You are on page 1of 16

Hipertensi Emergensi

(Hypertensive Emergencies)

David Pranata, Inez Ariadne Kepaniteraan Klinik I.P.D FK UPH / Rumkital Marinir ilan!ak "l. Raya ilan!ak KK#$ Kelura%an ilan!ak &imur$ Kecamatan Pasar Minggu "akarta 'elatan ()*+, Korensponden : !avi!pranata(*-%.tmail.c.m

PENDAHULUAN Hipertensi emergensi merupakan keadaan tekanan darah tidak terkontrol yang berhubungan dengan gagal organ akut.[ ,!,"# Adanya keadaan gagal organ akut ini yang membedakan dengan keadaan hipertensi urgensi bukan pada nilai tekanan darah.[ # $idak ada batas tekanan darah dalam mendiagnosis hipertensi emergensi, meskipun demikian kebanyakan gagal organ akhir ter%adi ketika tekanan sistolik melebihi !!& mmHg atau tekanan diastoli' melebihi !& mmHg.[!# Keadaan hipertensi emergensi dan urgensi harus dapat dibedakan karena tatalaksana yang berbeda.[(# Penatalaksanaan dari hipertensi emergensi harus dilakukan sesegera mungkin dengan menggunakan obat)obatan parenteral.[ # Ke%adian hipertensi pada orang de*asa men'apai !&)"&+ di negara)negara berkembang. Diperkirakan satu milyar orang mengidap hipertensi dan kematian yang berhubungan dengan hipertensi diperkirakan men'apai angka ,, %uta per tahun. [-# $ekanan darah 'enderung meningkat sesuai dengan pertambahan umur . Hipertensi lebih sering ter%adi pada populasi pria dibandingkan dengan *anita, khususnya pada de*asa muda dan usia)usia pertengahan.[ # .e/erat ini akan membahas tentang hipertensi emergensi dari aspek etioloi, pato/isiologi, mani/estasi klinis, diagnosis dan tata laksana. ETIOLOGI Penyebab dari hipertensi emergensi adalah semua yang dapat meningkatkan tekanan darah. $ingkat kenaikan tekanan darah berbanding lurus dengan resiko

ter%adinya hipertensi emergensi. Keadaan hipertensi kronik menurunkan kemungkinan ter%adinya hipertensi emergensi. 0ebaliknya pada individu tanpa ri*ayat hipertensi sebelumnya, hipertensi emergensi dapat ter%adi pada nilai tekanan darah yang lebih rendah.[(# Penyebab dari hipertensi emergensi dapat dilihat pada tabel .

$abel . Penyebab Hipertensi 1mergensi[ # Hipertensi Primer 2lomerulone/ritis Akut 3askulitis Penyakit Parenkim Ginjal 0indrom 4remik Hemolitik $rombotik $rombositopenik Purpura Penyakit Vaskular enal 0tenosis Arteri .enal !e"amilan 1klampsia Pheokromositoma 0indrom 5ushing En#$krin .enin)0e'reting tumor Hipertensi mineralo'ortikoid Kokain, simpatomimetik, eritropoietin, siklosporin O%at&$%atan 6ithdra*al antihipertensi Interaksi dengan $yramin 78A9i: Am/etamin, lead into;i'ation 2uillain)<arre syndrome, porphyria Hipereaki'itas aut$n$mik intermittent akut In%uri serebral, in/ark=pendarahan Penyakit Susunan Sara( Pusat serebral, tumor otak Disadur tanpa i%in dari /ancet. !&&&> "-?: ( ) ,

PATOFISIOLOGI Pato/isiologi ter%adinya hipertensi emergensi hingga saat ini belum diketahui se'ara %elas. $eori yang berkembang menghubungkan ke%adian hipertensi emergensi dengan kenaikan resistensi vaskular se'ara mendadak. Peningkatan resistensi vaskular dapat dipi'u oleh beberapa agen vasokonstriktor seperti angiotensin II atau norepinephrin atau dapat ter%adi karena hasil dari keadaan hipovolemia relati/. Penelitian terhadap he*an menun%ukkan bah*a aktivasi dari renin)angiotensin) aldosteron merupakan bagian yang penting dari proses ter%adinya hipertensi emergensi.[(#

0elama ter%adinya kenaikan tekanan darah, endothelium berkompensasi dengan keadaan resistensi vaskular dengan meningkatkan pengeluaran dari molekul vasodilator seperti nitric .0i!e. Hipertensi yang bertahan atau parah, respon kompensasi dari vasodilator tidak lagi mampu mengatasi keadaan tersebut, mengakibatkan ter%adinya dekompensasi endothelial yang nantinya akan menyebabkan peningkatan yang lebih lagi dari tekanan darah dan ter%adinya kerusakan endotel. Ke%adian lan%utan yang ter%adi adalah siklus kegagalan homeostasis yang menyebabkan peingkatan resistensi vaskular dan kerusakan endotel yang lebih %auh. 8ekanisme pasti dari kerusakan /ungsi endotel belum dapat di%elaskan. 8ekanisme yang dipertimbangkan adalah respon proin/lamasi yang dipi'u oleh @me'hani'al stret'hingA seperti pengeluaran sitokin)sitokin dan mono'yte 'hemotati' protein , peningkatan konsentrasi en!.t%elial cell cyt.s.lic calcium, dan peningkatan ekspresi dari en!.t%elial pengeluaran vasokonstriktor endothelin

a!%esi.n m.lecule. Peningkatan ekspresi dari vaskular a!%esi.n m.lecule seperti P1 selectin$ E1selectine atau intracellular a!%esi.n m.lecule ( oleh sel endotel memi'u in/lamasi lokal dan menyebabkan kerusakan tambahan dari /ungsi endotel.[(# 0eperti yang terlihat pada gambar .

2ambar . Pato/isiologi vaskular Hipertensi 1mergensi[ #

A: sel endothelium mengatur resistensi vaskular dengan mengeluarkan 2itric #0i!e7B9: dan Prostasiklin. <: Perubahan akut resistensi vaskular karena produksi berlebihan dari katekolamin, angiotensin II, vasopressin, aldosteron, trombo;an dan endotelin . Atau produksi rendah dari vasodilator endogen seperti B9 dan P2I !. Kenaikan tekanan darah se'ara mendadak dapat memi'u ekspresi dari ellular 3!%esi.n M.lecule( 3Ms) oleh endothelium. 5: Keadaan hipertensi emergensi, sel endotel tidak dapat lagi mengontrol tonus vaskular menyebabkan ter%adinya hiperper/usi en!1.rgan$ nekrosis /ibrioid arterial dan peingkatan permeabilitas vaskular dengan edema perivaskular. <erkurangnya aktivitas /ibrinolitik ditambah dengan aktivasi koagulasi dan trombosit menyebabkana ter%adinya !isseminate! intravaskular c.agulati.n 7DI5:.

0emua ke%adian molekular ini pada akhirnya akan memi'u ter%adinya peningkatan permeabilitas endotel, menghambat /ibrinolitik lokal dari endothel dan mengakti/kan %alur koagulasi. Agregasi trombosit, dan degranulasi pada endothelium yang telah rusak, dapat memi'u ter%adinya in/lamasi yang lebih parah, trombosis dan vasokonstriksi.[(# DIAGNOSIS Anamnesis yang dilakukan harus melingkupi durasi se'ara detail dan keparahan dari hipertensi sebelumnya dan %uga adanya kegagalan organ yang ter%adi sebelumnya. 9bat)obatan anti hipertensi dera%at pengontrolan tekanan darah dan obat) obatan yang memi'u naiknya tekanan darah seperti kokain harus ditanya se'ara detail. 2e%ala khusus pada organ terminal harus ditanya dengan lengkap.[ ,(# <eberapa ge%ala yang mun'ul adalah sebagai berikut : . Byeri dada[(# 8enggambarkan adanya iskemia myo'ardial atau miokardia in/ark atau diseksi aorta !. Byeri punggung[(# 8enggambarkan adanya diseksi aorta ". 0esak Ba/as[(# Adanya edema paru atau gagal %antung kongesti/ (. 2e%ala Beurologi seperti ke%ang atau penurunan kesadaran[(#

8enggambarkan ense/alopati hipertensi Pemeriksaan Cisik yang dilakukan pertama kali adalah apakah terdapat kerusakan organ. $ekanan darah dilakukan %ika memungkinkan pada dua posisi untuk men'ari tahu apakah ada deplesi volume dalam intravaskular. $ekanan darah %uga sebaiknya dilakukan pada kedua tangan, apabila terdapat perbedaan yang signi/ikan, dapat memun'ulkan ke'urigaan ter%adinya diseksi aorta. Pemeriksaan kardiovaskular harus ber/okus pada adanya kegagalan %antung seperti adanya peningkatan tekanan vena %ugular, adanya 'rakles, atau gallop. Pemeriksaan neurologis harus dapat menilai tingkat kesadaran, ge%ala iritasi meningen, lapang pandang dan ge%ala)ge%ala /okal.[(# Pemeriksaan penun%ang yang dapat dilakukan dengan segera adalah konsentrasi urea, elektrolit, kreatinin serum, pemeriksaan darah lengkap, 1K2, /oto $horaks dan analisa urin.[(# )ANIFESTASI !LINIS 1mergensi Beurologis Hipertensi neurologis merupakan hipertensi emergensi yang disertai kerusakan pada sistem sara/. 8ani/estasi yang sering ter%adi adalah ense/alopati hipertensi, stroke iskemik akut, pendarahan intra'ranial, emboli otak dan pendarahan subaraknoid. 1mergensi neurologis sangat susah dibedakan satu sama lain. 1nse/alopati hipertensi dapat ditegakkan setelah yang lain dapat disingkirkan. 0troke baik yang disebabkan oleh trombosis atau pendarahan dapat didiagnosis dengan melihat adanya de/isit neurologis /okal atau dengan menggunakan pemeriksaan penun%ang seperti Magnetic Res.nance Imaging 78.I:. Pendarahan subara'noid dapat didiagnosis dengan pungsi lumbar. [?# Perbedaan dan persamaan dari emergensi neurologis dapat terlihat pada tabel !. $abel !. Persamaan dan Perbedaan pada 1mergensi Beurologis
In(ark Sere%ral Akut Pen#ara"an Su%ara*"n$i# Pen#ara"an Intraparenkim Ense(al$pati Hipertensi

Anamnesis Durasi Nyeri !epala i+ayat akut bervariasi 4mum, tetapi akut parah 4mum, tetapi akut bervariasi 4mum, tetapi 0ub)akut parah 4niversal

Hipertensi etin$pati De(isit Neur$l$gis F$kal Pungsi Lum%ar ,$mpute# A-ial T$m$grap"y S*an

bervariasi &)I3 0esuai lokasi In/ark

bervariasi Pemeriksaan Fisik &)I3 <ervariasi La%$rat$rium

bervariasi &)I3 0esuai lokasi pendarahan II)I3 Darang> bervariasi sesuai tekanan darah <iasanya normal <iasanya normal

<iasanya normal

Eantho'romi' atau berdarah

Eantho'romi' atau berdarah

$erkadang Dapat dapat <iasanya menun%ukkan menun%ukkan normal daerah in/ark daerah pendarahan Disadur tanpa i%in dari " lin Hypertens. !&&(>?:-F,)-G![?#

Hipertensi Kardiak 8ani/estasi hipertensi emergensi yang pada sistem kardiak yang paling sering ter%adi adalah in/ark atau iskemi miokard akut, edema paru dan diseksi aorta. Pasien dengan kenaikan tekanan darah yang signi/ikan seharusnya dilakukan pemeriksaan 1K2 untuk mengidenti/ikasi adanya iskemia kardiak, auskultasi pada paru dan pemeriksaan lain untuk men'ari apakah ada gagal %antung. Pemeriksaan lainnya adalah dilakukan /oto thoraks untuk melihat vaskularisasi pada paru)paru dan diameter dari aorta.[?# 1mergensi vaskular 1mergensi vaskular meskipun %arang ter%adi, tetap harus di*aspadai. 8ani/estasi dari hipertensi emergensi di vaskular adalah epistaksis yang parah yang tidak responsive dengan pemberian tampon anterior maupun posterior.[?# Hipertensi 1mergensi dengan hematuria dan=atau gengguan /ungsi gin%al Pasien dengan hipertensi emergensi sering mengalami hematuria mikroskopik atau penurunan /ungsi gin%al akut. Pemeriksaan urinalisis dan penilaian kadar serum kratinin seharusnya dilakukan pada semua pasien dengan tekanan darah yang tinggi. .i*ayat sebelumnya harus digali apakah kadar kreatinin serum yang tinggi sekarang

merupakan keadaan yang disebabkan oleh penyakit gin%al terdahulu.[?# Keadaan gin%al pada pasien dengan hipertensi emergensi dengan gangguan gin%al biasanya mengalami /ungsi gin%al yang lebih buruk meskipun tekanan darah telah diturunkan dengan benar, $eori yang berkembang yang dapat men%elaskan hal tersebut adalah karena tekanan darah yang tinggi merupakan respon tubuh untuk men%aga per/usi yang tepat ke gin%al, dengan penurunan tekanan darah, memperburuk keadaan dari gin%al. <eberapa ke%adian membutuhkan hemodialisis karena disebabkan oleh penurunan tekanan darah tersebut.[?# Hipertensi 1mergensi dalam Kehamilan Hipertensi emergensi pada kehamilan biasa ter%adi pada keadaan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan keadaan tidak hamil karena pada saat hamil, tekanan darah biasanya menurun. 8asalah terbesar dari hipertensi emergensi dalam kehamilan adalah karena banyak obat)obatan untuk hipertensi yang penggunaannya kontraindikasi pada masa kehamilan. 5ontoh obat)obatan tersebut adalah Bitroprusside yang dimetabolisme men%adi sianida yang toksik pada %anin. A51 inhibitor dan angiotensin II reseptor bloker %uga kontraindikasi pada trimester kedua dan ketiga dari kehamilan karena si/atnya yang ne/rotoksik dan e/ek sampingnya pada %anin.[ ,?#

TATALA!SANA Prinsip umum Hingga sekarang belum ditemukan terapi yang optimal untuk menangani hipertensi emergensi. Prinsip dari terapi hipertensi emergensi tidak semata)mata hanya bergantung pada nilai tekanan darah, tetapi bergantung pada ter%adinya kegagalan organ.[(# Pasien dengan hipertensi emergensi harus dira*at di I54 dengan tekanan darah yang selalu diperhatikan. $erapi antihipertensi parenteral harus diberikan se'ara langsung tanpa menunggu. Disarankan sebaiknya penurunan mean arterial pressure tidak lebih dari !&)!-+ untuk men'apai takanan darah ?&= && mmHg dalam dua sampai enam %am atau penurunan tekanan darah diastoli' &+) -+ atau hingga

men'apai &&)

& mmHg dalam "& H ?& menit. Penurunan tekanan darah yang lebih

'epat harus dihindari karena dapat menyebabkan hipoper/usi dari organ vital yang dapat menyebabkan iskemia dan in/ark yang memperburuk keadaan.[(,,,F#

$erapi spesi/ik $erapi pada hipertensi emergensi bertu%uan untuk menurunkan tekanan darah dengan terkontrol, terprediksi dan aman. <eberapa obat parenteral sesuai dengan tu%uan terapi seperti yang terdapat pada tabel !. $erapi akan bergantung pada organ tu%uan yang mengalami kerusakan. <eberapa obat tertentu mungkin akan men%adi lebih tepat atau kurang tepat bergantung dari organ yang mengalami kerusakan.[(# 5levidipine 5levidipine merupakan obat yang beker%a dengan menghambat kanal kalsium yang telah di setu%ui oleh CDA pada Agustus !&&F untuk digunakan dalam tatalaksana hipertensi akut setelah menun%ukkan tingkat keamanan dan khasiat yang baik dalam u%i 'oba klinis. 9bat ini mernurunkan tekanan darah dengan bergantung pada dosis dengan *aktu paruh yang sangat singkat yaitu )! menit, beker%a dengan menurunkan resistensi vaskular dan tidak mempengaruhi kapasitas pembuluh darah atau tekanan pengisian %antung.[,# 0odium nitroprusidde 0odium Bitroprusidde dapat digunakan dalam berbagai situasi. 9bat ini beker%a sebagai dilator dari arteri dan vena yang beker%a se'ara 'epat. 9bat ini hanya diberikan dengan in/us intravena yang kontinyu dengan penga*asan terhadap tekanan darah intra)arterial. Komplikasi dari pengunaan obat ini adalah hipotensi. Komplikasi lainnya adalah kemungkinan ter%adinya kera'unan 'yanate atau thio'yanate pada pemakaian %angka pan%ang, khususnya pada pasien dengan penurunan /ungsi liver dan gin%al. <eberapa penelitian menyatakan bah*a 0odium nitroprusidde dapat meningkatkan tekanan intra'ranial, tetapi dengan e/ek penurunan resistensi vaskular tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap peningkatan tekanan intra 'ranial oleh sebab itu obat ini direkomendasi sebagai terapi untuk hipertensi emergensi termasuk hipertensi ense/alopati.[(,G#

Iabetalol Iabetalol %uga merupakan obat yang dipakai dalam kebanyakan situasi hipertensi emergensi. Iabetalol merupakan penghambat dan reseptor dan sebagai kanal kalsium antagonis. 1/ek penghambat dari labetalol hanya seperlima dari propanolol. 1/ek anti)hipertensi/ dari Iabetalol adalah dengan menurunkan la%u %antung dan menurunkan resistensi vaskular. 9bat ini dapat diberikan dengan menggunakan bolus intravena atau dengan in/us kontinyu. 1/ek hipotensi dari Iabetalol biasanya mun'ul dalam dua sampai lima menit. 0etelah bolus dan men'apai pun'aknya pada lima sampai lima belas menit dan e/ek dapat bertahan selama dua sampai empat %am. Iabetalol tidak mempunyai e/ek penghambat yang murni sehingga 'urah %antung dapat dipertahankan. .esistensi vaskular yang ter%adi adalah e/ek dari penghambat reseptor , keadaan ini tidak mengurangi aliran darah peri/er. 9bat ini digunakan pada saat)saat khusus seperti iskemia miokard akut, diseksi aorta, hipertensi post)operati/ akut, stroke iskemik akut, ense/alopati hipertensi, pre)eklamsi dan eklamsia. 1/ek samping penggunaan labetalol antara lain mual, muntah, @/lushingA,bradikardi, bronkospasme dan gagal %antung.[(,,# 1smolol 1smolol merupakan obat selekti/ penghambat reseptor yang mempunyai *aktu ker%a yang 'epat dan singkat sehingga membuat dosis obat ini mudah untuk dititrasi. 9bat ini menurunkan tekanan darah melalui pengurangan tekanan atrial dengan mengurangi ke'epatan dan kontraktilitas dari %antung dengan menghambat reseptor .[,# Bitrogly'erin Bitrogly'erin yang diberikan se'ara intravena merupakan vasodilator yang kuat. 9bat ini menurunkan tekanan darah dengan menurunkan a4terl.a! dan prel.a! %antung. 1/ek ini tidak diharapkan pada pasien dengan gangguan per/usi gin%al dan otak. Bitrogly'erin tidak digunakan sebagai terapi lini pertama meskipun memiliki karakteristik /armakokinetik yang mirip dengan sodium nitroprusside. Hal ini disebabkan karena e/ek sampingnya yang berupa takikardi dan taki/ilaksis.[,# Bi'ardipine

Bi'ardipine merupakan obat intravena panghambat kanal kalsium derivat dari dihydropyridine yang menghasilkan e/ek antihipertensinya dengan vasodilasi dari arteri koroner dan relaksasi otot polos. 9bat ini mempunyai tingkat selektivitas yang tinggi dan vasodilator pembuluh darah otak dan koroner yang kuat.[,# Cenoldopam mesylate Cenoldopam mesylate telah disetu%ui untuk digunakan dalam tatalaksana hipertensi emergensi. 9bat ini beker%a sebagai agonis dari reseptor dilatasi arteri ginal dan natriuresis.[(,,# A'e inhibitor dan Hydralazine 9bat)obat golongan A51 inhibitor dan hydralazine %uga dapat digunakan untuk beberapa kondisi. Penggunaan A51 inhibitor dalam kondisi akut membutuhkan pertimbangan yang khusus karena dengan 'ara ker%anya obat ini dapat menyebabkan tekanan darah yang turun sangat drastis pada pasien dengan hipovolemik atau pada pasien dengan keadaan stenosis arteri renal. 9bat)obatan diuretik sebaiknya dihindari pada kasus hipertensi emergensi ke'uali didapatkan adanya kegagalan ventrikel kiri dan edem paru. 0ebagian besar pasien mengalami keadaan hipovolemi disebabkan oleh natriuresis yang disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi.[(# In/ormasi penggunaan obat)obatan antihipertensi dalam hipertensi emergensi se'ara singkat dapat dilihat pada tabel ". Ta%el ./ In($rmasi penggunaan $%at&$%atan anti&"ipertensi #alam "ipertensi emergensi Nama O%at ,ara 0aktu Durasi E(ek Samping Penggunaan Pem%erian !erja !erja 5levidipine In/us a*al )! !)( -) 0akit kepala, Peri)operasi, mg=%am dapat menit menit mual, muntah, pos)operasi, ditingkatkan hipotensi, hipertensi tiap -) & re/leks persisten menit. takikardia pada gangguan gin%al dan gagal %antung akut 1smolol In/us a*al &,menit &)!& 8ual, /lushing, 1dem paru mg=kg> In/us menit blok %antung akut, Iskemia dopamin di peri/er. Anti hipertensi ter%adi karena kombinasi dari reaksi vasodilatasi langsung dan

!-)"&& g=kg per menit

Cenoldopam

&, g=kg per - menit menit dari in/us a*al

"&)?& menit

Iabetalol

<olus !& mg> !)in/us )! menit mg=menit dan dititrasi sesuai e/ek atau dosis diulang !&)F& mg pada interval & menit

!)( %am

Bi'ardipine

In/us - -) mg=%am menit ditingkatkan !,mg=%am setiap - menit 7ma;: mg=%am:

()? %am

Bitrogly'erine

0odium

g=menit, )meningkat - menit g=menit tiap ")menit sampai !& g=menit, %ika tidak ada respon, naikkan & g=menit tiap ")menit sampai !&& g=menit A*al &.")&.- Dalam

-) & menit

dera%at satu, miokard akut, bronkospasme diseksi aorta akut, hipertensi post)op akut 8ual, sakit 1dem paru kepala, /lushing akut, ense/alopati hipertensi, gagal gin%al akut, stroke iskemik akut Hipotensi, 1dem paru pusing, akut, bronkospasme, ense/alopati mual, muntah hipertensi, iskemia miokard akut, diseksi aorta akut, post)op hipertensi, eklamsia dan stroke iskemik 0akit kepala, 1dem paru pusing, /lushing, akut, edem, takikardia ense/alopati hipertensi, gagal gin%al akut, krisis simpatetik, post)op hipertensi, stroke iskemik .e/leks Agen takikardi, tambahan taki/ilaksis, pada edem hipoksemia paru akut dan iskemia miokard akut.

)!

1/ek

toksik 1dem

paru

thio'yanate dan akut dan g=kg =menit hitungan menit detik sianida, sakit Diseksi aorta dinaikan kepala, spasme akut dengan otot, /lushing kenaikan &.g=kg=menit 7 ma; !g=kg=menit: Disadur tanpa i%in dari ritical are2urse.!& &: "&: -.[,# Bitroprusside 8ana%emen pada keadaan khusus Diseksi Aorta Pasien yang datang dengan ke'urigaan diseksi aorta sebaiknya diberikan terapi antihipertensi sesegera mungkin. $u%uan dari tatalaksana adalah mengurangi beban %antung dan stres pada aorta dengan menurunkan 'urah %antung dan tekanan darah dengan tu%uan menghambat robekan yang lebih besar dan ruptur aorta. Pemberian obat)obatan vasodilator bukan terapi yang ideal karena dapat menyebabkan re/leks takikardi, meningkatkan 'urah %antung ke aorta dan menyebabkan perobekan yang lebih lebar. $erapi yang berkembang adalah dengan kombinasi obat)obatan beta adrenergi' antagonist dan vasodilator. 5ontoh obat beta adrenergi' antagonis yang dipakai adalah esmolol dengan alternati/ metoprolol. [ # 3asodilator yang dian%urkan adalah nitroprusidde dengan alternati/ ni'ardipin atau /enoldopam. 0emua pasien dengan diseksi aorta harus dikonsulkan pada bedah kardiologis untuk memutuskan butuh atau tidaknya tindakan operasi. $Indakan bedah dilakukan pada diseksi aorta tipe A dan untuk pasien dengan diseksi aorta tipe < dan diseksi aorta distal tidak membutuhkan tindakan bedah, yang dilakukan hanyalah pengontrolan tekanan darah se'ara agresi/.[ ,?# 0troke Penatalaksanaan pasien dengan stroke dan hipertensi harus diperhatikan dengan seksama. Pasien dapat datang dengan keadaan stroke iskemik atau hemoragik dan keadaan tekanan darah yang tinggi. 0ering ter%adi bah*a tekanan darah tinggi yang ter%adi bukan men%adi penyebab utama tetapi merupakan respon tubuh untuk mempertahankan per/usi ke %aringan otak. Dalam otak biasanya telah ter%adi autoregulasi karena keadaan hipertensi kronik dan penurunan tekanan darah yang 'epat data mengurangi per/usi serebral dan memperluas daerah yang iskemik. [ #

Penelitian dan para ahli setu%u bah*a penurunan tekanan darah &) -+ tetapi tidak lebih dari !&+ pada !( %am pertama dapat diterima pada pasien dengan hipertensi yang parah 7 diastolikJ !& mmHg: yang mengikuti ter%adinya stroke iskemik akut. <eberapa penelitian lain %ustru menemukan bah*a pasien stroke yang datang dengan tekanan darah yang lebih tinggi, memiliki keadaan akhir yang lebih baik dipandang dari segi neurologis, dengan kata lain ingin mengatakan bah*a menurunkan tekanan darah pada keadaan stroke akut dapat menyebabkan keadaan yang semakin buruk.[ ,?# Pasien dengan keadaan stroke hemoragik dengan hematoma serebral, pengontrolan tekanan darah dian%urkan ketika tekanan sistolik melebihi !&& mmHg dan=atau dengan diastoli' melebihi & mmHg. Penurunan tekanan darah yang 'epat pada keadaan stroke hemoragik menun%ukkan peningkatan tingkat kematian.[ # Krisis Hipertensi pada Kehamilan 8ani/estasi klinis dari hipertensi pada kehamilan dapat bervariasi dari yang hanya memun'ulkan ge%ala ringan hingga pada keadaan yang mengan'am %i*a. Kebanyakan pasien dengan pre)eklamsi ter%adi vasokonstriksi dan hemokonsentrasi. $erapi a*al yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan volume dengan memberikan magnesium sul/at uantuk men'egah ke%ang dan pengontrolan tekanan darah. 8elahirkan merupakan terapi de/initi/ untuk pre)eklamsia dan eklamsia.[ ,?# 8agnesium sul/at biasa diberikan dengan dosis bolus ()? gram dalam && '' d- =( B0 selama -)!& menit diikuti dengan in/us )! gram dari 8g09( per %am tergantung dari output urin dan re/leks tendon dalam yang diperiksa tiap %am. [ , &# Iangkah berikutnya dari tatalaksana pre)eklampsi adalah menurunkan tekanan darah pada rentan yang aman untuk menghindari hipotensi yang signi/ikan. $u%uan dari terapi adalah men'egah ter%adinya pendarahan itraserebral dan gagal %antung tanpa melupakan per/usi ke otak dan aliran darah uretroplasental, yang biasanya telah menurun pada *anita dengan eklampsia. 3merican .lege .4 #5stetricians an! (&) ?& 6ynec.l.gists merekomendasikan men%aga tekanan darah sistolik antara mmHg dan tekanan darah diastoli' antara G&) &- mmHg.[ ,?# Hidrasalazine direkomendasikan digunakan sebagai obat pilihan untuk mengobati pre)eklamsia dan eklamsi, tetapi yang harus diperhaikan adalah hal ini dapat meyebabakan e/ek hipotensi/ yang tidak terprediksi dan durasi yang meman%ang. Bi/edipin oral harus dihindari pada kasus ini. Disarankan penggunaan labetalol dan nikardipin intra vena karena mudah untuk dititrasi dan respon dosisnya

mudah diprediksi dibandingkan hydrasalazin.[ #

!ESI)PULAN DAN SA AN $in%auan pustaka yang telah dilakukan menun%ukkan bah*a hipertensi emergensi merupakan keadaan yang darurat dan butuh penanganan yang 'epat, tepat serta penga*asan yang tepat. Diagnosis hipertensi emergensi harus tepat dilakukan dan harus dapat dibedakan dengan hipertensi urgensi karena terapi yang diberikan sangat berbeda. $erapi dalam hipertensi emergensi sangat spesi/ik tergantung kegagalan organ yang ter%adi. 0alah dalam pemberian terapi, dosis yang kurang tepat dan *aktu pemberian obat yang tidak tepat dapat memperburuk keadaan pasien dan mengan'am nya*a pasien. Itu sebabnya semua pasien dengan hipertensi emergensi harus dira*at dalam Intensive karena dengan didapatkan are Unit 7I54: dengan penga*asan yang ketat. pato/isiologi yang lebih %elas memungkinkan Penelitian tentang pato/isiologi dari hipertensi emergensi perlu dikembangkan lagi dikembangkannya terapi yang lebih baik.

!EPUSTA!AAN . Haas A., 8arik P1. 5urrent diagnosis and management o/ hypertensive emergen'y. 'eminar in !ialysis. !&&?> G: -&!)- !. !. Atkins 2, .ahman 8, 6right, Dr D$. 5hapter ,&. Diagnosis and $reatment o/ Hypertension. In: Custer 3, 6alsh .A, Harrington .A, eds. Hurst7s &%e Heart. "th ed. Be* Kork: 8'2ra*)Hill> !& . ". 1lliott 6D. 5hapter (-. Hypertensive 1mergen'ies L 4rgen'ies. In: Ierma 13, <erns D0, Bissenson A., eds. URRE2& Diagn.sis 8 &reatment9 2ep%r.l.gy 8 Hypertensi.n. Be* Kork: 8'2ra*)Hill> !&&G. (. 3aughan D5, Delanti B. Hipertensive emergen'ies. /ancet. !&&&> "-?: ( ) ,. -. 3aron D. $reatment o/ A'ute and 0evere Hypertension 'urrent and Be*er Agents. Drugs. !&&F> ?F7":: !F")!G,. ?. 3idt D2, 1lliot 6D. 5lini'al /eatures and management o/ sele'ted hypertensive emergen'ies. " lin Hypertens.!&&(>?:-F,)-G!. ,. 0mithburger PI, Kane)2rill 0I, Bestor <I, 0eybert AI. .e'ent Advan'es in the treatment o/ Hypertensive 1mergen'ies. ritical are2urse.!& &: "&: -. F. Desai 0. 5hapter "(. 5ardia' 1mergen'ies. In: Humphries .I, 0tone 5, eds. URRE2& Diagn.sis 8 &reatment Emergency Me!icine. ,th ed. Be* Kork: 8'2ra*)Hill> !& . G. Kot'hen $A. 5hapter !(,. Hypertensive 3askular Disease. In: Iongo DI, Cau'i A0, Kasper DI, Hauser 0I, Dameson DI, Ios'alzo D, eds. Harris.n7s

Principles .4 Internal Me!icine. Fth ed. Be* Kork: 8'2ra*)Hill> !& !. &. Papadopoulos PD, 8ourouzis I, et al. Hypertension 'risis. :l..! Pressure. !& &> G: "!F)""?.

You might also like