You are on page 1of 18

DISUSUN OLEH : TIFANO PRASALI ARIAN PEMBIMBING : dr. GUNAWAN KURNAEDI Sp.

THT-KL

Angina Ludwig atau dikenal sebagai Angina Ludovici, pertama kali dijelaskan oleh Wilheim Frederickvon Ludwig pada tahun 1836 sebagai suatu selulitis atau infeksi jaringan ikat leher dan dasar mulut yang cepat menyebar.

Angina Ludwig didefinisikan sebagai selulitis yang menyebar dengan cepat, potensial menyebabkan kematian, yang mengenai ruang sublingual dan submandibular.

Kondisi yang menjadi faktor risiko yaitu diabetes mellitus, neutropenia, alkoholisme, anemia aplastik, glomerulonefritis, dermatomiositis, dan lupus eritematosus sistemik. Laki-laki lebih sering terkena dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 3:1 atau 4:1.

Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat infeksi yang berasal dari gigi geligi, tetapi dapat juga terjadi sebagai akibat proses supuratif nodi limfatisi servikalis pada ruang submaksilaris.

Gigi ini mempunyai akar yang berada di atas otot milohioid, dan abses di lokasi ini dapat menyebar ke ruang submandibular. Sebuah infeksi dengan cepat menyebar dari ruang submandibula, sublingual dan submental dan menyebabkan pembengkakan dan elevasi lidah dan indurasi berotot dari dasar mulut.

Gejala klinis yang ditemukan konsisten dengan sepsis yaitu demam, takipnea, dan takikardi. Gejala lainnya yaitu adanya pembengkakan yang nyeri pada dasar mulut dan bagian anterior leher, demam, disfagia, odinofagia, drooling, trismus, nyeri pada gigi, dan fetid breath. Suara serak, stridor, distress pernafasan, penurunan air movement, sianosis, dan sniffing position.

Anamnesis : Terdapat tanda dan gejala klinis Riwayat infeksi pada gigi Terdapat riwayat melakukan tindakan bedah mulut Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan oral, elevasi dari lidah, terdapat indurasi besar di dasar mulut dan di anterior lidah, dan pembengkakan suprahioid. Biasanya terdapat edema submandibular bilateral. Pembengkakan pada jaringan anterior leher diatas tulang hyoid sering disebut dengan

bulls neck appearance.

Terdapat 4 tanda cardinal dari angina Ludwig, yaitu :


Keterlibatan bilateral atau lebih ruang jaringan dalam Gangrene yang disertai dengan pus serosanguinous, putrid infiltration tetapi sedikit atau tidak ada pus Keterlibatan jaringan ikat, fasia, dan otot tetapi tidak mengenai struktur kelenjar Penyebaran melalui ruang fasial lebih jarang daripada melalui sistem limfatik

Edema angioneurotik, Karsinoma lingual, Hematoma sublingual, Abses kelenjar saliva, Limfadenitis, dan Abses peritonsil.

Medikamentosa : Antibiotik sistemik spektrum luas kombinasi antibiotik yang sering digunakan adalah penisilin, klindamisin dan metronidazole. Kortikosteroid Bedah : Insisi dan drainase dari abses Trakeostomi atau intubasi orotrakeal jika terdapat gangguan jalan nafas (emergensi)

Asfiksia Thrombosis sinus kavernosus Abses serebri Infeksi dinding karotis Rupture arteri Tromboflebitis supuratif dari vena jugularis Mediastinitis Empiema Efusi perikard atau efusi pleura Osteomielitis mandibula, Abses subfrenikus, Aspirasi pneumonia

sangat tergantung kepada proteksi segera jalan nafas dan pada pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Tingkat kematian pada era sebelum adanya antibiotik sebesar 50%, tetapi dengan adanya antibiotik tingkat mortalitas berkurang menjadi 5%

You might also like