You are on page 1of 65

 Ekspedisi Belanda yang pertama dipimpin oleh

Cornelius de Houtman dan Pieter Keyzer


sampai di Banten (1596).
 Dalam beberapa tahun berikutnya, sejumlah
perusahaan dagang Belanda berlayar ke
nusantara untuk mendapatkan bagian dagang
rempah-rempah.
 Pemerintah Belanda menggabung perusahaan-
perusahaan ini menjadi Perusahaan Hindia
Timur atau Vereenigde Oost-Indische
Compagnie (VOC) pada tahun 1602.
 Pos perdagangan VOC yang pertama dibangun di
Banten pada tahun 1602.
 Pos perdagangan dibangun di Jayakarta
(Jakarta) pada tahun 1610.
 Pada tahun 1610, pos untuk Gubernur-Jenderal
dibuat untuk membentuk kuasa atas masalah-
masalah VOC di Asia. Jumlah direktur adalah 17
orang yang disebut dengan Heeren XVII.
 Pada tahun 1619, pos Jayakarta dipilih sebagai
basis utama VOC, dan diberi nama “Batavia”
yang berasal dari nama sebuah suku Germanic
kuno dari Belanda.
 VOC berkembang pesat pada tahun 1630 dalam
memonopoli perdagangan rempah-rempah di
nusantara.
 Hak Monopoli perdagangan
 Hak mencetak dan mengeluarkan uang
sendiri
 Hak mengadakan perjanjian
 Hak menjalankan kekuasaan kehakiman
 Hak pemungutan pajak
 Hak untuk menyatakan perang atau
perdamain
 Hak untuk memiliki angkatan perang
sendiri
 Hak mengadakan pemerintahan sendiri
Gubernur Jenderal VOC :
1.

Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang


memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.

2.

Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang


memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena
letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran
ke Belanda.
Bagaimana cara Belanda memperoleh
monopoli perdagangan di Indonesia

?
• Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas
penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC
adalah merampas setiap kapal penduduk yang
menjual langsung rempahrempah kepada pedagang
asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini
banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan
tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah
mepertahankan agar harga rempah-rempah
tidak merosot bila hasil panen berlebihan
(over produksi). Ingat hukum ekonomi

3. Perjanjian dengan raja-raja setempat


terutama yang kalah perang wajib
menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan
VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.
Penyerahan wajib disebut Verplichte
Leverantien

4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi


sebagai pajak, yang disebut dengan istilah
Contingenten
Seiring dengan perubahan permintaan dan
kebutuhan di Eropa dari rempah-rempah ke
tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh
maka pada abad 18 VOC mengalihkan
perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis
barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di
Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh
daerah Priangan.
B

TA (Cina)

Pribumi

Dalam melaksanakan pemerintahan VOC


banyak mempergunakan tenaga Bupati.
Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk
pemungutan pajak dengan cara menyewakan
desa untuk beberapa tahun lamanya.
 Merajalelanya korupsi di antara para pegawai VOC
 Kuatnya persaiangan diantara kongsi-kongsi dagang
seperti Inggris & Prancis
 VOC terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk menumpas
pemberontakan rakyat.
 Meningkatnya kebutuhan akan gaji para pegawai VOC.
 Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik
Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan
perdagangan bebas
 Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC secara resmi
dibubarkan dengan hutang 136,7 juta gulden dan kekayaan
yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng,
kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.
Siapakah yang
berkuasa di Indonesia
setelah VOC bubar?
Evaluasi

1. Jelaskan latar belakang pembentukan VOC


tahun 1602!
2. Jelaskan tentang hak – hak ostroi VOC!
3. Menurut anda, mengapa pusat pemerintahan
VOC di pindahkan dari Maluku ke Batavia
4. Mengapa selama berkuasa di Indonesia VOC

banyak mendirikan benteng?


5. Jelaskan mengenai pelayaran hongi!
6. Mengapa VOC melakukan ekstirpasi?
7. Jelaskan perubahan produksi perkebunan
VOC dari abad 17 ke abad 18?
8. Jelaskan tiga alasan VOC dibubarkan?
Latar Belakang

Situasi di Eropa membawa perubahan


pemerinahan di Belanda. Pada tahun 1795
tentara Perancis menyerbu Belanda
sehingga pangeran Willem V melarikan diri
ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand)
selanjutnya dipimpin oleh Louis Napoleon,
adik Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis.
Louis Napoleon kemudian mengangkat
Gubernur Jenderal untuk memerintah
daerah kononial Hindia Belanda bernama
Herman Willem Daendels.
 Tugas utama: mempertahankan Pulau
Jawa dari serangan musuh Perancis
(Inggris).
Langkah-langkah yang ditempuh H.W. Dandels
Bidang Pertahanan
- Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari suku-
suku bangsa di Indonesia (pribumi)
- Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati
Bandung
- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000
kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di
setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.

- Membangun armada laut dan pelabuhan armada dengan pusat di Surabaya


Bidang Keuangan
Mengeluarkan mata uang kertas

Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta


sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak
dimiliki orang Cina, Arab, Belanda

Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara


sebelumnya (VOC) yaitu memborongkan pungutan
pajak. Contingenten, Penanaman Kopi dll.
Bidang Pemerintahan :

- Membentuk sekretariat negara untuk membereskan


administrasi negara

- Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional


diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji

- Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa


ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di
Jakarta)

- Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah

- Membangun kantor-kantor pengadilan


* Pada waktu Deandeles digantikan oleh
Gubernur Jenderal Yansen, Inggris menyerang
Belanda di Indonesia.
* 8 Agustus 1811, 60 kapal Inggris melakukan
serangan ke Batavia.
* 11 Agustus 1811, pasukan Inggris di bawah
pimpinan Lord Minto berhasil mendesak
pasukan Belanda.
* 26 Agustus 1811 Batavia dan daerah
sekitarnya jatuh ke tangan Inggris.
* Belanda harus menyerahkan Indonesia
kepada Inggris melalui perjanjian yaitu
Rekapitulasi Tuntang pada tanggal 18
September 1811.
Bidang pemerintahan
- Membagi Pulau Jawa menjadi 18
karesidenan
- Mengangkat Bupati menjadi pegawai
negeri yang digaji
- Mempraktekan sistem yuri dalam
pengadilan seperti di Inggris
- Melarang adanya perbudakan
- Membangun pusat pemerintahan di
Istana Bogor
Bidang perekonomian dan keuangan
- Melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini
didasarkan pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah
yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang
menempati tanah wajib membayar pajak.

- Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda misalnya


penjualan tanah kepada swasta, serta penanaman kopi.

- Melakukan penanaman bebas, melibatkan rakyat ikut serta


dalam perdagangan.

- Memonopoli garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan

karena sangat penting bagi rakyat.

- Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi


Tindakan Rafles Lainnya :
- Membangun gedung Harmoni di jalan Majapahit Jakarta untuk Lembaga
Ilmu pengetahuan yang berdiri sejak tahun 1778 bernama Bataviaasch
Genootschap.

- Menyusun sejarah Jawa berjudul “Histori of Jawa“ yang terbit tahun


1817.

- Namanya diabadikan pada nama bunga Bangkai raksasa yang


ditemukan seorang ahli Botani bernama Arnold di Bengkulu dan Raffles

adalah Gubernur Jenderal di daerah tersebut. Tahukah anda nama


bunga tersebut?Rafflesia Arnoldi namanya.

- Isteri Raffles bernama Olivia Marianne merintis pembuatan kebun Raya


Bogor.

- Tindakan yang merugikan Indonesia adalah pada masa Raffles, benda-


benda purbakala di boyang untuk memperkaya musium Calcutta di India
di antaranya prasasti Airlangga tahun 1042 yang sering disebut Batu
Calcutta
?
Mengapa pemerintahaan Raffles hanya
bertahan sampai tahun 1816
Keadaan di negeri jajahan rupanya sangat bergantung
pada keadaan di negeri Eropa. Pada tahun 1814
Napoleon Bonaparte kalah melawan raja–raja di Eropa
dalam perang koalisi. Untuk memulihkan kembali
keadaan Eropa maka diadakan konggres Wina 1814
sedangkan antara Inggris dan Belanda ditindaklanjuti :
Konsekuensi dari perjanjian tersebut maka Inggris meninggalkan Pulau Jawa.
Raffles kemudian menduduki pos di Bengkulu. Pada tahun 1819 Inggris berhasil
memperoleh Singapura dari Sultan Johor. Pada Tahun 1824 Inggris dan Belanda
kembali berunding melalui Treaty Of London tahun 1824 isinya antara lain
menegaskan :

Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan sebaliknya Inggris


1.
memberikan Bengkulu kepada Belanda.

2.

Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura


sedangkan Inggis di sebelah Utaranya.
Pemerintah Belanda menerima kembali
Indonesia dari Inggris berdasarkan Traktat
London pada tahun 1816.
Pemerintahan dipegang oleh tiga orang
Komisaris Jenderal, yaitu Elout, Buyskens,
dan Van der Capellen (1816-1819).
(1819-1826) pemerintahan dipegang oleh
Van der Capellen.
(1826-1830) pemerintahan dipegang oleh Du
Bus de Gisignies.
1830 di bawah pemerintahan Gubernur
Jenderal Van den Bosch memberlakukan
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
Evaluasi
Perbandingan Pemerintahan Daendels dan Raffles di Indonesia.
 Peraturan tanam paksa yang dikeluarkan Van den Bosch
mewajibkan rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil
pertanian (inatura) khususnya kopi, tebu dan nila.
 Ketentuan-ketentuan pokok tanam paksa adalah sebagai
berikut :
 Penduduk diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman
yang laku dijual (di eksport) ke Eropa.
 Tanah yang dipergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki
penduduk desa.
 Waktu untuk memelihara tanaman tidak melebihi waktu yang diperlukan
untuk memelihara tanaman padi.
 Bagian tanah yang ditanami tersebut bebas pajak.
 Bila hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar rakyat maka
kelebihan hasil bumi tersebut diberikan kepada rakyat.
 Jika gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani maka
kerugian di tanggung pemerintah.
 Penduduk yang bukan petani wajib bekerja di kebun, pabrik atau
pengangkutan untuk kepentingan Belanda.
Akibat dari Pelaksanaan
Tanam Paksa
 Dampak Positif
• Mengenal jenis tanaman baru,
• Menetahui daerah yang cocok untuk
tanaman perkebunan yang bisa diekspor,
• Mengenal cara memelihara dan model
irigasi perkebunan

 Dampak Negatif
• Penderitaan rakyat, kesengsaraan,
kemiskinan, kelaparan, dan kematian,
• Sawah dan ladang terlantar
• Terjadinya kelaparan sehingga beban
rakyat semakin berat, contoh di Cirebon
(1844), Demak (1848), Grobogan
Purwodari (1849).
Reaksi terhadap penyimpangan
tanam paksa
 Baron Van Houvel, seorang pendeta yang
mengungkapkan kesengsaraan rakyat akibat
tanam paksa baik di majalah, forum pertemuan
maupun di DPR Belanda.
 Eduard Douwes Dekker dengan nama samaran
Multatuli (berarti Aku yang banyak menderita)
Buku karangannya berjudul Max Havelaar atau
Lelang kopi Persekutuan Dagang Belanda tahun
1859. Ia melukiskan penderitaan rakyat akibat
tanam paksa.
 Golongan pengusaha swasta Belanda yang
menghendaki adanya kebebasan berusaha di
Indonesia melalui sidang Parlemen di Belanda.
Sist em Us aha Sw asta
 Dengan kemenangan golongan liberal di
parlemen Belanda maka mulai ditetapkan
sistem ekonomi liberal yang ditandai
dengan masuknya modal asing ke
Indonesia. Masa ini disebut Politik Pintu
Terbuka (open door policy) atau politik
ekonomi liberal kolonial.
 Tujuan undang-undang agraria adalah
melindungi petani agar tidak kehilangan tanahnya
serta membuka peluang
► Indische Comptabiliteitswet tahun 1867 (UU
perbendaharaan Hindia Belanda) yang menyatakan
bahwa anggaran belanja Hindia Belanda harus
ditetapkan dengan Undang-Undang, jadi dengan
persetujuan Parlemen Belanda.
► Suikerwet 1870 (UU gula) berisi ketetapan bahwa
tanaman tebu sebagai tanaman monopoli pemerintah
berangsung-angsur akan dihilangkan sehingga di
Pulau Jawa dapat diusahakan oleh pengusaha swasta.
► Agrarichwet 1870 (UU agraria) berisi antara lain:
 Tanah di Indonesia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu tanah
rakyat dan tanah pemerintah.
 Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya bebas
dan tanah desa yang tidak bebas. Tanah rakyat tidak boleh
dijual kepada bangsa asing, hanya boleh disewakan.
 Tanah pemerintah dapat dijual untuk tanah milik (eigendom)
atau disewakan selama 75 tahun.
Dampak UU Agraria 1870
- Pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga
gulung tikar.
- Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan
tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
- Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia
pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan
kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan
tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
- Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari
sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga
menyebar di kalangan petani.
- Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang
ke pedalaman.
 Dicetuskan oleh Van de Venter, ide ini ditulis
dalam majalah de Gids dengan artikelnya yang
berjudul Een Eeerschuld.
 Pelaksanaan Politik Etis terdiri dari Irigasi,
Edukasi, dan Emigrasi.
 Dalam pelaksanaannya diselewengkan menjadi
Politik Asosiasi artinya hanya menguntungkan
pemerintah Belanda.
 Hal positif bagi bangsa Ingdonesia adalah
lahirnya golongan terpelajar yang akan menjadi
pelopor Pergerakan Nasional.
 Penderitaan akibat penjajahan
 Adanya Pax Neerlandica dengan munculnya
Politik Etis.
 Pengaruh bahasa Melayu
 Pengaruh persebaran agama Islam
 Reaksi terhadap perlawanan yang bersifat
kedaerahan.
 Diterapkannya UU Desentralisasi tahun 1903
 Adanya kejayaan di masa lampau
Faktor Eksternal :
 Kemenangan Jepang Atas Rusia Tahun 1905
 Berkembanganya komunikasi
 Pergerakan Kebangsaan India
 Pergerakan Nasional di Filipina
 Pergerakan Nasionalis di Tiongkok (Cina)
Klasifikasi pergerakan nasional
berdasar sifat gerakan: 

Kooperatif : Kerjasama dengan


penjajah
Non-Kooperatif : tidak bekerjasama
dengan penjajah
Klasifikasi berdasar misi: 

Sifat misi - radikal [IP, PKI, PNI, Partindo,


Gerindo] - moderat [PSII, PII, BU, Parindra]
Prinsip perjuangan - Kooperatif [BU, PSII,
Gerindo] - Non-kooperatif [PKI, PNI, Partindo] -
Insidental [Parindra][ada pada saat dibutuhkan]
Dasar gerakan politik - Kebangsaan [PNI,
Partindo, Parindra, BU, IP, Gerindo] -
Internasional [PKI] - Agama [PSII, PII]
 dr. Wahidin Sudiro Husodo, sebagai
pendorong sekaligus pencetus ide.
 20 Mei 1908 di gedung STOVIA, Dr.
Sutomo dan para pelajar lainnya
mendirikan Budi Utomo.
 Ciri-ciri:
 Budi Utomo tidak ikut serta dalam
kegiatan politik.
 Kegiatannya diutamakan dan ditujukan
kepada bidang pendidikan dan budaya.
 Ruang geraknya terbatas hanya pada
daerah Jawa dan Madura.
• Sebagai perkembangan dari Sarekat
Dagang Islam yang didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tahun 1911 di Solo.
• 1913, kongres SI pertama di
Surabaya dan terpilihlah H.O.S
Cokromaninoto.
• Tujuan: dalam bidang perdagangan
dan agama.
 Beberapa faktor yang mengakibatkan
semakin pesatnya Sarikat Dagang Islam:
 Kesadaran sebagai bangsa mulai tumbuh
 Organisasi ini bersifat kerakyatan
 Organisasi ini didasarkan atas syariat agama
Islam

 H. Oemar Said Cokroaminoto meletakan


beberapa anggaran dasar dalam
organisasi Sarikat Dagang Islam
diantaranya adalah
 Memajukan pengajaran dan semua tindakan
yang mempercepat kecerdasan berdasarkan
Islam.
 Memajukan semangat dagang bangsa
Indonesia.
 Menghilangkan paham yang keliru tentang
Perkembangan Sarekat Islam
• Organisasi pergerakan Indonesia yang bercirikan
nasionalisme radikal, demokratis, dan ekonomi.
• Dalam perkembangannya SI menjadi organisasi
yang terbuka untuk umum.
• Banyak anggota SI yang merangkap sebagai
anggota organisasi lain.
• SI berkembang menjadi dua kelompok:
– SI Putih dipimpin oleh Cokroaminoto.
– SI Merah dipimpin oleh Semaun
 Pelopor utamanya Douwess Dekker
 Didirikan oleh tiga serangkai; Douwess
Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar
Dewantoro.
 Bergerak dalam bidang politik secara
radikal.
 Tujuannya adalah untuk menganjurkan rasa
patriot (cinta tanah air) dan memperoleh
kemerdekaan bagi Indie.
PERHIMPUNAN INDONESIA
(Indische vereeniging)
- Didirikan oleh pelajar Indonesia di negeri Belanda
1922.
- Tokoh: Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, Natzir
Pamontjak, Abdul Majid Joyodiningrat.
- PI menuntut Indonesia Merdeka 1926, anggota PI
mengikuti Kongres Liga Anti Imperialisme di
Brussel, Belgia. Pemimpin PI akhirnya ditangkap
Belanda, tetapi kembali dibebaskan, karena tidak
terbukti bersalah
Indische Sociaal Democratische Vereeniging
(ISDV)

- Dikembangkan Sneevliet
- ISDV melakukan penetrasi ke tubuh organisasi pergerakan,
antara lain SI, melalui Semaun dan Darsono.
- SI pecah jadi 2: * SI Merah condong ke paham sosialis * SI
putih mempertahankan asas dan tujuan SI
- Semaun adalah pimpinan SI Merah, setelah keluar dari SI
Merah ia mendirikan PKI. Organisasi PKI berkaitan dengan
komitern di Moscow, Uni Soviet.
- PKI mempengaruhi petani dan rakyat kecil
- 1926, pemberontakan PKI di Madiun. Oleh Alimin dan Tan
Malaka, tapi gagal.
PARTAI NASIONAL INDONESIA
(PNI)
- Didirikan tahun 1927, Bandung.
- Oleh pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club dengan
ketua Ir. Soekarno.
- PNI membahayakan Belanda. Maka tokoh-tokoh PNI ditangkap dan
dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam penjara Ir.
Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat"
- Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. sartono kemudian
membubarkan PNI dan membentuk Partindo.
- Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo membentuk PNI
Baru
- Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.
- Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Endi, Flores. Moh. Hatta dan
Syahrir dibuang ke Bandaneira.

You might also like