You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Di era globalisasi ini pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk dalam sektor industri sangat dituntut penerapannya. Untuk itu perlu pengembangan dan peningkatan K3 disektor industri dalam rangka menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktifitas dan efisiensi produksi. Peranan tenaga kerja sebagai sumber daya penting. manusia adalah sangat leh karena itu, upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat

diperlukan. Dengan cara memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja, maka pencapaian kinerja para pekerja akan lebih maksimal. Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja disetiap industri dapat dilakukan dengan penerapan penggunaan alat perlindungan diri. Penggunaan alat perlindungan diri dalam Undang!Undang ketenagakerjaan juga merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan bagi pekerjanya. Pemakaian alat pelindung diri dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrumen yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja (penyakit dermatitis) dan juga hasil produksi industri yang aman dikonsmsi untuk masyarakat (hygiene). Perlindungan tersebut merupakan hak a"a"i yang #ajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 yang bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident) dan penyakit dermatitis, penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit dermatitis yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk in$estasi jangka panjang yang memberi keuntungan berlimpah pada masa yang akan datang. %alah satu in$entasi yang paling penting adalah pekerja. %ebagai sumber daya terpenting dalam organisasi, #ajar apabila pekerja dijamin kesehatan yang setinggi!tingginya dari kemungkinan pengaruh yang
1

merugikan kesehatan karena pemajanan oleh bahaya potensial terhadap kesehatan di tempat kerja. leh karena itu, upaya perlindungan pekerja dari bahaya potensial penyakit dermatitis juga harus didukung oleh pekerja itu sendiri. Partisipasi pekerja untuk mau menggunakan alat pelindung diri sesuai standar kerja yang dipersyaratkan harus benar!benar disadari oleh pekerja. &okus program promosi kesehatan kerja melalui upaya penyuluhan di tempat kerja, dapat dilakukan oleh pihak pengusaha bekerjasama dengan instansi terkait untuk dapat mensosialisasikan penggunaan alat pelindung diri. 'al ini bermanfaat selain untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pekerja ((' , )**+). Diketahui masih sangat sedikit sekali pekerja dari perusahaan mendapatkan pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang memuaskan, apalagi dari sebuah industri informal yang masih memperkerjakan sedikit tenaga kerja. 'al ini disebabkan karena masih banyak pimpinan perusahaan yang kurang menghubungkan antara pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan. Padahal kita ketahui bah#a pekerja yang sehat akan mejadikan pekerja yang produktif, yang sebenarnya sangat penting untuk keberhasilan bisnis perusahaan dan pembangunan nasional. Untuk itu, promosi kesehatan di tempat kerja melalui penyuluhan merupakan bagian yang sangat penting di tempat kerja terutama untuk melindungi pekerja dari berbagai potensi bahaya yang ada di tempat kerja serta rasa aman masyarakat dalam mengkonsumsi produk yaang dihasilkan. ,erdasarkan jenis organ tubuh yang dapat mengalami kelainan akibat pekerjaan seseorang, maka kulit merupakan organ tubuh yang paling sering terkena, yakni -. / dari jumlah seluruh penderita penyakit dermatitis Penyakit 0kibat kerja (P0K). Dari suatu penelitian epidemiologik di luar negeri mengemukakan, Penyakit 0kibat ,ekerja (P0K) dapat berdampak pada hilangnya hari kerja sebesar 1- / dari jumlah hari kerja (2udistira, 1..*3 14!15). 'al lainnya yang diperhitungkan dalam penggunaan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan produk hygiene. Pekerja yang sehat dan terlindungi dengan
2

safety diri, tentunya akan mampu menghasilkan produksi industri yang juga sehat dan terjamin kualitas kebersihannya. Dengan demikian, ketenangan masyarakat dari terkenanya penyakit!penyakit tertentu sebagai akibat mengkonsumsi makanan yang tidak bersih dapat dihindarkan. 'al ini secara tida langsung akan memberikan kepercayaan masyarakat untuk mengkonsumsi produksi industri tersebut dan tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan industri terkait. B. Pengkajian Pada program Promosi Kesehatan yang dilakukan oleh '6 3 di lapangan adalah tentang pemantauan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada industri pengrajin tahu. Pemantauan ini dilaksanakan pada 3 'ari7tanggal (aktu 9empat 3 13 8o$ember 1.)1 3 .5.3. s7d )..3. 3 ). Kediaman ,apak %olihin (pengelola pabrik tahu) :alan Kedondong, Kelurahan ,eji, Kecamatan Kemiri %a#ah, kota Depok. 1. Pabrik 9ahu :alan Kedondong, Kelurahan ,eji, Kecamatan Kemiri %a#ah, kota Depok. Pada proses pengkajian selain terdapat data subjektif juga terdapat data objektif. Dimana dari data!data inilah bisa ditentukan apa permasalahan yang timbul dan pemicu dalam melakukan perencanaan promosi kesehatan. Data subjektif yang diambil adalah pada saat #a#ancara pengelola dan para pengrajin tahu itu sendiri. %edangkan data objektif diambil dari obser$asi pada tempat produksi tahu tersebut yang dapat dilihat dan di nilai kelayakannya. Pada kegiatan ini hal!hal yang dilakukan oleh '6 3 dalam me#a#ancarai pengelola pabrik tahu yaitu, dengan beberapa daftar pertanyaan seperti3

). Kapasitas Kerja a. ,erapa lama #aktu kerja yang dihabiskan oleh pengrajin dalam memproduksi tahu; b. ,erapa lama #aktu istirahat yang dibutuhkan oleh pengrajin dalam setiap harinya; c. 0pakah ada aturan!aturan khusus yang diterapkan dari pihak industri kepada pengrajin dalam memproduksi tahu; d. Ketika pengrajin sakit, apakah langsung berobat atau tidak; e. ,agaimana pihak industri memfasilitasi kesehatan pengrajin untuk pelayanan kesehatannya;. f. %aat produksi, apakah dari pihak industri menetapkan standar keamanan untuk para pengrajinnya; g. %istem pembuatan apakah berdasarkan pemesanan atau memproduksi banyak dan didistribusikan; h. ,erapa produksi tahu yang dihasilkan setiap harinya; i. ,erapa kisaran penghasilan produksi dan keuntungan dalam setiap harinya; 1. <ingkungan Kerja a. 0pakah ada bahaya yang terasa selama proses produksi; b. 0pakah bahaya tersebut bisa dihilangkan atau tidak; c. 0pakah ada alternatif lain untuk mengurangi bahaya saat bekerja; d. ,ahan baku untuk produksi tahu terdiri dari apa saja; Pada kegiatan #a#ancara para pengrajin tahu sendiri juga memiliki daftar pertanyaan seperti3 a. (aktu produksi yang dihabiskan dalam #aktu sehari; b. ,erapa banyak tahu yang dapat dihasilkan dalam sehari; c. ,erapa jenis macam tahu yang dihasilkan di pabrik ini;
4

d. ,erapa kisaran gaji7penghasilan yang diperoleh; e. Penghasilan yang diterima dalam jangka #aktu apa; 'arian; =ingguan; ,ulanan; f. :ika sakit, apa yang dilakukan; g. 0pa penyakit yang biasa menyerang; h. Dari pihak industri dalam menangani hal kesehatan seperti apa; %elanjutnya, merupakan data objektif yang diperoleh saat obser$asi yaitu seperti3 a. %istem $entilasi dan pencahayaan. b. <ingkungan kerja. c. Upaya keamanan pengrajin. d. Pengemasan produksi. e. Proses pembuatan. f. :umlahnya tenaga pengrajin. g. 9empat pengolahan. (a#ancara yang dilakukan pada pengelola dan pengrajin tahu dengan pertanyaan yang telah disebutkan sebelumnya menghasilkan berbagai informasi yang dikemas dalam proses pengkajian untuk penyatuan data subjektif dan data objektif. ,erdasarkan hasil #a#ancara terhadap pengelola dan pengrajin diperoleh kesimpulan bah#a, pengrajin yang bekerja dalam produksi tahu tersebut berjumlah 3 (tiga) orang. %etiap harinya mereka bekerja dimulai pukul .+... s7d )-... (>,. #aktu istirahat mereka terbilang sebentar yaitu, hanya sekitar ).!)- menit saat ad"an d"uhur. =ereka beranggapan bah#a tidak memerlukan #aktu istirahat yang lama, dan menurut pengelola industri tersebut juga #aktu istirahat tidak diperkenankan lama, karena mengingat bahan yang tidak bisa ditinggalkan terlalu lama karena sari dari bahan pembuat tahunya tidak bisa disaring jika sudah mengeras. 0da pun hal lainnya adalah untuk menjaga kualitas dari hasil produksi juga.
5

=enurut kedua informan (pengelola dan pengrajin tahu), karena ini merupakan industri usaha kecil, sehingga tidak terdapat aturan khusus yang diberikan oleh industri kepada para pengrajin. Ditinjau dari kegiatan produksi, setiap hari dapat dihasilkan sekitar )-.. hingga 1... kilogram tahu 'al lainnya, dari pengakuan kedua narasumber, tidak pernah dikeluhkan sakit baik dari pengrajin ataupun pengelola sendiri. 0da pun apabila pengrajin sakit, pihak industri hanya membantu sedikit secara indi$idu, dan mereka memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdekat, yaitu Puskesmas. Ditinjau dari Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3), pihak industri dalam menjaga keselamatan pengrajinnya tidak memiliki alat pelindung diri khusus. =ereka hanya sebatas memakai kaos dan celana, bahkan tanpa menggunakan alas kaki. :ika dilihat secara saksama, terdapat ancaman kesehatan yang berbahaya seperti dermatitis karena bekerja ditempat yang lembab, panas dan kotor tanpa menggunakan alas kaki. Produksi tahu yang dihasilkan setiap hari dipasarkan disekitar Pasar Kemiri!Depok. Pemasaran ini disesuaikan dengan pemesanan. ,anyaknya macam!macam tahu yang dipesan seperti tahu kuning, tahu china, dan lain!lain. 9ahu!tahu tersebut menggunakan bahan tambahan lain seperti kunyit. %etiap harinya penghasilan dari pemasaran produksi ini tidak dapat dipastikan, pengelola sendiri menargetkan yang terpenting mendapatkan keuntungan setiap harinya. 0da pun dari penghasilan pengrajinnya sendiri mendapat upah sebesar ?p 1..... s7d ?p 3..... per hari. >ndustri pabrik tahu ini merupakan usaha sendiri dari pemilik yang memiliki cabang dibeberapa tempat. Pabrik tahu ini bernama %umber ?e"eki. C. Perumusan Masalah Promosi Kesehatan Dari hasil #a#ancara dan latar belakang diadakannya promosi kesehatan ini diperoleh sebuah rumusan rancangan topik promosi kesehatan. Dimana setiap lingkungan kerja seyogyanya memiliki standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi para pekerjanya.
6

Pada kasus disini ditemukan ketidakpeduliannya baik pengelola maupun pekerja terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja sendiri. =ereka cenderung terlalu mempermudah segala bentuk ancaman yang mungkin saja dapat terjadi pada saat proses produksi. =elihat hal ini, kami '6 3 menyimpulkan bah#a masalah besar yang mungkin berisiko terjadi kepada pengrajin tahu ini adalah dermatitis, oleh karena itu '6 3 ingin memberikan program promosi kesehatan yang berkaitan dengan3 ). ?isiko dermatitis berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pengelola dan pengrajin pabrik tahu. 1. ?isiko >nfeksi %aluran Pernapasan 0kut (>%P0) berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pengelola dan pengrajin pabrik tahu. 3. ?isiko penyakit pada konsumen berhubungan dengan defisit hygiene pada proses pembuatan tahu.

BAB II PERENCANAAN

A.

o!ik !romosi kesehatan" Kesehatan dan Keselamatan Kerja kepada Pengrajin 9ahu.

B. #asaran !romosi kesehatan" ). Pengrajin tahu %umber ?e"eki sebanyak tiga orang di :alan Kedondong Kelurahan ,eji Kecamatan Kemirimuka!Kota Depok. 1. Pengelola industri tahu %umber ?e"eki di :alan Kedondong Kelurahan ,eji Kecamatan Kemirimuka, Kota Depok. C. ujuan Promosi Kesehatan" 9ujuan umum3 a. =emberikan promosi kesehatan tentang %tandar (% P) kepada pengrajin industri tahu. 9ujuan khusus3 a. =emberdayakan para pengrajin tentang pentingnya K3 dalam bekerja. b. =enjelaskan bahaya dan dampak tidak menerapkan K3 di lingkungan pabrik tahu pada klien (pengrajin tahu). c. =engidentifikasi tanda dan gejala dermatitis, >nfeksi %aluran Pernafasan 0kut) >%P0, dan penyakit lain akibat K3 yang tidak optimal dan kurangnya hygiene saat proses pembuatan tahu. d. =engidentifikasi faktor yang menyebabkan dermatitis, >%P0, dan penyakit lain akibat kurangnya hygiene saat proses pembuatan tahu. e. =engajarkan pencegahan dermatitis >%P0, dan penyakit lain akibat kurangnya hygiene saat proses pembuatan tahu dengan penerapan K3 perasional Pekerja

yang benar di lingkungan kerja serta menerapkan konsep hygiene saat pembuatan tahu. D. #trategi Promosi Kesehatan" %trategi promosi kesehatan yang dipiih adalah Komunikasi >nformasi @dukasi (K>@). Komunikasi informasi dan edukasi merupakan suatu strategi dan metode pendidikan kesehatan dengan meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien sehingga dapat membantu perubahan perilaku ke arah yang positif. Pada Komunikasi >nformasi dan @dukasi (K>@) diperlukan keterlibatan beberapa unsur atau komponen, yaitu3 ). Pengirim atau komunikator (sender) Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai inisiatif

menyampaikan pesan kepada orang lain dalam bentuk $erbal maupun non $orbal. Pengirim pesan akan menyampaikan stimulus berupa pemberian promosi kesehatan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh orang lain secara tepat. Pengirim atau komunikator dalam promosi kesehatan pada pengrajin pabrik tahu adalah anggota kelompok '6 3. 1. Pesan (message) Pesan merupakan informasi yang dikomunikasikan kepada orang lain. >nformasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. Pesan yang akan diberikan kepada target promosi kesehatan adalah3 a. Pesan kepada pengelola Pabrik 9ahu %umber ?e"eki3 =enyarankan pengelola (pengelola mengkomunikasikan kepada pemilik pabrik) untuk memberikan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja yang memadai. b. Pesan kepada pengrajin tahu3 =emproduksi tahu dengan cara yang benar dan baik menggunakan safety diri (menggunakan masker, alas kaki,

baju yang menyerap keringat dan sarung tangan, agar produk tahu yang diproduksi tetap hygiene dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak). 3. %aluran (channel) atau media %aluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap pesan yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap suatu stimulus atau rangsangan. %aluran atau media dalam promosi kesehatan K3 dalam industri tahu ini adalah menggunakan alat peraga, gambar, dan poster. A. Penerima atau komunikan (receiver) Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi atau sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau informasi. Komunikan bisa merupakan indi$idu, sekelompok orang, komunitas, organisasi atau masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi. Penerima promosi kesehatan ini adalah sekelompok orang (berjumlah 3 orang pengrajin tahu dan ) orang pengelola) dari pabrik %? (%umber ?e"eki) di jalan Kedondong Kel. ,eji Kec. Kemirimuka Kota Depok. -. Umpan balik (feedback) Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik bagi rangsangan atau dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari pengamatan sebagai hasil dari kelakuan indi$idu terhadap indi$idu lain. Umpan balik yang diharapkan dari promosi kesehatan ini adalah pengrajin tahu mampu menerapkan prosedur K3 yang optimal dan pengelola pabrik bersedia menyediakan sarana K3 yang memadai di tempat produksi tahu, sebagai contoh pengrajin tahu mampu menggunakan alat pelindung diri setiap akan memproduksi tahu.

10

E. Meto$e Promosi Kesehatan " ). =etode secara langsung =etode secara langsung adalah melakukan promosi kesehatan secara langung dengan orang yang diinginkan. =etode ini dilakukan face to face kepada pengelola industri tahu serta pengrajin tahu. 1. Pendekatan indi$idu dan kelompok Pendekatan indi$idu dilakukan kepada pengelola dari industri tahu tersebut, sedangkan pendekatan kelompok diperuntukkan untuk para pengrajin. Pendekatan ini bisa dengan melakukan uraian lisan dan tanya ja#ab. %. Me$ia Promosi Kesehatan" ). 0lat peraga 0lat peraga digunakan untuk mendemonstrasikan alat!alat yang digunakan untuk keselamatan kerja pengrajin tahu. 0lat peraga ini adalah benda asli seperti masker, dan sarung tangan serta gambar!gambar penunjang. 1. Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda, dan protes, serta maksud!maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. %elain itu, poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda. Poster tersebut bertujuan mempermudah penerima promosi kesehatan dalam hal ini pengrajin tahu dan pengelola, dalam memahami materi.

11

BAB III IMPLEMEN A#I A. Cara Men&a!ai arget #asaran ). =ampu meyakinkan pengelola industri akan pentingnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada industri tahu yang dikelola. 1. %elain memberikan penyuluhan dan pemberian edukasi, pemberi promosi kesehatan juga memberikan media promosi kesehatan berupa alat K3 standar (masker, sarung tangan, dan alas kaki) kepada tiga orang pengrajin tahu. 3. %emua promosi kesehatan yang dilakukan tidak akan mengganggu rutinitas, penghasilan dan pekerjaan yang harus dilakukan setiap harinya. A. Promosi kesehatan yang dilakukan akan melindungi pengrajin tahu dari resiko cidera dan menghindari bahaya dermatitis yang dapat mengancam diri pengrajin tahu. -. =eyakinkan bah#a keselamatan dan kesehatan pengrajin tahu adalah hal yang penting bagi keberlangsungan usaha tahu yang dijalankan. B. Cara Mengun$ang ). %alah satu dari per#akilan kelompok pemberi promosi kesehatan mendatangi rumah pengelola industri tahu untuk menegosiasikan #aktu dan kesediaan untuk diberikan promosi kesehatan. Bara yang dipakai adalah dengan memakai surat peri"inan sebagai bukti legal untuk melakukan pemberian promosi kesehatan dari pihak &>K U>. 1. :ika sudah disetujui maka per#akilan kelompok akan mem$alidasi #aktu yang sesuai dan tidak mengganggu kegiatan kerja para pengrajin tahu, agar tidak mengganggu penghasilan dan pekerjaan yang harus diselesaikan. 3. =emastikan bah#a semua kegiatan yang dilakukan tidak akan mengganggu dan merusak kegiatan bekerja tetapi akan memberikan dampak positif pada keberlangsungan pabrik tahu di #aktu yang akan datang.

12

C. #atuan Pelaksanaan '#A PEL( ). Proses Pen*am!aian Pertemuan Pertama a. +rientasi (aktu Durasi 9empat 9ujuan3 ! ! ! =engetahui tujuan, metode, dan materi kegiatan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh klien (pengrajin tahu). =engenal sesama pengrajin tahu dan pemberi promosi kesehatan (perkenalan). =embuat aturan, kontrak #aktu dan tata tertib kegiatan pemberian promosi kesehatan. 3 ?abu, )1 Desember 1.)1 (pukul )-... (>,) 3 - menit 3 ?umah pengelola pengrajin tahu

13

,. Kegiatan Inti (aktu 3 ?abu , )1 Desember 1.)1 (pukul )-..- (>,) Durasi 3 3. menit 9empat 3 ?umah pengelola pengrajin tahu 9ujuan 3 ! ! =engetahui keadaan penerapan K3 yang ada di pabrik jika ada. =enjelaskan bahaya dan dampak tidak menerapkan K3 di lingkungan pabrik tahu pada klien (pengrajin tahu) dan pengelola. =engidentifikasi tanda dan gejala dermatitis, >%P0, dan penyakit lain akibat K3 yang tidak optimal serta kurang hygiene saat proses pembuatan tahu. =engidentifikasi faktor yang menyebabkan dermatitis, >%P0, dan penyakit lain akibat K3 yang tidak optimal serta kurang hygiene saat proses pembuatan tahu. =engajarkan pencegahan dermatitis, >%P0, dan penyakit lain akibat kurang hygiene saat proses pembuatan tahu dengan penerapan K3 yang benar di lingkungan kerja serta penerapan higiene saat proses pembuatan tahu.

14

&.

Penutu! (aktu 3 ?abu, )1 Desember 1.)1 (pukul )-.3- (>,) Durasi 3 - menit 9empat 3 ?umah pengelola pengrajin tahu 9ujuan 3 ! ! ! =engakhiri kegiatan =engadakan kontrak selanjutnya (jika disetujui oleh kedua belah pihak) =emberikan kesimpulan kegiatan

15

Pertemuan Kedua a. Pemantauan Penera!an Promosi kesehatan (aktu Durasi 9empat 9ujuan3 ! ! %ebagai bentuk aplikasi psikomotor setelah pemberian promosi kesehatan yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Klien (pengrajin tahu) mampu melaksanakan dan melakukan penerapan K3 secara benar dan teratur agar kegiatan memproduksi tahu menjadi aman dan nyaman. ! Peserta didik mampu mempraktikkan cara yang benar dalam penerapan K3 dengan instruksi pemantau penerapan promosi kesehatan. 3 %abtu, )- Desember 1.)1 (pukul ).... (>,) 3 3. menit 3 Pabrik tahu

16

17

BAB IPENU UP A. Kesim!ulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu pekerjaan karena dengan tidak adanya K3 akan banyak terjadi kecelakaan dalam kerja, baik yang bersifat ringan maupun yang bersifat berat. leh karena itu, setiap industri atau pabrik harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja pega#ainya, baik pengelola maupun pengrajin itu sendiri. %alah satu industri atau pabrik yang belum menjamin kesehatan dan keselamatan kerja pega#ainya adalah pabrik tahu %? (%umber ?e"eki) di jalan Kedondong Kelurahan ,eji Kecamatan Kemirimuka Kota Depok. Dikarenakan hal tersebut, maka pabrik tahu %? perlu diberikan promosi kesehatan agar pabrik tahu %? tersebut mampu menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi pengelola dan pengrajin tahu. ?encana tindak lanjut yang diharapkan dari promosi kesehatan adalah pengelola dan pengrajin tahu mampu menerapkan penggunaan alat pelindung diri setiap mereka bekerja. Dengan demikian, kesehatan dan keselamatan pengelola dan pengrajin pabrik tahu akan terjamin sehingga dapat me#ujudkan produkti$itas kerja yang optimal. B. #aran %ebagai tenaga kesehatan, pera#at memiliki peran yang penting dalam promosi kesehatan. 0palagi diketahui bah#a salah satu peran pera#at adalah sebagai fasilitator perubahan. Dengan peran tersebut, diharapkan seorang pera#at dapat memba#a perubahan dari kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. %alah satu harapan dari pembuatan makalah ini adalah pengelola dan pengrajin tahu dapat merubah kebiasaan mereka dari yang sebelumnya tidak memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan menggunakan alat pelindung setiap kali bekerja.

18

Lampiran MEDIA PR+M+#I KE#EHA AN A. Alat Peraga 0lat peraga ini digunakan untuk mendemonstrasikan alat!alat yang digunakan untuk keselamatan kerja pengrajin tahu. 0lat peraga ini adalah benda asli seperti masker, dan sarung tangan serta gambar!gambar penunjang. 1. Masker ( buah)

!. "arung tangan kain ( buah pasang)

#las Kaki (

buah direkomendasikan kepada pengelola$ pengelola

merekomendasikannya kepada pemilik)

19

%. &ambar (dermatitis)

'. (adiah (beberapa susu kental manis kemasan kaleng)

B. Poster Poster tersebut bertujuan mempermudah penerima promosi kesehatan dalam hal ini pengrajin tahu dan pengelola, dalam memahami materi.

20

PEN.ABARAN R+LE PLA/ A. Proses Pen*am!aian Pertemuan Pertama 1. )rientasi (aktu 3 ?abu, )1 Desember 1.)1 (pukul )-... (>,) Durasi 3 - menit 9empat 3 ?umah pengelola pengrajin tahu ,ahasan3 Perkenalan C0ssalamualaikum #arahmatullahi #abarakatuh. %elamat sore, salam sejahtera untuk kita semua. ,agaimana kabar bapak sekalian; %emoga selalu dalam keadaan sehat #alafiat dan selalu dalam perlindungan 0llah %(9. Pada sore hari ini perkenalkan kami mahasis#i &akultas >lmu Kepera#atan dari Uni$ersitas >ndonesia angkatan 1.)). %aya 0, ,, dan B yang akan memberikan penyuluhan dan D, @, dan & juga yang akan membantu saya dalam memberi penyuluhan kepada bapak!bapak semuanya. Di sini kami akan memberikan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). %ebelumnya, kita kenalan dulu yukD >ni dengan bapak siapa; ke, kita mulai ya.E Pen*elasan latar belakang$ tu*uan$ metode$ dan materi kegiatan CPertama, alangkah baiknya kita menga#ali kegiatan kita hari ini dengan bacaan basmallah bersama!sama. ,ismillahirohmanirrohim. %aya akan menjelaskan latar belakang, tujuan, cara, dan materi kegiatan penyuluhan kita hari ini. 0pakah bapak!bapak tahu mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3); Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya untuk mencegah atau
21

mengurangi kecelakaan atau penyakit saat bekerja. Peranan bapak! bapak sebagai tenaga kerja sangat penting. leh karena itu, upaya perlindungan terhadap bapak!bapak sekalian sangat perlu. Dengan cara memelihara dan meningkatkan kesehatan bapak!bapak sekalian maka hasil kerja akan menjadi lebih baik. Dari hasil penelitian, kebanyakan para pengrajin tahu menderita penyakit kulit atau dalam bahasa ilmiahnya dermatitis. ,apak!bapak pasti menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang sepele bukan; Padahal penyakit itu cukup berbahaya bila dibiarkan begitu saja. %elain itu, bapak!bapak juga bisa mengalami >nfeksi %aluran Pernapasan 0tas (>%P0). Kami akan menyampaikan beberapa informasi ini dengan cara penyuluhan. 8antinya kami juga akan memberikan poster mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kami juga akan mengajarkan bagaimana cara melakukan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang benar dan tepat. %elain K3, kami akan memberikan informasi mengenai pentingnya menerapkan higiene atau kebersihan pada makanan (tahu) terutama saat proses pembuatan tahu. 9ujuan untuk kegiatan ini adalah untuk menjelaskan bahaya dan dampak tidak melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan pabrik tahu, tanda dan gejala, faktor yang menyebabkan, serta pencegahan penyakit kulit atau dermatitis, >%P0, dan penyakit lain karena tidak melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta higienisitas pada proses pembuatan tahu.E Kontrak +aktu$ aturan$ dan tata tertib C,agaimana kalau kita melaksanakan kegiatan kita pada sore hari ini selama A. menit; %etuju tidak bapak!bapak semuanya; %elama kami berbicara dan memberi penyuluhan diharapkan bapak!bapak mendengarkan dan memperhatikan dengan baik ya. ,ila ingin bertanya silahkan langsung tunjuk tangan saja. ,agaimana setuju, Pak;
22

!. Kegiatan inti (aktu3 ?abu, )1 Desember 1.)1 (pukul )-..- (>,) Durasi3 3. menit 9empat 3 ?umah pengelola pengrajin tahu ,ahasan3 Pemberi promosi kesehatan menanyakan kebenaran dari ada dan tidaknya penerapan K3 yang optimal di lingkungan bekerja pada pengrajin tahu yang berani menja#ab diapresiasi dengan pemberian hadiah berupa satu kaleng susu. C%ebelum saya memulai penyuluhan, saya ingin tahu. 0pakah di pabrik tahu tempat bapak!bapak bekerja telah melakukan K3; 9erima kasih atas ja#abannya ya PakD >ni ada sekedar hadiah untuk ,apak. %eperti yang saya sebutkan sebelumnya, K3 adalah upaya untuk mencegah atau menghilangkan kecelakaan atau penyakit saat bekerja. %aat membuat tahu bapak!bapak menggunakan air cuka bukan; 8ah, perlu diketahui air cuka apabila terkena kulit akan menjadi penyebab penyakit kulit atau dermatitis. 0tau saat mengolah tahu lebih sering terkena air panas bukan; 0pakah bapak!bapak tahu tentang penyakit dermatitis; Dermatitis adalah penyakit yang dapat terjadi akibat dari terkena "at!"at kimia seperti air cuka yang digunakan saat proses penggumpalan tahu. Dermatitis bisa disebabkan pula apabila terkena air panas. 8ah, ini gambarnyaD 6ejala atau tanda!tanda dermatitis menurut Departemen Kesehatan tahun 1..* adalah iritasi, gatal!gatal, kulit kering dan pecah!pecah, kemerah!merahan, dan koreng yang sulit sembuh. Penyebab lain dermatitis yaitu proses pembuatan yang tidak mengukus bahan kedelai sebelum dicampurkan pati kental sehingga hal ini memungkinkan jamur lebih mudah berkembang dan dapat menimbulkan reaksi gatal pada kulit.

23

Kemudian saat melakukan proses perendaman dan penggilingan kedelai, apabila sikap kerja yang tidak benar dapat mengakibatkan sakit pada otot, gangguan fungsi dan bentuk otot, serta tumpahan cairan panas dapat menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh yang terkena. %aat melakukan penyaringan, uap panas yang timbul dapat mengakibatkan peradangan atau >nfeksi %aluran 8apas 0tas (>%P0) dengan gejala batuk, pilek, sesak napas, dan demam. Panas dapat menimbulkan banyak kehilangan cairan, serta kemungkinan timbulnya kejang otot dan menurunnya kesadaran. %aat proses pengolahan, hendaknya memperhatikan kebersihan makanan tersebut dan kebersihan lingkungan kerja. Kebersihan lingkungan kerja yang kurang baik seperti panas, lembab, lantai kotor dan basah, bau yang menyengat, dan lain!lain dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti penyakit infeksi, gangguan kenyamanan kerja, kecelakaan, penyakit alergi atau dermatitis. Penyakit infeksi yang sering diderita perajin tahu adalah infeksi jamur, karena kondisi lingkungan kerja yang basah dan lembab, yang merupakan kondisi yang lebih baik bagi jamur untuk berkembang biak. %irkulasi udara yang kurang memenuhi syarat dapat menimbulkan penyakit saluran pernapasan, gangguan kenyamanan kerja, dan lain!lain. 0pabila tahu diolah tanpa ada penerapan higiene, maka hal demikian dapat merugikan konsumen atau pembeli. 9ahu menjadi tempat berkumpulnya kuman. =ereka yang mengkonsumsi tahu akan menderita sakit perut atau diare. %epintas diare terdengar merupakan penyakit sepele, namun bukan alasan untuk mengabaikannya. 'al ini karena apabila seseorang mengalami diare hebat akan mengakibatkan "at!"at gi"i hilang dari tubuh, kehilangan cairan tubuh, dan dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak. %aat ini berita tentang penggunaan formalin pada makanan sedang heboh!hebohnya. 0pakah bapak!bapak tahu apa itu formalin; 0pa bahayanya bila menggunakan formalin untuk penga#et makanan terutama tahu; &ormalin adalah "at kimia yang biasanya digunakan untuk
24

bahan penga#et mayat. %elain itu, formalin juga digunakan sebagai anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat, dan berbagai serangga lain. Boba bapak!bapak bayangkan apa yang akan terjadi bila "at tersebut masuk atau terhirup ke dalam tubuh kita; &ormalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. 0kibat yang ditimbulkan dapat berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. :ika kandungan dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua "at di dalam sel, sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. &ormalin merupakan "at yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. ,eberapa penelitian terhadap tikus dan anjing pemberian formalin dalam dosis tertentu jangka panjang secara bermakna mengakibatkan kanker saluran cerna seperti adenocarcinoma pylorus atau kanker usus. Penelitian lainnya menyebutkan pengingkatan resiko kanker faring (tenggorokan), sinus, dan ca$um nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan. 8ah, mengerikan bukan; leh karena itu, perlu dilakukan tindakan

pencegahan. Bontohnya penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan, alas kaki, masker serta alat pelindung diri lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan sangat dibutuhkan pengrajin untuk menghindari diri dari penyakit akibat kerja seperti dermatitis atau >%P0. %angat diperlukan perilaku yang baik bagi setiap pekerja seperti pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan tindakan yang sesuai dalam melaksanakan pekerjaan. >stirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga. %ekarang saya akan mempraktikkan cara memakai sarung tangan yang benar. Pertama pastikan sarung tangan dalam keadaan yang bersih. Kemudian pastikan saat memakai sarung tangan kanan untuk tangan kanan dan sarung tangan kiri untuk tangan kiri. =emakai sarung tangan saat memasukkan air cuka untuk menggumpalkan kedelai menjadi tahu dan saat mengaduk bahan kedelai saat dikukus. %aat bekerja gunakan
25

selalu alas kaki dan masker. 'indari merokok, terlebih bekerja sambil merokok, pola makan yang tidak terartur dan tidak seimbang, ceroboh dan tidak mengindahkan aturan kerja yang berlaku misalnya menolak anjuran menggunakan alat pelindung diri, bercanda berlebihan dengan teman sekerja pada #aktu bekerja, menggunakan obat!obat terlarang atau minum!minuman berenergi secara berlebihan. %elama bekerja, gunakanlah masker dan sarung tangan agar tahu tidak terkena kotoran dari kita. %upaya saat bekerja lebih nyaman, pastikan lingkungan kerja bersih dan sirkulasi udara cukup. %aat melakukan proses pembuatan tahu diusahakan untuk menerapkan higienis atau kebersihan. %aat berhadapan dengan panas, gunakanlah bahan pakaian yang menyerap keringat seperti bahan dari katun. Pastikan tidak ada keringat yang menetes dibahan kedelai. %alurkan air bekas pembuatan tahu ke saluran air. %aat proses memecah kedelai sebagai bahan tahu, gunakan tongkat yang terbuat dari kayu. %etelah bekerja, bersihkan pabrik. 'indari penggunaan bahan penga#et berbahaya seperti formalin karena formalin memang sangat berbahaya. 8ah, ini gambar dari K3, dipasang ditempat kerjanya ya Pak supaya bisa selalu ingat.E . Penutup (aktu 3 ?abu, )1 Desember 1.)1 (pukul )-.3- (>,) Durasi 3 - menit 9empat 3 ?umah pengelola pengrajin tahu ,ahasan3 Pemberi promosi kesehatan mengakhiri kegiatan dengan pemberian alat Kesehatan dan Keselamatan Ker*a (K ) C8ah, tidak terasa masuk dipenghujung acara. ,agaimana perasaan bapak!bapak setelah mengikuti penyuluhan ini; Boba kita ulangi lagi tadi kita membahas apa saja; 2a benar sekali PakD 9ernyata ,apak memperhatikan sekali penyuluhan kali ini. Di sini kami ada beberapa
26

alat untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk bapak! bapak semuanya. Dipakai terus ya sesuai dengan yang kami ajarkan tadiDE Pemberi promosi kesehatan men*elaskan kontrak selan*utnya mengenai pemantauan C9entunya bapak!bapak semuanya ingin sehat selalu selama bekerja; leh karena itu, apa yang telah kami ajarkan tadi dipraktikkan selalu ya Pak. 8ah, untuk itu, kami akan kembali ke sini lagi hari %elasa tanggal A Desember 1.)1 jam ). pagi untuk melihat apakah bapak! bapak sudah mempraktikkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan higienisitas tahu atau belum. ,agaimana bapak!bapak semuanya; ,ersedia tidak Pak;E Pemberi promosi kesehatan menyampaikan kesimpulan dan ucapan terima kasih kegiatan dan mengakhiri acara hari itu dengan pembacaan doa C9erima kasih ya bapak!bapak untuk semuanya sudah bersedia tentang

meluangkan

#aktunya

mengikuti

penyuluhan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) hari ini. Kami harap, bapak! bapak dapat menerapkannya saat bekerja secara terus menerus agar kesehatan bapak!bapak tetap terjaga dan bisa bekerja dengan baik. Karena tadi kita memulai dengan basmallah maka mari kita akhiri kegiatan %emoga kita kali ini dengan bacaan hamdallah. 0lhamdullillahirobbilallamin. 9erima kasih sekali lagi ya PakD bermanfaat. (assallamualaikum #arahmatullahi #abarokatuh.E

27

%orm +,ser0asi

:udul 'ari79anggal bser$asi 9empat Pengobser$asi 8ama pengrajin yang diobser$asi

3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Pengrajin 9ahu 3 ?abu, )1 Desember 1.)1 3 :alan Kedondong, Kemirimuka, ,eji!Depok. Kecamatan

3 0nggota!anggota '63 P? =K@% kelas B. 3 ). 0 1. , 3. B

>8D>K09 ? ,%@?F0%> =emakai sarung tangan saat bekerja. =emakai masker saat bekerja. =emakai alas kaki saat bekerja.

'0%>< P@860=0908 Diterapkan 9idak diterapkan

K@9

). 1. 3.

28

DA% AR PU# AKA

Koh, Da$id, dan :eyaratnam. (1.).. ,uku a*ar praktik kedokteran ker*a). :akarta3 @6B. http377repository.usu.ac.id7bitstream7)13A-+45*73153A7A7Bhapter /1.>.pdf. http377champenrio.blogspot.com71.)17.A7tugas!kesehatan!dan! keselamatan!kerja.html.

29

You might also like