You are on page 1of 14

Generator AC sinkron A.

Tujuan

Dalam praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat : Mengetahui nilai hambatan kumparan jangkar dan medan. Mengetahui panjang kumparan jangkar dan medan. Mengetahui massa dan volume kumparan jangkar dan medan. Menggambarkan diagram pengawatan kumparan jangkar dan medan..

B.

Dasar Teori Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi

listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolakbalik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Pada percobaan ini menggunakan generator AC sinkron, Generator Arus bolak-balik menghasilkan arus listrik AC, hal ini disebabkan karena konstruksi pada generator yaitu pada slip ring menyebabkan arah arus akan berbentuk bolak-balik. Frekuensi generator AC sinkron yang dihasilkan sebanding dengan dengan jumlah kutub dan putaran, listrik yang dihasilkan adalah AC, mesin penggeraknya diesel, turbin dan lainnya.Generator AC sinkron digunakan di PPTL berkapasitas besar ( PLTA, PLTU, PLTD, ) karena 1. Tidak ada masalah komutasi, 2. Tidak ada masalah menaikan atau menurunkan tegangan, 3. Mudah diubah ke DC. 4. Efisiensi tinggi Generator sinkron dapat berupa generator

sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan. Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Bentuk Penguatan untuk membangkitkan flux magnetik diperlukan penguatan DC. 1. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron.

2.

penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode silikon dan Thyristor. Dua tipe sistem penguatan Solid state sebagai berikut.

Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui Slipring. Brushless system, pada sistem ini penyearah dipasangkan di poros yang berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slipring. Rotor Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder Rotor kutub menonjol ( Gambar a ), sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti hydroelectric atau generator listrik diesel mempunyai rotor kutub silinder ( Gambar b ).

(a) Rotor kutub menonjol Stator

( b ) Rotor kutub silinder

Stator dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.

Gambar Inti stator dan alur pada stator

Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga phasa, ada dua tipe yaitu: a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).

b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

Rumus yang digunakan 1. Menghitung Panjang kawat R= Dimana : R = Tahanan Lilitan Kawat ( ) = tahanan jenis bahan kawat ( ohm m ) : panjang kawat ( m ) A : luasan penampang kawat ( m2 )

2.

Menghitung Volume kawat V=LxA Dimana : V = Volume ( m3 ) L = Panjang kawat ( m ) A : Luasan penampang kawat ( m2 )

3.Menghitung Masa Kawat M=xV Dimana : M = Masa ( Kg ) = tahanan jenis bahan kawat ( ohm m ) V = Volume ( m3 )

C. 1. 2. 3. 4.

ALAT DAN BAHAN Generator AC sinkron Tool box Multimeter digital Jangka sorong

E. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

LANGKAH PERCOBAAN Menyiapkan semua alat diperlukan. Melepaskan cashing generator sinkron. Melepaskan rotor dari body. Megukur tahanan kumparan medan, jangkar, dan kumparan eksitasi. Mencatat besarnya nilai tahanan dan menggambarkan belitan jangkar dan stator. Menggambar rangkaian pengawatan generayor sinkron. Memperbaiki dan merangkai kembali generator seperti semula. Mengembalikan alat.

F.

DATA PERCOBAAN Spesifikasi generator ac sinkron : P = 3 KW V = 230 / 115 Volt I = 13/26 A N = 1500 RPM F = 50 Hz Cos = 1 EXCIT.VOLT. = 42 Volt EXCIT.CURRR. = 2 A

Data pengukuran lilitan kawat


Kumparan Kawat Stator Hubung Medan Paralel Stator 1 x10 2.55
-3

Kumparan Kawat Rotor Kumparan Eksitasi 0.75 x 10 0.7


-3

Hubung Seri D ( m) R() 1 x10 3.6


-3

Lilitan Medan Magnet 1.6 x 10 -3 11.6

1 x10 9.6

-3

Perhitungan Data Pengukuran 1. Lilitan kawat stator hubung parallel R = 2,55 d = 1 mm = 1x10-3 m A = 7,85398x10-7 m2 ( Tahanan jenis tembaga ) = 1,68x10-8 m

Penyelesaian : L=

= = 119,212 m

V = L.A = 119,212 x 7,85398 x 10-7 = 9,36288x10-5 m3 (Massa jenis tembaga) = 8,94 x 103 kg/m = m=xV

m = 8,94x103x9,36288x10-5 = 0,83704 kg

2. Lilitan kawat stator hubung seri R = 3,6 d = 1 x 10-3 m A = 7,85398x10-7 m2 ( Tahanan jenis tembaga ) = 1,68x10-8 m

Penyelesaian : L=

=
=168,299 m

V = A.L = 7,85398x10-7x168,299 = 1,32181x10-4 m3 m = xV = 8,94x103x1,32181x10-4 = 1,18704 kg

3. Lilitan medan magnet pada stator R = 9,6 d = 1x10-3 m A = 7,85398x10-7 m2 = 1,68x10-8 m

Penyelesaian : L= = = 448,798 m

V = A.L = 7,85398x10-7x448,798 = 3,52485x10-4 m3 m = xV = 8,94x103x3,52485x10-4 = 3,1512 kg

4. Lilitan kawat eksitasi pada stator R = 0,7 d = 0,75x10-3 m A = 4,41562x10-7 m2 = 1,68x10-8 m

Penyelesaian : L=

=
= 18,398 m

V = A.L = 4,41562x10-7x18,398 = 8,12385x10-6 m3

m = xV = 8,94x103x8,12385x10-6 = 0,0726 kg

5. Lilitan medan magnet pada rotor R = 11,6 d = 1,6x10-3 m A = 2,010619x10-6 m2 = 1,68x10-8 m

Penyelesaian : L=

=
= 1388,284 m

V = A.L = 2,010619x10-6x1388,284 = 2,79131x10-3 m3 m = xV = 8,94x103x2,79131x10-3 = 24,954 kg Tabel Perhitungan


Kumparan Kawat Stator Hubung Medan Paralel Stator 1 x10 2.55 119,212 0,83704
-3

Kumparan Kawat Rotor Kumparan Eksitasi 0.75 x 10 0.7 18,398 0,07


-3

NIlai D ( m) R() L (m) m (kg)

Hubung Seri 1 x10 3.6 168,299 1,187


-3

Lilitan Medan Magnet 1.6 x 10 -3 11.6 13882.,4 24,954

1 x10 9.6 448,798 31,512

-3

Rangkaian Ekivalen Generator AC Sinkron


If jXs Rf Vf Lf Ea Ra Vo Ia

dimana : Ea = Tegangan induksi (Volt) Vo = Tegangan terminal generator (Volt) Vf = Tegangan Eksitasi (Volt) Rf = Tahanan belitan medan (ohm) Lf = Induktansi belitan medan (H) Ra = Tahanan jangkar (ohm) jXs = Reaktansi reaksi jangkar (ohm) Ia = Arus jangkar (Ampere)

KUMPARAN STATOR KELUARAN

MASUKAN KUMPARAN EKSITASI KELUARAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

MASUKAN

G. ANALISIS DATA Dalam praktikum perawatan dan perbaikan ini dilakukan pengukuran terhadap generator AC sinkron terhadap kumparan kawat stator (bagian yang diam) dan kumparan rotor (bagian yang bergerak) untuk mengetahui panjang kawat kumparan dan nilai massa kawat kumparan stator dan rotor. Untuk mengetahui nilai tersebut maka dilakukan pengukuran tahanan dan diameter kawat pada kumparan stator maupun rotor.Dalam hal ini stator merupakan rumah atau kerangka yang menyangga inti jangkar generator , dimana inti stator terbuat dari laminasi laminasi baja campuran atau besi magnetic khusus yang terpasang ke rangka stator.Alur atau slot kumparan stator pada generator ini menggunakan alur tertutup ,kemudian kumparan jangkarnya terbuat dari tembaga yang menimbulkan ggl induksi.Sedangkan untuk kumparan rotor terdiri dari tiga komponen yaitu slip ring , kumparan rotor dan poros rotor. Dimana slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu dan terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring ini kemudian ditempelkan ke sumber melalui sikat yang menempel pada slip ring.Untuk kumparan rotor nerupakan bagian yang mendapat arus dari sumber untuk memutar rotor.Untuk poros rotor sendiri merupakan bagian melekatnya kumparan medan dengan slot slot secara parallel terhadap poros rotor.Pada poros rotor ini menggunakan jenis kutub silinder atau non salient pole dimana konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Rotornya terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya.Untuk belitan belitan medan dipasang pada alur alur di luarnya dan terhubung seri.Penggunaan jenis kutub ini berdasarkan spesifikasi generator tersebut untuk putarannya 1500 rpm ,karena rotor kutub silinder baik digunakan untuk kecepatan putaran yang

tinggi.Kecepatan putaran yang tinggi tersebut di dukung oleh konstruksi generator yang memeiliki kekuatan mekanik yang baik pada putaran yang tinggi dan ditribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinud sehingga lebih baik menggunakan kutub menonjol. Dari hasil pengukuran untuk diameter dan tahanan kumparan kawat ststor dan rotor dapat dilihat bahwa kumparan rotor memiliki nilai diameter dan tahanan yang besar .Ini menunjukan bahwa kumparan rotor karena untuk menghasilkan medan magnet rotor yang dapat berputar untuk menginduksikan tegangan dan rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah electromagnet yang besar.Untuk hasil pengukuran panjang kawat rotor memiliki panjang 13882,4 m lebih panjang disbanding kumparan stator.Namun untuk massa kumparan medan stator lebih besar daripada kumparan rotor yaitu 31,512 kg ,hal ini dikarenakan untuk menghasilkan induksi magnet sehinggga rotor berputar ,massa kawat kumparan rotor harus lebih ringan disbanding kumparan kawat medan.
Kumparan Kawat Stator Hubung Medan Paralel Stator 1 x10 2.55 119,212 0,83704
-3

Kumparan Kawat Rotor Kumparan Eksitasi 0.75 x 10 0.7 18,398 0,07


-3

NIlai D ( m) R() L (m) m (kg)

Hubung Seri 1 x10 3.6 168,299 1,187


-3

Lilitan Medan Magnet 1.6 x 10 -3 11.6 13882.,4 24,954

1 x10 9.6 448,798 31,512

-3

H. KESIMPULAN Dari hasil pengukuran generator AC sinkron dapat disimpulkan bahwa : 1.Prinsip kerja generator sinkron adalah dimana kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah sama.Penggerak mula yang sudah di kopel dengan rotor segera di operasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan maksimumnya.

You might also like