You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA DI RW IV DESA SANGGUNG SURAKARTA

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

: NAPZA : 1. Pengertian NAPZA 2. Jenis-Jenis NAPZA 3. Faktor Resiko Penyalahgunaan NAPZA 4. Tanda Klinis Penyalahgunaan NAPZA 5. Komplikasi penggunaan NAPZA 6. Dampak penyalagunaan NAPZA

Waktu dan Pelaksanaan Pukul Tempat Pelaksana Audience/sasaran

: Sabtu, 09 November 2013 RW IV Desa Sanggung : Pukul 19.00WIB : Desa Sanggung RT1/RW IV : Mahasiswa Profesi Ners : Remaja

I.

Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai Napza selama 30 menit, Remaja dapat mengerti dan memahami tentang bahaya penggunaan Napza

II.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para lansia dapat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengerti tentang pengertian Napza Mengetahui jenis-jenis Napza Mengetahui faktor resiko Napza Mengerti tanda klinis penyalagunaan Napza Mengerti komplikasi penggunaan Napza Mengerti dampak penyalagunaan Napza

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|1

III.

MATERI ( lampiran) 1. Pengertian NAPZA 2. Jenis-Jenis NAPZA 3. Faktor Resiko Penyalahgunaan NAPZA 4. Tanda Klinis Penyalahgunaan NAPZA 5. Komplikasi penggunaan NAPZA 6. Dampak penyalagunaan NAPZA

IV.

PELAKSANAAN TAHAP KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB Pendahuluan ( 5 menit ) 1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri 3. Mengkaji pengetahuan remaja Ners UMS

tentang Napza Pemberian Materi ( 20 menit ) 1. Menjelaskan tentang : a. Pengertian NAPZA b. Jenis-Jenis NAPZA c. Faktor NAPZA d. Tanda NAPZA e. Komplikasi penggunaan NAPZA f. Dampak penyalagunaan NAPZA 2. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan pada para remaja untuk bertanya. Penutup (5 menit ) Menyimpulkan seluruh materi yang diberikan, evaluasi dengan cara tanya Jawab. Ners UMS Klinis Penyalahgunaan Resiko Penyalahgunaan Ners UMS

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|2

V.

METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab

VI.

MEDIA Leaflet Power point

VII.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.(1981) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang Penyalah Gunaan Obat. Jilid I (Umum dan Ganja). Depkes RI. Jakarta Depkes RI.(1982) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang Penyalah Gunaan Obat. Jilid II (Opiat). Depkes RI. Jakarta. Depkes RI.(1984) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang Penyalah Gunaan Obat. Jilid I (Psikotropika dan minuman keras). Depkes RI. Jakarta Depkes RI. (2000). Pedoman Terapi Pasien Ketergantngan Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Depkes RI. Jakarta. Hadiman. (1996). Perlakukanlah Barang Haram Ectasy, Narkotika, dll Seperti Barang Haram Lainnya, Yayasan Al Washilah. Jakarta. Margono, Hendy (2002). Gangguan Mental Prilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. Kumpulan Catatan Kuliah Ilmu Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|3

Lampiran

NAPZA

A. PENGERTIAN NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.

B. JENIS-JENIS NAPZA 1. Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. a. Narkotika golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya : heroin, kokain, ganja. b. Narkotika golongan II Narkotika yang berkhasiat sebagai pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalan terapi dan /atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya : morfin, pitidin, turunan/garam dalam golongan tersebut. c. Narkotika golongan III Narkotika yang berkhasiat sebagai pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya : kodein, garam-garam narkotika dalam pengobatan tersebut. tinggi

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|4

2. Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. a. Psikotropika golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kiuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, STP. b. Psikotropika golongan II Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : ampetamin, fensiklidin, sekobarbital,metakualon, metilfenidat. c. Psikotropika golongan III Psikotropika yang berkhasiat sebagai pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengathuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam. d. Psikotropika golongan IV Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tukuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : diazepam, klobazam, bromazepam, khlordiazepoxie, nitrazepam. 3. Zat Adiktif Zat Adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika meliputi minuman beralkohol (whiskey, vodka, mansoonhouse).

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|5

C. FAKTOR RESIKO PENYALAHGUNAAN NAPZA Faktor resiko penyalahgunaan NAPZA dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu individu dan faktor lingkungan 1. Faktor individu Faktor individu, meliputi : a. Rasa ingin tahu yang kuat dan ingin mencoba b. Tidak bersikap tegas terhadap tawaran/pengaruh teman sebaya. c. Penilaian diri yang negatif ( Low Self Esteem) seperti merasa kurang mampu dalam pelajaran, pergaulan, penampilan diri atau tingkat status sosial ekonomi yang rendah. d. Kurang rasa percaya diri ( Low Self Comfidence ) dalam menghadapi tugas. e. Mengurangi rasa tidak enak, ingin menambah prestasi. f. Tidak tekun dan cepat jenuh. g. Sikap memberontak terhadap peraturan/tata tertib. h. Pernyataan diri sudah dewasa. i. Identitas diri yang kabur akibat proses identifikasi dengan orang tua /penggantinya yang kurang berjalan dengan baik, atau gangguan identitas jenis kelamin, merasa diri kurang jantan. j. Depresi, cemas, hiperkinetik. k. Persepsi yang tidak realistis. l. Kepribadian dissosial (perilaku menyimpang dari norma yang belaku). m. Penghargaan sosial yang kurang n. Keyakinan penggunaan zat sebagai lambang keperkasaan atau modernan (anticipatory belief) o. Kurang menghayati ajaran agama. 2. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan, meliputi : a. Mudah diperolehnya zat NAPZA b. Komunikasi orang tua dan anak yang kurang efektif c. Hubungan antar orang tua (ayah dan Ibu ) yang kurang harmonis. d. Orang tua dan anggota keluarga lainnya menggunakan zat NAPZA.

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|6

e. Lingkungan keluarga yang terlalu permisif atau bahkan terlalu ketat dalam disiplin. f. Orang tua yang otoriter atau dominan. g. Berteman dengan mengguna zat NAPZA h. Tekanan teman sebaya yang sangat kuat. i. Ancaman fisik dari teman atau pengedar. j. Lingkungan sekolah yang tidak tertib. k. Lingkungan sekolah yang tidak memberi fasilitas bagi penyaluran minat dan bakat para siswanya.

D. TANDA KLINIS PENYAHLAGUNAAN NAPZA 1. Yang berfek depresan (menghambat fungsi syaraf) a. Berbicara kacau b. Tidak dapat mengendalikan diri c. Tingkah laku seperti mabuk, tetapi tanpa berbau minuman beralkohol. d. Akibat kelebihan pemakaian akan menyebabkan : 1) Napas tersengal-sengal 2) Kulit lembab dan dingin 3) Pupil mata mengecil 4) Denyut nadi cepat dan lemah 5) Kesadaran menurun dan bisa berakibat lebih parah sampai meninggal dunia. e. Gejala putus obat. 1) Gelisah 2) Sukar tidur 3) Mengigau 4) Tertawa tidak wajar 5) Bisa menimbulkan kematian 2. Penyalahgunaan yang berefek stimultan (mengaktifkan fungsi saraf) a. Lebih waspada b. Bergairah c. Rasa senang
Kelompok Agregat Remaja
Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|7

d. Pupil mata melebar e. Denyut nadi meningkat f. Susah tidurNafsu makan hilang g. Akibat kelebihan pemakaian akan mengakibatkan : h. Gelisah i. Suhu badan naik j. Suka berkhayal k. Tertawa tidak wajar l. Bisa menimbulkan kematian 3. Penyalahgunaan yang berefek halusinasi (menimbulkan rasa berhalusinasi /berkhayal) a. Suka berkhayal b. Tidak punya gambaran ruang dan waktu c. Bila overdosis dapat menimbulkan kematian.

E. KOMPLIKASI PENGGUNAAN NAPZA Sering terjadi komplikasi akibat pengunaan NAPZA yang bisa disebabkan karena : 1. Kelebihan dosis yang dapat berakibat fatal 2. Bahan pencampur atau elarut yang bersifat racun bagi tubuh pada pemakaian secara parenteral. 3. Prosedur menyuntik yang tidak steril dapat menyebabkan sepsis, abses, hepatitis dan infeksi HIV/AIDS. 4. Pola hidup yang kurang menjaga kebersihan diri dan tidak mempertahankan gizi antara lain : karies dentis, anemia. Komplikasi yang khas untuk setiap jenis zat a. Opioida : obstipasi kronis, gangguan menstruasi, impotensi. b. Ganja : bronkhitis, imunitas seluler menurun sehingga mudah terserang penyakit infeksi, aliran darah koroner diperburuk, fungsi kognitif terganggu. c. Kokain: Ulserasi/perforasi septum nasal, aritmia kordis, malnutrisi, anemia. d. Alkohol: gastritis, perlemakan hati, sirosis hepatis, kanker saluran cerna, kardiomiopati, gangguan metabolisme lemak, karbohidrat dan protein, cacat bawaan pada janin.
Kelompok Agregat Remaja
Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|8

e. Inhalasi : toksis terhadap hati, otak, sumsum tulang, ginja dan otot jantung.

F. DAMPAK PENYALAGUNAAN NAPZA 1. Terhadap pribadi Dampak NAPZA yang mampu merubah kepribadian pemakaiannya secara drastis, misalnya : a. Fisik : Kematian (OD/Withdrawl) Keradarangan pada organ tubuh Kelumpuhan/stroke Kerusakaran organ tubuh impotensi Tidak segan-segan menyiksa diri sendiri karena ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan b. Psikis Pemurung Pemarah bahkan melawan terhadap apa atau siapapun. Menimbulkan sifat masa bodoh sekalipun terhadap dirinya sendiri, seperti tidak lagi memperhatikan, sekolah rumah, pakaian, dll. Semangat belajar menjadi menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bersikap seperti orang gila karena reaksi dari penggunaan NAPZA. Tidak ragu lagi untuk melakukan hubungan seks secara sembarangan karena pandangan terhadap norma-norma masyarakat, hukum, agama sudah tidak diperhatikan lagi. Menjadi pemalas. Gangguan tingkah laku Halusinasi/ waham gila

2. Terhadap keluarga a. Tidak lagi segan mencuri uang atau bahkan menjual barang-barang yang ada di rumah yang bisa diuangkan untuk menbeli zat NAPZA.
b. Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan terhadap orang tua.

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

|9

c. Kurang menghargai harta milik yang ada di rumah, seperti mengendarai

kendaraan tanpa perhitungan rusak atau menjadi hancur.


d. Mencemarkan nama baik keluarga.

3. Terhadap kehidupan sosial a. Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan orang lain. b. Melanggar aturan-aturan /norma yang ada dimasyarakat c. Menggangu ketertiban umum/ menggangu lingkungan d. Perkelahian e. Kriminalistas f. Kecelakaan lalu lintas, dll. 4. Terhadap negara dan bangsa Merusak generasi muda pewaris bangsa yang seyogyanya siap menerima tongkat estafet generasi. Hilangnya rasa patriotisme cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia, yang pada gilirannya akan memudahkan pihakpihak lain mempengaruhinya untuk menghancurkan negara.

Kelompok Agregat Remaja


Profesi Ners UMS Angkatan X Stase Keperawatan Komunitas

| 10

You might also like