Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit.
Sehingga dibutuhkan sistem pengaman untuk menjaga sistem dari kerusakan dan kondisi tidak normal
Over Speed
Turbin akan overspeed ketika torsi yang dihasilkan oleh aliran steam lebih besar dari torsi lawan yang dihasilkan beban. Gaya yang dihasilkan melebihi dari disain motor jika diteruskan akan melebihi yield point material akibatnya rotor akan rusak.
Oli digunakan untuk mendinginkan bearing dan melumasi bearing pada turbin dan generator. Tidak adanya lubrikasi akan menyebabkan kehausan pada bearing. Skema Pelumasan Turbin
Pressure Regulating
Oil Tank
Steam
Set point
Stop valve
Governor valve
Overspeed
Turbin akan overspeed ketika torsi yang dihasilkan oleh aliran steam lebih besar dari torsi lawan yang dihasilkan beban. Gaya yang dihasilkan melebihi dari disain motor jika diteruskan akan melebihi yield point material akibatnya rotor akan rusak Kemungkinan terjadinya overspeed : Pada saat run up. Ketika unit tiba-tiba diputus dari beban. Kemungkinan overspeed dapat dikurangi secara normal dengan koordinasi ketika pembukaan circuit breaker dan penutupan steam valve. Sistem proteksi berfungsi untuk menjaga kecepatan turbin agar tidak melebihi kecepatan maksimum yang mampu ditahan oleh unit
Fcf = m 2 r
Overspeed trip harus diatur sebisa mungkin jauh dibawah kecepatan maksimum untuk memberikan waktu respon yang memadai pada sistem proteksi.
Overspeed Protection
Electro Hydraulic
Hydraulic trip header solenoid Solenoid Valve Trip valve RPM Steam Alarm Os Logic Steam Turbine Speed sensor Power Supply RPM Alarm Os Logic Power Supply Solenoid Valve
Power Source
Overspeed Protection
Mechanical Overspeed
Governor Valve
GV mengontrol aliran uap yang masuk ke turbin
Prinsip Kerja ESV ; The emergency stop valve is a single seat valve with integral pilot valve. Steam enters via the inlet of the valve casing (2) and remains above the valve cone (7) when the stop valve is closed. A pilot valve, integral with the valve spindle (6) is provided for relieving, thereby reducing the force necessary for opening. The valve cone (7) slides in the bushing of the valve cover (4) and has a bead on the back which lies against the base bushing (5) and provides additional sealing at this point when the valve is fully open. Valve spindle is secured against rotation. Metal packing bushes (3) seal the valve spindle.
Actuator
Actuator merupakan alat berfungsi untuk mengubah sinyal listrik dari sistem kontrol menjadi gerak mekanik. Dalam hal ini steam turbine actuator bertindak sebagai penggerak valve.
Pneumatic actuator
Bekerja dengan meniupkan udara bertekanan pada sistem valve.
Electric actuator
Menggunakan kontrol electric untuk mengaktifkan mekanisme valve.
Electrohydraulic actuator
Kombinasi kontrol electrik dan hidrolik, menggunakan motor pompa memompakan oli ke piston dan mengasilkan gaya keluaran. untuk
Pneumatic actuator
Bekerja dengan meniupkan udara bertekanan pada sistem valve. Beberapa jenis pneumatic actuator yaitu: Diaphragm actuators Piston actuators,
Electric actuators
Dapat bekerja di berbagai situasi Biasanya terdiri dari motor dan gear train Dapat menghasikan torsi dengan rentang yang besar.
Electrohydraulic actuator
Menggunakan motor pompa untuk memompakan oli ke piston dan mengasilkan gaya keluaran.