You are on page 1of 16

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XI Semester II

PENGARUH DARI PENGGUNAAN HEADSET atau EARPHONE TERHADAP KESEHATAN

Guru Pembimbing Samsul Bahri, S.Pd. Disusun Oleh Gita Pramodha W.R.S Tina Bellita Siallagan XI IPA I SMA Negeri 1 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2011/2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya karya ilmiah ini dapat terwujud. Penulisan karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas XI semester II. Dalam penulisan karya ilmiah ini dijelaskan secara singkat tentang pengaruh dari penggunaan headset ataupun earphone terhadap kesehatan dan upaya untuk melindungi kesehatan dari pengaruh penggunaan headset atau earphone. Karya ilmiah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui apa-apa saja pengaruh penggunaan headset atau earphone bagi kesehatan dan bagaimana upaya mengatasi hal tersebut. Terwujudnya karya ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Samsul Bahri, S.Pd selaku guru pembimbing, 2. Para penulis blog internet sumber informasi, 3. Rekan-rekan siswa dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sehingga pembaca mengetahui pengaruh dan upaya melindungi kesehatan dari penggunaan headset atau earphone dan dapat menerapkannya dalam kehidupan setiap individu. Penulis juga menyadari bahwa tiada karya manusia yang mendekati sempurna. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan pembuatan karya ilmiah berikutnya. Selamat membaca dan terima kasih.

Jambi, Januari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

PENGARUH DARI PENGGUNAAN HEADSET atau EARPHONE TERHADAP KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Hampir semua kalangan menyukai musik, yang berbeda mungkin hanya genre musiknya saja. Ada yang bilang kehidupan remaja sekarang tidak terlepas dari musik, Remaja yang sudah digandrungi oleh musik bisa dilihat dari penampakan fisiknya dan tingkah lakunya, sebagai contoh, kemana mana suka memakai headset atau earphone agar bisa selalu mendengarkan musik dari MP3 atau handphone kesayangannya. Kadang mereka tidak perduli tempat, baik di warung, angkot, hingga halte. Earphone atau headset umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis untuk dibawa dan menyenangkan banyak orang. Headset atau earphone dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, komputer, dan lain-lain. Earphone atau headset juga digunakan di portable device seperti digital audio player atau MP3 player, handphone, dan lain-lain. Headset atau earphone juga digunakan untuk di stasiun - stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara ke presenter atau kru TV lainnya. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain, bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada bunyi lain yang terdengar. Dengan adanya headset atau earphone, orang - orang lebih dapat mendengarkan musik secara bebas dengan berapa pun tingkat volumenya atau mendengarkan musik apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privasi masing-masing individu pun terjaga. Headset atau earphone juga merupakan alat yang kedap suara, Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Namun, jika terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksakan pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran. Apalagi biasanya earphone atau headphone digunakan dengan volume sekeras - kerasnya untuk melawan kebisingan dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat - tempat ramai. Ini sangat berisiko tinggi.

Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui apa saja pengaruh dari penggunaan headphone atau earphone, penulis menulis karya ilmiah ini, yang berjudul Pengaruh dari Penggunaan Headset atau Earphone terhadap Kesehatan

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan headset atau earphone terhadap kesehatan? 2. Bagaimanakah tindakan yang dilakukan untuk melindungi kesehatan dari pengaruh penggunaan headset atau earphone?

1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan pengaruh penggunaan headset atau earphone terhadap kesehatan. 2. Mendeskripsikan tindakan yang dilakukan sebagai upaya untuk melindungi kesehatan dari pengaruh penggunaan headset atau earphone

1.4. Batasan Masalah Dalam karya ilmiah ini, penulis hanya membahas sebatas pengaruh dari penggunaan headset atau earphone dan bagaimana upaya melindungi kesehatan dari pengaruh penggunaan headset atau earphone tersebut.

1.5. Metode Pengamatan Metode pengamatan yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket.

1.6. Manfaat 1. Memberikan pengetahuan tentang pengaruh penggunaan headset atau earphone bagi remaja dan pembaca. 2. Sebagai salah satu upaya mengantisipasi kerusakan organ tubuh karena penggunaan headset atau earphone

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Asal Usul Earphone atau Headset Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon, sedangkan Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara. Keduanya dipakai dengan cara memasangnya disumpalkan ke dalam telinga. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer. Teknologi headset atau earphone sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi telepon selular. Headset pertama kali diciptakan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Stanford bernama Nathael Baldwin pada tahun 1910. Pada saat itu, alat yang ia ciptakan tidak langsung diproduksi, karena Baldwin belum menemukan orang yang berminat untuk memproduksi hasil temuannya itu dalam jumlah banyak. Hingga pada Perang Dunia I, angkatan bersenjata Amerika mengetahui alat yang telah diciptakan oleh Baldwin, dan mulai memproduksinya sebanyak 100 buah. Itu semua diproduksi untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan dan juga digunakan untuk perang. Dengan demikian, penggunaan awal headset pada saat itu bertujuan untuk penerbangan. Pada tahun 1961 headset dipakai dalam kokpit pesawat terbang. Headset yang digunakan para pilot memiliki bentuk yang ringan dan nyaman saat dipakai, sehingga mereka pun menyukainya. Pada tahun 1919, umumnya headset digunakan untuk radio dengan kualitas suara yang masih kasar dan belum dapat menyaring suara dari luar. Headset baru bisa digunakan setelah disambungkan terlebih dahulu ke terminal baterai yang memiliki tegangan volt tinggi, koneksi listrik yang digunakan pun tidak nyaman bagi pengguna karena mengagetkan. Mulai pada tahun 1970, headset untuk pertama kalinya digunakan untuk pesawat telepon, kemudian baru pada awal tahun 2000, seiring berjalannya perkembangan telepon seluler, headset dengan jenis nirkabel berbasis teknologi Bluetooth pun mulai populer. Jika pada awalnya headset digunakan untuk tujuan penerbangan, sekarang headset lebih banyak dipergunakan untuk mendengarkan musik, terutama bagi para remaja yang juga menjadikannya sebagai trend setter. Tentu saja dengan adanya headset

menimbulkan keuntungan tersendiri, dengan menggunakan alat ini kita dapat mendengarkan musik secara bebas.

2.2. Pengaruh Penggunaan Headset atau Earphone Terhadap Kesehatan Headset atau earphone merupakan perangkat yang sangat akrab dalam kehidupan sehari - hari manusia, terutama remaja. Perangkat ini lazim digunakan untuk mendengarkan musik baik dari Ipod, handphone, maupun tape recorder. Namun, gadget ini dapat mengganggu kesehatan indera pendengaran atau telinga, hal itu terjadi karena terlalu banyak intensitas suara yang dikirim ke telinga tengah yang menyebabkan kebisingan. Kebiasaan mendengarkan musik melalui headset atau earphone bisa membuat telinga cedera. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat sementara maupun menetap, dampak tersebut timbul karena rusaknya sel - sel rambut di telinga oleh bising, jika telinga terpapar keadaan bising dalam waktu yang tidak terlalu lama, dampak yang ditimbulkan hanya bersifat sementara, tapi jika terlalu lama, sel sel rambut akan lelah karena intensitas suara yang tinggi dan akan menimbulkan dampak permanen. Telinga manusia memiliki batas kemampuan untuk mendengar, sehingga batas berapa lama ia boleh terpapar bunyi tertentu tidak boleh melebihi dosis. Semakin tinggi intensitasnya, telinga hanya boleh mendengar dalam waktu singkat. Dosis ini berlaku untuk semua usia. Masalah tidak hanya pada earphone atau headset tetapi juga pada volume absolut dari suara yang dikirim ke telinga. Ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone atau headset diputar pada volume optimal atau maksimal, telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari. Pada volume 90 persen hanya boleh terpapar selama 13 menit, pada volume 80 persen hanya boleh 18 menit maksimal per hari, dan pada volume 70 persen, hanya boleh sekitar 24 menit maksimal per hari. Kombinasi kerasnya suara dan lama waktu mendengar merupakan kondisi penyebab kerusakan pendengaran. Jika memakai earphone atau headset yang disambung alat musik digital / portabel pada volume tertentu dimana lawan bicara harus berteriak untuk dapat didengar, maka volume yang dipasang sudah melampaui ambang yang merusak pendengaran. Jika setelah mendengarkan musik seketika merasa tidak bisa mendengar, berarti yang didengar sebelumnya adalah terlalu keras. Kehilangan pendengaran adalah jenis gangguan tanpa rasa sakit dan terjadi secara bertahap. Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone atau headset tidak merasa apa - apa, tapi ketika

hendak mencabut earphone atau headset, telinga terasa panas dan berdengung hebat, itu terjadi akibat kelelahan pada koklea (rumah siput) yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan pada koklea yang terjadi terus - menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap. Kehilangan

pendengaran mendadak adalah suatu kondisi dimana saat kita mengalami tuli sejenak. Ini berlangsung kadang - kadang dan akan segera pulih. Namun, bahayanya adalah jika ini terjadi terus - menerus maka akan menyebabkan tuli.

2.3. Tindakan untuk Melindungi Kesehatan dari Pengaruh Penggunaan Headset atau Earphone Banyak cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari gangguan pendengaran akibat mendengarkan music melalui earphone atau headset secara berlebihan, berikut merupakan beberapa tindakan yang hendaknya dilakukan agar dapat selalu menjaga kesehatan diri si pendengar. Hindari mendengarkan musik melalui earphone atau headset dengan volume maksimal. Jika ingin mendengarkan musik keras keras melalui earphone atau headset, lebih baik batas waktunya dikurangi, misalnya hanya 2 jam atau kurang dari itu. Jika berada di tempat yang bising, pakailah earplug untuk menahan bunyi. Olahraga dengan menggunakan earphone atau headset juga berbahaya untuk pendengaran dan dapat mempercepat gangguan pendengaran hingga 2 kali lipat, untuk itu kurangilah berolahraga dengan menggunakan earphone atau headset. Volume tidak boleh lebih dari 80 db atau tombol volume dipasang pada 50-60 % total volume. Jangan terlalu lama mendengarkan musik melalui earphone atau headset. Beri istirahat telinga setiap - 1 jam, sebab jika organ dalam koklea merasa lelah, pendengaran dapat mengalami rusak permanen. Gunakan alat pemutar musik yang memiliki volume control (umumnya sudah ada). Sebisa mungkin hindari pemakaian alat pemutar musik dalam pesawat terbang atau pada lingkungan ramai, sebab di situasi itu pendengar cenderung menaikkan volume dan itu akan merusak pendengaran. Jangan menggunakan earphone atau headset melebihi satu jam per hari dengan volume tingkat 6 dari skala 10.

Gunakan earphone atau headset yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone atau headset yang kecil. Tipe earphone atau headset yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan earphone atau headset yang hanya ditempel pada telinga luar.

Saat mendengarkan musik menggunakan earphone atau headset, gunakan volume yang sedang untuk menjaga kesehatan telinga. Durasi pemakaian earphone atau headset dibatasi. Jika memilih earphone atau headset pilihlah yang mempunyai noice cancelling, yang benar - benar dapat menyaring suara backgroud, agar pendengaran tidak terganggu oleh bising dari luar sehingga tidak perlu mengeraskan volume musik karenanya.

Selalu mengecek volume secara berulang dan mengawasi jangka waktu yang digunakan untuk mendengarkan musik tersebut. Selama si pendengar membatasi pada volume medium, resiko gangguan pendengaran dapat dicegah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara studi literatur dan penyebaran angket. Data yang didapat dengan studi literatur berasal dari beberapa website di internet, kemudian digabungkan dan ditulis pada bab II. Angket disebarkan kepada responden lalu responden mengisi angket tersebut. Data yang diperoleh dari angket kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam bentuk persentase. Cara penghitungan persentase sebagai berikut.

Keterangan : X = jumlah responden yang memilih X = jumlah total responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Uji Angket A. Tabel Hasil Uji Angket tentang TABEL I NO 1. 2. 3. TINGKAT PENGGUNAAN HEADSET TIDAK PERNAH SERING KADANG-KADANG TABEL II NO 1. 2. 3. RENTANG WAKTU MENDENGARKAN MUSIK MENGGUNAKAN HEADSET <20 MENIT 30-60 MENIT >60 MENIT TABEL III NO 1. 2. 3. TINGKAT VOLUME 1-3 4-6 7-10 TABEL IV NO 1. 2. MERASAKAN SAKIT PERNAH TIDAK PERNAH TABEL V NO 1. 2. PENGETAHUAN RESIKO PENGGUNAAN HEADSET TAHU TIDAK TAHU HASIL PERSENTASE (%) 77% 23% HASIL PERSENTASE (%) 45% 55% HASIL PERSENTASE (%) 26% 35% 39% HASIL PERSENTASE (%) 32% 45% 23% HASIL PERSENTASE (%) 0% 58% 42%

B. Analisis Hasil Angket Setelah responden diminta mengisi angket, didapat data sebagai berikut. 1. Dari segi tingkat pemakaian earphone atau headset, 58 % responden menyatakan sering menggunakan earphone atau headset, dan 42 % responden menyatakan kadang-kadang menggunakan earphone atau headset. Tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan earphone atau headset. 2. Dari segi rentang waktu mendengarkan musik menggunakan earphone atau headset, 32% responden menyatakan memakai earphone atau headset < 20 menit per hari, 45% responden menyatakan memakai earphone atau headset 30 - 60 menit per hari dan sebanyak 23 % responden menyatakan memakai earphone atau headset > 60 menit per hari. 3. Dari segi skala volume pemakaian earphone atau headset, 26 % responden menyatakan mendengarkan musik menggunakan earphone atau headset dengan volume 1 - 3 tingkat. Untuk responden yang menyatakan pemakaian earphone atau
headset dengan volume 4 - 6 tingkat sebanyak 35%. Dan 39% responden

menyatakan mendengarkan musik menggunakan earphone atau headset dengan volume7 - 10 tingkat. 4. Dari segi pernah tidaknya merasakan sakit, didapat 45% responden yang

menyatakan pernah merasakan sakit setelah menggunakan earphone atau headset. Dan sisanya sebanyak 55 % responden menyatakan tidak pernah merasakan sakit setelah menggunakan headset. 5. Dari segi pengetahuan resiko penggunaan earphone atau headset yang berlebihan, didapat sebanyak 77% responden mengetahui resiko yang akan didapat jika terlalu sering menggunkan earphone atau headset. Dan 23% responden tidak mengetahui dampak dari pemakaian earphone atau headset yang berlebihan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari data data yang berhasil dihimpun, dapat kami simpulkan sebagai berikut . 1. Kebiasaan mendengarkan musik melalui headset atau earphone bisa membuat telinga cedera. Hal itu terjadi karena terlalu banyak intensitas suara yang dikirim ke telinga tengah yang menyebabkan kebisingan. Masalah pendengaran tidak hanya terjadi karena earphone atau headset tetapi juga pada volume absolut dari suara yang dikirim ke telinga. 2. Tindakan yang hendaknya dilakukan agar dapat selalu menjaga kesehatan diri si pendengar dari gangguan pendengaran akibat penggunaan headset atau earphone secara berlebihan adalah sebaiknya kita lebih bijak dalam durasi pemakaian headset atau earphone, volume yang kita gunakan dan lokasi pemakaian headset atau earphone tersebut. 3. Mayoritas responden (58%) menyatakan sering menggunakan headset, serta yang mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume 7-10 sebanyak 39% responden. Kemudian yang mengetahui resiko dari penggunaan headset yang berlebihan sebanyak 77% responden, walaupun banyak responden yang tahu akan resiko penggunaan headset, namun masih saja oleh mereka menggunakan headset lebih dari 30 menit per hari yaitu sebanyak 45% dengan tingkat volume yang tinggi.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian , peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya pengetahuan akan pengaruh penggunaan headset atau earphone terhadap kesehatan dapat disosialisasikan kepada khalayak ramai, agar resiko yang ditimbulkan dari penggunaan headset atau earphone terhadap kesehatan dapat diminimalisirkan, baik pada anak-anak remaja sampai dengan orang dewasa, karena mengingat dewasa ini makin banyak remaja maupun orang dewasa yang sering medengarkan musik menggunakan headset tanpa tahu apa resiko yang akan didapatnya.

2. Sebaiknya penelitian tentang resiko penggunaan gadget atau teknologi-teknologi lainnya semakin sering dilakukan mengingat pasti ada resiko negatif yang ditimbulkan gadget itu terhadap penggunanya. 3. Diharapkan juga, sebaiknya pemerintah maupun ahli-ahli kesehatan dapat memberi dorongan maupun mendukung 100% kepada peniliti-peniliti dalam bidang apapun terutama tentang resiko yang ditimpulkan dari pemakaian gadget yang berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA

http://m.paseban.com/?mod=content&act=read&id=2865 http://wong168.wordpress.com/2011/07/24/sejarah-headset/ http://id.wikipedia.org/wiki/Penyuara_kuping http://id.wikipedia.org/wiki/Headset http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/asal-usul-headset.html http://lapantahun.wordpress.com/2010/05/15/positif-negatif-penggunaan-earphone/ http://ciricara.com/?p=2004 http://m-wali.blogspot.com/2011/04/inilah-bahaya-memakai-headset.html http://www.lintasberita.com/go/1894847 http://id.hicow.com/ponsel/headset-peralatan/handsfree-2347483.html http://blog.fastncheap.com/search/kerugian-memakai-headset http://ciungtips.blogspot.com/2010/06/artikel-kesehatan-resiko-memakai.html http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Kesehatan/inilah-bahaya-memakai-headset http://forum.vivanews.com/kesehatan/104363-bahaya-memakai-headset.html http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10316916 http://www.gaptekupdate.com/2011/05/bahaya-pemakaian-headset-bagi-telinga-dan-otak/

ANGKET PENGGUNAAN dan PENGARUH HEADSET atau EARPHONE BAGI KESEHATAN DIKALANGAN SISWA SMA N 1

1. Apakah anda sering mendengarkan MP3 atau lagu dengan menggunakan headset/ earphone? a. Tidak pernah b. Sering c. Kadang-kadang 2. Mengapa kalian senang mendengarkan musik dengan menggunakan headset atau earphone? 3. Berapa lama biasanya kalian mendengarkan musik menggunakan headset atau earphone dalam satu hari? a. < 20 menit b. 30-60 menit c. > 60 menit 4. Berapa besar volume yang biasanya anda gunakan saat mendengarkan musik menggunakan headset atau earphone? a. 1-3 tingkat b. 4-6 tingkat c. 7-10 tingkat 5. Apakah anda pernah merasakan sakit ditelinga setelah keseringan mendengarkan musik menggunakan headset atau earphone? a. Pernah b. Tidak pernah 6. Apakah anda mengetahui resiko penggunaan headset terlalu sering? a. Tahu b. Tidak tahu

You might also like