Professional Documents
Culture Documents
Inovasi produk. Perusahaan yang selalu melakukan inovasi produk misalnya produsen sepeda motor. Setelah memproduksi mesin 2 tak dan 4 tak non-matic, saat ini yang banyak diminati konsumen adalah mesin matic. Inovasi dilanjutkan dengan jenis rem, mulai dari rem tromol, rem cakram, hidrolik, dll., dsb. Inovasi proses. Contoh perusahaan yang banyak berinovasi proses adalah pabrik jamu dan pabrik obat-obatan. Kalau jaman dahulu, sebelum merdeka, jamu disajikan di gelas oleh penjual jamu gendong keliling, saat ini jamu sudah disajikan dalam sachet, tinggal dibuka, diminum di mana saja dan kapan saja, tidak diperlukan lagi penjual jamu keliling. Di Perusahaan obat-obatan juga telah banyak dilakukan inovasi proses, yang sebelumnya menggunakan mesin dengan kapasitas 10.000 kapsul per hari misalnya, telah diganti dengan mesin baru yang bisa memproduksi 10.000 kapsul per menit, dengan menggunakan tenaga kerja yang sama. Inovasi servis. Inovasi ini banyak dilakukan oleh perusahaan pemasaran retail atau penjual jasa. Para penjual retail saat ini tidak hanya menjajakan dagangannya di toko, kios atau warung, tetapi telah ada yang beinovasi jemput bola, dengan mendatangi konsumen. Begitu juga dengan penjual jasa, kalau sebelumnya jasa kursus/pelatihan dilayani secara berkelompok, beberapa waktu kemudian sudah ada jasa kursus/pelatihan door to door, atau pelatihan private.
Inovasi organisasi. Saran saya, sebaiknya semua perusahaan melakukan gebrakan inovasi organisasi. Organisasi yang vertikal dan nggedabyah, perlu direvisi menjadi horizontal/flat atau teamwork dan ramping. Sudah terbukti perusahaan yang mempunyai struktur organisasi yang ramping lebih survive di saat krisis dari pada organisasi yang nggedabyah. Organisasi dengan struktur flat biasanya disertai tanpa garis komando dari atasan ke bawahan. Garis komando diganti masing-masing pekerja bekerja sesuai dengan agreement, mou atau komitmen yang telah disepakati. Peran atasan bukan lagi sebagai supervisor atau tukang perintah dan mengawasi, tetapi ia berperan sebagai mentor atau coach. Dan, otoritas tertinggi tidak terletak di pundak pimpinan, tetapi ditempatkan di system atau value yang telah disepakati bersama sebelumnya, yang umumnya dituangkan dalam visi, misi, kode etik, goal dan obyektif perusahaan. Inovasi model bisnis. Contoh yang bisa jelas dilihat adalah dalam sistem pemasaran atau distribusi produk. Model bisnis yang telah berkembang sejak dahulu adalah pemasaran konvensional, yaitu dengan membuka cabang di beberapa tempat untuk melayani konsumen di berbagai tempat. Sistem pemasaran seperti ini membutuhkan biaya/investasi yang sangat besar. Saat ini sudah banyak perusahaan yang berinovasi, merevisi sistem pemasarannya dengan menggunakan waralaba dan networking: a.l. member get member dan multilevel marketing. Faktor penentu Inovasi dalam perusahaan sebenarnya telah terjadi lebih dari yang tertulis di atas. Semuanya itu serba mungkin, mengingat semakin ketatnya kompetisi di antara perusahaan di saat pasar bebas dunia sudah semakin mendekat. Kalau perusahaan tidak melakukan inovasi, sangat mungkin posisinya akan digeser oleh perusahaan yang lain, atau omsetnya diambil alih oleh perusahaan lain yang mempunyai nilai kompetitif yang tinggi. Semua perusahaan sebenarnya bisa melakukan inovasi, karena Inovasi itu adalah produk dari kreativitas manusia. Kalau ada perusahaan yang belum atau lambat dalam berinovasi itu bukan berarti perusahaannya yang keliru, tetapi bisa jadi stafnya atau sumberdaya manusianya (sdm) yang tidak siap untuk berubah menjadi lebih baik. Untuk merubah suatu perusahaan menjadi inovatif yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan staf/sdm dengan mengadakan shifting mind-set atau resetting mind-set. Staf/sdm yang masih suka ongkang-ongkang, atau lebih suka menjadi user atau follower, perlu segera disetting ulang mind-setnya agar bisa menjadi fighter atau inovator yang handal. Semoga bermanfaat. -o0oInformasi tentang pengembangan SDM, dll., di sini.