You are on page 1of 10

PARTUS PREMATURUS

Masalah :
Kemampuan hidup janin (50% kematian bayi) Penyebab : sebagian besar penyebab pasti tidak diketahui Ketuban pecah spontan, Chorioanionitis, Kelainan hasil, konsepsi, Riwayat partus prematur atau abortus sebelumnya, Distensi uterus yang berlebihan, Fetal Death, Inkompeten serviks, anomali uterus, kegagalan plasentasi, IUD intra uterin, penyakit maternal yang serius.

Penanganan : Jika dalam persalinan : bed rest, Mg SO4, B adrenergik reseptor agonis (Isoxuprine, terbutalin, ritrodine, fenoterol), antiprostaglandin, calcium blocking chanel (nifedipin), sedativ.

Pada KPD : 1. Tanpa intervensi, 2. Dengan intervensi, pemberian kortikosteroid, tokolitik, antibiotik Stressed Pregnancy meningkatkan maturitas paru (surfactant)

Pencegahan :Dengan antenatal care yang baik angka prematuritas dapat diperkecil, perlu perhatian mengenai :
1. Makanan yang bermutu 2. Pemberian vitamin & Zat besi 3. Penanganan Preeklamsi yang awal 4. Penanganan penyakit sistemik yang adekuat 5. Penanganan bakteriuria 6. Kehamilan ganda dirawat di RS jika telah 32 minggu 7. Diagnose umur kehamilan yang tepat tidak merokok

Pertolongan pada persalinan prematur perlu episiotomi, TP segera diklem, jalan nafas cepat dibersihkan, oksigenasi, inkubator Bayi presbo ada kesulitan lahir kepala, hamil gemeli resiko kematian anak kedua lebih besar. Perlu petugas yang berpengalaman dalam resusitasi janin prematur, kadang perlu intubasi endotraheal.

KEHAMILAN LEWAT WAKTU (SEROTINUS) Batas diambil umur kehamilan 42 minggu (10-12%) Penyebab tak diketahui secara pasti, kemungkinan herediter, janin unencephalus, fetal adrenal hipoplasi, insufisiensi pituitaria, defisiensi sulfatase plasenta, kehamilan abdominal

Pengaruh pada janin; LGA/SGA, kematian pada 43 minggu 3 kali lebih besar o.k. saturasi oksigen menurun (fungsi plasenta turun), oligohidramnion kompresi tali pusat fetal distress. Pengaruh terhadap ibu meningkatkan morbiditas.

Diagnosis : HPM jelas, BB ibu menurun, rontgenologik ada pusat-pusat osifikasi sekitar patella, USG, pemeriksaan amnion Untuk mengetahui fungsi plasenta dengan; amnioskopi, CTG, estriol urine menurun, pH darah fetal (< 7,20) Gerakan sepuluh

Penanganan
Tak bijaksana membiarkan kehamilan lanjut lebih 42 minggu, Partus saat yang membahayakan buat janin serotinus, partus lama sangat membahayakan janin Bayi pos matur sering besar DKP, distokia bahu Gawat janin sering terjadi karena kompresi tali pusat

Aspirasi mekoneum menyebabkan disfungsi paru berat dan kematian pada periode baru lahir Janin peka terhadap obat sedatif Perlu antisipasi kesulitan persalinan Petugas yang berpengalaman menangani neonatus

You might also like