yang dikutip dalam tulisan 2) Untuk menulis hal-hal yang sangat dipentingkan 3) Untuk menulis nama ilmiah atau ungkapan asing
Penggunaan tanda titik: 1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat 2) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu 3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan di antara nama penulis, judul tulisan 4) Tanda titik dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat


1) 2)

3)

4) 5) 6)

Penggunaan tanda koma: Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian Dipakai untuk memisahkan kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kallimat Dipakai untuk menceraikan bagiab nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya

Berdasarkan

pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa penerapan EYD pada penulisan makalah yang diteliti pada umumnya sudah benar seperti pemakaian huruf besar, huruf miring dan tannda titik.

Ketua

: Adin Pritanggo Dhesti Anggota: 1) Hamita Rahmasari 2) Yenny Puspita Anggraeni 3) Izzaty Atiya 4) Fadiyah Safitri 5) Fransiska Victoria Puung 6) Iva Fitriana 7) Ajeng Adisty 8) Dyah Ayu Anggraeni 9) Elke Galuh 10) Ani Rahmawati

You might also like