You are on page 1of 5

Panduan praktikum

DISASTER VICTIM IDENTIFICATION


Blok disaster management
Tujuan Umum Tujuan Khusus Teori Singkat Alat dan Bahan
No Nama Alat/Bahan 1. Sarung tangan karet 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Alas tulis dari papan untuk peserta Alas tulis dari papan untuk instruktur Form Post Mortem (pink) Form Ante Mortem (kuning) Pensil Penghapus Kamera Bendera merah Jumlah Sejumlah peserta Tiap group 2 6 1 setiap group 4 setiap group Tiap group 4 Tiap group 1 Tiap group 1 Sebanyak human remains per grid Sebanyak property per grid Sebanyak human remains per grip Sebanyak properti tiap grid X jumlah grid Sebanyak properti tiap grid X jumlah grid Sebanyak properti tiap grid X jumlah grid Sebanyak jumlah label Sebanyak jumlah label 8 set untuk 20 kelompok 6 Keterangan Disediakan masingmasing peserta Disediakan masingmasing peserta

Disediakan masingmasing peserta Disediakan masingmasing peserta

10. Bendera kuning 11. Kantung jenazah 12. Kantung plastik properti ukuran besar 13. Kantung plastik properti ukuran kecil 14. Label oranye dan hijau 15. 16. 17. 18. Tali label (dari tali jagung) Plastik label Manekin Kursi tempat duduk keluarga +instruktur 19. Police line/ tali plastik grid 20. Kertas kosong sketsa 21. Big plastic Box penyimpan peralatan 22. Form Penilaian untuk fase 1

Disediakan masingmasing peserta

23. 24. 25. 26.

Form Penilaian untuk fase 2 Form Penilaian untuk fase 3 Form Penilaian untuk fase 4 Perlengkapan makan siang dan snack untuk instruktur dan panitia 27. Tikar tempat ruang post mortem Meteran untuk mengukur panjang properti dan human remains

Persiapan
Mahasiswa mengenakan baju praktikum Mahasiswa menyerahkan laporan awal praktikum

Prosedur pelaksanaan
Fase 1 Olah TKP group 1 &2 Fase 2 Post Mort group 3 &4 Fase 3 Ante Mortem Group 5 Fase 4 Rekonsiliasi group 1-5 bergabung Fase 5 Debriefing group 1-5 bergabung

1. 2.

Instruktur membagi kelompok, tiap kelompok terdiri atas 12 orang mahasiswa Instruktur menetapkan peran bagi masing-masing mahasiswa dengan melibatkan ketua kelas/kelompok yang dipilih oleh mahasiswa sendiri.

Fase 1 DVI: Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sebelum memulai fase 1, Instruktur mempersiapkan TKP dan grid, lalu membagi peran. Peran-peran tersebut adalah: N Peran Jumlah Tugas o person / 1 Commander 1 orang Membagi tugas pada masing-masing anggotanya Mengkoordinasikan kerja Melaporkan hasil kepada instruktur Menjaga ketepatan waktu 2 Searching 1 orang Menyusuri grid dengan pola tertentu (kali ini dipakai pola S) officer Menancapkan bendera sesuai warna, bendera merah untuk korban manusia (human remains) dan bendera kuning untuk properti 3 Labelling 4 orang Memberi label oranye untuk human remains dan label hijau officer untuk properti Menuliskan keterangan label T=Nama group (sesuai tutorial), Grid (nama Grid A atau B), B=Body parts, mis dengan 3 atau 4 digit, mis.001, 002, dst.

Documenta tion officer Pembuat Sketsa

1 orang

1 orang

Evacuation officer

2 orang

Pengisi 2 orang lembar post mortem

Menuliskan keterangan tanggal/jam Menuliskan deskripsi singkat Memotret close up Memotret jarak menengah Memotret jarak jauh tiap human remains dan properti Membuat sketsa TKP dan grid dengan: Mencantumkan pintu masuk grid dan arah mata angin Mencantumkan keterangan waktu dan tanggal Mencantumkan nama tim, grid Mencantumkan keterangan posisi human remains dan properti Memasukkan barang bukti human remains ke dalam kantung jenazah Memasukkan barang bukti berupa benda ke dalam kantung plastik secara terpisah Mengangkat dengan hormat kantung jenazah ke mortuary Memastikan semua data TKP dimasukkan ke dalam lembar post mortem warna pink.

Prosedur jalannya praktikum DVI fase 1: 1. Komandan group menempatkan anggotanya pada posisi sesuai tugas. 2. Pembuat sketsa tetap di luar grid, menggambar sketsa TKP, Grid, melengkapinya dengan mata angin, keterangan Tim dan nama grid, keterangan waktu dan tempat. 3. Searching officer masuk dengan membawa bendera, menyusuri grid dengan pola S dan saat menemukan human remains ia menancapkan bendera merah, dan jika menemukan barang bukti/property ia menancapkan bendera kuning 4. Searching officer keluar dari grid 5. Labelling officer masuk grid, berhenti pada bendera pertama, menuliskan label sesuai warna, oranye untuk human remains dan hijau untuk property 6. Setelah dilabel, barang bukti difoto oleh documentation officer dari jarak dekat, menengah dan jauh dengan mengutamakan terbacanya label pada foto yang dihasilkan. 7. Pengisi lembar post mortem menuliskan informasi yang didapat. 8. Setelah didokumentasi, barang bukti dimasukkan dalam kantung jenazah atau pun kantung plastik secara terpisah. 9. Barang bukti dievakuasi ke mortuary oleh evacuation officer 10. Lembar port mortem dimasukkan ke dalam kantung mayat. 11. Seluruh tim melaporkan hasilnya kepada instruktur. Fase 2: Post Mortem Instruktur membagi peran mahasiswa dengan peran-peran sebagai berikut: N o 1 Peran Jumlah person /klp Commander 1 orang Tugas Membagi tugas pada anggotanya Membuka kantong mayat Mencek ketepatan label mayat dan properti Memimpin keseluruhan jalannya fase Menjaga ketepatan waktu

Documen tation officer Finger Print Properti

2 orang

3 4

2orang 2 orang

Pemeriksa an luar

3 orang

Pencatat 2 orang lembar post mortem Alat yang diperlukan(disediakan peserta/mahasiswa): sarung tangan karet, pinsil, penghapus, papan ujian, kamera Prosedur jalannya fase 2 1. Commander membuka kantung jenazah lalu mencek labelnya, mencocokkan dengan lembar post mortem yang ada di dalamnya (apakah sesuai antara label dan lembar PM) 2. Petugas dokumentasi memotret seluruh badan, setengah badan dan wajah, juga properti yang melekat. 3. Pengambilan sidik jari seluruh jari 4. Pengambilan properti yang melekat pada jenazah oleh petugas properti 5. Pemeriksaan properti oleh petugas properti 6. Pemberian label oleh petugas properti 7. Pemotretan oleh petugas dokumentasi, lalu properti disimpan dalam kantung plastik. 8. Pencarian ciri khusus jenazah (warna kulit, rambut, TB, BB, tanda lahir, dll) 9. Otopsi (jika memungkinkan) 10. Pengambilan sample DNA (jika memungkinkan) 11. Dokter gigi mengambil data untuk pemeriksaan odontologi (susunan geligi, rontgen gigi dan pencetakan gigi) 12. Jenazah kembali disimpan. 13. Commander melaporkan seluruh hasil kepada instruktur

Melaporkan hasilnya kepada instruktur Memotret jenazah: seluruh tubuh Memotret jenazah setengah badan Memotret wajah jenazah Memotret setiap properti Mengambil sidik jari jenazah semua jarinya. Mendokumentasikannya pada lembar post mortem Menuliskan dan mengecek label dan kesesuaiannya dengan laporan post mortem Menambahkan deskripsi properti Menemukan ciri khusus mayat (TB, BB, tanda lahir,tato, dll), baik di wajah, badan maupun extremitas atas dan bawah Melengkapi lembar post mortem baik deskripsi jenazah dan properti

Fase 3 DVI: Antemortem Prosedur jalannya praktikum: Alat yang dibutuhkan (disediakan mahasiswa): kamera, papan ujian dan pinsil , lembar antemortem (disediakan oleh PBL) 1. Instruktur membagi kelompok menjadi sub group sebanyak 4 sub group 2. Masing masing group mewawancara 1 orang anggota keluarga yang melaporkan kehilangan warganya. 3. Data yang dicari: a. Deskripsi fisik

b. c. d. e.

Deskripsi pakaian Deskripsi perhiasan yang melekat Data rontgen gigi dan thorax (jika memungkinkan) Pengambilan sample DNA (jika memungkinkan)

Semua data dicatat pada lembar antemortem Fase 4 DVI: Rekonsiliasi Prosedur jalannya praktikum: 1. Pencocokan data di lembar post mortem dan antemortem 2. Membandingkan, makin banyak yang cocok makin baik 3. Rapat penentuan identitas 4. Pencatatan di papan 5. Pembuatan sertifikat identifikasi 6. Penyerahan kembali jenazah kepada keluarga Fase 5 DVI: Debriefing Prosedur jalannya : 1. Instruktur mengajak semua tim untuk duduk bersama 2. Instruktur menanyakan apa hal-hal positif yang telah didapatkan 3. Instruktur menanyakan apa saja kendala dalam pelaksanaan identifikasi 4. Instruktur membantu mahasiswa merumuskan apa yang perlu dipelajari untuk perbaikan kompetensi DVI lebih lanjut, dalam rangka pelaksanaan full scale disaster drill.

Laporan praktikum Penilaian Referensi

You might also like