You are on page 1of 34

PSIKOMOTOR ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSIJ SUKAPURA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014

Kulit Organ yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya Luas 1.5 m2 15% berat badan Kompleks

Warna
Elastis, longgar Sensitif Tebal - tipis

Kulit elastis dan longgar palpebra, bibir dan preputium Kulit tebal dan tegang telapak tangan dan kaki orang dewasa.

Kulit tipis wajah,


Lembut leher dan badan, Kasar dan berambut kepala.

kutikel

Korium, kutis vera, true skin subkutis

Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk) Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari.

Lapisan bening terdiri dari sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma, jernih kecil-kecil, tipis Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.

Lapisan keratohialin /Lapisan berbutir Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki

Disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang bentuknya berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya

Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermoepidermal berbaris seperti pagar(palisade). Terdapat sel pembentuk melanin (melanosit)

DERMIS Lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal Terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen seluler dan folikel rambut

Dibagi menjadi :
Pars papilare Pars retikulare

1. serat elastin untuk meregang, 2. kolagen untuk kekuatan, 3. kelenjar kelenjar 1. kelenjar keringat 2. palit 3. minyak, 4. pembuluh darah 5. kelenjar getah bening 6. otot penggerak rambut yaitu M.arektor pili

III.

SUBKUTIS Terdiri atas jaringan ikat kendor dan sel-sel lemak Tebal/ tipis tergantung lokasi Vaskularisasi : Plexus superfisialis Plexus profunda

15

Kelenjar dalam kulit Apokrin Ekrin Sebasea Rambut Kuku Otot Saraf, pembuluh darah, pembuluh limfe

Terdapat di dermis Terdiri atas : 1. Kelenjar keringat (glandula sudorifera) Meliputi : a. Kelenjar ekrin b. Kelenjar apokrin 2. Kelenjar palit (glandula sebasea)

Ekrin : Dibentuk sempurna 28 minggu kehamilan & baru berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Kelenjar ini kecil, terlihat dangkal di dermis dengan sekret encer, berbentuk spiral & bermuara langsung dipermukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan kulit, terbanyak telapak tangan & kaki, dahi, aksilla Sekresi dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas dan stress emosional

Apokrin :

Besar, terletak lebih dalam, sekret lebih kental dipengaruhi saraf adrenergik terdapat di axilla, areola mammae pubis, labia minora & saluran telinga luar sekresi permulaan sampai muaranya pada mulanya steril & tidak berbau, setelah dipermukaan kulit & dipenuhi oleh bakteri maka sekret tersebut berbau Keringat mengandung air, lektrolit, asam laktat, glukosa. pH 4 6.8

Sebasea :
Terdapat di seluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen, pada anak2 jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi banyak dan mulai berfungsi aktif

Rambut (Pilus) : Dua tipe rambut : Lanugo & rambut terminal Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus
Pertumbuhan : Fase anagen
(2-6 thn, kec. Tumbuh 0.35mm/hari)

Fase katagen
Involusi temporer

Fase telogen
Istirahat (bbrp bln)

Rambut normal : berkilat, elastis, tidak mudah patah, dapat menyerap air. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,6%, hidrogen 6,36%, nitrogen 17,14%, sulfur 5% dan oksigen 20,8%

Kuku - stratum korneum yang menebal - terdiri atas : - akar kuku : nail root - badan kuku : nail plate - pertumbuhan : 1mm/ minggu

Fungsi : 1. Proteksi 2. Absorbsi 3. Ekskresi 4. Persepsi 5. Pengaturan suhu tubuh 6. Pembentukan pigmen 7. Keratinisasi 8. Pembentukan vitamin D 9. Ekspresi Emosi

Fungsi Proteksi Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap - gangguan fisik maupun mekanik seperti : tekanan, gesekan, tarikan, gangguan - kimiawi seperti : zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa) - gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.

Fungsi Absorpsi Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zata yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.

Fungsi Ekskresi Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan sedikit lemak. Fungsi Pengindra (Sensori) Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. menerima rangasangan dingin dan rangsangan panas diperankan oleh badan Krausse. Badan taktil Meissner yang terletak di papil dermis menerima rangsang rabaan

28

Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi) Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit.

Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis) Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat.
Fungsi Keratinisasi Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering.

Fungsi Produksi Vitamin D Ternyata kulit juga dapat membuat vitamin D. Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan vitamin D dari luar melaui makanan.

Meningkatkan arbsorbsi calcium semakin banyak vit D semakin banyak calcium yang diarbsorbsi Meningkatkan PO4 di diusus Meningkatkan ketanggapan tulang terhadap HPT

lemak protein substansi nitrogen mineral

proses keratinisasi, hasil kelenjar-kelenjar kulit

Nutrisi bagi pertumbuhan organisme

Kulit tidak steril

1. Flora residen
memperbanyak diri pada permukaan kulit hampir selalu secara teratur terdapat pada kebanyakan individu normal non patogen dapat mempertahankan diri dari kompetisi

dengan mikroorganisme lain


tidak mudah dihapus dari permukaan kulit

Tersering : Micrococcaceae (Staphylococcus epidermidis, Micrococcus ), diphtheroids ( Propionibacte-

rium acnes )

2. Flora transien

berbagai organisme nonpatogen / patogen tidak secara teratur didapatkan pd permukaan kulit tidak dapat mempertahankan diri secara tetap pd kulit normal mudah dihilangkan dgn menggosok / desinfeksi kulit kecuali pada kulit sakit
Misal : Streptococcus spp, basil gram - , bacillus spp Jumlah meningkat bila suhu atau kelembaban meningkat

You might also like