Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
1. Terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari kegiatan industri. 2. Melindungi Sumber daya air dan lingkungan, dari pencemaran limbah industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. 3. Standarisasi kualitas buangan limbah industri dan kegiatan usaha lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian pencemaran terhadap lingkungan.
TUJUAN TRAINING
1. Untuk memahami dan mengetahui prinsip dasar pengolahan air limbah 2. Untuk memahami dan mengetahui prosedur kerja yang benar dan akurat dalam proses pengolahan air limbah 3. Mampu mengoperasikan dan memahami prinsip kerja peralatan untuk proses pengolahan air limbah 4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan di bagian pengolahan air limbah
Bar Screen
Buffer Tank
Cooling Tower
Aerated Lagoon
MLSS : 2957 ppm DO = 1 -3 ppm RT = 24 h
EQ Tank
Primary Clarifier
PAC, Polymer
Diversion Tank Sludge Thickener Sludge Thickener Flocculation Basin
Secondary Clarifier
Polymer
TF PULP
Belt Press
Belt Press
SLUDGE CAKE
Siak River
Bar Screen
Physical Process
Diversion Tank Clarifier 1st
Biological Process
Buffer Tank
T : 58 C PH : 7.7 COD : 1036 ppm TSS : 149 ppm
EQ Tank
Cooling Tower
T : 40 C
Clarifier 2nd
Fibre/Sludge
Sludge Thickener
Bar Screen
Physical Process
Diversion Tank Clarifier 1st
Biological Process
Buffer Tank
T : 58 C PH : 7.7 COD : 1036 ppm TSS : 149 ppm
Urea : 150 Kg/d H3PO4 : 35 kg/d Defoamer : 40 kg/d MLSS : 2557 ppm DO = 1 -3 ppm RT = 24 h
EQ Tank
Cooling Tower
T : 40 C
Clarifier 2nd
Fibre/Sludge
Sludge Thickener
Flocculation Basin
Clarifier 3rd
Chemical Process
2. Kegiatan komersial (Air limbah rumah sakit, hotel, restoran dan pertokoan) 3. Kegiatan Industri (Air limbah industri) 4. Peternakan (Air limbah dari rumah potong hewan dan cuci kandang hewan)
2.1.
2.2.
2.3.
Pengolahan SecaraBiologi
Menghilangkan bahan-bahan organik terlarut,yang tidak dapat dihilangkan pada pengolahan tingkat sebelumnya dalam air limbah dengan bantuan microorganisme /bakteri.
Screening
Comunition
Equalization
Sedimentation
Flotation
2.2.
2.2.1. Koagulasi : Penggumpalan partikel-partikel koloid menjadi partikel-partikel kecil (fine flocs) dengan penambahan bahan kimia. Bahan kimia yang ditambahkan disebut Koagulan. Koagulan memiliki muatan listrik yang berlawanan dengan muatan listrik partikel koloid.
Colloidal
Coagulation Reaction
2.2.2. Flokulasi : Penggumpalan partikel-partikel kecil (fine flocs) menjadi gumpalan (flocs) yang cukup besar dan mudah untuk mengendap dengan penambahan bahan kimia.
Flocculation Reaction
2.3. Pengolahan secara biologi. Berdasarkan kebutuhan oksigen 2.3.1 Pengolahan secara anaerob Digesting tank UASB / EGSB ( Up flow anaerobic blanket )
2.3.2 Pengolahan secara aerob. Kolam aerasi dan Aerated lagoon Mixer Aerator Activated sludge Nutrisi ( N & P )
1. Pengolahan Primary
Menghilangkan Suspended solid dan materi-materi kasar
2. Pengolahan Secondary
Menghilangkan kandungan organik terlarut
3. Pengolahan Tertiary Menurunkan kandungan bahan bahan pencemar sepesifik yang tidak dapat dihilangkan pada pengolahan tingkat sebelumnya 4. Penanganan Sludge Primary dan Secondary . Meningkatkan konsistensi sludge dengan menggunakan mesin dewatering.
3.1. Pengolahan Primary Memisahkan (secara fisik) komponen limbah yang akan menganggu proses pengolahan.
3.2. Pengolahan Secondary Menurunkan BO (bahan organik) atau TSS (total suspended solid) dengan perlakuan kimia/biologis. Selanjutnya bila diperlukan dapat diteruskan dengan pengolahan tersier.
3.3. Pengolahan Tertiary (lanjutan) Dilakukan bila effluent akan dimanfaatkan kembali. Merupakan kombinasi perlakuan fisika dan kimia
3.4. Penanganan Sludge Primary dan Secondary Meningkatkan konsistensi sludge primary dan secondary clarifier dengan menggunakan mesin dewatering.
Sludge
Canada USA
Brazil
S.Africa
Australia