You are on page 1of 68

NURHIDAYAH 04171079

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN


PEMBIMBING :

Dr. H. Marwan I, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BAGIAN/SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD Dr. R.M DJOELHAM BINJAI 2010

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan dengan rasa lega, pada akhirnya referat ini dapat selesai pada waktunya sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD. Dr. RM. Djoelham Binjai Referat ini menyajikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan yang sering kita jumpai di klinis. Di sini diuraikan secara singkat gambaran Penyakit Yang Menyertai Kehamilan. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada dokter pembimbing yaitu, Dr. H. Marwan I, Sp.OG atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai serta dalam penyusunan referat ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa referat ini memiliki banyak kekurangan baik dari kelengkapan teori maupun penuturan bahasa, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Harapan kami semoga refarat ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Binjai, 20 Desember 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN............................................................................. BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 1. PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN............. a. Perineum ............................................................................... b. Vulva dan Vagina................................................................... c. Kelainan Uterus...................................................................... 2. PENYAKIT INFEKSI DALAM KEHAMILAN.......................... a. Infeksi Virus............................................................................ b. Penyakit Kelamin dan Kehamilan........................................... c. Infeksi Bakteri Dalam Kehamilan........................................... d. Infeski Protozoa...................................................................... 3. PENYAKIT DARAH DAN KEHAMILAN................................. a. Anemia dalam Kehamilan....................................................... b. Leukemia dan Kehamilan....................................................... 4. PENYAKIT HATI DAN KEHAMILAN..................................... a. Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan........... b. Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan............................ 5. PENYAKIT JIWA DAN KEHAMILAN..................................... 6. PENYAKIT KARDIOVASKULER............................................. Penyakit Jantung Pada Kehamilan................................................ 7. PENYAKIT PARU-PARU DAN KEHAMILAN........................ a. Tuberkulosis Paru.................................................................... b. Asma Bronkial........................................................................ 8. PENYAKIT ENDOKRIN DALAM KEHAMILAN.................... Diabetes Militus............................................................................ BAB III KESIMPULAN............................................................................... DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

Hal i ii 1 3 4 3 4 8 19 19 21 24 26 30 30 36 37 37 40 42 46 46 54 54 57 60 60 63 64

ii

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan BAB I PENDAHULUAN

Setiap wanita hamil umumnya mempunyai berbagai keluhan yang menyertai masa-masa kehamilan disebabkan oleh perubahan dalam tubuhnya. Keluhan itu bisa bermula dari gangguan ringan seperti konstipasi dan kram otot sampai gangguan yang lebih serius seperti diabetes atau hipertensi. Masingmasing individu memiliki keluhan berbeda tergantung kondisi fisiknya. Ada yang selama kehamilan tidak menemukan keluhan berarti, tetapi tak sedikit pula wanita hamil yang mengeluhkan berbagai gangguan. Oleh karena itu, wanita hamil sebaiknya mengenali gejala yang dialaminya agar dapat dilakukan terapi lebih lanjut untuk kesehatannya sekaligus janin dalam kandungannya.

Penyakit yang menyertai kehamilan: Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan tingginya kadar protein dalam urin. Inkompatibilitas darah atau ketiksesuaian golongan darah misalnya pada janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin maupun ibu seperti ketidaksesuaian resus. Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula Kardiopati atau kelainan jantung pada ibu yang tidak memungkinkan atau membahayakan bagi ibu jika hamil dan melahirkan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Haematopati atau kelainan darah, misalnya adanya gangguan pembekuan darah yang memungkinkan terjadinya perdarahan yang lama yang dapat mengancam jiwa. Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegalo virus dan Herpes simpleks), dapat membahayakan ibu dan janin.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan BAB II PEMBAHASAN

1.

PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN. Kesulitan dalam kehamilan dan persalinan dapat pula disebabkan oleh kelainan pada alat kandungan. a. Perineum Perineum adalah daerah yang terletak antara vulva dan anus yang juga berperan dalam persalinan. 1) Perineum yang lunak dan elastic serta cukup lebar,umumnya tidak memberikan kesukaran dalam kelahiran kepala janin. Jika terjadi robekan hanya rupture perinea tingkat I atau II 2) Perineum yang kaku dan tidak elastic akan menghambat persalinan kala II dan dapat meningkatkan resiko terhadap janin. Juga dapat menyebabkan robekan perineum yang luas sampai tingkat III. Hal ini sering ditemui pada primi tua yaitu primi gravid berumur diatas 35 tahun. Untuk mencegahnya dilakukan episitomi. 3) Perineum yang sempit akan mudah terjadi robekan-robekan jalan lahir. Dalam memimpin primer. persalinan kala II lakukanlah epistomi

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan b. Vulva dan Vagina Kelainan-kelainan yang dapat mengganggu jalannya persalinan dan kehamilan adalah: 1) Kelainan bawaan: Penyempitan vulva atau vagina akibat perlengketan dan parut karena peradangan atau perlukaan pada persalinan yang lalu. Septum vagina yang vertical-longitudinal, yang distal atau proximal, yang komplit atau tidak komplit. Keadaan ini tidak menghalangi koitus sehingga kehamilan dapat terjadi,namun dapat menghalangi turunnya kepala waktu persalinan. Struktur vagina yaitu menyempitnya vagina biasa dari bawaan lahir dan tidak begitu menghalangi persalinan. Striktur karena parut dapat menghalangi persalinan, kadang-kadang persalinan harus diselesaikan dengan seksio sesarea. 2) Varises Varises yaitu pelebaran pembuluh darah vena yang biasa dijumpai pada tungkai, vagina, dan rectum.Bahayanya dalam kehamilan dan persalinan adalah: Bila pecah akan terjadi perdarahan sedikit atau banyak. Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan ini bias berakibat fatal. Penanganan: Jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Jangan memakai ikat pinggang terlampau kencang / ketat.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Jalan-jalan atau senam hamil untuk memperlancar peredaran darah. Memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastic. Dapat diberikan obat-obatan: Venosan,Glyvenol, Venoruton, dan Veremoid. 3) Edema Edema adalah penumpukan cairan karena bendungan lokal atau sebagai edema umum. Penyebabnya biasa lokal atau umum misalnya karena mal-nutrisi, pre-eklamsi, dan eklamsi. Penyebab lokal dapat disebabkan tekanan kepala terutama pada persalinan yang lam atau terlantar dan panggul sempit. 4) Hematoma Seperti telah dikatakan bahwa dalam kehamilan pembuluh - pembuluh darah vena dapat mekar, baik yang beredar dalam rongga panggul maupun yang diluar (genetalia eksterna). Dalam kehamilan, persalian atau sesudah persaliann perdarahan pembuluh keluar darah ini dapat pecah,

menyebabkan

atau

tertutup

(hematoma).

Perdarahan dan hematoma vulva dan vagina bisa pula disebabkan trauma, baik trauma diluar persalinan maupun trauma dalam persalinan. Bila tidak ada pemeriksaan yang teliti dapat terjadi; misalnya perdarahan intraligamenter yang luas sehingga wanita menjadi anemia bahkan jatuh dalam syok.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 5) Peradangan Peradangan yang dijumpai dapat berupa vulvitis, vaginitis, kolpitis atau vulvo-vaginitis, vulvo-kolpitis dan serviks. Bisa juga dijumpai Bhartolinitis dan abses. Kuman-kuman penyebabnya antara lain adalah: Infeksi spesifik : sifilis, gonorea, trikomoniasis, kandidiasis dan amubiasis. Infeksi nonspesifik: eksema, pruritis vulvae, scabies, pedikulus pubis, bhartolinitis. Pada infeksi tersebut diatas, wanita mengeluh adanya keputihan (flour albus), demam, dan pada sifilis stadium II dijumpai kondiloma lata. Pada kehamilan, peradangan tersebut harus diobati. Obat yang diberikan harus dipikirkan apakah mempunyai efek buruk terhadap anak terutama dalam proses pertumbuhan organogenesis. 6) Kondilomata Akuminata Kondilomata akuminata adalah pertumbuhan kulit dan selaput lendir seperti bunga kol atau jengger ayam jago, dengan permukaan kasar,papiler menonjol dengan warna agak gelap, berkumpul menjadi satu, dan disebut konglomerat. Penyebab pasti belum jelas, diduga disebabkan virus atau sebab lain. Jika kondiloma besar, dapat menghalangi kelangsungan persalinan. Oleh karena itu harus diobati: Yang kecil: dieksisi atau dikikis dengan kuret. Yang besar: dieksisi lalu dikoterisasi.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Diperifer, bila terdapat kondiloma yang kecil-kecil dan tidak begitu banyak, dikoter dengan albothyl. Kemudian diberi obat-obatan.

Gambar: Kondilomata akuminata

7) Kista Vagina Biasanya berasal dari duktus Gartner atau duktus Muller, biasa berukuran kecil dan dapat menjadi besar sehingga bukan saja mengganggu persetubuhan namun dapat pula menyukarkan

persalinan. Bila dijumpai dalam kehamilan, penanganannya adalah: Kehamilan muda: diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan. Dalam persalinan: Jika kecil maka tidak menghalangi turunnya kepala, untuk mengecilkan dilakukan aspirasi cairan tumor.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 8) Fistula Obstetrik Fistula obstetric bisa berupa: fistula vesiko-vaginalis, rekto vesikovaginalis dan uretro-vaginalis. Dapat terjadi karena persalinan yang lama dan karena operasi. Pada persalinan, tekanan antara kepala dan tunggal panggul pada jaringan lunak yang terlalu lama dapat menyebabkan jaringan tersebut oedematus, hematoma, dan akhirnya nekrosis. Beberapa hari atau minggu kemudian terjadilah fistula. Akibatnya wanita mengeluh beser kencing (inkotinensia urin) atau inkontinensia alvi (beser berak). Wanita hamil dengan fistula : kehamilan dapat diteruskan dengan menjaga kebersihan selama hamil. Operasi plastik untuk

menutup fistel dilakukan 3-6 bulan setelah bayi lahir. Wanita yang hamil setelah operasi fistel (yang besar) tidak boleh melahirkan per-vaginam karena akan menyebabkan bekas fistel terbuka lagi. Wanita ini ditolong dengan seksio sesarea.

c. Kelainan Uterus 1) Kelainan Kongenital Uterus di delfis: terdapat 2 korpus, 2 serviks dan 2 vagina. Uterus sepsus: 1 korpus, septum, 1 serviks, dan 1 vagina. Uterus bikornis unikolis. Uterus arkuatus

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Kelainan ini dapat mengganggu kehamilan dan persalinan. Misalnya terjadi abortus, partus prematurus dan kelainan his, kelainan letak dan posisi.

Gambar Kelainan Uterus

2) Kelainan Letak Rahim Pada hamil tua, uterus membengkok dengan sumbunya kekanan disebut latero-fleksi dekstra. Hal ini tidak menimbulkan gejala, kecuali agak mendesak dan kadang-kadang menekan pada ulu hati. Perut gantung (abdomen pendulum) Perut gantung dijumpai pada multipara atau grandemultipara karena melemahnya dinding perut. Makin tua kehamilan, uterus makin bertambah kedepan sehingga fundus uteri lebih rendah dari simfisis. Akibatnya terjadi kesalahan letak janin, kepala janin tidak masuk ke ruang panggul. Proses persalinan

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan akan terganggu, baik pada kala I maupun kala II. Namun, bila kepala memasuki pintu atas panggul serta his baik dan kuat; persalinan dapat berlangsung secara biasa, sekurang-

kurangnya dapat dibantu dengan ekstraksi vacum atau forsipal. Selama kehamilan, wanita ini dianjurkan memakai guritakorset bengkung atau ikat perut yang agak ketat dan kencang, yang menyokong perut dari bawah. Retrofleksia uteri gravida inkarserato (RUGI) RUGI ialah uterus hamil yang semakin lama semakin besar terkurung dalam rongga panggul, tidak dapat keluar memasuki rongga perut. Terkurungnya uterus, mungkin uterus retrofleksi, tertahan karena adanya perlengketan-perlengketan atau oleh sebab lain yang tidak diketahui (fiksata). Gejalagejala : gangguan miksi, defekasi, rasa sakit, dan penuh didalam rongga panggul. Keluhan muncul pada kehamilan diatas 16 minggu, dimana uterus hamil mengisi rongga panggul. Terdapat 4

kemungkinan dari nasib kehamilan : a) Koreksi spontan: dimana pada kehamilan 3 bulan korpus dan fundus naik dan masuk kerongga perut. b) Abortus: hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar, karena sirkulasi terganggu.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

10

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan c) Koreksi tidak sempurna: dimana bagian yang melekat tetap tertinggal, sedangkan bagian uterus yang hamil naik masuk kedalam rongga perut; disebut retrofleksia uteri gravid partialis. Nasib kehamilan selanjutnya bisa: Abortus, partus prematurus, terjadi kesalahan letak, dan bersalin biasa. d) RUGI Penanganan: Bila tidak terjadi perlekatan dapat dilakukan: (1) Reposisi digital jika perlu dalam narkosa. (2) Koreksi dengan posisi genu-pectoral selama 3 kali 15 perhari atau langsung dikoreksi melalui vagina dengan 2 jari mendorong korpus uteri kearah atas keluar rongga panggul. (3) Posisi Trendelenberg dan istirahat. (4) Reposisi operatif. Prolapsus Uteri Descensus uteri atau turunnya uterus dapat dibagi dalam 3 tingkat: Tingkat 1 : uterus turun dengan serviks uteri sampai introitus vagianae. Tingkat II : sebagian uterus keluar dari vagina. Tingkat III : uterus keluar seluruh dari vagina dengan inversion vaginae.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

11

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan

Gambar : tingkatan prolapsus uteri

Gambar : prolapsus uteri

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

12

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Kadang-kadang disertai pula dengan sistokel dan rektokel. Nasib kehamilan dengan prolaps uteri: Dapat terjadi keguguran, karena rahim membesar tetap dalam rongga panggul dan terjadi inkarserasi. Kehamilan dapat berlangsung sampai aterm. Persalinan dapat berjalan dengan lancar, namun sesekali terjadi kesulitan pada kala I dan kala II. Yaitu: Pembukaan berjalan pelan dan tidak sampai lengkap. Bila ada indikasi penyelesaian dapat dikerjakan insisi Duhrssn dan janin dilahirkan dengan ekstraksi vakum /forsep. Koreksi prolaps dengan jalan operasi dilakukan setelah 3 bulan melahirkan. 3) Tumor Rahim Mioma uteri dan kehamilan Frekwensi mioma uteri sekitar 1 persen biasanya dijumpai mioma yang kecil, namun bisa juga mioma yang besar. (a) Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri: (1) Cepat bertambah besar, mungkin karena pengaruh hormone estrogen yang meningkat dalam kehamilan. (2) Degenerasi merah dan degenerasi karnosa: Tumor menjadi lebih lunak, berubah bentuk, dan berwarna merah. Bisa terjadi gangguan sirkulasi sehingga terjadi perdarahan. (3) Mioma subserosum yang bertangkai oleh desakan uterus yang membesar atau setelah bayi lahir, terjadi torsi

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

13

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan (terpelintir) pada tangkainya, yang menyebabkan

gangguan sirkulasi dan nekrosis pada tumor. Wanita hamil merasakan nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut). (4) Mioma yang lokasinya dibelakang, dapat terdesak kedalam kavum douglasi dan terjadi inkarserasi. (b) Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan: (1) Subfertil (agak mandul) sampai fertile (mandul), dan kadang-kadang hanya punya anak satu; (2) Sering terjadi abortus; (3) Terjadi kelainan letak janin dalam rahim; (4) Inersia uteri pada kala I dank ala II; (5) Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir; (6) Atonia uteri setelah pasca persalinan; perdarahan banyak; (7) Kelainan letak plasenta; (8) Plasenta sukar lepas (retensio plasenta). Penanganan: Pada umumnya bersifat konservatif, kecuali bila ada indikasi yang mendesak; seperti terjadinya abdomen akut karena torsi pada tangkai tumor. Pada distosia karena mioma dilakukan seksio sesarea. Bila partus berjalan biasa, mioma didiamkan selama masa nifas kecuali ada indikasi akut abdomen. Operasi pengangkatan tumor secepatnya dilakukan setelah 3 bulan paska persalinan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

14

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Mioma yang tidak begitu besar, kadang-kadang dalam masa nifas akan mengecil sendiri, sehingga tidak memerlukan tindakan operatif.

Gambar : Mioma Uteri

Kanker Rahim Kanker rahim yang sering dijumpai: (a) Kanker leher rahim (karsioma servisis uteri) (b) Kanker korpus rahim (karsioma korpus uteri) Kanker, pada umumnya, dan kanker rahim, pada khususnya, memberikan pengaruh tidak baik pada kehamilan begitu pula sebaliknya. Pengaruh kanker rahim pada reproduksi: Kemandulan. Abortus.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

15

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Menghambat pertumbuhan janin. Kelainan pada persalinan. Perdarahan dan infreksi

Penanganan: Tindakan bergantung pada umur, paritas, tua kehamilan, dan stadium kanker. (a) Wanita yang relatif muda dan hamil tua dengan kanker stadium dini dapat melahirkan janin secara spontan. (b) Dalam triwulan I dijumpai kanker leher rahim; dilakukan abortus buatan; kemudian diberikan pengobatan radiasi. (c) Dalam triwulan II kehamilan; segera dilakukan histerotomi untuk mengeluarkan hasil konsepsi; kemudian diberikan dosis penyinaran. (d) Wanita relatif yang masih mendambakan tambahan anak dengan kanker leher rahim; dilakukan konisasi atau amputasi portio kemudian dikontrol dengan baik. Bila anak cukup sebaiknya dikerjakan histerektomi.

Gambar : Kanker leher rahim

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

16

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 4) Kelainan Ovarium Tumor ovarium mempunyai arti obstetrik yang lebih penting. Ovarium merupakan tempat yang paling banyak ditumbuhi tumor. Tumor ini dapat berupa kistik, padat, kecil, besar, dan memberikan pengaruh hormone; bisa jinak dan ganas. Yang sering dijumpai adalah: kista ovarii dan kista dermoid. Kista ovarii dapat menjadi besar sekali, yang disebut kista ovarii permagna. Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan: Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga menyebabkan abortus, partus prematurus. Tumor yang bertangkai, karena pembesaran atau pengecilan uterus setelah persalinan; terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri, nekrosis, dan infeksi yang disebut abdomen akut. Dapat menyebabkan kelainan-kelainan letak janin. Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma persalinan. Tumor besar dan berlokasi dibawah, dapat menghalangi persalinan. Penanganannya berdasarkan pada (a) kemungkinan adanya keganasan, (b) kemungkinan torsi dan abdomen akut, dan (c) kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetric, maka: Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar dari telur angsa harus dikeluarkan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

17

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Waktu yang tepat untuk operasi adalah antara kehamilan 1620 minggu. Operasi yang dilakukan pada umur kehamilan dibawah 20 minggu harus diberikan substitusi progesterone: (1) Beberapa hari sebelum operasi (2) Beberapa hari setelah operasi, sebab ditakutkan korpus luteumterangkat bersama tumor yang dapat menyebabkan abortus. Operasi darurat apabila terjadi torsi dan abdomen akut. Bila tumor agak besar dan lokasinya dibagian bawah akan menghalangi persalinan, penanganan yang dilakukan: (a) Coba reposisi, kalau perlu dalam narkosa. (b) Bila tidak bisa,persalinan diselesaikan dengan seksio sesarea dan, jangan lupa, tumor sekaligus diangkat.

Gambar: normal ovarium dan kista ovarium

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

18

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 2. PENYAKIT INFEKSI DALAM KEHAMILAN a. Infeksi Virus Efek infeksi virus terhadap kehamilan bergantung pada apakah virus dapat melewati barier plasenta. Diantara virus yang dijumpai dalam tubuh janin, ada tiga yang menyebabkan pengaruh teratogenik: (1) Rubella, (2) Sitomegalovirus, dan (3) Herpes virus hominis. 1) Rubella (german Measles) Efek infeksi virus, rubella tidak berbahaya. Namun, dalam kehamilan, penyakit ini menyebabkan kelainan bawaan janin. Wanita hamil dengan rubella mempunyai distri busi angka cacat bawaan pada janin bergantung pada tuanya kehamilan: Triwulan I kebawah Triwulan II Triwulan III : 30-50% : 6,8% : 5,3%

Alat tubuh janin yang cacat adalah: (a) Mata: Katarak, glaucoma, dan mikroftalmia. (b) Jantung: duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, dan septum terbuka. (c) Telinga tuli. (d) Susunan saraf pusat : meningoensefalitis dan kebodohan. Kelainan lainnya: reterdasi pertumbuhan intra uterin,

trombositopenia, anemia, hepatosplenomegali, ikterus, dan kelainan kromosom.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

19

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Bayi dengan rubella bawaan akan menjadi sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain selama beberapa bulan.

Penanganan: (a) Wanita yang baru menderita atau menderita rubella dalam kehamilan triwulan I dapat dipertimbangkan untuk dilakukan abortus buatan. (b) Terapi: tidak ada obat-obat pencegah rubella, hanya diberikan terapi simtomatis. Penanganan: gama globulin dan vaksin rubella.

2) Infeksi Sitomegalovirus Infeksi sitomegalo virus menyebabkan kelainan kongenital janin: hidrosefalus, mikrosefalus, mikroftalmia, ensefalitis,

hepatosplenomegali, kelainan darah, dan kebutaan.

3) Infeksi Herpes virus hominis Penularan pada anak secara: (a) Hematogen melalui uri; (b) Dari vagina naik ke atas dan menuju ke janin, bila ketuban sudah pecah (dari herpes genitalis), dan (c) Kontak langsung.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

20

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pengaruhnya pada janin adalah kematian janin dalam rahim. Pada bayi dijumpai gelembung-gelembung pada kulit dan badan atau pada konjungtiva dan selaput lendir mulut.

b. Penyakit Kelamin dan Kehamilan 1) Sifilis (Lues) Penyebab: Treponema pallidum Klasifikasi: Lues primer Lues sekunder Lues laten

Diagnosis Luka primer di daerah genitalia atau tempat lain seperti di mulut dan sebaliknya. Pada lues skunder kadang-kadang timbul kondilomata-lata. Lues laten dan telah lama dapat mengenai organorgan tubuh lainnya. Pemeriksaan serologis: reaksi Wassermann dan VDRL. Kelahiran mati atau anak yang lalu dengan lues konginital merupakan petunjuk bahwa ibu menderita sifilis.

Pengaruh sifilis terhadap kehamilan: a) Infeksi pada janin terjadi setelah minngu ke 16 kehamilan, dimana Treponema telah dapat menembus barrier plasenta.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

21

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan b) Akibatnya: Kelahiran mati dan partus prematurus. c) Bayi lahir dengan lues kongenital: pemfigus sifilitus, deskuamasi telapak tangan-kaki, serta kelainan mulut dan gigi. d) Bila ibu menderita baru 2 bulan terakhir tidak akan terjadi lues kongenital.

Pengobatan: a) Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin, sebaiknya sebelum hamil atau pada triwulan I untuk mencegah penularan terhadap janin. b) Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi

Wassermann dan VDRL, bila perlu diobati. c) Terapi: Suntikan penisilin G secara intramuscular sebanyak 1 juta satuan perhari selama 8 sampai 10 hari. Obat peroral penisilin dan eritromisin. Lues kongenital pada neonatus: Penisilin G 100.000 satuan per kg berat badan sekaligus.

2) Gonorea Penyebab: Neisseria gonorrhoea. Bentuk penyakit: akut dan menahun (laten).

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

22

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Gonorea akut: Gejala klinis: disuria, uretritis, servisitis, dan kolpitis dengan keputihan banyak seperti nanah encer, berwarna kuning atau kuning hijau. Bila penyakit ini lebih meluas dapat menyebabkan popokolvitis dan bartolinitis akut. Gonorea Kronik: Penyakit ini menjalar keatas: endometritis, endosalpingitis, dan pelvoperitonitis. Apabila kuman masuk kedalam aliran darah akan timbul arthritis dan endokaditis.

Diagnosis: (a) Gejala-gejala seperti diatas. (b) Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan hapusan uretra atau serviks dengan metode blue atau Gram. Hasil yang positif bila dijumpai banyak sel nanah serta diplokokkus intradan ekstraseluler. Lebih baik lagi bila dilakukan pembiakan (kultur) dan sekaligus uji kepekaan kuman.

Pengaruh terhadap kehamilan dan bayi: (1) Sering dijumpai kemandulan anak satu (one child sterility) pada penderita atau bekas penderita gonorea. (2) Konjungtivitis gonorea neonatroum (blenorea neonati)

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

23

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pengobatan: (1) Penisilin prokain G: 2,4 Juta satuan per hari selama 2-4 hari. (2) Eritromisin 4 x 0,5 g per hari selama 5-10 hari. (3) Suami juga harus diperiksa dan bila perlu diobati. (4) Obat-obat antibiotika spectrum luas lainnya. (5) Profilaksis bayi: Nitras argenti 1% atau salep garamisin atau penisilin.

c. Infeksi Bakteri Dalam Kehamilan 1) Tifus Abdominalis Pengaruh terhadap ibu dan hasil konsepsi: (1) Wanita yang menderita tifus dalam kehamilan, apalagi dalam nifas, mempunyai angka kematian yang lebih tinggi, dapat mencapai 15% atau lebih. (2) Pengaruh buruk terhadap konsepsi: 60-80% hasil konsepsi akan keluar (abortus, partus imaturus dan prematurus, atau lahir mati); Angka kematian janin kira-kira 75%.

Penanganan dilakukan bekerja sama dengan ahli penyakit dalam. (1) Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi ibu hamil. Untuk ibu yang terkena infeksi tersebut dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

24

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan (2) Pengobatan: istirahat, diet, pengobatan simtomatis, dan obat anti bakterial seperti kloramfenikol dan tiamfenikol.

2) Kolera Gejala utama adalah muntah-mencret, demam, serta kekurangan cairan dan elektrolit. Ibu hamil yang menderita kolera atau penyakit muntah-mencret mempunyai angka kematian tinggi (57%) dan juga angka kematian janin tinggi. Dalam 54% kehamilan berakhir dengan abortus dan partus prematurus.

3) Tetanus Tetanus sering dijumpai dalam kehamilan, terutama pada: Abortus provakatus kriminalis. Dalam nifas, bila persalinan ditolong dukun atau karena manipulasi yang tidak suci hama. Masa inkubasi dalam kehamilan lebih pendek dibandingkan diluar kehamilan.

Pengaruh terhadap Ibu dan hasil konsepsi: (a) Angka kematian ibu tinggi, kejang otot pernapasan (b) Pengaruh terhadap hasil konsepsi bila sedang hamil juga buruk.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

25

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Penanganan: (1) Tempat luka dibersihkan, disucihamakan, dan dibiarkan terbuka (luka kecil). (2) Diberikan antitoksin tetanus dosis teraupetik: 100.000 satuan (unit) intravena atau intramuscular. (3) Diberikan antibiotika yang cukup. (4) Kejang-kejang otot diberantas dengan obat anti kejang dan obat penenang. (5) Bila terjadi kesulitan pernafasan, dilakukan trakeotomi. (6) Bila sumber infeksi dan luka adalah uterus, misalnya abortus provokatus kriminalis dan uterus nifas, beberapa sarjana/intitusi mempertimbangkan untuk mengangkat sumber infeksi dan toksin (histerektomi).

d. Infeksi Protozoa 1) Malaria Malaria masih merupakan gejala penyakit rakyat diindonesia. Baik di daerah perkotaan apalagi di pedesaan, angka indeks malaria lebih tinggi, karena itu pengaruhnya terhadap aspek kehidupan begitu pula pada kesehatan reproduksi cukup penting. Walaupun di daerah-daerah endemik kekebalan masarakat cukup tinggi, namun masih banyak terjadi wabah-waabah malaria.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

26

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pengaruh kehamilan terhadap malaria: (1) Dalam kehamilan, kekebalan ibu akan berkurang, maka akan terjadi serangan-serangan demam malaria. Serangan tersebut dapat bersifat berat atau ringan. (2) Didaerah non-endemik, wanita hamil lebih serang diserang malaria jenis serebral (otak) serta dengan angka kematian yang tinggi.

Pengaruh malaria terhadap kehamilan, persalinan dan nifas: (1) Abortus dan partus prematurus; (2) Kematian janin dalam rahim; (3) Dismaturitas; (4) Kematian neonatal yang tinggi; (5) Anamia dalam kehamilan dan nifas; (6) Dalam persalinan, ibu menjadi lemah, karena itu dapat terjadi atonia uteri/inertia uteri sehingga persalinan akan berlangsung lama; (7) Bila ibu terlalu lemah, persalinan kala II dapat ditolong dengan ekstraksi vacuum atau forceps. (8) Berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan paska persalinan, karena akan berakibat buruk pada ibu.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

27

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Penanganan: (1) Pencegahan Sebaiknya setiap wanita hamil, di daerah endemik, diberikan pengobatan obat antimalaria, klorokuin atau obat-obat lainnya. Pemberian obat sedini mungkin dalam kehamilan (jangan diberikan pil kina, dapat menyebabkan abortus), diteruskan 6 minggu paska persalinan. Profilaksis diberikan daraprin setiap hari 1 tablet selama 6 minggu. Pencegahan malaria pada bayi perlu diberikan, karena kekebalannya berlangsung 3 bulan. Setelah itu, bayi diberi obat antimalaria dalam bentuk sirup selama 6 bulan. (2) Pengobatan Lebih cepat diobati lebih baik prognosa baik untuk ibu maupun hasil konsepsi. Obat antimalaria: mepakrin, klorokuin, amodiakuin, primakuin dan daraprim. Untuk Plasmodium vivax, residif paling efektif adalah primakuin. Untuk profilaksis dipakai daraprim. Primakuin efektif untuk: P. vivax, P. malariae, dan P. falciparum. Kina tidak baik digunakan dalam kehamilan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

28

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 2) Toksoplasmosis Penyebab: Toksoplasma gondii; anjing, kucing, tikus, dan binatang lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia. Gejala: nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai pneumonia, polimiositis dan miokarditis, serta limfangitis, jalannya penyakit: akut atau menahun. Pengaruhnya terhadap kehamilan: Penyakit dapat menular kepada janin dengan akibat: abortus, partus prematurus, dan kematian janin dalam rahim serta meninggikan kematian neonatal. Dapat terjadi cacat bawaan: hidrosefalus, mikrosefalus, meningo-ensefalitis dan kelainan pada mata. Bahkan bisa menyebabkan hidrops. Pengobatan yang tepat belum diketahui. Obat-obat yang diberikan adalah kemasan sulfa.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

29

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 3. PENYAKIT DARAH DAN KEHAMILAN a. Anemia Dalam Kehamilan Baik dinegara maju maupun dinegara berkembang, seseorang disebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr %, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, disebut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15 gr% dan hematokrit 35-54%. Angka-angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil. Oleh karena itu, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan I dan 1 kali lagi pada triwulan akhir. Penyebab anemia umumnya adalah: (1) Kurang gizi (malnutrisi) (2) Kurang zat besi dalam diet (3) Malabsorpsi (4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain. (5) Penyakit-penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain. Dalam kehamilan jumlah darah bertambah

(hiperemia/hipervolumia) karena ini terjadi pengenceran darah karena sel-

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

30

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah. Perbandingan pertambahan tersebut adalah: Plasma darah bertambah: 30% Sel-sel darah bertambah: 18% Haemoglobin bertambah: 19% Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja jantung.

Frekuensi. Laporan-laporan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekwensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di negara-negara berkembang, yaitu 10-20%. Frekuensi anemia dalam kehamilan di Indonesia: Hoo Swie Tjiong (1962): 18,5% Njo Tiong Tiat dan Poerwo Soedarmo (1975): 16,1 % pada triwulan I dan 49,9 % pada triwulan III.

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas: (1) Keguguran (2) Partus prematurus (3) Inersia Uteri dan Partus Lama, Ibu Lemah (4) Atonia Uteri dan menyebabkan pendarahan (5) Syok (6) Afibrinogenimia dan Hippfibrinogenemia

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

31

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan (7) Infeksi Inpartum dan dalam nifas (8) Bila terjadi anemia gravis (HB < 4 gr%) terjadi payah jantung yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa fatal.

Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi: Hasil Konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, yaitu sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam tubuh. Terjadi anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa, dan sumsum tulang belakang. Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke-5 sampai ke-6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah: (1) Kematian mudigah (keguguran), (2) Kematian Janin dalam Kandungan, (3) Kematian Janin waktu lahir (stillbirth) (4) Kematian perinatal tinggi, (5) Prematuritas, (6) Dapat terjadi cacat bawaan, (7) Cadangan besi kurang.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

32

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Klasifikasi anemia dalam kehamilan: (1) Anemia defisiensi besi (62,3 %), (2) Anemia megaloblastik (29,0 %), (3) Anemia hipoplastik (8,0 %) (4) Anemia Hemolitik (sel Sickle) (0,7 %).

(1) Anemia defisiensi besi Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik serta paling banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan diatas sebagai penyebab anemia umumnya.

Pengobatan: FNB Amerika Serikat (1958): 12mg -15mg -15mg. LIPI Indonesia (1968): 12mg -17mg -17mg. Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parenteral. Per Oral: Sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 35x0,20mg. Parenteral: Diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral atau intramuscular atau intravena. Kemasan ini antara lain: inferno, jectofer, dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

33

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan (2) Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik, jarang sekali akibat kekurangan vit B12. Biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang kronik.

Pengobatan: Asam folik 15-30mg per hari Vit B12 3x1 tablet per hari Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfuse darah

(3) Anemia Hipoplasi Anemia hipoplasti disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan: Darah tepi lengkap, Pemeriksaan pungsi sterna, Pemeriksaan retikulosit, dan lain-lain Gambaran darah tepi: normositik dan normokromik. Sumsum tulang memberikan ganbaran normoblastik dan hipoplasia

eritropoeisis. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rongen atau sinar

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

34

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan radiasi. Terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan; mungkin pengobatan yang paling banyak sering diulang. yaitu transfusi darah, yang perlu

(4) Anemia Hemolitik Anemia hemolitik disebabkan penghancuran /pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh: (a) Faktor intrakorpuskuler: dijumpai pada anemia hemolitik herediter; talasemia; anemia sel sickle (sabit); hemoglobinopati C,D,G,H; dan paraksisnal nokturnal hemoglobinuria. (b) Faktor ekstra korpuskuler: disebabkan malaria, sepsis, keracunan, zat logam, dan dapat beserta obat-obatan ; leukemia, penyakit hodgkin, dan lain-lain. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah, namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

35

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan b. Leukemia dan Kehamilan Leukemia dan kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi, namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara lebih teratur dan lebih sering. Karena ancaman terhadap jiwanya dan kehamilan tetap ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematuritas. Bahaya perdarahan paska persalinan cukup besar, karena pada leukemia terjadi gangguan pembekuan darah. Prognosis untuk ibu dan janin tidak begitu baik. Sampai saat ini belum ada obat-obat yang memuaskan terhadap leukemia. Cara pengobatan adalah: (1) Radiasi: ini sangat membahayakan janin dalam kandungan, karena akan menimbulkan kelainan teratogenik atau kematian janin dalam kandungan. Bila akan diberikan terapi radiasi dan kemoterapi, sebaiknya terlebih dulu hasi konsepsi dikeluarkan (abortus terapeutik). (2) Transfusi darah. (3) Kemoterapi dan cytostatika. (4) Anti-metabilit. (5) Kortikosterid

Pencegahan: Wanita leukemia, apabila yang kronik, sebaiknya jangan hamil. Dianjurkan memakai kontrasepsi atau melakukan tubektomi.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

36

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 4. PENYAKIT HATI DAN KEHAMILAN Prevalensi penyakit hati di indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, penyakit hati sebagai komplikasi kehamilan akan lebih sering kita jumpai. Hal ini dapat berakibat buruk pada kehamilan, persalinan, dan nifas, bahkan dapat mengancam keselamatan ibu. a. Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan 1) Hepatitis Infeksiosa Penyebab hepatitis infektiosa adalah 2 jenis virus yang menyerang baik pada remaja maupun orang dewasa, baik virus A dan virus B hepatitis. Didaerah tropis, wanita hamil lebih sering menderita hepatitis dibandingkan dengan negara-negara Amerika dan Eropa. Jenis penyakitnya lebih parah, mengakibatkan kerusakan sel-sel hati yang luas. Nekrosis menyebabkan morbiditas dan mortilitas ibu dan janin yang tinggi. Gambaran klinik berupa anoreksia, demam, mual, muntah, nyeri ulu hati, ikterus, dan pembesaran hati. Pemeriksaan laboratorium menggunakan urin, darah, dan fungsi hati akan menguatkan diagnosis. (a) Pengaruh dalam kehamilan: Terjadi abortus, partus prematurus, dan kematian janin dalam kandungan. Apakah virus masuk kedalam tubuh janin belum dapat dipastikan. (b) Pengaruh dalam persalinan dan nifas:

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

37

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya

penyakit baik dengan jalan abortus buatan, maupun dengan induksi persalinan. Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran per-vaginam diawasi dengan baik. Kala II boleh diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forceps bila janin hidup dan embriotomi bila mati. Bahaya yang paling mengancam ibu adalah pada saat paska persalinan, karena sering terjadi perdarahan yang hebat dan sulit dikontrol atau hipofibrinogenemia. (c) Penanganan: Pengobatan hepatitis dalam kehamilan sama dengan keadaan tidak hamil; dalam hal ini kita harus bekerja sama dengan ahli patologi klinik dan penyakit dalam. Penderita harus dirawat, istirahat, dari diet hepatitis. Diberikan infus cairan (dektrosa dan glukosa) dan elektrolit yang cukup. Obat-obat: anti biotika, kortikosteroid, dan obat proteksi hati

2) Sirosis Hepatis Wanita dengan sirosis hepatis dapat menjadi hamil, bila fungsi hati masih baik dan proses sirosis tidak luas. Penyakit ini dapat

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

38

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan memberikan pengaruh tidak baik terhadap kehamilan, sebaliknya kehamilan tidak banyak pengaruhnya terhadap sirosis hepatis. (a) Pada kasus berat pada varises esofagus dan hamil, sebaiknya kehamilan dihentikan (abortus buatan). (b) Pada penyakit ringan kehamilan, persalinan dan nifas dengan pengawasan yang baik dan teratur biasanya akan berjalan seperti biasa. Bahayanya yang mungkin mengancam adalah perdarahan paska persalinan.

3) Penyakit Hati karena Obat Penyakit hati karena obat bisanya karena pemberian obat-obatan atau toksin dengan dosis tinggi dan salah yang dapat mengganggu fungsi hati, diantaranya: Renotiazin, kloroform, fosfor dan hemolisin. Penanganan dilakukan dengan segera menghentikan pemberian obat.

4) Ruptura Hepatis Ruptura hepatis biasanya karena trauma (kecelakaan) atau spontan. Angka kematian tinggi (75%) karena terjadi perdarahan yang hebat. Kalau segera diketahui, penanganannya adalah operatif oleh ahli bedah.

5) Kolelitiasis dan Kolesistitis Kolelitiasis dan kolesistitis dijumpai 2-3 kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria. Kehamilan dianggap sebagai faktor predisposisi.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

39

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Kombinasi antara lambatnya pengosongan kandung empedu dan adanya hiperkolesterolemia dalam kehamilan memudahkan

terbentuknya batu. Gejalanya berupa kolik, demam, ikterus, feses pucat dan urobilinogen dalam urin negatif. Pengaruh terhadap kehamilan tidak banyak. Bila kolik dan demam hebat, penanganannya adalah operatif.

b. Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan 1) Hiperemis Gravidarum Dengan mual, muntah, dan anoreksia (nafsu makan kurang) dapat terjadi kekurangan cairan dan zat makanan, sehingga terjadi kelainan pada hati disertai ikterus, karena adanya nekrosis pusat lobus hepar. Kadar bilirubin meningkat sampai 2,0-5,5%

2) Pre-Eklamsia dan Eklamsia Pada pre-eklamsi dan eklamsia terjadi spasme arteriol menyeluruh termasuk di hati, sehingga beberapa bagian hati menjadi nekrosis yang kadang-kadang menjalar sampai kelobus hati. Menurut perkiraan, serta histologik, hampir setengah (50%) penderita eklamsia terjadi kelainan pada hati.

3) Ikterus Rekuren Gravidarum Ikterus rekuren gravidarum, disebut juga ikterus idiopatik gravidarum atau hepatosis obstetrik, adalah timbulnya ikterus yang

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

40

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan tidak diketahui penyebabnya, disertai rasa gatal di badan pada setiap kehamilan. Kelainan yang dijumpai adalah kolestasis intrahepatik dengan pewarnaan empedu ditengah lobulus hati. Sel-sel hati tidak mengalami kerusakan. Pengobatan secara simtomatis dan pemberian vit-K.

4) Atrofi Kuning Hati Akut Penyebab atrofi kuning hati akut (acute yellow liver atrophy) dibagi: Disebabkan hepatitis virus/keracunan obat. Semata-mata akibat obstetrik Atrofi kuning akut obtstetri terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan atau dalam persalinan, namun hal ini jarang dijumpai. Gejalanya muntah hebat, sakit epigastrium, ikterus progresif, koma dan bisa fatal. Penyebabnya belum diketahui, kemungkinan

disebabkan adanya toksin oleh janin atau plasenta atau oleh zat-zat dari luar. Bila hal ini dijumpai, biasanya tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk menolong janin dan ibu. Apabila janin masih hidup dapat dipertimbangkan induksi persalinan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

41

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 5. PENYAKIT JIWA DAN KEHAMILAN Tiga faktor utama dalam persalinan, yaitu faktor jalan lahir (passage), faktor anak (passenger), dan faktor tenaga (power). Selain itu, dalam persalinan dapat ditambahkan faktor psikis (kejiwaan) wanita menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas. Karena itulah seorang wanita memerlukan kematangan fisik, emosional dan psikoseksual serta psikososial sebelum kawin dan menjadi hamil. Perasaan cemas, takut, dan nyeri akan membuat wanita tidak tenang menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas. Reas (1946) mencoba merangkum keadaan diatas sebagai berikut: (a) Apakah suatu persalinan lancar karena si ibu tenang, ataukah si ibu tenang karena persalinan lancar. (b) Apakah seorang wanita merasa nyeri dan ketakutan karena persalinannya sukar, ataukah persalinan sukar karena ia cemas, nyeri, dan takut. (c) Kesimpulan: ketakutan merupakan faktor utama yang

menyebabkan rasa sakit atau nyeri dalam persalinan. Ketakutan berpengaruh tidak baik pada his dan lancarnya pembukaan serviks.

Faktor kelima yang dapat ditambahkan adalah faktor penolong (dokter, bidan, dokter muda, dan para medis lainnya). Adanya kerja sama, pengertian, dan kepercayaan antara penolong dan wanita akan bersalin perlu dibina dengan baik.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

42

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Penolong sebaiknya memberikan rasa simpati dan kepercayaan pada ibu ini, jangan ada gelak tawa dan komentar yang menyinggung perasaan ibu. Komentar yang baik hendaknya diberikan seperti,bernafaslah dalam-dalam; tidak apa-apa; dan sabar lah ibu. Penolong dapat memberikan obat-obat analgesik dan anastetik kalau diperlukan Proses Kejiwaan Dalam Kehamilan (1) Triwulan I. Pada sebagian wanita, reaksi psikologik dan emosional pertama adalah kecemasan, ketakutan, kepanikan dan kegusaran terhadap kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan dia hamil ditumpahkan melalui manifestasi mual, muntah, pening, dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan yang agak berat, dia menolak kehamilan dan mencoba untuk menggugurkan, pada kasus yang lebih parah untuk bunuh diri. Manifestasi lain yang ibu hamil muda sering maminta makanan yang aneh-aneh yang selama ini tidak disukainya. (2) Triwulan II. Ibu yang menganggap kehamilan merupakan suatu

identifikasi abstrak, kini mulai menyadari kenyataan bahwa kehamilan merupakan identifikasi nyata. Maka ibu mulai menyesuaikan diri dengan kenyataan: perut bertambah besar, gerakan janin, teman-teman menyatakan selamat, dan dokter telah mendengar suara jantung janin. Wanita bijaksana mulai

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

43

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan mempersiapkan kedatangan bayi seperti popok, baju, tempat tidur bayi, kreta bayi dan sebagainya. (3) Triwulan III. Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan. Ada 2 ibu yang mungkin merasa takut: Ibu yang mempunyai riwayat/pengalaman buruk pada persalinan yang lalu; Multipara agak berumur, merasa takut pada janin dan anak-anak apabila terjadi sesuatu atas dirinya, takut bila anak-anak diurus ibu tiri? Primigravida yang mendengar tentang pengalaman ngeri dan menakutkan dari teman-teman lain. Kerja sama ibu dengan penolong; pendekatan dan perhatian; rasa simpati dan, bila perlu, pendekatan psikologik akan membantu semuanya itu dengan baik. (4) Dalam persalinan. Kesabaran, ketenangan, dan bebas dari rasa takut akan memperlancar kala I dan II. Kelainan kejiwaan diatas dapat menyebabkan kelainan persalinan seperti timbulnya inersia uteri, partus lama dan perdarahan paska persalinan. Perasaan kecewa karena bayi yang dilahirkan adalah perempuan, sedangkan bayi yang diharapkan lahir adalah bayi laki-laki, dapat menyebabkan perdarahan paska persalinan yang hebat.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

44

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan (5) Dalam nifas. Dalam minggu pertama setelah melahirkan dapat timbul gejala psikiatrik dalam bentuk depresi ringan sampai dengan berat dan gejala neurosis traumatik.Gejala ini biaanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Gejala psikiatrik yang agak berat kadang kala memerlukan terapi oleh ahli psikiatrik.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

45

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 6. PENYAKIT KARDIOVASKULER Penyakit Jantung Pada Kehamilan a. Etiologi Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Betuk kelainan katup yang sering dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosis mitral dengan insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabungan insufisiensi aorta dan stenosis aorta, penyakit katup pulmonal dan trikuspidal.

b. Faktor Predisposisi Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan superimposed preeklamsi atau eklamsi, aritmia jantung atau hipertrofi ventrikel kiri, riwayat decompensasi cordis, anemia.

c. Patofisiologi Terjadi hidremia (hipervolemia) dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu. Uterus yang semakin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran. Kemudian 12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi cairan dari ekstravaskular ke dalam pembuluh darah, kemudian diikuti periode diuresis pasca persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi. Jadi

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

46

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi gagal jantung.

d. Manifestasi Klinis Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tanda dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepato megali, dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan. Namun gejala dan tanda ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal. Biasanya terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis. Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung yang hamil yaitu : Antara minggu ke 12 dan 32. Terjadi perubahan hemodinamik, terutama minggu ke 28 dan 32, saat puncak perubahan dan kebutuhan jantung maksimum Saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah ke dalam sirkulasi sistemik sebesar 15 20% dan ketika meneran pada partus kala ii, saat arus balik vena dihambat kembali ke jantung. Setelah melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh obstruksi uterus yang hamil menyebabkan masuknya darah secara tiba-tiba dari ekstremitas bawah dan sirkulasi

uteroplasenta ke sirkulasi sistemik.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

47

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli pulmonal dari thrombus iliofemoral. Gagal jantung biasanya terjadi perlahan-lahan, diawali ronkhi yang menetap di dasar paru dan tidak hilang seteah menarik nafas dalam 2-3 kali. Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah dispnea dan ortopnea yang berat atau progresif, paroxysmal nocturnal dyspnea, sinkop pada kerja, nyeri dada, batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis, edema persisten pada ekstremitas, peningkatan vena jugularis, bunyi jantung I yang keras atau sulit didengar, split bunyi jantung II, ejection click, late systolic click, opening snap, friction rub, bising sistolik derajat III atau IV, bising diastolic, dan cardio megali dengan heaving ventrikel kiri atau kanan yang difus.

e. Pemeriksaan Penunjang Selain pemeriksaan laboratorium rutin juga dilakukan pemeriksaan : EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi, kardiomegali, tanda penyakit pericardium, iskemia, infark. Bisa ditemukan tanda-tanda aritmia. Ekokardigrafi. Meteode yang aman, cepat dan terpercaya untuk mengetahu kelainan fungsi dan anatomi dari bilik, katup, dan peri kardium.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

48

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pemeriksaan Radiologi dihindari dalam kehamilan, namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberi perlindung diabdomen dan pelvis.

f. Diagnosis Burwell dan Metcalfe mengajukan 4 kriteria. Diagnosis ditegakkan bila ada satu dari kriteria : Bising diastolic, presistolik, atau bising jantung terus menerus. Pembesaran jantung yang jelas. Bising sistolik yang nyaring, terutama bila disertai thrill. Arimia berat. Pada wanita hamil yang tidak menunjukan salah satu gejala tersebut jarang menderita penyakit jantung. Bila terdapat gejala decompensasi jantung pasien harus di golongkan satu kelas lebih tinggi dan segera dirawat.

g. Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan 1) Kelas I Tanpa pembatasan kegiatan fisik Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa.

2) Kelas II Sedikit pembatasan kegiatan fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

49

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina pectoris. 3) Kelas III Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung. 4) Kelas IV Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun.

h. Komplikasi Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus. Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.

i. Penatalaksanaan Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung. Secara garis besar penatalksanaan mencakup mengurangi beban kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deuretik, meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan menurunkan after load dengan vasodilator.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

50

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya yaitu : 1) Kelas I Tidak memerlukan pengobatan tambahan. 2) Kelas II Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada usia kehamilan 28-32 minggu. Pasien dirawat bila keadaan memburuk. Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggu sebelum waktu kelahiran. Lakukan persalinan pervaginam kecuali terdapat kontra indikasi obstetric. Metode anastesi terpilih adalah epidural. Kala persalinan biasanya tidak berbahaya. Lakukan pengawasan dengan ketat. Pengawasan kala I setiap 10-15 menit dan kala II setiap 10 menit. Bila terjadi takikardi, takipnea, sesak nafas (ancaman gagal jantung), berikan digitalis berupa suntikan sedilanid IV dengan dosis awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan selang 1-2 jam. Selain itu dapat diberi oksigen, morfin (10-15 mg), dan diuretic.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

51

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung. Bila berlangsung 20 menit dan ibu tidak dapat dilarang meneran, akhiri dengan ekstraksi cunam atau vacum dengan segera. Tidak diperbolehkan memakai ergometrin karena kontraksi uterus yang bersifat tonik akan menyebabkan pengembalian darah ke sirkulasi sistemik dala jumlah besar. Rawat pasien sampai hari ke-14, mobilisasi bertahap dan pencegahan infeksi, bila fisik memungkinkan pasien dapat menyusui. 3) Kelas III Dirawat di RS selam hamil terutama pada usia kehamilan 28 minggu dapat diberikan diuretic. 4) Kelas IV Harus dirawat di rumah sakit. Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus berbaring selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat hilang. Pemberian oksitosin cukup aman. Umumnya persalinan

pervaginam lebih aman namun kala II harus diakhiri dengan cunam atau vacuum. Setelah kala III selesai, awasi dengan ketat, untuk menilai terjadinya decompensasi atau edema paru. Laktasi dilarang bagi pasien kelas III dan IV.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

52

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Operasi pada jantung untuk memperbaiki fungsi sebaiknya dilakukan sebelum hamil. Pada wanita hamil saat yang paling baik adalah trimester II namun berbahaya bagi bayinya karena setelah operasi harus diberikan obat anti pembekuan terus menerus dan akan menyebabkan bahaya perdarahan pada persalinannya. Obat terpilih adalah heparin secara SC, hati-hati memberikan obat tokolitik pada pasien dengan penyakit jantung karena dapat menyebabkan edema paru atau iskemia miocard terutama pada kasus stenosis aorta atau mitral.

j. Prognosis Prognosis tergantung klasifikasi, usia, penyulit lain yang tidak berasal dari jantung, penatalaksanaan, dan kepatuhan pasien. Kelainan yang paling sering menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada stenosis mitral. Prognosis hasil konsepsi lebih buruk akibat dismaturitas dan gawat janin waktu persalinan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

53

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 7. PENYAKIT PARU-PARU DAN KEHAMILAN Pada umumnya, penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan dan persalinan nifas, kecuali penyakitnya tidak terkontrol, berat dan luas yang disertai sesak napas dan hipoksia. Sesak napas atau kesulitan bernapas biasanya terjadi karena diafrgma yang terdorong oleh uterus yang membesar. Ada 3 penyakit yang memerlukan perhatian kita dalam kehamilan, yaitu TBC paru-paru, asma bronkial dan pneumonia. a. Tuberkulosis Paru Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, BB menurun, kadang-kadang ada batuk darah, dan sakit di dada. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan adanya ronkhi basal, suara caverne atau pleural effusion. Penyakit ini mungkin bentuknya aktif atau kronik, dan mungkin pula tertutup atau terbuka. Pada penderita yang dicurigai menderita TBC Paru sebaiknya dilakukan pemeriksaan tuberkulosa tes kulit dengan PPD (puirified protein derivate) 5u, bila hasil positif dilanjutkan dengan pemeriksaan foto dada. Perlu diperhatikan dan dilindungi janin dari pengaruh sinar X, pada penderita TBC Paru aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum BTA untuk membuat diagnosis secara pasti sekaligus untuk tes kepekaan / uji sensitivitas. Pada janin dengan ibu TBC Paru jarang dijumpai TBC

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

54

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan congenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau disusui ibunya.

Penatalaksanaan : Penyakit ini akan sembuh dengan baik bila pengobatan yang diberikan dipatuhi oleh penderita, berikan penjelasan dan pendidikan kepada pasien bahwa penyakitnya bersifat kronik sehingga diperlukan pengobatan yang lama dan teratur. Ajarkan untuk menutup mulut dan hidungnya bila batuk, bersin dan tertawa. Sebagian besar obat anti TBC aman untuk wanita hamil, kecuali streptomisin yang bersifat ototoksik bagi janin dan harus diganti dengan etambutol, pasien hamil dengan TBC Paru yang tidak aktif tidak perlu mendapat pengobatan. Sedangkan pada yang aktif dianjurkan untuk menggunakan dua macam obat atau lebih untuk mencegah timbulnya resistensi kuman, dan isoniazid (INH) selalu diikutkan karena paling aman untuk kehamilan, efektifitasnya tinggi dan harganya lebih murah. Obat-obatan yang dapat digunakan 1. Isoniazid (INH) 300 mg/hari. Obat ini mungkin menimbulkan komplikasi pada hati sehingga timbul gejala-gejala hepatitis berupa nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Oleh karena itu perlu diperiksa faal hati sewaktu-waktu dan bila ada perubahan untuk sementara obat harus segera dihentikan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

55

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 2. Etambutol 15-20 mg/kg/hari. Obat ini dapat menimbulkan komplikasi retrobulber neuritis, akan tetapi efek samping dalam kehamilan sangat sedikit dan pada janin belum ada. 3. Streptomycin 1gr/hari. Obat ini harus hati-hati digunakan dalam kehamilan, jangan digunakan dalam kehamilan trimester I. Pengaruh obat ini pada janin dapat menyebabkan tuli bawaan (ototoksik). Disamping itu obat ini juga kurang menyenangkan pada penderita karena harus disuntikan setiap hari. 4. Rifampisin 600mg/hari. Obat ini baik sekali untuk pengobatan TBC Paru tetapi memberikan efek teratogenik pada binatang poercobaan sehingga sebaiknya tidak diberikan pada trimester I kehamilan.

Pemeriksaan sputum harus dilakukan setelah 1-2 bulan pengobatan, jika masih positif perlu diulang tes kepekaan kuman terhadap obat, bila pasien sudah sembuh lakukan persalinan secar biasa. Pasien TBC aktif harus ditempatkan dalam kamar bersalin terpisah, persalinan dibantu Ekstraksi Vacum atau Forcep. Usahakan pasien tidak meneran, berikan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar kuman tidak menyebar. Setelah persalinan pasien dirawat di ruang observasi 6-8 jam, kemudian dapat dipulangkan langsung. Pasien diberi obat uterotonika dan obat TBC tetap harus diteruskan. Penderita yang tidak mungkin pulang harus dirawat di ruang isolasi, karena bayi cukup rentan terhadap penyakit ini, sebagian besar ahli menganjurkan pemisahan dari ibu jika ibu dicurigai menderita

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

56

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan TBC aktif, sampai ibunya tidak memperlihatkan tanda-tanda proses aktif lagi setelah dibuktikan dengan pemeriksaan sputum sebanyak 3 kali yang selalu memperlihatkan hasil negatif. Pasien TBC yang menyusui harus mendapat regimen pengobatan yang penuh. Semua obat anti TBC sesuai untuk laktasi sehingga pemberian laktasi dapat dengan aman dan normal. namun bayi harus diberi suntikan mantoux, mendapat profilaksis INH dan imunisasi BCG.

b. Asma Bronkial Asma Bronkiale merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan. Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya asma tidak sama pada setiap penderita, bahkan pada seorang penderita asma, serangannya tak sama pada kehamilan pertama dan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul mulai UK 24-36 minggu dan pada akhir kehamilan jarang terjadi serangan.

Komplikasi Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran, partus premature dan gangguan petumbuhan janin.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

57

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Manifestasi Klinis Factor pencetus timbulnya asma antara lain zat-zat alergi, infeksi saluran nafas, pengaruh udara dan factor psikis. Penderita selama kehamilan perlu mendapat pengawasan yang baik, biasanya penderita mengeluh nafas pendek, berbunyi, sesak, dan batuk-batuk. Diagnosis dapat ditegakkan seperti asma diluar kehamilan.

Penatalaksanaan 1. Mencegah timbulnya stress. 2. Menghindari factor resiko/pencetus yang sudah diketahui secara intensif. 3. Mencegah penggunaan obat seperti aspirin dan semacamnya yang dapat menjadi pencetus timbulnya serangan. 4. Pada asma yang ringan dapat digunakan obat-obat local yang berbentuk inhalasi, atau peroral seperti isoproterenol. 5. Pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat dihilangkan dengan 1atau lebih dari obat dibawah ini: a. Epinefrin yang telah dilarutkan (1:1000), 0,2-0,5 ml disuntikan SC. b. Isoproterenol (1:100) berupa inhalasi 3-7 hari. c. Oksigen. d. Aminopilin 250-500 mg (6mg/kg) dalam infus glukosa 5 %. e. Hidrokortison 260-1000 mg IV pelan-pelan atau per infus dalam D10%.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

58

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Hindari penggunaan obat-obat yang mengandung iodium karena dapat membuat gangguan pada janin, dan berikan antibiotika kalau ada sangkaan terdapat infeksi. Upayakan persalinan secara spontan namun bila pasien berada dalam serangan, lakukan VE atau Forcep. SC atas indikasi asma jarang atau tak pernah dilakukan. Jangan berikan analgesik yang mengandung histamin tapi pilihlah morfin atau analgesik epidural. Dokter sebaiknya memilih obat yang tidak mempengaruhi ASI. Aminopilin dapat terkandung dalam ASI sehingga bayi mengalami gangguan pencernaan, gelisah, dan ganggguan tidir. Namun obat anti asma lainnya dan kortikosteroid umumnya tidak berbahaya karena kadarnya dalam ASI sangat kecil.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

59

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 8. PENYAKIT ENDOKRIN DALAM KEHAMILAN Diabetes Melitus a. Diagnosis Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor resiko berupa beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr, riwayat pre-eklamsia dan polyhidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

b. Klasifikasi 1) Tidak tergantung insulin (TTI) Non Insulin Dependent diabetes mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah. 2) Tergantung insulin (TI) Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.

c. Komplikasi
1) Maternal: infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, pre-

eklamsi, kematian ibu.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

60

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan


2) Fetal: abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta,

makrosomia, kematian intra uterin.


3) Neonata: prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal,

trauma

lahir,

hipoglikemia,

hipomegnesemia,

hipokalsemia,

hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.

d. Penatalaksanaan Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarkan pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI, kenaikan BB pada trimester I diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.

e. Penatalaksanaan Obstetric Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat dan gawat janin merupakan indikasi SC.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

61

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa. Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila UK <38 minggu). Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu dan biasanya memerlukan insulin. Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya reabsorpsi makanan maka terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

62

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan BAB III KESIMPULAN

Penyakit yang menyertai kehamilan: 1) Penyakit dan Kelainan Alat Kandungan Penyakit-penyakit yang dapat mengganggu masa kehamilan, persalinan bahkan pada masa nifas, misalnya: Kelainan bawaan di vulva dan vagina Kondilomata akuminata Kista vagina Kelainan pada uterus Prolapsus uteri Tumor rahim dan Kelainan pada ovarium.

2) Penyakit Infeksi dalam Kehamilan Penyakit infeksi pada kehamilan bila terjadi infeksi melewati barier plasenta. TORCH biasanya penyakit yang menyertai kehamilan tesebut.

3) Penyakit Darah dan Kehamilan Anemia merupakan penyakit tersering pada ibu hamil.

Dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya kurang gizi dan kurang zat besi dalam makanan.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

63

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan 4) Penyakit Hati dan Kehamilan Penyakit hati lebih didasarkan pada komplikasi penyakit tersebut. Dikarenakan prevalensi penyakit tersebut di Indonesia cukup besar. 5) Penyakit Jiwa dan Kehamilan Penyakit ini lebih ditekankan pada psikis si calon ibu saat dia hamil. 6) Penyakit Kardiovaskuler Penyakit jantung dapat dijumpai saat kehamilan disebabkan oleh perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler. Bahkan dapat menyebabkan payah jantung. 7) Penyakit Paru-paru dan Kehamilan Ada tiga penyakit paru-paru yang memerlukan perhatian kita dalam kehamilan, yaitu TBC, asma bronkial dan pneumonia. 8) Penyakit Endokrin dalam Kehamilan Penyakit gula merupakan kelainan herediter, sehingga calon ibu yang sebelumnya mempunyai penyakit diabetes militus harus lebih memperhatikan dietnya.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

64

Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember 2010. Tersedia di URL http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/01/kenalirisiko-penyakit-saat-hamil/ Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember 2010. Tersedia di URL http://www.g-excess.com/id/askeb-macam-macampenyakit-yang-menyertai-kehamilan-dan-persalinan-ibu-hamil.html Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember 2010.Tersedia di URLhttp://annsilva.wordpress.com/2010/07/18/kehamilanrisiko-tinggi/ Mansjoer, Arief. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC. Winkjosastro, H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh

65

You might also like