You are on page 1of 13

ASKEP HIPOSPADIA

HIPOSPADIA A. PENGERTIAN Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis. (Ngastiyah, 2 ! " 2##$. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan %ongenital di&ana &eatus uretra e'terna terletak di per&ukaan (entral penis dan lebih ke proksi&al dari te&patnya yang nor&al (u)ung glans penis$. (Ari* +ans)oer, 2 " ,-.$. Hipospadia adalah suatu keadaan di&ana ter)adi ha&batan penutupan uretra penis pada keha&ilan &iggu ke / sa&pai ke /. yang &engakibatkan ori*isiu& uretra tertinggal disuatu te&pat dibagian (entral penis antara skrotu& dan glans penis. (A.H +arku&, /00/ " 2!-$. Hipospadia adalah keadaan di&ana uretra ber&uara pada suatu te&pat lain pada bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineu& ( daerah antara ke&aluan dan anus $. (Da(is Hull, /00. $ B. ETIOLOGI Penyebabnya sebenarnya sa&pai sekarang belu& diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Na&un, ada beberapa *aktor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh, antara lain " /. 1angguan dan ketidaksei&bangan hor&one. Hor&one yang di&aksud di sini adalah hor&one androgen yang &engatur organogenesis kela&in (pria$. Atau bias )uga karena reseptor hor&one androgennya sendiri di dala& tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hor&one androgen sendiri telah terbentuk %ukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap sa)a tidak akan &e&berikan suatu e*ek yang se&estinya. Atau en2i& yang berperan dala& sintesis hor&one androgen tidak &en%ukupi pun akan berda&pak sa&a. 2. 1enetika. 3er)adi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya ter)adi karena &utasi pada gen yang &engode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak ter)adi. ,. 4ingkungan. 5iasanya *aktor lingkungan yang &en)adi penyebab adalah polutan dan 2at yang bersi*at teratogenik yang dapat &engakibatkan &utasi. Hipospadia sering disertai kelainan penyerta yang biasanya ter)adi bersa&aan pada penderita hipospadia. 6elainan yang sering &enyertai hipospadia adalah " /. 7ndes%ensus testikuloru& (tidak turunnya testis ke skrotu&$. 2. Hidrokel. ,. +ikrophalus 8 &ikropenis. Ada beberapa tipe atau pengklasi*ikasian hipospadia &enurut letak &uara uretranya antara lain " /. Anterior yang terdiri dari tipe glandular dan %oronal. 2. +iddle yang terdiri dari distal penile, proksi&al penile, dan penos%rotal. ,. Posterior yang terdiri dari tipe s%rotal dan perineal. /. 9&briologi.

2. +askulinisasi inko&plit dari genetalia karena in(olusi yang pre&atur dari sel intersitisial testis. C. KLASIFIKASI Hipospadia dibagi &en)adi beberapa tipe &enurut letak ori*isiu& uretra eksternu& yaitu " /. 3ipe sederhana adalah tipe grandular, disini &eatus terletak pada pangkal glands penis. Pada kelainan ini se%ara klinis u&u&nya bersi*at asi&to&atik. 2. 3ipe penil, &eatus terletak antara glands penis dan skortu&. ,. 3ipe penoskrotal dan tipe perineal, kelainan %ukup besar, u&u&nya pertu&buhan penis akan terganggu. D. +ANI:9S3ASI 64INIS /. Pan%aran air ken%ing pada saat 5A6 tidak lurus, biasanya kebawah, &enyebar, &engalir &elalui batang penis, sehingga anak akan )ongkok pada saat 5A6. 2. Pada Hipospadia grandular8 koronal anak dapat 5A6 dengan berdiri dengan &engangkat penis keatas. ,. Pada Hipospadia penis%rotal8 perineal anak berke&ih dengan )ongkok. .. Penis akan &elengkung kebawah pada saat ereksi. 9. PA3O:ISIO4O1I :usi dari garis tengah dari lipatan uretra tidak lengkap ter)adi sehingga &eatus uretra terbuka pada sisi (entral dari penis. Ada berbagai dera)at kelainan letak &eatus ini, dari yang ringan yaitu sedikit pergeseran pada glans, ke&udian disepan)ang batang penis, hingga akhirnya di perineu&. Prepusiu& tidak ada pada sisi (entral dan &enyerupai topi yang &enutup sisi dorsal dari glans. Pita )aringan *ibrosa yang dikenal sebagai %hordee, pada sisi (entral &enyebabkan kur(atura (lengkungan$ (entral dari penis. F. Patofisiologi Hipospadia adalah suatu keadaan di&ana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di u)ung penis. 5eratnya hipospadia ber(ariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat u)ung penis, yaitu pada glans penis. 5entuk hipospadia yang lebih berat ter)adi )ika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotu& (kantung 2akar$ atau di bawah skrotu&. 6elainan ini seringkali berhubungan dengan kordi, yaitu suatu )aringan *ibrosa yang ken%ang, yang &enyebabkan penis &elengkung ke bawah pada saat ereksi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pe&eriksaan *isik. ;ika hipospadia terdapat di pangkal penis, &ungkin perlu dilakukan pe&eriksaan radiologis untuk &e&eriksa kelainan bawaan lainnya. 5ayi yang &enderita hipospadia sebaiknya tidak disunat. 6ulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pe&bedahan nanti. <angkaian pe&bedahan biasanya telah selesai dilakukan sebelu& anak &ulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia dian)urkan dilakukan sebelu& anak beru&ur /# bulan. ;ika tidak diobati, &ungkin akan ter)adi kesulitan dala& pelatihan buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti, &ungkin akan ter)adi gangguan dala& &elakukan

hubungan seksual G. DERAJAT KEPARAHAN /. Ditentukan oleh satu posisi &eatus uretra " glands, korona, batang penis sa&bungan dari batang penis dan skrotu& dan perineu&. 2. 4okasinya. ,. Dera)at %hordee. H. KOMPLIKASI /. Pseudoher&atroditis&e (keadaan yang ditandai dengan alat=alat kela&in dala& / )enis kela&in tetapi dengan satu beberapa %iri se'sual tertentu $ 2. Psikis ( &alu $ karena perubahan posisi 5A6. ,. 6esukaran saat berhubungan se'sual, bila tidak segera dioperasi saat dewasa. 6o&plikasi paska operasi yang ter)adi " /. 9de&a 8 pe&bengkakan yang ter)adi akibat reaksi )aringan besarnya dapat ber(ariasi, )uga terbentuknya he&ato& 8 ku&pulan darah dibawah kulit, yang biasanya di%egah dengan balut tekan sela&a 2 sa&pai , hari paska operasi. 2. Striktur, pada proksi&al anasto&osis yang ke&ungkinan disebabkan oleh angulasi dari anasto&osis. ,. <a&but dala& uretra, yang dapat &engakibatkan in*eksi saluran ken%ing berulang atau pe&bentukan batu saat pubertas. .. :itula uretrokutan, &erupakan ko&plikasi yang sering dan digunakan sebagai para&eter untuyk &enilai keberhasilan operasi. Pada prosedur satu tahap saat ini angka ke)adian yang dapat diteri&a adalah !=/ >. !. <esidual %hordee8rekuren %hordee, akibat dari rilis korde yang tidak se&purna, di&ana tidak &elakukan ereksi arti*isial saat operasi atau pe&bentukan skar yang berlebihan di (entral penis walaupun sangat )arang. ?. Di(ertikulu&, ter)adi pada pe&bentukan neouretra yang terlalu lebar, atau adanya stenosis &eatal yang &engakibatkan dilatasi yang lan)ut. I. P9+9<I6SAAN P9N7N;AN1 /. <ontgen 2. 7S1 siste& ke&ih kela&in. ,. 5NO=I@P 6arena biasanya pada hipospadia )uga disertai dengan kelainan kongenital gin)al. J. PENATALAKSANAAN /. 3u)uan uta&a dari penatalaksanaan bedah hipospadia adalah &ereko&endasikan penis &en)adi lurus dengan &eatus uretra dite&pat yang nor&al atau dekat nor&al sehingga aliran ken%ing arahnya ke depan dan dapat &elakukan %oitus dengan nor&al. 2. Operasi harus dilakukan se)ak dini, dan sebelu& operasi dilakukan bayi atau anak tidak boleh disirku&sisi karena kulit depan penis digunakan untuk pe&bedahan nanti. ,. Dikenal banyak teknik operasi hipospadia yang u&u&nya terdiri dari beberapa tahap yaitu " a. Operasi Hipospadia satu tahap ( ON9 S3A19 7<93H<OP4AS3A $ BAdalah tekhnik operasi sederhana yang sering digunakan, teruta&a untuk hipospadia tipe distal. 3ipe distal ini &eatusnya letak anterior atau yang &iddle.

+eskipun sering hasilnya kurang begitu bagus untuk kelainan yang berat. Sehingga banyak dokter lebih &e&ilih untuk &elakukan 2 tahap. 7ntuk tipe hipospadia proksi&al yang disertai dengan kelainan yang )auh lebih berat, &aka one stage urethroplasty nyaris dapat dilakukan. 3ipe hipospadia proksi&al seringkali di ikuti dengan kelainan=kelainan yang berat seperti korda yang berat, globuler glans yan bengkok kearah (entral ( bawah $ dengan dorsalC skin hood dan propenil bi*id s%rotu&. Intinya tipe hipospadia yang letak lubang air seninya lebih kearah proksi&al ( )auh dari te&pat se&estinya $ biasanya diikuti dengan penis yang bengkok dan kelainan lain di s%rotu& atau sisa kulit yang sulit di tarik pada saat dilakukan operasi pe&buatan uretra ( saluran ken%ing $. 6elainan yang seperti ini biasanya harus dilakukan 2 tahap. b. Operasi Hipospadia 2 tahap B3ahap perta&a operasi pelepasan %hordee dan tunelling dilakukan untuk &eluruskan penis supaya posisi &eatus ( lubang te&pat keluar ken%ing $ nantinya letaknya lebih proksi&al ( lebih &endekati letak yang nor&al $, &e&obilisasi kulit dan preputiu& untuk &enutup bagian (entral8bawah penis. 3ahap selan)utnya ( tahap kedua $ dilakukan uretroplasty ( pe&buatan saluran ken%ing buatan8uretra $ sesudah ? bulan. Dokter akan &enentukan tekhnik operasi yang terbaik. Satu tahap &aupun dua tahap dapat dilakukan sesuai dengan kelainan yang diala&i oleh pasien. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ANAK HIPOSPADIA A. P9N16A;IAN /. 6a)i biodata pasien 2. 6a)i riwayat &asa lalu" Antenatal, natal, ,. 6a)i riwayat pengobatan ibu waktu ha&il .. 6a)i keluhan uta&a !. 6a)i skala nyeri (post operasi$ 5. P9+9<I6SAAN :ISI6 /. Inspeksi kelainan letak &eatus uretra 2. Palpasi adanya distensi kandung ke&ih. D. DIA1NOSA 69P9<AEA3AN Pasien pre operasi /. +ana)e&en regi&en terapeutik tidak e*ekti* berhubungan dengan pola perawatan keluarga. 2. Perubahan eli&inasi (retensi urin$ berhubungan dengan obstruksi &ekanik ,. 6e%e&asan berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi baik keluarga dan klien. Pasien post operasi /. 6esiapan dala& peningkatan &ana)e&en regi&en terapeutik berhubungan

dengan petun)uk akti(itas adekuat. 2. Nyeri berhubungan dengan post prosedur operasi ,. <esiko tingggi in*eksi berhubungan dengan in(asi kateter .. Perubahan eli&inasi urine berhibingan dengan trau&a operasi D. IN39<@9NSI Diagnosa pre operasi /. Diagnosa " +ana)e&en regi&en terapeutik tidak e*ekti* berhubungan dengan pola perawatan keluarga. 3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan &ana)e&en regi&en terapeutik ke&bali e*ekti*. NOD " :a&ily health status Indikator " a. Status i&unisasi anggota kelurga b. 6esehatan *isik anggota keluarga %. Asupan &akanan yang adekuat d. 3idak adanya kekerasan anggota kelurga e. Penggunaan perawatan kesehatan 6eterangan skala " / F 3idak pernah dilakukan 2 F ;arang dilakukan , F 6adang dilakukan . F Sering dilakukan ! F Selalu dilakukan NID " :a&ily &obili2ation Inter(ensi " a. ;adilah pendengar yang baik untuk anggota keluarga b. Diskusikan kekuatan kelurga sebagai pendukung %. 6a)i pengaruh budaya keluarga d. +onitor situasi kelurga e. A)arkan perawatan di ru&ah tentang terapi pasien *. 6a)i e*ek kebiasaan pasien untuk keluarga g. Dukung kelurga dala& &eren%anakan dan &elakukan terapi pasien dan perubahan gaya hidup h. Identi*ikasi perlindungan yang dapat digunakan kelurga dala& &en)aga status kesehatan. 2. Diagnosa " Perubahan eli&inasi (retensi urin$ berhubungan dengan obstruksi &ekanik 3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan retensi urin berkurang. NOD " Pengawasan urin Indikator " a. +engatakan keinginan untuk 5A6 b. +enentukan pola 5A6 %. +engatakan dapat 5A6 dengan teratur d. Eaktu yang adekuat antara keinginan 5A6 dan &engeluarkan 5A6 ke toilet

e. 5ebas dari kebo%oran urin sebelu& 5A6 *. +a&pu &e&ulai dan &engakhiri aliran 5A6 g. +engesankan kandung ke&ih se%ara ko&plet 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan NID " Perawatan retensi urin Inter(ensi " a. +elakukan pen%apaian se%ara ko&perhensi* )alan urin ber*okus kepada inkontinensia (e'" urin output, keinginan 5A6 yang paten, *ungsi kogniti* dan &asalah urin$ b. +en)aga pri(asi untuk eli&inasi %. +enggunakan kekuatan dari keinginan untuk 5A6 di toilet d. +enyediakan waktu yang %ukup untuk &engosongkan blader (/ &enit$ e. +enyediakan perlak di kasur *. +enggunakan &anu(er %rede, )ika dibutuhkan g. +engan)urkan untuk &en%egah konstipasi h. +onitor intake dan output i. +onitor distensi kandung ke&ih dengan papilasi dan perkusi ). 5erikan waktu berke&ih dengan inter(al reguler, )ika diperlukan. ,. Diagnosa " 6e%e&asan berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi baik keluarga dan klien. 3u)uan " Setelah dilakukan tindkan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan ke%e&asan pasien berkurang. NOD " 6ontrol ansietas Indikator " a. 3ingkat ke%e&asan di batas nor&al b. +engetahui penyebab %e&as %. +engetahui sti&ulus yang &enyebabkan %e&as d. In*or&asi untuk &engurangi ke%e&asan e. Strategi koping untuk situasi penuh stress *. Hubungan sosial g. 3idur adekuat h. <espon %e&as 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan

NID " Pengurangan %e&as Inter(ensi " a. Diptakan suasana yang tenang b. Sediakan in*or&asi dengan &e&perhatikan diagnosa, tindakan dan prognosa, da&pingi pasien untuk &e%iptakan suasana a&an dan &engurangi ketakutan %. Dengarkan dengan penuh perhatian d. 6uatkan kebiasaan yang &endukung e. Diptakan hubungan saling per%aya *. Identi*ikasi perubahan tingkatan ke%e&asan g. 5antu pasien &engidenti*ikasi situasi yang &eni&bulkan ke%e&asan. Diagnosa post operasi /. Diagnosa " 6esiapan dala& peningkatan &ana)e&en regi&en terapeutik berhubungan dengan petun)uk akti(itas adekuat. 3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan kesiapan peningkatan regi&en terapeutik baik. NOD " :a&ily parti%ipation in pro*esioal %are Indikator " a. Ikut serta dala& peren%anaan perawatan b. Ikut serta dala& &enyediakan perawatan %. +enyediakan in*or&asi yang rele*an d. 6olaborasi dala& &elakukan latihan e. 9(aluasi kee*ekti*an perawatan 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan NID " :a&ily pro%ess &aintenan%e Inter(ensi " a. An)urkan kun)ungan anggota keluarga )ika perlu b. 5antu keluarga dala& &elakukan strategi &enor&alkan situasi %. 5antu keluarga &ene&ukan perawatan anak yang tepat d. Identi*ikasi kebutuhan perawatan pasien di ru&ah dan bagai&ana pengaruh pada keluarga e. 5uat )adwal akti(itas perawatan pasien di ru&ah sesuai kondisi *. A)arkan keluarga untuk &en)aga dan selalu &enngawsi perke&bangan status kesehatan keluarga. 2. Diagnosa " Nyeri akut berhubungan dengan post prosedur operasi 3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan nyeri berkurang. NOD / " 4e(el nyeri Indikator " a. +elaporkan nyeri (*rekuensi G la&a$

b. Perubahan (ital sign dala& batas nor&al %. +e&posisikan tubuh untuk &elindungi nyeri NOD 2 " 3ingkat kenya&anan Indikator " a. +elaporkan kondisi *isik yang nye&an b. +enun)ukan ekspresi puas terhadap &ana)e&en nyeri NOD , " 6ontrol nyeri Indikator " a. +engungkap *aktor pen%etus nyeri b. +enggunakan tetapi non *ar&akologi %. Dapat &enggunakan berbagai su&ber untuk &engontrol nyeri d. +elaporkan nyeri terkontrol 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan NID / " +ana)e&en nyeri Inter(ensi " a. 6a)i se%ara ko&perhensi* &engenai lokasi, karakteristik, durasi, *rekuensi, kualitas, intensitas, dan *aktor pen%etus nyeri b. Obser(asi keluhan non(erbal dari ketidaknya&anan %. A)arkan teknik non*ar&akologi (ralaksasi$ d. 5antu pasien G keluarga untuk &engontrol nyeri e. 5eri in*or&asi tentang nyeri (penyebab, durasi, prosedur antisipasi nyeri$ NID 2 " +onitor tanda (ital Inter(ensi " a. +onitor 3D, <<, nadi, suhu pasien b. +onitor keabnor&alan pola napas pasien %. Identi*ikasi ke&ungkinan perubahan 33@ d. +onitor toleransi akti(itas pasien e. An)urkan untuk &enurunkan stress dan banyak istirahat NID , " +ana)e&en lingkungan Inter(ensi " a. Degah tindakan yang tidak dibutuhkan b. Posisikan pasien dala& posisi yang nya&an ,. Diagnosa " <esiko tingggi in*eksi berhubungan dengan in(asi kateter 3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan tidak ter)adi in*eksi. NOD / " Deteksi resiko

Indikator " a. +engidenti*ikasi *aktor yang dapat &eni&bulkan resiko b. +en)elaskan ke&bali tanda G ge)ala yang &engidenti*ikasi *aktor resiko %. +enggunakan su&ber G pelayanan kesehatan untuk &endapat su&ber in*or&asi NOD 2 " 6ontrol resiko Indikator " a. +e&benarkan *aktor resiko b. +e&onitor *aktor resiko dari lingkungan %. +e&onitor perilaku yang dapat &eningkatkan *aktor resiko d. +e&onitor G &engungkapkan status kesehatan NOD , " Status i&un Indikator " a. 3idak &enun)ukan in*eksi berulang b. Suhu tubuh dala& batas nor&al %. Sel darah putih tidak &eningkat 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan NID / " 6ontrol in*eksi Inter(ensi " a. A)arkan pasien G kelurga %ara &en%u%itangan yang benar b. A)arkan pada pasien G keluarga tanda ge)ala in*eksi G kapan harus &elaporkan kepada petugas %. 5atasi pengun)ung d. 5ersihkan lingkungan dengan benar setelah digunakan pasien NID 2 " Perawatan luka Inter(ensi " a. Datat karakteristik luka, drainase b. 5ersihkan luka dan ganti balutan dengan teknik steril %. Du%i tangan dengan benar sebelu& dan sesudah tindakan d. A)arkan pada pasien dan kelurga %ara prosedur perawatan luka NID , " Perlindungan in*eksi Inter(ensi " a. +onitor peningkatan granulossi, sel darah putih b. 6a)i *aktor yang dapat &eningkatkan in*eksi. .. Diagnosa " Perubahan eli&inasi urine (retensi urin$ berhubungan dengan trau&a operasi

3u)uan " Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela&a ,'2. )a& diharapkan retensi urin berkurang. NOD " Pengawasan urin Indikator " a. +engatakan keinginan untuk 5A6 b. +enentukan pola 5A6 %. +engatakan dapat 5A6 dengan teratur d. Eaktu yang adekuat antara keinginan 5A6 dan &engeluarkan 5A6 ke toilet e. 5ebas dari kebo%oran urin sebelu& 5A6 *. +a&pu &e&ulai dan &engakhiri aliran 5A6 g. +engosongkan kandung ke&ih se%ara ko&plet 6eterangan skala " / F 3idak pernah &enun)ukan 2 F ;arang &enun)ukan , F 6adang &enun)ukan . F Sering &enun)ukan ! F Selalu &enun)ukan NID " Perawatan retensi urin Inter(ensi " a. +elakukan pen%apaian se%ara ko&perhensi* )alan urin ber*okus kepada inkontinensia (e'" urin output, keinginan 5A6 yang paten, *ungsi kogniti* dan &asalah urin$ b. +en)aga pri(asi untuk eli&inasi %. +enggunakan kekuatan dari keinginan untuk 5A6 di toilet d. +enyediakan waktu yang %ukup untuk &engosongkan blader (/ &enit$ e. +enyediakan perlak di kasur *. +enggunakan &anu(er %rede, )ika dibutuhkan g. +engan)urkan untuk &en%egah konstipasi h. +onitor intake dan output i. +onitor distensi kandung ke&ih dengan papilasi dan perkusi ). 5erikan waktu berke&ih dengan inter(al reguler, )ika diperlukan. 9. 9@A47ASI Pre operasi skala /. Diagnosa " +ana)e&en regi&en terapeutik tidak e*ekti* berhubungan dengan pola perawatan keluarga. Indikator " a. Status i&unisasi anggota kelurga ! b. 6esehatan *isik anggota keluarga . %. Asupan &akanan yang adekuat ! d. 3idak adanya kekerasan anggota kelurga ! e. Penggunaan perawatan kesehatan . 2. Diagnosa " Perubahan eli&inasi (retensi urin$ berhubungan dengan obstruksi &ekanik

Indikator " a. +engatakan keinginan untuk 5A6 . b. +enentukan pola 5A6 . %. +engatakan dapat 5A6 dengan teratur . d. Eaktu yang adekuat antara keinginan 5A6 dan &engeluarkan 5A6 ke toilet . e. 5ebas dari kebo%oran urin sebelu& 5A6 . *. +a&pu &e&ulai dan &engakhiri aliran 5A6 . g. +engesankan kandung ke&ih se%ara ko&plet . ,. Diagnosa " 6e%e&asan berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi baik keluarga dan klien. Indikator " a. 3ingkat ke%e&asan di batas nor&al . b. +engetahui penyebab %e&as . %. +engetahui sti&ulus yang &enyebabkan %e&as . d. In*or&asi untuk &engurangi ke%e&asan . e. Strategi koping untuk situasi penuh stress . *. Hubungan sosial . g. 3idur adekuat . h. <espon %e&as . Post operasi /. Diagnosa " 6esiapan dala& peningkatan &ana)e&en regi&en terapeutik berhubungan dengan petun)uk akti(itas adekuat. Indikator " a. Ikut serta dala& peren%anaan perawatan ! b. Ikut serta dala& &enyediakan perawatan ! %. +enyediakan in*or&asi yang rele*an ! d. 6olaborasi dala& &elakukan latihan ! e. 9(aluasi kee*ekti*an perawatan ! 2. Diagnosa " Nyeri berhubungan dengan post prosedur operasi Indikator " a. +elaporkan nyeri (*rekuensi G la&a$ ! b. Perubahan (ital sign dala& batas nor&al ! (3D /2 8# &&HgC << 22 '8&tC N -!'8&tC S ,?,#HD$ %. +e&posisikan tubuh untuk &elindungi nyeri ! d. +elaporkan kondisi *isik yang nye&an . e. +enun)ukan ekspresi puas terhadap &ana)e&en nyeri . *. +engungkap *aktor pen%etus nyeri . g. +enggunakan tetapi non *ar&akologi . h. Dapat &enggunakan berbagai su&ber untuk &engontrol nyeri . i. +elaporkan nyeri terkontrol . ,. Diagnosa " <esiko tingggi in*eksi berhubungan dengan in(asi kateter Indikator " a. +engidenti*ikasi *aktor yang dapat &eni&bulkan resiko . b. +en)elaskan ke&bali tanda G ge)ala yang &engidenti*ikasi *aktor resiko . %. +enggunakan su&ber G pelayanan kesehatan untuk &endapat su&ber

in*or&asi . d. +e&benarkan *aktor resiko . e. +e&onitor *aktor resiko dari lingkungan . *. +e&onitor perilaku yang dapat &eningkatkan *aktor resiko . g. +e&onitor G &engungkapkan status kesehatan . h. 3idak &enun)ukan in*eksi berulang . i. Suhu tubuh dala& batas nor&al . ). Sel darah putih tidak &eningkat . .. Diagnosa " Perubahan eli&inasi urine berhibingan dengan trau&a operasi Indikator " a. +engatakan keinginan untuk 5A6 . b. +enentukan pola 5A6 . %. +engatakan dapat 5A6 dengan teratur . d. Eaktu yang adekuat antara keinginan 5A6 dan &engeluarkan 5A6 ke toilet . e. 5ebas dari kebo%oran urin sebelu& 5A6 . *. +a&pu &e&ulai dan &engakhiri aliran 5A6 . g. +engosongkan kandung ke&ih se%ara ko&plet . 5A5 I@ P9N737P Hipospadia adalah suatu keadaan di&ana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di u)ung penis. Hipospadia &erupakan kelainan bawaan yang ter)adi pada , diantara /. baru lahir. bayi

5eratnya hipospadia ber(ariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat u)ung penis, yaitu pada glans penis. 5entuk hipospadia yang lebih berat ter)adi )ika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotu& (kantung 2akar$ atau di bawah skrotu&. 6elainan ini seringkali berhubungan dengan kordi, yaitu suatu )aringan *ibrosa yang ken%ang, yang &enyebabkan penis &elengkung ke bawah pada saat ereksi. 1e)alanya adalah" /. 4ubang penis tidak terdapat di u)ung penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis 2. Penis &elengkung ke bawah ,. Penis ta&pak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis .. ;ika berke&ih, anak harus duduk. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pe&eriksaan *isik. ;ika hipospadia terdapat di pangkal penis, &ungkin perlu dilakukan pe&eriksaan radiologis untuk &e&eriksa kelainan bawaan lainnya.

5ayi yang &enderita hipospadia sebaiknya tidak disunat. 6ulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pe&bedahan nanti. <angkaian pe&bedahan biasanya telah selesai dilakukan sebelu& anak &ulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia dian)urkan dilakukan sebelu& anak beru&ur /# bulan. ;ika tidak diobati, &ungkin akan ter)adi kesulitan dala& pelatihan buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti, &ungkin akan ter)adi gangguan dala& &elakukan hubungan seksual. DA:3A< P7S3A6A ;ohnson, +arion dkk. (2 Suriadi S6p, dkk. (2 Interprata&a $. Nursing out%o&es %lassi*i%ation (NOD$. +osby

/$. Asuhan keperawatan pada anak. ;akarta " :a)ar $.6apita Selekta 6edokteran. ;ilid 2, ;akarta " +edia

+ans)oer, Ari*, dkk. (2 Aes%ulapius.

+%Dloskey, ;oanne D. (/00?$. Nursing inter(entions %lassi*i%ation (NID$. +osby Pri%e, Syl(ia Anderson. (/00!$. Patho*isiologi. ;akarta" 91D Purno&o, 5 5asuki. (2 Santosa, 5udi. (2 !=2 $. Dasar I dasar urologi. ;akarta " In*o&edika ?$. NANDA. Pri&a +edika

Sta* Penga)ar Il&u 6esehatan Anak :67I. (/0#!$. 5uku 6uliah Il&u 6esehatan Anak. ;akarta "91D. Diposkan oleh 1usri Eahyudi di 2,.!! 6iri&kan Ini lewat 9&ail

You might also like