You are on page 1of 8

SYRINGE PUMP ABSTRAKSI

Dalam dunia kedokteran penggunaan infus sudah menjadi hal yang biasa untuk dilakukan. Namun apabila si pasien membutuhkan pengobatan yang ekstra, maka dibutuhkan jenis obat atau cairan obat yang lebih tinggi dosisnya dan terkadang harus dilakukan secara berkelanjutan seperti penggunaan infus.Penulis mencoba membuat suatu Syringe Pump yang mempunyai range berkisar antara 1cc/jam sampai dengan 50 cc/jam, dan memiliki tabung jarum suntik sebesar 50 cc.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Telah banyak peralatan kedokteran yang menerapkan rangkaian elektronika untuk operasionalnya, Salah satu peralatan kedokteran yang sistem kerjanya secara elektronik adalah syringe pump. Pesawat syringe pump ini fungsinya untuk memberikan cairan obat pekat ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu pula dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Pemberian cairan zat makanan atau cairan obat haruslah tepat dan konstan atau dengan kata lain jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien, terutama untuk pasien yang dalam keadaan kritis sehingga tidak terjadi ketidaksetimbangan cairan pada tubuh pasien yang dapat membahayakan bagi pasien yang sedang

menjalani perawatan intensif atau yang sedang menjalani operasi. 1.2 UJUAN PENULISAN Dalam perancangan dan penyusunan karya tulis ini perlu adanya suatu pembatasan masalah yang menyangkut pada rangkaian rancang bangun pesawat syringe pump: 1. Membuat alat pemompa dengan rangkaian pengatur kecepatan aliran (ml/hr). 2. Membantu pekerjaan tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien. 3. Melakukan pengujian apakah alat yang dibuat telah bekerja dengan baik dan mengetahui keakurasian dari alat yang dibuat.

BAB II TEORI DASAR 2.1 Gerbang NAND Gerbang NAND merupakan gabungan gerbang, yaitu gerbang AND yang digabung dengan gerbang NOT. Kemudian dibaca NOT AND atau disingkat NAND (singkatan dalam bahasa asing). Gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND atau keluaran gerbang AND yang dinegasi (dibalik).

Gambar 2.2 NAND Schmitt Trigger

Misal, pada gerbang NAND. Saklar A pada inputan A tidak di tekan maka kaki A Y akan berlogika 0 dan karena salah satu B inputan gerbang NAND berlogika 0 maka Gambar 2.1 Gerbang NAND output pada gerbag NAND tersebut adalah berlogika 1 kemudian output tersebut akan Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Gerbang di umpan balik ke input kaki B namun NAND sebelumnya arus akan melakukan pengisian kedalam kapasitor hingga penuh. A B Y A.B pengimputan pada kaki B tersebut tidak 0 0 1 akan merubah kondisi output pada gerbang 0 1 1 NAND tersebut yang tetap bernilai 1. Pada 1 0 1 saat keadaan saklar input A ditekan maka 1 1 0 akan bernilai satu dan kondisi output gerbang NAND akan berubah karena 2.1.1 Gerbang NAND sebagai Astable inputan pada masing masing kaki A dan B Multivibrator ( Schmitt Triger ) menjadi bernilai 1. Nilai output pada Rangkaian Astable Multivibrator dengan gerbang NAND akan bernilai 0 dan gerbang NAND disebut juga dengan kemudian kembali diumpan balikkan ke B Schmitt Triger.

terjadi pegosongan. karena input B menjadi berlogika 0 maka kondisi pada masing masing imputan A dan B menjadi berlogika 1 dan 0.. Jarak waktu antara output gerbang NAND dari berlogika 1 menjadi 0 dan seterusnya adalah tergantung Dari rangkaian RC yang di pasang dengan mentukan salah satu besaran terlebih dahulu. 2.2 Pencacah BCD Naik Turun (Counter) Counter merupakan jenis khusus dari register, yang dirancang guna mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa clock yang masuk melalui input-input-nya. Counter berguna untuk menghasilkan variabel waktu dalam pengurutan dan pengendalian operasi-operasi pada sistem digital. Dalam perancangan alat Tugas Akhir ini, penulis menggunakan IC 74LS192 sebagai counter. IC 74LS192 merupakan pencacah BCD (binary code decimal) yang dapat dibolak-balik,dan dilengkapi preset dan clear. Pencacah naik adalah rangkaian yang menghitung pulsa masukan mulai dari bilangan yang kecil ke bilangan yang lebih besar, Sedangkan pencacah turun adalah

rangkaian yang menghitung pulsa masukan dari bilangan yang besar ke bilangan yang lebih kecil. Sedangkan pencacah turun adalah rangkaian yang menghitung pulsa masukan dari bilangan yang besar ke bilangan yang lebih kecil.

Gambar 2.4 Konfigurasi penyemat IC 74LS192 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Pada bab ini penulis merancang suatu alat pemompa syringe dengan menggunakan pengatur tetesan cairan pekat secara elektronik. Alat pemompa syringe ini terdiri dari sumber tegangan, rangkaian pengatur tetesan, tampilan pengatur tetesan, pengendali frekuensi, pembagi frekuensi, pengendali motor steppe dan motor stepper .

Power Supply : ( +12 V, +5 V )

Rang kaian Penga tur Tetes an

Tamp ilan Penga tur Tetes an

Rang kaian Penge ndali Freku ensi

Rang kaian Pemb agi Freku ensi

Rangkai an Pengend ali Motor stepper

Mot or Step per

Rangkaian pembagi frekuensi disini adalah untuk memecah frekuensi yang bekerja dalam clock per detik, agar mampu bekerja dalam clock per jam dan rangkaian pengendali motor stepper akan menggerakkan motor stepper sehingga Motor stepper akan mendorong alat suntik sesuai dengan jumlah tetesan yang diinginkan.
JP 1 B

1 2 3 4

8 9

U7C 10 MC14093BCL

14

14

+5

14

U2 R1 C1 100nF 1 2 U1A 3 JP 5 A 3 2 1 C2 R2 1uF 1,8K JP 7 3 2 1 14 U4 R3 380 S2 C3 100nF 8 9 MC14093BCL C4 R4 1uF 1,8K R8 8 U1C 10 15 1 10 9 11 14 5 4 LD CLR UP DWN A B C D GND SN74HC192N VCC CO BRW QA QB QC QD 16 12 13 3 2 6 7 4 5 3 7 1 2 6 8 7 R7 220 8 MC14093BCL 15 1 10 9

U3 VCC CO BRW QA QB QC QD 16 12 13 3 2 6 7 4 5 3 7 1 2 6 8 BI/RBO RBI LT A B C D GND SN74LS47N 7 14 VCC 16

R6 220 D1 a b c d e f g 13 12 11 10 9 15 14 7 6 4 2 1 9 10 5 a b c d e f g DP A A 3 8

Limit Switch

380 S1

11 14 5 4

LD CLR UP DWN A B C D GND

+5 , G N D , +1 2 +5 , G N D , +1 2

SN74HC192N B? U5 BI/RBO RBI LT A B C D GND SN74LS47N U7B 4 VCC 16 220 D2 a b c d e f g 13 12 11 10 9 15 14 7 6 4 2 1 9 10 5 a b c d e f g DP A A 3 8 Motor Step R5 M

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

7 220

4 3 2 1

6 MC14093BCL

7 JP 2 B U7A 3 1 MC14093BCL

JP 6 A MHDR1X5

Q1

Sumber tegangan memberikan tegangan ke seluruh blok rangkaian, dalam blok rangkaian pengatur tetesan menentukan cc/jam yang diinginkan. Pengaturan tetesan yang diinginkan akan Gambar 3.2 Skematik Rangkaian ditampilkan pada blok tampilan sevensegment pengatur tetesan. Rangkaian pengendali frekuensi berfungsi untuk 3.1 Power suplay mengendalikan frekuensi yang keluar dari rangkian osilator Schmitt Trigger agar frekuensi yang keluar sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh rangkaian pengatur tetesan. Gambar 3.3 Diagram Blok Rangkaian Sumber Tegangan
Q2 JP1 B JP2 B U?12 15 14 13 RST CLK CKEN VDD

1 2 3 4

1 2 3 4

16 12 3 2 4 7 10 1 5 6 9 11

5 4 3 2 1
CO 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MOTOR STEPPER JP 6 A 1 2 3 4 5 +5 Q3 VDD 16 5 6 7 1 OUT OUT EO 8 GND Q4 CD4017BMJ "9" S? SW-SPDT 1 2 3 16 VCC 16 VCC VCC 5 U11A U11B 2 1 4 CLR A B QA QB QC QD 12 9 8 11 QA QB QC QD 3 5 6 7 14 15 12 CLR A B QA QB QC QD 13 11 10 9 SN74HC390N SN74HC390N GND 8 GND 8

R10 380

C5

100nF

1 2

U6A

U7

U8

MC14093BCL

C6

R11

9 10 12 11 4 13 14 15 2 3 8

1nF

CLK STB CASC ENIN S CLR A B C D

VDD

16 5 6 7 1

OUT OUT EO

9 10 12 11 4 13 14 15 2 3 8

CLK STB CASC ENIN S CLR A B C D

1,8K

"9"

VR 1

500 K

GND

GND

MC14527BCL

MC14527BCL

U9

U10

2 3

R0(1) R0(2)

VCC

2 3

R0(1) R0(2)

14 1 10

CKA CKB

GND

QA QB QC QD

12 9 8 11

14 1 10

CKA CKB

GND

SN7493N

SN7493N

IN

OUT GND

2 LM7805

+5 , G N D , +1 2

JP 5 A

5V

Trafo

C1

IN

OUT GND

12 V

Bridge1

2 LM7812

Ground

3.2 Gambar 3.3 disebut juga sebagai rangkaian bridge power supply atau penyearah jembatan, karena rangkaian tersebut menggunakan 4 dioda yang dibuat menjadi satu paket atau disebut juga dioda Bridge. Rangkaian bridge tersebut berfungsi sebagai penyearah dari masukan tegangan AC pada transformator penurun tegangan 3.2

Rangkaian Pengatur Tetesan Rangkaian digit control terdiri atas rangkaian multivibrator astable yang menggunakan IC CMOS 4093, rangkaian counter yang menggunakan IC 74LS192, dan rangkaian decoder yang menggunakan IC 7447. Rangkaian digit control ini berfungsi untuk memberikan masukan berupa pulsa naik atau pulsa turun pada 3.4 rangkaian multiplexer, kemudian pulsapulsa tersebut akan ditampilkan di penampil seven- segment dalam bentuk kode desimal.
digital control
JP 1 B 1 2 3 4

Rangkaian Penampil sevensegment Rangkaian Penampil seven-segment berfungsi untuk menampilkan nilai volume yang diinginkan (dalam cc) dengan tampilan digital. Nilai volume tersebut merupakan pulsa-pulsa yang diberikan oleh rangkaian digit control yang kemudian diubah dari kode biner menjadi kode desimal oleh decoder 74247. Range volume yang ditampilkan adalah antara 0 cc sampai dengan 50 cc.
VCC VCC 4 5 3 7 1 2 6 8 U3 BI/RBO VCC RBI LT a A b B c C d D e f GND g SN74LS47N R6 16 220 13 12 11 10 9 15 14 7 6 4 2 1 9 10 5 D1 a b c d e f g DP A A 3 8

Gambar 3.5 Rangkaian penampil 7s segment Rangkaian Pengendali Frekuensi

JP1 B

JP2 B

1 2 3 4

R10 380

C5 100nF 1 2 MC14093BCL C6 R11 1nF 1,8K 14 15 2 3 8 Res Adj 406K U6A 3 9 10 12 11 4 13

1 2 3 4

+5

U7 CLK STB CASC ENIN S CLR A B C D GND MC14527BCL VDD OUT OUT EO "9" 16 5 6 7 1 9 10 12 11 4 13 14 15 2 3 8

U8 CLK STB CASC ENIN S CLR A B C D GND MC14527BCL VDD OUT OUT EO "9" 16 5 6 7 1 Output

VR 1 500K

8 9

U7C 10 MC14071BCL

14

+5 U2 LD CLR UP DWN A B C D

380 S1

100nF 1 2

U1A 3 MC14093BCL C2

CO BRW QA QB QC QD

12 13 3 2 6 7

3 2 1

15 1 10 9 8

R2 1uF 1,8K R7 7 220

GND SN74HC192N

JP6 3 2 1 14

U4 380 S2 100nF 8 9 MC14093BCL C4 R4 1uF 1,8K R8 5 220 6 7 U14A 3 1 MC14071BCP 4 3 2 1 JP 2 B 2 MC14071BCL 8 U1C 10 15 1 10 9 12 13 3 2 6 7

CO BRW QA QB QC QD

A B C D

GND SN74HC192N U7B 4

ke rangkaian display

R3

C3

11 14 5 4

LD CLR UP DWN

VCC

16

ke rangkaian display

+5, G N D, +1 2 JP5

R1

C1

11 14 5 4

VCC

16

Gambar 3.6 Rangkaian pengendali Frekuensi

diberikan ke rangkaian pengendali Gambar 3.4 Rangkaian digit control motor stepper. Hasil Frekuensi dari Rangkaian pengendali frekuensi perhitungan di dapat Fout 16200 Hz, artinya berfungsi untuk mengendalikan frekuensi terjadi getaran sebesar 16200 dalam satu keluaran dari IC 4093 sebagai osilator, detik. Sehingga untuk memperlambat pembagian frekuensi tersebut diambil getaran tersebut dalam tempo 1 jam akan berdasarkan masukan sinyal BCD dari IC dibutuhkan jenis jenis IC counter khusus 74192 sesuai dengan jumlah cc/jam yang untuk membagi clock tersebut diinginkan agar dapat menjadi masukan register geser untuk menggerakkan motor stepper sehingga menghasilkan jumlah BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA tetesan yang diinginkan. Pada blok rangkaian ini terdiri dari IC 4093 dan IC 4527. 4.1 Pengujian Tampilan Pengatur IC 4527 merupakan IC BCD Rate Tetesan Multiplier, karena masukannya berupa Pada pengujian bagian ini bertujuan frekuensi yang dihasilkan oleh osilator untuk mengetahui apakah rangkaian berupa clock maka dapat diartikan IC 4527 telah bekerja dengan baik, dan sesuai itu sebagai pembagi frekuensi berdasarkan dengan apa yang penulis harapkan. Pada masukan BCD. Keluaran dari IC 4527 saat kita menghidupkan alat ini, berupa frekeunsi yang telah dibagi tampilan pada seven segment itu harus berdasarkan masukan BCD. Frekuensi menunjukkan angka 00. Untuk keluaran akan berubah secara linier apabila pengujiannya pertama kita tekan tombol masukan BCD tersebut diubah secara up dan angka pada tampilan akan bertahap, sedangkan clock yang dihasilkan menunjukan angka dan bertambah terus oleh osilator tetap dan tidak dapat diubah. jika kita menekan tombol up sampai menunjukan angka 50 dengan kenaikan 3.5 Rangkaian Pembagi frekuensi kelipatan 1 dan setelah mencapai angka Rangkaian syringe pump ini 50 kembali ke 00. mempunyai dua jenis pembagi waktu, yaitu pembagi enam dan pembagi sepuluh.

Fungsi
Jumlah cc yang diinginkan 10 15 20 25 30 35 40 45 50

dari masing masing pembagi


Jumlah cc yang dihasilkan 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Lamanya waktu yang dibutuhkan 58 menit 58 menit 6 detik 58 menit 10 detik 58 menit 11 detik 58 menit 15 detik 58 menit 21 detok 58 menit 31 detik 58 menit 48 detik 59 menit 20 detik Lamanya waktu yang dibutuhkan (Det) 3480 3486 3490 3491 3495 3501

3504,66

det

penyimpangan terhadap nilai rata-rata:


d1 d2
d3

3480 - 3504,66 = 3486 - 3504,66 = 3490 - 3504,66 = 3491 - 3504,66 = 3495 - 3504,66 = 3501 - 3504,66 = 3511 - 3504,66 = 3528 - 3504,66 = 3560 - 3504,66 =

-24,66 -18,66 -14,66 -13,66 -9,66 -3,66 6,34 23,34 55,34

d4
d5 d6

3511 3528 3560

d7

d8 d9

tersebut adalah untuk memperlambat clock yang akan Tabel 4.3 Pengujian Laju Aliran Dengan melihat hasil pengujian di atas, dapat kita ketahui nilai rata-rata adalah:
x x1 x2 x3 n x 4 ..... xn n x

Menganalisa Kesalahan meggunakan Deviasi Standar dengan jumlah pengamatan yang terbatas :
d12
2 d2 2 ....... d n n 1

d t2 n 1

maka :
24,662 18,662 14,662 13,662 9,662 9 1 3,66 2 6,342 23,442 55,342

dimana
x1 , x 2 , x n

x = nilai rata-rata

= pembacaan yang

5062 ,63 8 25,15 det

dilakukan
n

= jumlah Pembacaan

maka:
x 3480 3486 3490 3491 3495 3501 3511 3528 3560 9

Perhitungan dengan menggunakan deviasi standar memiliki keuntungan karena mempunyai satuan yang sama dengan variable,

sehingga mudah membuatnya untuk membandingkan besaran-besaran. Karena pengambilan data merujuk kepada lamanya aliran syringe pump melakukan pemompaan dalam jumlah cc yang ditentukan maka dapat dibuat suatu persentase kesalahan rata-rata sebagai berikut:
25,15 100 % 0,69 % 3600

You might also like