You are on page 1of 6

Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus

Posted on March 26, 2012 Macro (dilihat dari Infus Set = 20 gtt/min) Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah: Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60) Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja. Micro (Dilihat dari infus Set = 60 gtt/min) Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut: Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60) Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut: Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60

Rumus Yang Harus Diingat Perawat (Bag 1)

Sepertinya bulan Juli termasuk bulan yang penuh kemalasan bagiku ide menumpuknumpuk, tapi tak tergerak sedikitpun badan mengerjakan huft.. semoga tak semakin panjang saja.. ide menulis topic ini sudah mulai terpikir dari akhir bulan yang lalu, dan sekarang harus begitu bekerja keras menuliskan ini.. Ketika jaman kuliah S1 dulu, bekerja keras menjelang ujian mengingat-ingat rumus yang harus diingat, begitu masuk dunia kerja rumus itu begitu saja pergi dari ingatan, begitu kepepet baru deh obrak-abrik diktat kuliah untuk mencari-cari bahan kuliah jaman dulu. Kali ini coba menulis rumus-rumus yang sering digunakan di dunia kerja yang kudu diinget nih 1. Rumus Tetesan Cairan infus Terkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse Macro Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah: Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60) Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja. Micro Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut: Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60) Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut: Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

2. Rumus Rumpleed test Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit. jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama 5 10 menit,

lepaskan baru kita hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD.

3. Rumus Kebutuhan Cairan Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut: Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak dengan BB 10 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari

4. Rumus luas Luka Bakar Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih mengerutkan dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya. Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 20 %, jika tangan dan kaki yang terkena maka 10 %, jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka 20 %. Untuk dewasa menggunakan rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:

5. Rumus Body mass index (BMI) Body Mass Index dicari menggunakan rumus BB (Kg) / TB2 (m)
Underweight : Kurang dari 18.5 Normal : 18.5 - 24.9 Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9

Obes I : 30-34.9 Obes II : 35-39.9 Obes III: lebih dari atau sama dengan 40

Terapi Cairan Sederhana dan Tranfusi Perioperatif


Kelly 5.0 Terapi Cairan Sederhana dan Tranfusi Perioperatif

I. Cairan Preoperatif Cairan yang diberikan pada pasien pasien yang akan mengalami tindakan operasi, dan juga merupakan cairan pengganti puasa. Contoh : Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam, cara menghitung cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut: Rumus : Kebutuhan Cairan x kg BB / 24 Jam : 50 cc x 60 kg BB = 3000 cc/24 jam Kebutuhan / Jam adalah : 125 x 8 jam puasa = 1000 cc/8 jam. II. Cairan Durante Operasi 1. Mengganti cairan maintenance operasi Pedoman : Operasi ringan : Ringan 4 cc/kgBB/Jam Sedang 6 cc/kgBB/Jam Berat 8 cc/kgBB/Jam Cairannya adalah ringer lactat. 2. Mengganti cairan akibat pedarahan. Pedoman : Catat : 2.1. Perdarahan yang tertampung. 2.1.1. Botol penampung dari suction 2.1.2. Kasa atau sejenisnya 2.1.3. Ceceram dilapangan operasi 2.2. EBV penderita dan prosentase perdarahan Cairan pengganti : 2.1.1. Kristaloid 2.1.2. Koloid 2.1.3. Darah 3. Contoh menghitung cairan maintenance dan pedarahan Seorang Px dating dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan dilakukan operasi pleting femur dextra. BB. 70 kg, TD. 90/70 mmHg, Nadi. 100x/m. Contoh menghitung cairan durante maintenance operasi. Rumus : KgBB x Jenis Operasi / jam : 70 x 6 = 420 cc / jam. Jika operasi selama 3 jam berarti kebutuhan cairan maintenance adalah 420 cc x 3 jam = 1260 cc selama 3 jam operasi. 4. Contoh menghitung cairan pengganti perdarahan. Rumus EBV : kgBB x EBV = : 70 x 70 = 4900 ml.EBV Perdarahan : 10% = 490 cc 20% = 980 cc 30% = 1470 cc 40% = 1960 cc

Jika perdarahan 10% berarti kita berikan cairan fristaloid yaitu 2 4 x pemberian. Jika perdarahan > 20% kita berikan cairan koloid dan darah 1 x pemberian. Apabila operasi selama 3 jam, perdarahan 40 % cara menghitung maintenance dan perdarahan adalah sebagai berikut. - Operasi sedang 70 x 6 = 420 cc/Jam x 3 jam = 1260 cc cairan RL/PZ - Perdarahan 40% berikan koloid / dara 1 x pemberian jadi perdarah 1960cc. Berarti berikan koloid 1960cc atau darah 1960cc. Jadi cairan maintenance di tambah perdarahan selama berapa jam operasi yaitu 1260cc RL/PZ + 1960cc Coloid/darah. III. Cairan Post Op. 1. Kebutuhan elektrolit anak dan dewasa Natrium 2 4 Meg/kgBB Kalium 1 2 Meg/kgBB 2. Kebutuhan kalori basal Dewasa berdasarkan berat badan Rumus : BB (kg) x 20 30 : Anak bedasarkan umur Contoh : BB 60 kg. Kebutuhan Natrium 2 4 Meg x 60 = 120 240 Meg. Kalium 1 2 Meg x 60 = 60 120 Meg. Kalori 20 30 Meg x 60 = 1200 1800 Kalori. Cairan RL Natrium 130 Meg/L, dengan BB 60 Kg berarti kebutuhan cairan Post Op. 24 Jam adalah : RL : 1500 cc perdarahan 1000 cc = 1 koloid 1 kristaloid,

You might also like