You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal Dari 4 Mazhab yang termashur (SafiI, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul : Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia. Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bangkinang, 18 Desember 2013 Penulis,

H. BAKRI SYAM

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 1

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Sehubung dengan maraknya perbedaan pendapat dalam hal mulai dan berakhirnya puasa Ramadhan serta masuknya 1 (satu) Sawal di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Oleh karna itu Seharusnya ada kalender sebagai acuan umat muslim di sedunia. Untuk membuat kalender Hijriyah sedunia tentu harus ada dasar perhitungan (Hisab) yang di butuhkan. Dari dasar perhitungan itulah baru kita bisa menentukan kapan kita melakukan rukiyat yaitu penengokan Hilal untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan. Untuk melakukan rukiyat 1 (satu) Sawal tidak tergantung pada penanggalan Hijriyah hanya tergantung pada pengamalan puasa Ramadhan yaitu di lakukan rukiyat pada 29 hari pengamalan puasa Ramadhan. Kalau hilal kelihatan puasa 29 hari , seandainya tidak kelihatan puasa 30 hari. Masalahnya umat islam saat ini memakai landasan perhitungan (Hisab) yang berbeda-beda sehingga pada satu daerah yang sama umat islam memulai pengamalan puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar agama berbeda-beda pula . Seharusnya umat islam sedunia memakai landasan perhitungan (Hisab) yang sama agar puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar dalam agama islam sama di daerah yang sama pula. Kebanyakan orang memahami rukiyat itu di lakukan untuk semua bulan pada bulan Hijriyah, pada hal rukiyat itu dilakukan khusus untuk mulai dan berakirnya pengamalan puasa Ramadhan. jadi penanggalan kalender Hijriyan dengan pengamalan puasa Ramadhan tidak mesti sama. Sebab pengamalan puasa Ramadhan tergantung atas penampakan hilal. Rumusan masalah Perbedaan selama ini saya melihat beberapa penyebabnya diantaranya : 1_ Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh AlQuran dan Hadist maupun As-Sunnah. Namun karena ayat-ayat al-Quran tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan, dan di samping beraneka ragamnya sumber yang diterima oleh para periwayat (perawi), juga masih mungkin diberi pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan terhadap kandungan Al-Quran dan As-Sunnah . 2_ Bagi orang yang pencari ilmu agama dia mencukupkan dan mengandalkan buku saja tanpa di bimbing oleh guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW, ada kemungkinan sipembaca buku memahami berbeda dari yang di maksut oleh si pengarang buku retsebut. 3_ Pemimpin umat yang belum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Quran dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Quran dan HadistHadist serta Sunnah-sunnah)tetapi sementara dia sudah berpendapat (berfatwa)dalam urusan agama.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 2

Ada sebuah Hadist yang termasyhur, yang isinya sangat penting dan berharga. Yaitu berisi wasiat Rasulullah SAW tentang perselisihan ummat dan solusinya Untuk menghadapi perbedaan pendapat ini Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya: : ( : : ) Pada suatu hari Rasulullah ShollallahuAlaihiwasallam shalat berjamaah bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberi kami nasehat dengan nasehat yang sangat mengesankan, sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada seorang sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat seorang yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan (pesankan) kepada kami? Beliau menjawab: "Aku berwasiat kepada kalian agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar senantiasa setia mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang budak habsyi (ethiopia), karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah yang telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang eratlah kalian dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkaraperkara baru (dalam urusan agama), karena setiap urusan yang diada-adakan ialah bidah, dan setiap bidah ialah sesat. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu Dawud,4/200, Hadits no: 4607, At Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah 1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, Hadits no: 4, dll.) Dari Hadist di atas terlihatlah bahwa yang terjadi perbedaan pendapat saat ini sangat-sangat di pahami Rasulullah SAW, oleh karna itu beliau berwasiat agar kita selaku umatnya selalu bertawakal kepada Allah SWT. dan selalu berpegang teguh kepada As-Sunnahnya serta sunah khalifah-khalifah yang faham betul maksut kandungan hakiki dari Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah SAW, serta menjauhi hal-hal yang menyesatkan. Tujuan 1 - Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuanketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT. melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT. dan Rasulullah SAW tersebut. 2 - Agar paparan ini dapat di pahami dan dimengerti sebagai pemersatu dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia dan penentuan masuknya awal bulan, sebagai landasan untuk melakukan rukiyat awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan di sedunia, supaya kita umat islam melakukan hari-hari besar keagaman, hari dan waktu yang sama serta di wilayah yang sama pula di sedunia.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 3

Ruangan lingkup kajian 1- Memandang bahwa Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia. 2- Penyebab perbedaan pendapat dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk landasan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan. 3- Landasan perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia 4- Menentukan garis pembatas di permukan bumi untuk pergantian hari dan tanggal dalam kalender Hijriyah. 5- Masaalah dan solusinya akibat garis pembatas dalam pembuatan kalender Hijriyah.

Metode penulisan Menganalisa gerak matahari, gerak bulan dan gerak bumi serta menggambarkan terjadinya pergantian hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender Hijriyah. Merumuskan sistim pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk acuan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) pertanda masuknya bulan suci Ramadhan Mencerna Hadist sebagai landasan perhitungan (hisab) dengan ilmu teknologi antariksa dan ilmu geologi bumi,serta menggambarkannya.

Sistimatik penulisan - Kata pengantar - BAB I _ pendahuluan _ Latar belakang masaalah _ Rumusan masalah _ Tujuan _ Ruangan lingkup kajian _Metode penulisan _Sistimatik penulisan -BAB II _ Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk _ Memahami makna hakiki Al-Quran, Hadist dan assunnah _ Perbedaan pendapat _ Landasan perhitungan (hisab) _ Cara membuat kalender Hijriyah (takwim kamsiyah) _ Kalender Hijriyah tahun 1435 H

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 4

-BAB III

_ Landasan ilmu seins teknologi (antariksa)

_Mata hari _pergerakan matahari _Bulan ._pergerakan bulan _Bumi _pergerakan bumi _ Garis pembatas perubahan hari dan tanggal _ Akibat garis pembatas -BAB IV _ Penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia. _ Persoalan garis pembatas _ Solusinya _ Akibat perpindahan garis pembatas _ Jawabannya -BAB V _ Penutup _ Kesimpulan _ Saran _ Daftar pustaka

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 5

B A B II Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk Al-Quran yang agung adalah kitab dari Allah sang pencipta alam semesta melalui Rasulnya Nabi Muhamad SAW untuk pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia Allah Azza wa Jalla menerangkan tentang Al-Quran:

Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu *AnNahl: 89] Dari ayat di atas menjelaskan bawa untuk segala sesuatu aturan dalam seluruh aspek keidupan manusia sudah lengkap dalam Al-Quran dengan Ayat yang terakir di turunkan kepada Nabi Muhamad SAW yang berbunyi : Allah Azza wa Jalla berfirman:

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu [Al-Maaidah: 3+ Berati dari keterangan ayat ayat diatas bahwa Al-Quran dan perkataan dan keterangan dari Rasulullah SAW yang disebut Hadist, serta perbuatan Rasulullah SAW yang disebut As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia sampai akhir zaman . Memahami makna hakiki Al-Quran, Hadist dan As-Sunnah Kita sebagai umat islam untuk menjawab persoalan-persoalan dalam kehidupan beragama harus paham betul makna hakiki dari Al-Quran dan Hadist serta Sunnah Rasulullah SAW. Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segalagalanya,sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW. Al-Quran itu adalah perkataan Allah sang pencipta alam semesta yang maha mengerti segalagalanya. Dan Rasulullah SAW itu adalah orang yang terpelihara untuk menerima amanah AlQuran tersebut untuk sebagai pedoman dan petunjuk umat manusia, tentu segala perkataan dan perbuatannya selalu dibimbing oleh Allah sang pencipta alam semesta. Perbedaan pendapat Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-Quran maupun As-Sunnah dan telah ditegaskan oleh ilmu pengetahuan. Namun karena ayat-ayat AlQuran tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda-beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan dan di samping beraneka ragam redaksi yang diterima oleh para perawi (periwayat), juga masih mungkin diberi pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan. Sesuai dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Quran dan As-Sunnah tersebut, sehingga kaum muslimin menempuh berbagai cara yang berbeda-beda pula.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 6

Sehingga Banyaklah perbedaan pendapat pada saat ini khususnya dalam hal penentuan awal bulan hijriah dan puasa Ramadhan, padahal landasannya sama-sama Al-Quran dan Hadist. Sampai saat ini di dalam dunia Islam belum terdapat satu sistem kalender Islam internasional yang menyatukan sistem waktu Islam di seluruh dunia. Yang ada hanyalah kalender-kalender lokal yang berlaku tempat tertentu saja. Oleh karena itu tidak heran sering terjadi perbedaan mencolok di kalangan umat Islam dalam menentukan momen-momen keagamaan penting. Perbedaan itu bisa mencapai empat hari. Misalnya merayakan hari raya Idul Fitri (1 Sawal ) oleh umat Islam di seluruh dunia pada empat hari yang berbeda di daerah yang sama. Landasan perhitungan (hisab) Di bimbing oleh Buya Kuniang Zubir surau Lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat Saya memahami dan mencoba menjelaskan sebuah Hadist yang berkaitan dengan penentuan awal bulan Hijriyah dalam hal penentuan awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan. Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat dimalam Israk denganku akan sejumlah kalimat di tiang Arasy sebagai berikut : Allahul Hadi satu kali, Hudallah lima kali, Jamalul Fili tiga kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali, Dinullah empat kali, Badiussamawati wal Ardhi dua kali, Wailun liman asha empat kali, Dinuallah empat kali, Zaraallah tujuh kali, Badiussamawati dua kali, Jamalul fili tiga kali, Hudallah lima kali Hudallah lima kali, Wailun Liman asha enam kali, allahul hadi satu akali, Jamalul Fili lima kali. Berkata Rasulullah SAW: Ambil olehmu awal kalimat yang delapan pertama menjadi huruf Tahun dan awal kalimat yang sebanyak dua belas kedua menjadi huruf Bulan, maka himpunlah huruf tahun dengan huruf bulan, artinya jumlahkanlah, maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, dan dihari mana sampai bilangan, maka hari itu adalah awal bulan itu, dan Rasulullah SAW berkata: Takwim adalah jalanku, selain puasa Ramadhan. (Kitab Insanul Uyun Juz III Karangan Syekh Nuruddin dan telah dipilih oleh para Syekh kita dan ditetapkan mula-mula hitungan itu adalah hari Kamis). Dari keterangan Hadist diatas, bisa kita artikan kan sebagai berikut : Diwaktu Rasulullah SAW Israq dan Mihrat bersama malaikat Jibril diliatnya tertulis di tiyang aras seleretan kalimat Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4), Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif (1), Jin (3). Awal kalimat yang delapan menjadi huruf tahun : Uruf tahun : Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4)

Dan kalimat berikutnya menjadi huruf bulan : Huruf bulan ; Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif(1), Jin (3). Dalam artian : Zai (7) untuk bulan Muharam, Ba (2) untuk bulan Safar, Jin (3) untuk bulan Rabiul Awal, Ha (5) untuk bulan Rabiul Akhir, Waw (6) untuk bulan Jumadil Awal, Alif (1) untuk bulan Jumadil Akhir, Ba (2) untuk bulan Rajab, Dal (4) untuk bulan Saban, Ha (5) untuk bulan Ramadhan, Zai (7) untuk bulan Sawal, Alif (1) untuk bulan Zulkaedah, Jin (3) untuk bulan Zulhijah

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 7

Setelah demikian ambil angka dari uruf tahun dan angka dari uruf bulan lalu jumlahkan, dengan hasil jumlah tersebut maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, Hari apa sampainya maka hari itulah mulainya awal bulan tersebut. Bersumber Dari keterangan Hadist di atas kita bisa menghitung sampai tahun berapapun awal puasa Ramadhan. Setelah jelas demikian berkata Rasulullah SAW, takwim adalah jalanku selain puasa Ramadhan, dengan artian takwim adalah hitungan/hisab Rasulullah SAW selain puasa Ramadhan. Untuk pengamalan puasa Ramadhan jelas dan tegas landasannya dari Hadist Rasulullah SAW (Shahih Bukhari Juz II, Halaman 229) , (HR. Bukhari 1909, Muslim 1081),
(HR. Bukhari no. 1776 dari Abu Hurairah).dan (Shahih Muslim, Halaman 438, Juz (HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.) , (HR. Bukhari no. 1773, Muslim no. 1795, al-Nasai no.

2093; dari Abdullah bin Umar ra.).

Berdasarkan kata Rasullullah Mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis dengan tanpa memahami Hadist Rasullullah SAW secara hakiki, maka terjadilah satu daerah yang sama berbeda mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan, padahal tegas kata Rasullullah SAW Jangan berpuasa Ramadhan sebelum tampaknya hilal Demi jelasnya berasal dari Hadist diatas saya susun kalender Hijriyah tahun 1435 H untuk internasional (sedunia) CARA MEMBUAT KALENDER HIJRIYAH (TAQWIM KHAMSIAH) INTERNASIONAL Tahun Hijriah dibagi 8, sisanya baru dihitung. (1435 dibagi 8 sisanya 3) mulai menghitung dari 0 (nol), maka huruf tahun 1435 H adalah Zai (7) 1. Untuk menentukan hari pertama setiap bulannya dalam tahun Hijriyah adalah jumlahkan angka huruf tahun Zai (7) dengan angka huruf bulan Hijriyah masing-masing. 2. Dari jumlah tersebut baru dicari harinya dengan mulai dari hari ; Rabu - Kamis Jumat Sabtu dst. 3. Hari apa sampainya itulah terhitungnya hari pertama dalam bulan Hijriyah

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 8

KALENDER HIJRIAH 1435 H (RABU)


MUHARAM
NOVEMBER / DESEMBER 2013

SAFAR
DESEMBER 2013/ JANUARI 2014

JUM 'AT
1

SAB TU
2

A HAD
3

SE NIN
4

SELA SA 1
5

RA BU 2
6

KA MIS 3
7

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN

SELA SA

RA BU

KA MIS 1
5

4
8

5
9

6
10

7
11

8
12

9
13

10
14

2
6

3
7

4
8

5
9

6
10

7
11

8
12

11
15

12
16

13
17

14
18

15
19

16
20

17
21

9
13

10
14

11
15

12
16

13
17

14
18

15
19

18
22

19
23

20
24

21
25

22
26

23
27

24
28

16
20

17
21

18
22

19
23

20
24

21
25

22
26

25
29

26
30

27
1

28
2

29
3

30
4

23
27

24
28

25
29

26
30

27
31

28
1

29
2

RABI'UL AWAL
JANUARI / FEBRUARI 2014

RABI'UL AKHIR
FEBRUARI / MARET 2014

JUM 'AT 1
3

SAB TU 2
4

A HAD 3
5

SE NIN 4
6

SELA SA 5
7

RA BU 6
8

KA MIS 7
9

JUM 'AT

SAB TU

A HAD 1
2

SE NIN 2
3

SELA SA 3
4

RA BU 4
5

KA MIS 5
6

8
10

9
11

10
12

11
13

12
14

13
15

14
16

6
7

7
8

8
9

9
10

10
11

11
12

12
13

15
17

16
18

17
19

18
20

19
21

20
22

21
23

13
14

14
15

15
16

16
17

17
18

18
19

19
20

22
24

23
25

24
26

25
27

26
28

27
29

28
30

20
21

21
22

22
23

23
24

24
25

25
26

26
27

29
31

30
1

27
28

28
1

29
2

JUMADIL AWAL
MARET / APRIL 2014

JUMADIL AKHIR
APRIL 2014

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN 1
3

SELA SA 2
4

RA BU 3
5

KA MIS 4
6

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN

SELA SA

RA BU 1
2

KA MIS 2
3

5
7

6
8

7
9

8
10

9
11

10
12

11
13

3
4

4
5

5
6

6
7

7
8

8
9

9
10

12
14

13
15

14
16

15
17

16
18

17
19

18
20

10
11

11
12

12
13

13
14

14
15

15
16

16
17

19
21

20
22

21
23

22
24

23
25

24
26

25
27

17
18

18
19

19
20

20
21

21
22

22
23

23
24

26
28

27
29

28
30

29
31

30
1

24
25

25
26

26
27

27
28

28
29

29
30

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 9

RAJAB
MEI 2014

SA'BAN
MEI / JUNI 2014

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN

SELA SA

RA BU

KA MIS 1
1

JUM 'AT
30

SAB TU 1
31

A HAD 2
1

SE NIN 3
2

SELA SA 4
3

RA BU 5
4

KA MIS 6
5

2
2

3
3

4
4

5
5

6
6

7
7

8
8

7
6

8
7

9
8

10
9

11
10

12
11

13
12

9
9

10
10

11
11

12
12

13
13

14
14

15
15

14
13

15
14

16
15

17
16

18
17

19
18

20
19

16
16

17
17

18
18

19
19

20
20

21
21

22
22

21
20

22
21

23
22

24
23

25
24

26
25

27
26

23/30
23

24
24

25
25

26
26

27
27

28
28

29
29

28
27

29
28

RAMADHAN
JUNI / JULI 2014

SAWAL
JULI / AGUSTUS 2014

JUM 'AT

SAB TU

A HAD 1
29

SE NIN 2
30

SELA SA 3
1

RA BU 4
2

KA MIS 5
3

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN

SELA SA 1
29

RA BU 2
30

KA MIS 3
31

6
4

7
5

8
6

9
7

10
8

11
9

12
10

4
1

5
2

6
3

7
4

8
5

9
6

10
7

13
11

14
12

15
13

16
14

17
15

18
16

19
17

11
8

12
9

13
10

14
11

15
12

16
13

17
14

20
18

21
19

22
20

23
21

24
22

25
23

26
24

18
15

19
16

20
17

21
18

22
19

23
20

24
21

27
25

28
26

29
27

30
28

25
22

26
23

27
24

28
25

29
26

ZULKAEDAH
AGUSTUS / SEPTEMBER 2014

ZULHIJJA
SEPTEMBER / OKTOBER 2014

JUM 'AT

SAB TU

A HAD

SE NIN

SELA SA

RA BU 1
27

KA MIS 2
28

JUM 'AT 1
26

SAB TU 2
27

A HAD 3
28

SE NIN 4
29

SELA SA 5
30

RA BU 6
1

KA MIS 7
2

3
29

4
30

5
31

6
1

7
2

8
3

9
4

8
3

9
4

10
5

11
6

12
7

13
8

14
9

10
5

11
6

12
7

13
8

14
9

15
10

16
11

15
10

16
11

17
12

18
13

19
14

20
15

21
16

17
12

18
13

19
14

20
15

21
16

22
17

23
18

22
17

23
18 25

24
19 26

25
20 27

26
21 28

27
22 29

28
23 30

24
19

25
20

26
21

27
22

28
23

29
24

30
25

29
24

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 10

B A B III Landasan Ilmu Sains Teknologi (Antariksa) Dalam surat Ar-Rahman ayat 5 Allah berfirman, ]5 :55[ Artinya: Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan[55: 5] Ayat 5 surat Yunus berbunyi, .]5 :01[ Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya bagi Bulan itu manzilah-manzilah, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui [Q. 10: 5]. Dalam surat(36) Yasin ayat 38-40

Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilahmanzilah,sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[Yasin 38:40] Dari surat-surat dan ayat-ayat di atas adalah sebagai pedoman dan petunjuk serta didorong rasa keingin tahuan manusia tentang Alam semesta, maka berkembanglah ilmu seins teknologi sampai saat ini. Dibantu dengan sains teknologi saya mencoba menjelaskan sebab-sebab perbedaan pendapat dalam hal penentuan awal bulan dalam tahun Hijriyah, Dalam menjelaskan masaalah pembuatan kalender Hijriyah, tentu kita harus memahami betul hal-hal yang berkaitan seperti : pergerakan matahari , pergerakan bulan dan pergerakan bumi. MATAHARI Matahari adalah sumber cahaya dari ruangan angkasa dan pusat orbit dari peredaran bumi dan planet-planet lainnya (Bumi dan planet-planet lainnya itu mengorbit mengelilingi matahari).menurut orbitnya / garis edarnya masing-masing. Pergerakan matahari : Oleh karena bumi tempat kita berpijak bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari barat ke timur, maka terlihatlah pergerakan semu seolah-olah matahari yang bergerak terbit di sebelah timur dan berjalan melintasi angkasa terbenam di sebelah barat.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 11

BULAN Bulan itu adalah satu-satunya satelit alam bumi, yaitu suatu benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri, dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya matahari. Bulan bulat seperti bola besar yang panjang jari-jarinya lebih kurang setengah dari jari-jari bumi. Pergerakan bulan : Bulan berotasi mengelilingi bumi sambil bersama mengelilingi matahari (bulan adalah satelit bumi). Jadi ada saatnya bulan menjauh dari matahari dan ada pula saatnya bulan mendekat ke matahari. dan apabila di saat bulan dakat ke matahari serta tepat berada sejajar di antara matahari dengan bumi disebut konjungsi, pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi sebab bagian gelap bulan berada di sebelah bumi (bagian permukaan bulan yang terang terkena sinar matahari membelakangi bumi). Satu Rotasi bulan mengelilingi bumi di sebut satu bulan lamanya(29,5 hari) sebab di dalam bulan hijriah 2 bulan yang berdampingan (berturutturut berjumlah 59 hari) BUMI Bumi ini adalah planet ke tiga dari delapan planet dalam tatasurya angkasa, merupakan satu-satunya planet yang di huni oleh manusia dan makluk hidup lainnya karna bumi memiliki kandungan mineral, air, udara dan yang lain-lain untuk kebutuhan makluk hidup. Pergerakan bumi : Bumi adalah bola besar yang berputar/ berotasi terhadap sumbunya dari arah barat ke timur. Satu putaran atau satu rotasi bumi berputar terhadap sumbunya 360 derajat/24 jam (sehari semalam) sambil mengelilingi matahari, satu keliling bumi mengelilingi matahari (1 tahun Masehi = 365 hari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik ) / 354 hari dalam tahun Hijriyah. Terjadinya malam dan siang: Oleh karena bumi itu bulat seperti bola tentu tidak semua permukaan bumi terang tersinari oleh cahaya matahari sekaligus, maka permukaan bumi yang terang terkena sinar matahari disebut siang dan sebagain permukaan bumi yang tidk terkena sinar mathari disebut malam. Akibat bumi yang berputar maka terjadilah siang dan malam yang saling bergantian. Garis pembatas perubahan hari dan tanggal Oleh karna bumi itu bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur tentu harus ada garis pembatas untuk perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan kalender tahun Hijriyah. Dalam hal penentuan garis pembatas kita merujuk dalam Al-Quran Quran surat Ali Imran ayat 27:

Artinya:Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (3: 27) Dari ayat tersebut diatas tegaslah bahwa dahulu malam dari pada siang. Disini jelaslah bahwa titik nol / garis pembatas dalam penanggalan Hijriah adalah terbenamnya matahari (datangnya malam). Dan terbenamnya matahari di muka bumi tidak terjadi pada satu
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam Hal 12

waktu yang sama, melainkan pada waktu berbeda selama 24 jam sesuai dengan posisi tempat masing-masing, tentu pergantian hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah tidak sama pula waktunya sesuai dengan posisi tempat masing-masing pula. Oleh karena pusat agama islam (Kabah) adanya di Makkah Saudi Arabiya, dan manusia penghuni bumi pertama (Adam dan Hawa) bertemunya di bukit Jabal Rahmah di Arafah Makkah Saudi Arabiya, maka terbenamnya mata hari pertama di Makkah Saudi Arabiya tersebut bergantilah hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah. Pertama kalinya bumi ini terhahpar pada hari Jumat dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur, karna bermula dari Makkah Arab Saudi maka terbenamnya matahari di Makkah dan yang sewaktu dengannya jadi bergantilah hari (hari sabtu) dan seterusnya. Pergantian hari dan tanggal berjalan bermula dari Makkah Arab Saudi terus bergerak kearah barat dari Makkah Arab Saudi sampai bertemu kembali di posisi semula. Dari gerak perjalanan pergantian hari dan tanggal tersebut maka terlihatlah garis pembatas pergantian hari dan tanggal. Maka garis pembatas dalam penanggalan Hijriyah adalah garis lurus dari sumbu Kutub Utara bumi melalui Makkah (Arab Saudi) terus ke sumbu Kutub Selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Bumi Bulat dan Berputar Dari Arah Barat Ketimur 1 x putaran.

Dari gambar diatas terlihatlah bahwa bumi berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur, maka di Makkah Arab Saudi dan yang sawaktu dengannya hari sudah berganti sabtu sementara bagi wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi hari masih Jumat dan begitulah seterusnya.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 13

Akibat garis pembatas Dari gambar bumi yang bolat seperti bola kita rubah menjadi gambar terhampar seperti dibawah ini :

Gambar 3.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Hijriah.

Dari gambar yang terhampar di atas maka terlihat lah bahwa tadinya daerah di sebelah timur Makkah Arab Saudi dekat menjadi jauh , dalam artian tadinya daerah di sebelah timur Makkah Arab Saudi yang sewaktu dengannya lebih dulu sedikit matahari terbenam nya , menjadi terlambat jauh. Sebagai contoh di Indonesia : Selama ini kita menyadari bahwa waktu di Indonesia bagian barat lebih dahulu/lebih cepat 4 jam dari waktu di Makkah Arab Saudi, padahal sebenarnya dalam penanggalan kalender Hijriyah terlambat 20 jam. Dalam artian daerah Indonesia bagian barat hari dan tanggal nya tidak sama dengan hari dan tanggal di Makkah Arab Saudi selama 20 jam, di Makkah Arab Saudi hari sudah berganti sabtu sementara di Indonesia bagian barat hari masih jumat. Maka begitulah sistim penanggalan dalam kalendar tahu Hijriyah.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 14

B A B IV penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia. Persoallan garis pembatas Dari gambar 3. I dan 3.2 diatas terlihat lah bahwa bagi daerah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi yang terutama berbatasan darat terjadi perbedaan hari dan tanggal, padahal siang dan malamnya sama , Cuma beda waktunya saja lebih dalu. solusinya Dengan demikian untuk menjadikan daerah daratan yang sama siang dan malam nya agar sama pula hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah, Allah dan Rasulnya Nabi Muhammad SAW telah membimbing umatnya dalam hal ini, dari semua alasanitu maka kemajuan ilmu teknologi menentukan garis batas perubahan hari dan tanggal yaitu garis lurus dari kutub utara bumi terus melalui Samudra Pacific sampai ke kutub selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Bumi Bulat Batas Hari Dan Tanggal Internasional 1x putaran.

Akibatnya perpindahan garis pembatas untuk menjadikan satu daratan yang sama, sama pula hari dan tanggalnya maka perpindahan garis pembatas, garis lurus dari sumbu kutub utara bumi terus melalui Makkah Arab Saudi terus ke sumbu Kutub Selatan bumi, menjadi garis lurus dari Kutub Utara bumi melalui lautan Samudra Pasific terus ke Kutub Selatan bumi, akibatnya bagi wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi tadinya terlambat jauh menjadi lebih cepat.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 15

Dari gambar bumi yang bulat seperti bola da atas kita rubah menjadi gambar terhampar seperti di bawah ini :

Gambar 4.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Masehi.

jawabannya walaupun acuan garis pembatas menurut ilmu teknologi dipakai untuk landasan perubahan hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia, tetapi yang sangatsangat disadari dan di pahami bahwa wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi Arabia terlambat satu hari. Oleh karena itu terkhusus untuk pengamalan puasa Ramadhan bagi daerah wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi, sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW, untuk pengamalan puasa Ramadhan perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari kamis. Dengan demikian dalam hal landasan perhitungan (hisab) penanggalan kalender Hijriyah sedunia dan pengamalan puasa Ramadhan untuk daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengan nya terus ke wilayah sebelah barat, perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari rabu. Sebab wilayah tersebut di atas (Makkah Arab Saudi terus kesebelah barat sudah berganti harinya, sementara wilayah timur dari Makkah Arab Saudi belum berganti hari, dalam artian wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari . Sebagai contoh menentukan puasa Ramadhan tahun 1435H, berdasarkan perhitungan (hisab) Rasulullah SAW untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya menghitung harinya mulai pada hari rabu. Yaitu : huruf tahun Zai(7) di jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 02, mulai menghitung harinya Rabu Kamis Jumat dst, sapailah pada hari Ahad. Artinya berdasarkan perhitungan (hisab) awal bulan Ramadhan tahun 1435H jatuh pada hari Ahad. Oleh karena wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari, makanya untuk melakukan pengamalan puasa Ramadhan menghitung harinya mulai pada hari Kamis. Maka untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1435H, dengan huruf tahun Zai(7) di jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 02, maka menghitung harinya : Kamis Jumat Sabtu Minggu dst dan berakhir pada hari Senin. Jadi untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1435H, oleh karena untuk melakukan penengokkan hilal (rukiyat) pada 29 Saban maka hari Sabtu untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan terus ke sebelah baratnya. Dan pada hari Ahad untuk wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 16

BAB V Penutup Kesimpulan 1- Memandang bahwa Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia. 2- Satukan Landasan pijak ilmu untuk perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia 3- Ilmu teknologi perlu untuk mencerna Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia. 4- Perhitungan (hisab) diperlukan untuk landasan pengamatan hilal (rukiyat) dalam hal mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan 5- Penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia tidak mesti sama dengan penamalan puasa Ramadhan, terkhusus bagi wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi. 6- Untuk penanggalan kalender tahun Hijriyah dan landasan rukhiyat untuk pengamalan puasa Ramadhan, Bagi daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Rabu 7- Untuk pengamalan puasa Ramadhan Bagi daerah sebelah timur Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya, landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Kamis 8- Kemajuan ilmu teknologi saat ini dan semua alasannya sudah di jelasan oleh Rasullulah SAW (mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis)

Saran 1_ Bagi orang yang pencari ilmu agama janganlah mencukupkan dan mengandalkan buku saja, tetapi carilah pembimbing, guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW. 2_ Bagi pemimpin umat janganlah berpendapat (berfatwa) sebelum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Quran dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Quran dan HadistHadist serta Sunnah-Sunnah). 3_ Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. Boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal memahami dan menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW tersebut.

4_ Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segalagalanya, sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Quran, Hadist dan AsSunnah Rasulullah SAW, agar kita tidak terlepas dari umat Rasulullah SAW.

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 17

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmu kebumian dan Antariksa, H. Prof. Dr Bayong Tjasyono, Jakarta 2013 2. Buku Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa untuk SMU karangan Moh. Mamur Tanudidjaja. 3. Kitab kecil Syifaul khulub karangan buya surau lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat (Buya Kuniang Zubir / Satariah).. 4. http://www.youtube.com. Bulan Sideris, Januari 20, 2102. 5. http://www.youtube.com. Bulan Satelit Bumi, April 4 , 2100 6. Abbas, K.H Siradjuddin. Sejarah & Keagungan Madzhab Syafii. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006. 7. Abbas, K.H Siradjuddin. 40 Masalah Agama. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006. 8. Al Quran dan Terjemahannya, 1990. Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta 9. Biography of copernicus http://library.thinkquest.org/28327/html/exploration/people/copernicus.html 9. 10. Biography of Galileo Galilei. http://www-history.mcs.stand.ac.uk/Biographies/Galileo.html

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H. Bakri Syam

Hal 18

You might also like