You are on page 1of 2

Pertama di Indonesia, Pengawet Alami Untuk Gula Merah

Andi Saputra - detikNews

Karseno (Pribadi)

Jakarta - Peneliti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menemukan pengawet alami untuk gula merah atau gula Jawa. Gula merah ini dijamin lebih sehat dan siap menggusur gula merah berpengawet kimia. "Kami membuat dalam 3 jenis, serbuk, cair dan tablet," kata sang penemu, Karseno, yang juga Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Unsoed, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (20/8/2010). Bahan larutan alami ini terbuat dari bahan alami seperti daun sirih, buah manggis, kayu nangka, pohon sulatri dan sampan. "Bahan tersebut dicampur dengan rendaman kapur dengan takaran tertentu," katanya. Dengan bahan alami tersebut, imbuh Karseno, gula yang dihasilkan warnanya lebih cerah. Selain itu, tekstur gula menjadi keras dan padat. "Rasa juga manis, dan baik untuk kesehatan dan vitalitas pria," imbuhnya. Selama ini, banyak gula merah di pasaran memakai pengawet sintetis yang mengandung sulfit dan natrium metabisulfit. Zat tersebut bersifat toksik dan karsinogenik atau merupakan stimulan kanker. Karseno mengatakan pengawet alami ini siap diproduksi massal. "Sekarang tinggal fase finishing di laboratorium," kata Karseno. Pengawet alami temuan Unsoed ini telah diuji coba ke 700 pengrajin gula merah di Kecamatan Soma Gede, Kabupaten Banyumas. Banyumas merupakan penghasil terbesar gula merah di Jawa Tengah. Uji coba ini disambut baik. Hasil gulanya pun laris manis di pasar.

Karseno yakin, pengawet alami ini bisa bersaing dengan bahan pengawat kimia. Unsoed akan melibatkan pihak ketiga untuk memproduksi massal. Bahkan gula merah dengan pengawet alami bisa diekspor karena memiliki kadar air rendah yakni sekitar 4%. "Karena kadar airnya sangat rendah maka bisa diekspor karena tahan dalam waktu lama," tutupnya.

You might also like